Unduh PDF Unduh PDF

Orang-orang narsis (yang mencintai diri secara berlebihan) adalah orang yang sulit untuk dihadapi. Pikiran mereka hanya sebatas agar terlihat sebagai orang yang bukan sesungguhnya dan dunia mereka hanya sebatas pada diri sendiri dan mengabaikan lingkungan luar. Banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki kepribadian narsisistik dan banyak bentuk dari narsisme. Namun, ada beberapa latihan yang bisa Anda implementasikan saat menghadapi orang yang narsis.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menghadapi Orang Narsis dalam Jangka Panjang

Unduh PDF
  1. Sebelum melakukan identifikasi, perlu diingat bahwa banyak orang yang memiliki kecenderungan menjadi narsis namun tidak secara otomatis merupakan orang yang narsis. Dengan mempelajari apa yang membuat seseorang menjadi narsis, Anda akan lebih mampu menghindari mereka dan mampu menghadapi orang-orang narsis yang sudah hadir dalam kehidupan Anda.
    • Orang yang narsis kurang memiliki empati. Ini adalah indikator besar yang mana seseorang lebih dari sekadar terobsesi dengan diri sendiri. Orang narsis tidak dapat memahami sudut pandang orang lain dan tidak dapat merasakan apa yang orang lain rasakan. Mereka hanya berbuat untuk menolong diri sendiri. Misalnya: ada seorang karyawan yang mendapat promosi besar di kantornya. Bukannya memberi selamat, orang yang narsis malah mengalihkan perhatian agar terarah kepadanya dengan mengatakan bahwa dialah yang seharusnya mendapatkan promosi atau menceritakan suatu peristiwa baik yang terjadi padanya. [1]
    • Orang yang narsis juga hanya sedikit atau tidak memahami tindakannya. Mereka merasa perlu dikagumi terus-menerus, merasa berhak mendapat perlakuan terbaik, dan tidak mau menerima keluhan yang diajukan orang-orang yang ada di dalam kehidupannya.
    • Untuk mengetahui apakah Anda berhadapan dengan orang yang narsis atau tidak, tanyakan beberapa pertanyaan ini. Apakah orang yang dicurigai narsis bersikap seolah-olah dunia hanya berpusat pada dirinya? Apakah mereka merasa perlu dipuji sebelum memberi perhatian pada Anda? Jika Anda tidak setuju dengannya, apakah ia mencoba mengabaikan Anda? Apakah Anda merasa diremehkan? Apakah percakapan Anda dan dia selalu berbalik membicarakan si narsis? Jika jawaban pertanyaan-pertanyaan ini adalah “ya”, Anda mungkin memang sedang menghadapi orang yang narsis.
  2. [2] Jika Anda memerlukan seseorang yang bisa saling memberikan dukungan dan pengertian, maka lebih baik membatasi diri berhubungan dengan orang narsis. Sebaliknya, jika seorang narsis dalam kehidupan Anda adalah orang yang menarik atau bersemangat dan Anda tidak mencari dukungan tambahan, persahabatan atau hubungan Anda bisa berjalan untuk saat ini.
    • Pastikan Anda tidak membahayakan diri sendiri dengan tetap berhubungan dengan orang yang narsis. Ini memang benar, apalagi jika Anda memiliki hubungan yang dekat dengannya (seperti pasangan atau orang tua), karena waktu Anda akan lebih banyak dihabiskan untuk mereka.
    • Jika Anda merasa lelah memenuhi keinginan mereka (mereka membutuhkan pembenaran, pujian, perhatian, dan kesabaran terus-menerus), maka Anda perlu memikirkan kembali hubungan dengan mereka. Jika Anda sedang diperlakukan dengan tidak baik oleh mereka (dimanipulasi, terus-menerus direndahkan, diperlakukan seolah-olah tidak memiliki harga diri) maka Anda perlu segera melepaskan diri, karena mereka berbahaya untuk kesehatan Anda.
  3. Jika orang ini benar-benar penting bagi Anda, maka Anda perlu menerima sifat narsismenya. Berhenti bertanya, meminta dukungan, atau perhatian yang tidak mampu diberikan oleh orang narsis. Jika memohon sesuatu dari si narsis, maka Anda tidak akan mendapatkan apa-apa dan hanya merasa lebih frustrasi dan kecewa. Hal itu hanya akan menghancurkan hubungan Anda.
    • Misalnya, jika Anda tahu kalau teman Anda Bob adalah orang yang narsis, jangan terus berusaha menceritakan masalah Anda padanya, karena ia tidak akan mampu berempati dan akan mengalihkan percakapan untuk kembali membicarakan dirinya.
  4. [3] Tegaskan harga diri Anda dengan berbagai cara. Idealnya, harga diri dibentuk dari dalam diri dan bukan tergantung pada dukungan dari luar. Namun bagi sebagian besar orang, harga diri tumbuh lebih kuat ketika orang lain mengakui eksistensinya dengan menghargai mereka sebagai individu. Jangan meminta dukungan semacam ini pada orang yang narsis, karena ia tidak akan mampu memberikannya.
    • Pahamilah meskipun Anda mempercayakan masalah Anda dengan orang tersebut, ia tidak akan mampu menghargai substansi masalah yang sedang Anda ceritakan. Mereka menggunakan pengetahuannya sebagai alat untuk memanipulasi Anda. Jadi berhati-hatilah jika Anda mengutarakan sesuatu pada orang yang narsis.
    • Ingatlah, semboyan orang narsis adalah “Aku lebih dulu”. Ketika berhadapan dengan mereka, Anda harus bertindak sesuai dengan semboyan mereka.
  5. Hal ini lebih mudah dikatakan daripada dijalankan, namun ingatlah: Di balik semua rasa percaya diri yang terlihat nyata pada orang narsis, jauh di lubuk hatinya, ada rasa kurang percaya diri yang membutuhkan pengakuan dari orang lain yang harus ditaklukkan. Selain itu, orang yang narsis tidak memiliki kehidupan yang utuh karena ia mengabaikan semua emosi yang ada.
    • Hal ini bukan berarti membiarkan mereka melakukan apa yang diinginkan. Anda harus ingat bahwa orang yang narsis adalah manusia biasa yang telah menjadi seseorang yang tidak bisa berhubungan orang lain. Hal ini sering terjadi akibat orang tuanya juga memiliki karakter narsisistik.
    • Perlu diingat pula bahwa orang yang narsis tidak memiliki pemahaman tentang cinta tak bersyarat. Segala sesuatu yang mereka lakukan selalu bertujuan agar memuaskan dirinya, yang sepertinya merupakan satu-satunya cara untuk hidup.
    • Memiliki rasa iba mungkin bisa membantu jika Anda mengingat perilaku negatif ini adalah wujud dari kebencian diri dan perasaan minder orang yang narsis.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menghadapi Orang Narsis dalam Jangka Pendek

Unduh PDF
  1. Banyak kaum narsis yang menggunakan permainan pikiran yang memaksa Anda terus bersikap defensif dan menguatkan posisi mereka. Cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan mengenali permainan tersebut dan berhenti bermain. Untuk menghadapi orang narsis, Anda harus menyingkirkan ego untuk tidak ikut bermain. [4]
    • Keluarlah dari “permainan menyalahkan”. Di benak orang narsis, ia tidak pernah merasa melakukan kesalahan, yang berarti ia memerlukan seseorang untuk disalahkan atas berbagai kegagalan. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah Anda. Daripada berusaha berdebat atau menjelaskan kesalahannya atau terlibat secara emosional, Anda harus menentukan batasan. Anda harus mengawasi apa yang ia lakukan, sehingga bisa berkata (dengan nada tanpa merasa bersalah) “Hey Dan, ini penghitungan inventarisnya, kita memang memerlukan kertas lagi.”
    • Orang yang narsis cenderung menjadi pembohong yang sangat baik. Jika Anda ingat sesuatu yang sangat berbeda pada mereka (apalagi jika mereka melakukan kesalahan) tak perlu ragu lagi. Jangan berusaha mendebatnya, kecuali Anda memiliki bukti empiris yang mutlak kalau Anda benar. Bahkan kemudian, orang yang narsis akan bersikap sedemikian rupa sehingga segala sesuatu menjadi berbalik membuat mereka mereka terlihat baik.
    • Hal yang paling penting adalah menumbuhkan sikap untuk mengabaikan perilakunya. Jika Anda berhubungan dengan orang yang narsis, maka akan timbul tindakan dan ucapan yang kasar serta kebohongan. Jangan berikan respon. Ini seperti permainan menangkap sesuatu. Hanya saja Anda tidak perlu menangkap bola dan melemparkannya lagi. Biarkan bola itu (hinaan, permainan pikiran, dan lain sebagainya) dan lewat begitu saja.
    • Bersiaplah untuk gagal memenuhi harapan mereka. Anda tidak akan pernah mampu menjadi seseorang yang mereka harapkan, yaitu seseorang yang mampu memberikan perhatian penuh pada mereka.
    • Jangan mengambil hati kritik yang dilontarkan oleh mereka. Caranya adalah dengan selalu mengingat bahwa kritik tersebut berasal dari pandangan yang sangat tidak stabil. Jangan pula berusaha memperdebatkan kebaikan Anda karena mereka tidak akan mampu mendengarkan.
    • Jika mereka terus-menerus meremehkan Anda (baik pasangan, orangtua, atau atasan), carilah orang yang Anda percaya untuk membicarakan apa yang mereka katakan (teman yang dipercaya, konselor, dan lain sebagainya). Jika bisa, jauhkan diri sejenak dari orang yang narsis untuk memulihkan diri.
  2. Jika Anda harus berhubungan dengan orang narsis, maka cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan mendengarkan. Orang yang narsis akan menuntut perhatian dan telinga Anda dan akan marah atau bersikap dingin jika Anda mengabaikan mereka. Segala sesuatu memiliki batasan, dan jika orang yang narsis dalam kehidupan Anda menuntut perhatian Anda saat Anda tidak bisa melakukannya, jangan menyerah. Jika berencana berteman atau membina hubungan dengan orang narsis, Anda harus bersiap untuk mendengarkan orang ini secara tulus.
    • Jika pikiran Anda sedang buyar, mintalah klarifikasi mereka sedini mungkin, sehingga Anda bisa kembali memahami percakapan yang terjadi. Misalnya, Anda bisa berkata “Aku sedang berpikir tentang X yang baru saja kau ceritakan dan aku tidak mendengar apa yang baru saja kau katakan. Bisa kamu ulangi?”
  3. Orang yang narsis dalam kehidupan Anda mungkin memiliki kelebihan yang Anda kagumi. Seringlah memuji kelebihan itu. Cara ini akan terlihat lebih tulus, sehingga Anda disukai oleh si narsis. Kelebihan itu juga akan selalu menjadi pengingat bagi Anda tentang mengapa Anda tetap berhubungan dengan orang ini.
    • Misalnya, jika si narsis adalah penulis yang baik, pastikan Anda mengungkapkan hal itu. Katakan hal-hal seperti “Kamu benar-benar pandai menuangkan gagasan. Aku suka caramu menuangkan ide dengan jelas.” Mereka akan menyadari kejujuran Anda dan tidak terlalu berusaha menyerang Anda.
    • Jika Anda benar-benar ingin memahami karya-karyanta yang bagus, Anda bisa berkata sesuatu seperti ini “Kamu lebih pintar menulis daripada aku. Aku tak pernah berhenti belajar menuangkan gagasan agar bisa lebih jelas.” Anda memposisikan mereka berlawanan dengan Anda (dan dunia) sehingga mereka merasa lebih bahagia. Jangan lakukan hal ini saat Anda mulai yakin kalau mereka bisa mengerjakan segala sesuatu lebih baik daripada Anda.
    • Seringlah memberi pujian terhadap sifat-sifat yang paling mereka banggakan. Orang yang narsis memerlukan pengakuan dan perhatian dari orang lain. Mereka akan menyukai pujian itu dan menghargai hubungannya dengan Anda. Namun, mereka masih mencoba menemukan jalan untuk merendahkan dan mengendalikan Anda, karena rasa tidak percaya diri yang ada dalam lubuk hatinya. Caranya sangat halus dan canggih, jadi berhati-hatilah.
  4. Jika orang yang narsis dalam kehidupan Anda adalah seseorang yang tidak bisa dihindari dan Anda merasa tidak mampu memujinya, maka langkah selanjutnya adalah diam. Tak ada manfaat yang bisa didapatkan dari si narsis dengan menutup mulut. Namun, dengan tidak setuju dengan orang ini, Anda memberi kesan persetujuan secara pasif.
    • Karena orang yang narsis menuntut perhatian terus-menerus, tersenyum dan mengangguk adalah cara terbaik yang bisa diberikan tanpa harus melakukan interaksi lebih jauh. Metode ini berhasil digunakan untuk orang narsis yang yang tidak mungkin dihindari dan berhubungan dengan kehidupan Anda (seperti rekan kerja atau teman yang tidak terlalu dekat dengan Anda).
  5. Jika Anda memerlukan sesuatu dari orang yang narsis, maka cara terbaik untuk mendapatkannya adalah dengan mengemas permintaan secara meyakinkan bahwa ada keuntungan yang bisa didapatkannya jika ia mau membantu Anda. [5]
    • Misalnya, jika Anda ingin meyakinkan teman wanita Anda untuk pergi ke restoran bersama Anda dan narsismenya berpusat pada kedudukan sosialnya, katakan sesuatu, “Aku dengar itu restoran terbaik yang harus dikunjungi jika kamu ingin berhubungan dengan semua orang berpengaruh di dalam komunitas itu.
    • Contoh lainnya, jika Anda ingin melihat pameran bersama teman pria Anda dan narsismenya berpusat pada kecerdasan, Anda bisa berkata seperti ini, “Katanya pameran ini akan membangkitkan minat orang-orang cerdas yang bisa berpikir cepat.”
  6. Orang yang narsis tidak maumenerima kritik terang-terangan. Ia mungkin akan mengira kalau Anda cemburu atau marah dan akhirnya akan merendahkan pendapat Anda. Jangan menghina si narsis, meskipun hal tersebut begitu menggoda untuk dilakukan. Utarakan kritik sedemikian rupa agar si narsis percaya bahwa ia masih memiliki kekuatan.
    • Misalnya, jika Anda perlu mengingatkan seorang klien yang narsis untuk membayar Anda, ingatkan dengan halus dengan meminta pengingat masa pembayaran yang disepakati dan bukan mengutarakan secara langsung kalau pembayarannya terlambat.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Memberikan Konseling

Unduh PDF
  1. Kadang-kadang, apalagi jika si narsis adalah seseorang yang Anda cintai (pasangan, orangtua, atau anak), Anda mungkin mempertimbangkan untuk memberi konseling. Hal ini sangat sulit dilakukan, karena orang yang narsis sangat sulit diyakinkan kalau ada sesuatu yang salah dalam dirinya. [6]
    • Waktu yang tepat untuk memberi konseling adalah setelah terjadi sesuatu yang sangat mengubah kehidupan orang yang narsis (seperti menderita sakit, kehilangan pekerjaan, dan lain sebagainya) di mana hal-hal yang memuaskan egonya telah hancur atau hilang.
  2. Anda membutuhkan pihak yang netral dan berpengalaman, karena selama konseling bisa terjadi sesuatu yang emosional dan penuh kemarahan. Seorang profesional juga bisa membantu Anda merencanakan konseling dan memberi saran seperti apa konseling yang dilakukan.
    • Seorang profesional akan mendiskusikan berbagai opsi terapi yang bisa dicoba untuk diyakinkan pada si narsis agar mau menjalankannya. Psikoterapi dan terapi grup memiliki kelebihan masing-masing dan telah terbukti membantu orang yang narsis mengatur kepribadiannya dan membangun kemampuan untuk melihat orang lain sebagai individu yang sama pentingnya dengan dirinya. [7]
    • Carilah dan mintalah saran dari orang-orang yang dipercaya di lingkungan Anda tentang siapa profesional yang bisa direkomendasikan. Pastikan Anda mendapatkan profesional yang tepat untuk melakukan tugas ini.
  3. Orang-orang ini haruslah orang yang dekat dengan si narsis atau yang pernah disakiti namun bersedia memberi pertolongan untuk si narsis.
    • Pastikan orang-orang ini tidak memberi peringatan pada si narsis terlebih dulu dan tidak menyebarkan gosip tentang apa yang terjadi.
  4. Anda tentu tidak ingin melakukan konseling secara tiba-tiba. Anda perlu merencanakan di mana dan kapan konseling dilakukan serta apa yang akan Anda katakan dan lakukan. Ahli profesional dalam hal ini bisa memberikan bantuan konseling yang Anda harapkan.
    • Anda perlu membuat sejumlah poin pembicaraan. Ini adalah poin-poin utama yang akan Anda utarakan selama konseling. Poin-poin itu bisa berupa bagaimana masalah-masalah si narsis telah menyakiti keluarga (berikan contoh yang spesifik) dan mengapa Anda memberikan konseling (si narsis telah bertindak kasar atau berhenti membantu keluarga. Sekali lagi, Anda harus spesifik).
    • Anda perlu mengantisipasi konsekuensi-konsekuensi dari tindakan mereka yang mungkin akan menolak adanya konseling. Konsekuensinya adalah si narsis bisa memutuskan hubungan dengan Anda atau tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang tidak penting bagi dirinya. Hal ini akan membuat Anda memiliki kendali terhadap mereka untuk berubah.
  5. . Menggunakan rasa iba selama konseling adalah hal yang sangat penting karena alasan Anda memberikankan konseling adalah karena ia memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang lebih baik.
    • Gunakan pernyataan “Aku”. “Aku merasa diabaikan ketika kamu terus-menerus mengarahkan percakapan sehingga kembali padamu,” atau “Aku merasa kamu terus-menerus mengharapkanku ada di saat-saat yang emosional, namun sebaliknya, kamu tidak memberikan dukungan emosional padaku.” Sekali lagi, gunakan contoh-contoh yang spesifik saat mereka menyakiti Anda.
    Iklan

Tips

  • Anda tidak bisa menang berdebat dengan orang-orang semacam ini, bahkan meskipun Anda menang...Anda sebenarnya kalah. Saran yang terbaik adalah menjaga agar segalanya tetap jelas dan melakukan percakapan seminimal mungkin.
Iklan

Peringatan

  • Ingat, jika Anda melakukan konseling, maka bukan berarti si narsis akan melakukan apa yang benar-benar perlu dilakukan untuk menjadi lebih baik. Ada kemungkinan terapi untuk orang yang narsis gagal, jadi bersiaplah menghadapi hasilnya.
  • Memperhatikan kesehatan mental Anda adalah hal yang penting ketika menghadapi orang yang narsis. Jika kualitas hidup Anda berkurang karena mereka, Anda perlu menjauh meskipun si narsis adalah orangtua, pasangan, atau atasan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.931 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan