Unduh PDF Unduh PDF

Usus besar tersumbat, yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah impaksi feses, adalah tertahannya tinja yang mengeras di dalam usus besar akibat sembelit berkepanjangan. Masalah ini terkesan berbahaya, tetapi bisa diatasi dengan terapi yang tepat. Dokter mampu menghilangkan sumbatan dalam usus dengan beberapa metode untuk mengatasi rasa tidak nyaman. Selanjutnya, jagalah kesehatan saluran pencernaan dengan menerapkan pola makan dan berolahraga secara teratur agar masalah ini tidak terulang lagi.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengatasi Impaksi Feses secara Medis

Unduh PDF
  1. Segera temui dokter begitu Anda menduga usus tersumbat sebab impaksi feses harus diatasi oleh dokter. Oleh karena impaksi feses bisa disebabkan oleh masalah serius, misalnya obstruksi atau perdarahan, jangan menunda mencari bantuan medis. Mungkin Anda mengalami impaksi feses jika muncul gejala berikut: [1]
    • Sakit perut setelah makan, buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali dalam seminggu, terus-menerus ingin BAB, mual dan muntah, sakit kepala, tidak nafsu makan, dan berat badan turun.
    • Anda juga mengalami diare sesekali sebab tinja cair tetap mengalir meskipun ada impaksi feses di dalam usus besar.
    • Segera cari bantuan medis jika gejala tersebut disertai denyut jantung sangat cepat, nafas pendek-pendek, demam, agitasi, pikiran kalut, atau inkontinensia (kesulitan menahan kencing).
  2. Biasanya, dokter menanyakan gejala yang dialami sebelum melakukan pemeriksaan fisik. Kemudian, ia menekan-nekan perut Anda untuk mencari sumbatan atau benda keras di dalam usus. Ada kemungkinan, dokter melakukan pemeriksaan rektal untuk menentukan ada tidaknya impaksi feses. [2]
    • Kalau sumbatan cukup jauh dari anus, dokter membutuhkan hasil rontgen agar memperoleh gambaran lebih jelas untuk menentukan usus besar tersumbat karena tinja mengeras atau masalah yang lain.
    • Adakalanya, dokter meminta Anda menjalani kolonoskopi jika ia belum bisa memastikan adanya impaksi feses. Selain itu, mungkin Anda perlu menjalani kolonoskopi sekali lagi setelah sumbatan dikeluarkan. Hal ini perlu dilakukan agar dokter bisa menentukan ada tidaknya masalah lain di dalam usus yang memicu impaksi feses.
  3. Sebelum melakukan terapi lanjutan, dokter biasanya menginduksi usus besar dengan pelunak tinja. Obat ini berfungsi menarik cairan ke dalam usus besar agar tinja menjadi lunak dan usus besar berkontraksi. Konsumsilah obat sesuai petunjuk dokter sebagai langkah pertama mengatasi impaksi feses. [3]
    • Sesuai petunjuk pemakaian, obat pelunak tinja harus dikonsumsi dengan segelas air putih, lalu tunggu sampai usus berkontraksi sehingga perut terasa mulas beberapa jam kemudian.
    • Adakalanya, dokter menyarankan agar pasien meminum obat bebas pelunak tinja, tetapi jika sumbatan cukup besar, mungkin ia meresepkan obat keras yang lebih efektif.
    • Ada kemungkinan impaksi feses terjadi akibat konsumsi obat pancahar secara berlebihan sebab tubuh sudah terbiasa dengan efeknya. Langkah ini tidak bermanfaat kalau impaksi feses terjadi karena overdosis obat pencahar.
  4. Cara kerja suppositoria sama dengan obat pelunak tinja. Bedanya, suppositoria dimasukkan ke dalam anus, bukan diminum. Oleh sebab itu, suppositoria merupakan pilihan tepat untuk menghilangkan impaksi tinja bagi orang-orang yang kesulitan menelan pil. Buka kemasan suppositoria, lalu basahi dengan sedikit air. Berbaringlah menyamping, lalu masukkan suppositoria ke dalam anus. Tunggu selama 15-60 menit sampai usus mulai berkontraksi. [4]
    • Pastikan Anda tahu cara aman menggunakan suppositoria dengan membaca petunjuk pemakaian atau menerapkan petunjuk dokter.
    • Cuci tangan setelah memasukkan suppositoria atau kenakan sarung tangan medis agar tangan tetap bersih.
  5. Lakukan enema di rumah untuk mengeluarkan sumbatan dari dalam usus besar. Jika obat pelunak tinja tidak efektif, dokter mungkin menyarankan agar Anda melakukan enema dengan memasukkan cairan ke dalam anus untuk menghilangkan sumbatan. Beli alat enema sesuai saran dokter, lalu gunakan dengan benar sesuai petunjuk pemakaian pada kemasan. [5]
    • Petunjuk pemakaian alat enema beragam merek biasanya sama. Isi kantung enema dengan cairan yang tersedia dalam kemasan, berbaring menyamping, lalu masukan tube untuk mengalirkan cairan ke dalam anus. Pompa cairan sampai habis, lalu tetap berbaring diam selama 10 menit. Setelah itu, pergilah ke kamar kecil untuk BAB.
    • Ada kemungkinan, dokter menyarankan agar Anda tetap melakukan enema meskipun sudah meminum obat pelunak tinja atau menggunakan suppositoria agar sumbatan keluar bersama tinja.
    • Enema adalah salah satu metode terapi medis rutin dan tidak sakit. Meskipun terasa kurang nyaman, Anda tidak perlu khawatir untuk melakukan enema.
  6. Dokter mungkin menghancurkan sumbatan secara manual jika masalah cukup serius. Untuk itu, dokter akan memasukan 1 atau 2 jari yang sudah diolesi gel medis ke dalam anus pasien, lalu mengeluarkan sumbatan sedikit demi sedikit. Selesai melakukan terapi, dokter akan memberikan petunjuk tentang cara membersihkan usus dan mencegah impaksi feses terulang lagi. [6]
    • Ada kemungkinan, dokter mengeluarkan sumbatan sekaligus atau secara bertahap, lalu memberikan obat pelunak tinja setiap kali selesai melakukan terapi. Pastikan Anda menerapkan petunjuk dokter sebaik mungkin.
    • Mungkin juga, dokter menggunakan enema untuk mengeluarkan sumbatan yang tidak bisa diambil secara manual.
    • Adakalanya, Anda perlu minum obat setelah sumbatan dikeluarkan secara manual atau menggunakan enema.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mencegah Impaksi Feses

Unduh PDF
  1. Pola makan rendah serat bisa memicu sembelit dan impaksi feses. Hindari masalah ini dengan mengonsumsi 25-30 gram serat setiap hari. Meskipun asupan serat bisa diperoleh dengan mengonsumsi suplemen, sebaiknya Anda mengubah pola makan untuk meningkatkan asupan serat dari makanan. [7]
    • Setiap kali makan, konsumsilah bahan pangan yang mengandung serat alami, misalnya sayuran hijau, buncis, beragam buah beri, kentang dengan kulitnya, ercis, dan kacang-kacangan. [8]
    • Kalau Anda terbiasa menyantap makanan berwarna putih, misalnya roti atau nasi putih, ganti dengan gandum utuh untuk meningkatkan asupan serat.
    • Hindari bahan pangan rendah serat dan tinggi lemak jenuh yang memicu sembelit, misalnya daging merah atau makanan olahan.
  2. Dehidrasi menyebabkan usus besar kekurangan cairan sehingga terjadi sembelit. Untuk mencegahnya, minumlah 2-3 liter (10-15 gelas) air putih setiap hari agar usus tetap berfungsi dengan baik. [9]
    • Hindari minuman berkalori atau bergula dengan meningkatkan konsumsi air putih sebagai penggantinya. Alkohol, soda, dan minuman ringan mengandung banyak gula dan bisa memicu sembelit.
    • Tingkatkan asupan air putih saat berolahraga atau cuaca sangat panas. Tubuh membutuhkan lebih banyak air putih dalam kondisi seperti ini.
  3. Saluran pencernaan menjadi tidak lancar jika tubuh kurang bergerak. Oleh sebab itu, sempatkan berlatih kardio 30 menit per hari, 5 hari dalam seminggu agar saluran pencernaan tetap berfungsi dengan baik. Latihan kardio melancarkan aliran darah dan nutrisi menuju organ tubuh dan menstimulasi usus. [10]
    • Berlari , berenang , atau olahraga lain yang gerakannya cepat merupakan cara terbaik membuat saluran pencernaan tetap lancar. Latihan yang meningkatkan resistansi tubuh, seperti angkat beban, bermanfaat menjaga kesehatan, tetapi tidak menstimulasi usus besar.
    • Anda tidak perlu menjadi pelari maraton agar bisa berolahraga. Berjalan kaki atau berlatih kardio di rumah mengikuti gerakan instruktur di video sangat baik untuk menjaga kesehatan.
  4. Kaum lansia atau difabel mungkin mengalami kendala untuk berolahraga. Mereka perlu meminum obat pelunak tinja secara teratur agar saluran pencernaan tetap lancar dan mencegah sembelit. Ikuti petunjuk pemakaian untuk mendapatkan hasil terbaik. [11]
    • Sempatkan berkonsultasi dengan dokter sebelum meminum obat pelunak tinja secara teratur. Obat ini bisa berinteraksi dengan obat lain atau menyebabkan ketergantungan.
  5. Obat tertentu bisa menyebabkan sembelit. Jika Anda sedang meminum obat, informasikan nama obat kepada dokter agar ia bisa menjelaskan dampaknya terhadap pencernaan. Jika memungkinkan, dokter akan menggantinya dengan obat lain agar BAB tetap lancar. [12]
    • Beberapa jenis obat menyebabkan sembelit, misalnya obat pereda nyeri opioid, obat untuk mengatasi depresi, hipertensi, dan inkontinensia. [13]
    • Jika obat yang memicu sembelit tidak boleh diganti, tingkatkan asupan serat, berolahraga secara teratur, dan tingkatkan konsumsi air putih.
    • Pastikan Anda minum obat sesuai petunjuk dokter. Konsumsi obat secara berlebihan bisa memicu sembelit.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Buang Air Besar secara Teratur

Unduh PDF
  1. Sembelit dan impaksi feses akan terjadi jika keinginan BAB ditahan. Segera ke kamar kecil begitu perut terasa mulas akibat usus besar berkontraksi agar tubuh tetap berfungsi dengan baik. [14]
    • Mungkin Anda menunda BAB karena enggan menggunakan kamar kecil di tempat umum atau di kantor. Kalau begitu, cari kamar kecil yang agak sepi atau biasakan BAB saat berada di rumah.
    • Lambat laun, Anda tidak merasa mulas kalau terus-menerus menunda BAB. Kebiasaan ini menyebabkan sembelit.
  2. Langkah ini berguna untuk melatih usus besar agar berkontraksi pada waktu yang sama untuk mencegah sembelit sehingga Anda BAB secara teratur. [15]
    • Selesai makan pagi merupakan jadwal yang paling ideal untuk BAB. Minum kopi di pagi hari bermanfaat menstimulasi usus besar sehingga berkontraksi.
    • Meskipun Anda tidak ingin BAB, pergilah ke kamar kecil pada waktu yang sama setiap hari. Seiring berjalannya waktu, aktivitas ini membentuk kebiasaan BAB sesuai jadwal.
  3. BAB yang tidak tuntas merupakan salah satu penyebab sembelit. Saat duduk di kloset, tunggu minimal 10 menit sampai perut terasa benar-benar nyaman. [16]
    • Bentuk kebiasaan ini sebagai bagian dari rutinitas harian. Jika Anda sering ketiduran sehingga tidak sempat BAB saat bersiap-siap ke kantor atau ke sekolah, usahakan bangun pagi 15-20 menit lebih awal agar Anda punya cukup waktu.
    Iklan

Tips

  • Manfaatkan terapi biofeedback untuk meningkatkan kemampuan mengontrol otot dasar panggul.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.705 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan