Unduh PDF
Unduh PDF
Semua wanita yang sedang mengalami menopause mencari cara-cara untuk mengatasi sensasi panas ( hot flash ) yang menyebalkan. Beberapa wanita mengalami sensasi panas sebagai sensasi yang sedikit hangat, sedangkan yang lain menjadi sangat merah dan berkeringat serta tidak nyaman. Dengan membuat perubahan gaya hidup, mencoba pengobatan herbal, dan melakukan teknik pernapasan dalam, Anda dapat mengurangi tingkat keparahan sensasi panas dan membuat kondisi ini lebih jarang terjadi. Teruslah membaca untuk mempelajari berbagai cara mengendalikan sensasi panas.
Langkah
-
Identifikasi pemicu. Sensasi panas sering terjadi sebagai akibat dari paparan terhadap pemicu tertentu. Jika dapat belajar mengenali pemicu, Anda dapat menghindari dan mengurangi frekuensi sensasi panas yang Anda alami setiap hari. [1] X Teliti sumber
- Stres merupakan pemicu umum sensasi panas. Atur tingkat stres dengan cara bermeditasi, berolahraga, dan banyak tidur.
- Makanan dan minuman tertentu dapat memicu sensasi panas. Awasi reaksi Anda terhadap makanan pedas dan alkohol.
- Pergi keluar pada saat matahari terik atau cuaca panas merupakan pemicu umum lain sensasi panas.
-
Kenakan pakaian berlapis. Saat sensasi panas menyerang, Anda tidak akan ingin terjebak dalam sweter tebal tanpa apa pun di bawahnya. Kenakan pakaian dalam atau kamisol dengan kardigan atau sweter di atasnya, lalu mantel di atasnya pada musim dingin. Cek cuaca pada pagi hari dan pastikan Anda siap menghadapi hari dengan mengenakan pakaian yang tepat. [2] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
-
Kontrol suhu di dalam rumah. Menjaga suhu agar tidak panas dan udara bergerak dapat membantu Anda mengatasi sensasi panas. Turunkan suhu ke angka serendah mungkin di mana Anda dan keluarga masih tetap merasa nyaman. Nyalakan kipas angin, terutama pada malam hari saat tempat tidur yang hangat membuat Anda sulit tidur. [3] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
-
Berhenti merokok. Orang-orang yang merokok mengalami sensasi panas lebih sering daripada orang-orang yang tidak merokok. [4] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber Jika bisa, hentikan sepenuhnya kegiatan merokok. Jika itu tampaknya tidak bisa, usahakan untuk mengurangi kegiatan merokok sebanyak mungkin selama menopause.
-
Lakukan pernapasan dalam. Penelitian menunjukkan bahwa melakukan pernapasan dalam sebenarnya dapat mengurangi frekuensi sensasi panas. [5] X Sumber Tepercaya Harvard Medical School Kunjungi sumber Teknik tertentu yang disebut respirasi terkendali ( paced respiration ) tampaknya sangat bermanfaat. Untuk melakukan itu, tarik napas melalui hidung dan biarkan diafragma mengembang; Anda seharusnya melihat perut bergerak ke arah luar. Hembuskan napas dalam-dalam melalui mulut. Ulangi 8 kali, lalu berhenti sejenak, dan lakukan lagi.
- Cobalah kelas yoga atau meditasi untuk mempelajari lebih lanjut tentang teknik pernapasan yang benar.
Iklan
-
Hindari kafein. Kafein merupakan pemicu umum sensasi panas dan gangguan suasana hati ( mood swing ) pada wanita menopause. Ganti kafein dengan air sesering mungkin. Alih-alih kopi atau teh hitam, pilihlah teh herbal atau air putih dengan perasan air lemon atau jeruk nipis. Kurangi juga konsumsi cokelat hitam.
-
Hindari alkohol. Seperti kafein, alkohol dapat memperparah sensasi panas dan gangguan suasana hati. Sesering mungkin, pilihlah minuman nonalkohol daripada yang beralkohol. Saat memang memilih alkohol, batasi konsumsi menjadi tidak lebih dari satu gelas per hari.
-
Sertakan estrogen di dalam pola makan. Estrogen tumbuhan yang terbentuk secara alami dapat membantu mengurangi tingkat keparahan sensasi panas. Efek estrogen ini tidak sekuat estrogen manusia, tetapi mungkin masih dapat membantu. Estrogen tumbuhan dapat ditemukan di dalam makanan berikut: [6] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
- Kacang kedelai
- Kacang arab
- Kacang lentil
- Tahu
- Biji flax tumbuk atau giling
-
Jauhi bumbu kuat. Makanan pedas diketahui memicu sensasi panas pada banyak wanita. Usahakan untuk membumbui makanan Anda dengan bumbu yang lebih ringan, seperti selasih, lokio, dan oregano, daripada menggunakan bumbu penghitam, merica, kari, dan bumbu pedas lain.Iklan
-
Pertimbangkan terapi hormon. Jika sensasi panas Anda parah, terapi hormon mungkin menyediakan sedikit kelegaan. Dokter biasanya meresepkan estrogen berdosis sangat rendah untuk mengimbangi efek menopause. [7] X Sumber Tepercaya Harvard Medical School Kunjungi sumber Bicarakan dengan dokter tentang apakah pilihan ini tepat untuk Anda atau tidak.
- Meskipun mungkin membantu mengurangi sensasi panas, terapi hormon juga telah dihubungkan dengan berbagai macam masalah medis parah, seperti kanker payudara, penyakit jantung, dan stroke. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh dan menanyakan banyak pertanyaan kepada dokter sebelum memilih pilihan ini. [8] X Teliti sumber
-
Cari tahu tentang konsumsi obat antidepresi. Beberapa wanita menemukan bahwa obat antidepresi membantu mengurangi gejala menopause. Jika lebih memilih untuk tidak melakukan terapi hormon, ini mungkin merupakan pilihan yang tepat untuk kebutuhan Anda.
-
Cari tahu tentang pilihan perawatan lain. Beberapa wanita menemukan kelegaan dari mengonsumsi obat hipersensitif atau antikejang. Obat jenis ini memiliki efek sampingnya sendiri, tetapi mungkin merupakan pilihan yang cocok jika Anda lebih suka tidak mengonsumsi hormon atau obat antidepresi. [9] X Teliti sumber
-
Cobalah pengobatan alami. Jika tidak suka menggunakan obat dari resep, ada pengobatan alami yang telah dibuktikan efektif oleh banyak orang, meskipun tidak ada penelitian ilmiah pasti yang membuktikan bahwa pengobatan ini bekerja. Cobalah satu atau lebih dari pengobatan ini:
- Black cohosh . [10] X Sumber Tepercaya Cleveland Clinic Kunjungi sumber
- Minyak evening primrose
- Vitamin E
- Akupunktur
Iklan
Tips
- Anda seharusnya berhenti merokok segera setelah mengalami menopause.
Iklan
Peringatan
- Merokok diketahui menyebabkan risiko kesehatan yang lebih tinggi karena meningkatkan frekuensi sensasi panas. Ini dapat menyebabkan kanker, stroke, atau masalah jantung pada wanita.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.foxnews.com/health/2012/02/21/eight-ways-to-handle-hot-flashes/
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/disorders/menopause/hic-non-hormonal-ways-to-cope-with-hot-flashes-and-menopause.aspx
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/disorders/menopause/hic-non-hormonal-ways-to-cope-with-hot-flashes-and-menopause.aspx
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/disorders/menopause/hic-non-hormonal-ways-to-cope-with-hot-flashes-and-menopause.aspx
- ↑ http://www.health.harvard.edu/newsweek/Dealing_with_the_symptoms_of_menopause.htm
- ↑ http://my.clevelandclinic.org/disorders/menopause/hic-non-hormonal-ways-to-cope-with-hot-flashes-and-menopause.aspx
- ↑ http://www.health.harvard.edu/newsweek/Dealing_with_the_symptoms_of_menopause.htm
- ↑ http://www.mayoclinic.com/health/hormone-therapy/WO00046
- ↑ http://www.mayoclinic.com/health/hormone-therapy/WO00046
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.254 kali.
Iklan