Menghadapi orang yang tidak tahu berterima kasih memang mengesalkan, tetapi terkadang setiap orang mengalami situasi seperti ini. Baik pelanggan yang merepotkan atau teman yang tidak bisa menghargai, pendekatan terbaik yang Anda dapat ambil adalah bersikap tenang, menunjukkan kebaikan, dan menetapkan batasan jika perlu. Anda mungkin tidak selalu bisa membuat seseorang menunjukkan apresiasi yang lebih besar, tetapi setidaknya Anda masih bisa menunjukkan kepada orang lain kemampuan Anda dalam menangani konflik dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah
-
Amati situasi dari sudut pandangnya. Terkadang, orang-orang tidak selalu melihat waktu dan energi yang dicurahkan orang lain untuk membantunya. Alih-alih memikirkan apa yang Anda telah lakukan, pikirkan apa yang pelanggan atau rekan kerja Anda dapat lihat. Apakah ia bisa melihat besarnya bantuan yang Anda berikan? [1] X Teliti sumber
- Jika seseorang tidak mengetahui apa yang Anda sudah lakukan untuk membantunya, kita tidak bisa berharap bahwa ia akan menunjukkan apresiasinya. Terkadang, salah satu bagian dari tugas atau peran kita adalah memberikan usaha, tanpa langsung melihat hasil atau apresiasi atas usaha tersebut.
- Sebagai contoh, sepanjang pagi Anda mengeluarkan barang-barang baru, tetapi pelanggan yang baru saja masuk ke toko tidak mengetahuinya. Saat ia menanyakan apakah ada ukuran pakaian/sepatu yang lain, Anda bisa mengatakan, “Semua barang sudah saya keluarkan pagi ini, tetapi mungkin saya bisa membantu Anda mencarikan ukuran yang diinginkan di gudang."
-
Pertimbangkan adanya faktor lain yang membuat seseorang kesal. Dengan melihat situasi dari sudut pandang orang lain, Anda juga bisa menyadari bahwa sikap atau respons orang tersebut tidak berkaitan dengan Anda (atau ditujukan dengan sengaja untuk Anda). Sebagai contoh, seorang pelanggan di toko mungkin merasa kesal karena anaknya menangis sepanjang pagi. [2] X Teliti sumber
- Orang-orang juga cenderung menyerang atau menyalahkan penyampai pesan. Jika Anda menyampaikan pesan yang membuat seseorang kesal, tetapi pesan tersebut di luar kendali Anda, ia mungkin merasa makin kesal kepada Anda. Namun, hal ini tidak lantas berarti Anda melakukan kesalahan.
- Kecenderungan ini sering ditunjukkan terutama oleh atasan dan manajer yang tidak tahu berterima kasih. Sering kali, ia melemparkan rasa minder atau kritik yang ia dapatkan kepada timnya. Dalam situasi-situasi seperti ini, akan lebih baik jika Anda membiarkan pekerjaan atau pencapaian Anda yang berbicara, alih-alih menuntut rasa terima kasih darinya. [3] X Teliti sumber
- Meskipun memang tidak adil saat ia melemparkan kekesalannya kepada Anda, tiadk ada yang Anda bisa lakukan untuk mengubah sikapnya.
-
Tetaplah tenang. Menghadapi seseorang yang tidak tahu berterima kasih di tempat kerja memang sangat menyebalkan, baik atasan, rekan kerja, maupun pelanggan. Marah atau kehilangan kesabaran dengan orang yang bersangkutan hanya akan memperburuk keadaan. Tarik napas dalam-dalam dan lepaskan amarah Anda saat Anda mengembuskan napas. Di dalam hati, Anda mungkin masih merasa kesal, tetapi berusahalah untuk tidak meluapkan amarah Anda. [4] X Teliti sumber
- Jika orang yang bersangkutan selalu menguji kesabaran Anda atau tidak mau melupakan situasi yang ada, coba jauhkan diri hingga Anda merasa lebih tenang. Jika ia mengganggu Anda, jangan ragu meminta intervensi dari manajer.
-
Bersiaplah menghadapi sikap negatifnya. Jika Anda selalu dikelilingi oleh klien atau rekan kerja yang tidak tahu berterima kasih, persiapkan diri untuk menghadapi sikap negatifnya. Antisipasi kritik dan tuntutan mereka sejak awal, dan cobalah penuhi permintaan mereka sesuai kemampuan Anda. [5] X Sumber Tepercaya Harvard Business Review Kunjungi sumber
- Sebagai contoh, jika Anda memiliki klien yang selalu memberikan kritik terkait lamanya waktu yang dibutuhkan tim Anda untuk menyelesaikan pekerjaan, persiapkan lini masa yang komprehensif untuknya. Setelah itu, Anda bisa mengatakan, “Kamu sudah membuat lini masa ini karena pekerjaan ini sangat penting dan kami tidak ingin sampai membuat kesalahan, dan kami ingin melakukan semuanya dengan baik.”
- Hal ini dapat memuaskan klien Anda (atau justru sebaliknya), tetapi bisa menunjukkan kepada orang-orang lain yang penting (mis. manajer) bahwa Anda berusaha sebisa mungkin menangani situasi yang sulit.
- Jika manajer Anda sering merepotkan, Anda bisa menawarkan solusi untuk mengikuti dan menunjukkan pekerjaan Anda kepada mereka agar Anda bisa memenuhi ekspektasinya. Anda juga bisa berbicara kepada perwakilan SDM jika manajer Anda terlalu kritis atau melakukan kekerasan verbal. Anda tidak perlu bertahan dalam situasi yang memungkinkan manajer Anda untuk memanfaatkan Anda dalam cara apa pun. [6] X Teliti sumber
-
Tunjukkan kebaikan, meskipun Anda berada dalam situasi yang sulit. Tarik napas dalam-dalam, lemparkan senyuman, berterima kasihlah kepada orang lain atas waktunya, dan lupakan kejadian yang sudah berlalu. Pendekatan “membunuh dengan kebaikan” memiliki beberapa manfaat. Pertama, pendekatan ini melindungi reputasi perusahaan atau tim Anda. Selain itu, makin sering Anda menunjukkan sikap positif, makin banyak orang-orang yang melihat betapa tidak tahu berterima kasihnya pelanggan atau rekan kerja Anda. [7] X Teliti sumberIklan
-
Adakan diskusi jujur mengenai perasaan Anda. Terkadang, orang-orang terdekat hanya tidak menyadari bahwa Anda merasa kurang diapresiasi. Jika seseorang tersebut adalah sosok yang Anda sangat pedulikan, awali dengan berprasangka baik dan mengajaknya mengobrol secara terbuka dan jujur. Jelaskan hal yang membuat Anda merasa bahwa ia kurang mampu berterima kasih, dan berikan ia kesempatan untuk menjawab. [8] X Teliti sumber
- Coba awali kalimat Anda dengan kata “aku”, alih-alih melemparkan kesalahan. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Aku merasa kamu menyepelekan bantuan-bantuanku saat kamu mengerjakan proyekmu meskipun kita tidak bekerja di perusahaan yang sama.” [9] X Teliti sumber
- Gunakan nada bicara yang tegas, tetapi dengan keterbukaan. Teman atau anggota keluarga Anda akan lebih mampu menerima keluhan jika Anda mengemasnya sebagai emosi atau perasaan yang Anda miliki, alih-alih sebagai tuduhan. Berikan ia kesempatan untuk menangani perasaan dan meminta maaf jika ia merasa perlu.
- Ingatlah bahwa siapa pun tidak berkewajiban meminta maaf. Berikan teman atau anggota keluarga Anda kesempatan, tetapi pahami bahwa ia mungkin tidak akan meminta maaf. Jika ia tidak meminta maaf, Anda memilih pilihan untuk tetap menangani masalah yang ada atau melupakannya.
-
Lihat situasi dari sudut pandangnya. Meskipun tidak selalu mudah, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan sudut pandang orang lain, meskipun Anda merasa yakin bahwa Anda benar. Coba pikirkan momen-momen saat Anda pun mungkin terlalu banyak menuntut dan tidak bisa berterima kasih. Anda juga bisa mencari tahu faktor selain Anda yang memengaruhi sikapnya. [10] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, jika teman Anda harus mengakhiri hubungannya dan tampak kasar atau terlalu banyak meminta, sikapnya sebenarnya tidak berkaitan dengan Anda. Ia hanya kesulitan menghadapi emosi-emosi negatif yang ia rasakan. Saat ia mulai pulih, kebiasaan atau sikap negatifnya akan menghilang dan ia akan mengapresiasi kehadiran Anda untuknya.
-
Tetapkan batasan yang menegaskan apa yang akan dan tidak akan Anda lakukan. Jika Anda merasa seseorang memanfaatkan Anda, buat batasan yang jelas untuk menunjukkan apa yang Anda akan atau tidak akan lakukan untuknya. Setelah itu, pegang teguh batasan tersebut. Meskipun pada awalnya terasa sulit, Anda harus tetap memegang teguh batasan pribadi tersebut sebagai langkah terbaik untuk melepaskan ketergantungannya kepada Anda. [11] X Teliti sumber
- Jika Anda adalah satu-satunya orang di rumah yang selalu mencuci piring, misalnya, katakan teman sekamar bahwa ke depannya Anda hanya akan membersihkan piring-piring yang Anda gunakan. Ia harus bertanggung jawab atas piring atau alat makan kotor yang ia gunakan.
KIAT PAKARPakar Psikologi KlinisDr. Niall Geoghegan adalah Pakar Psikologi Klinis di Berkeley,CA. Dia mengambil spesialiasi dalam Terapi Koherensi dan menangani klien-klien dengan keluhan antara lain kecemasan, depresi, manajemen kemarahan, dan penurunan berat badan. Niall meraih gelar Doktor dalam Psikologi Klinis dari Wright Institute di Berkeley, CA.Pahami apa yang cocok bagi Anda. Niall Geoghegan, seorang psikolog klinis mengatakan: “Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa dalam persahabatan, dukungan emosional yang diberikan kedua pihak harus setara . Beberapa orang lebih senang memberikan dukungan, sementara yang lainnya kurang merasa nyaman mendapatkan dukungan. Pertanyaannya adalah, apakah dukungan emosional yang Anda dapatkan sudah cukup ?”
-
Putuskan hubungan dengan orang yang bersangkutan jika ia selalu bersikap negatif. Jika Anda menghadapi seseorang yang tidak pernah tahu berterima kasih atau bersikap negatif, terlepas dari apa yang Anda lakukan, coba batasi peran atau kehadirannya dalam kehidupan Anda. Jika ada, tentukan peran yang ia bisa mainkan dalam dunia Anda, dan batasi ia ke dalam peran tersebut saja. [12] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, katakanlah Anda memiliki teman yang selalu menuntut Anda untuk melakukan hal-hal yang ia inginkan atau melemparkan masalah-masalah emosionalnya, tetapi tidak ingin memberikan bantuan atau dukungan yang sama kepada Anda.
- Anda bisa menjadikannya sebagai sosok yang Anda hanya temui dalam grup agar Anda tidak harus menangani beban emosionalnya sendiri. Anda juga bisa memutuskan bahwa Anda akan merasa lebih bahagia jika tidak mempertahankan persahabatan dengannya.
- Sosok yang meminta waktu dan usaha Anda, tetapi tidak menunjukkan konsiderasi atau apresiasi atas usaha Anda dapat menjadi sosok yang toksik jika dibiarkan.
Iklan
-
Berterima kasihlah secara tulus atas hal-hal yang Anda temukan sehari-hari. Dengan mencerminkan rasa terima kasih dalam kehidupan sehari-hari, Anda bisa membantu menunjukkan cara bersyukur atau berterima kasih kepada orang lain. Ambil pendekatan “perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan”, dan tunjukkan rasa syukur atau terima kasih yang tulus atas hal-hal yang Anda mungkin abaikan atau sepelekan dalam kehidupan sehari-hari. [13] X Teliti sumber
- Jika pasangan Anda selalu membuat satu teko kopi di pagi hari, luangkan waktu untuk mengatakan, misalnya, “Aku tahu aku tidak selalu mengatakan ini setiap hari, tetapi aku mengapresiasi usaha dan waktumu untuk membuat kopi di pagi hari.”
- Ingatlah bahwa terkadang seseorang bisa terkesan tidak tahu berterima kasih. Manfaatkan kesempatan ini untuk menunjukkan rasa syukur atau terima kasih pada momen seseorang tampak kurang berterima kasih.
-
Dorong budaya terima kasih. Baik di rumah maupun di kantor, Anda bisa mendorong orang-orang di sekitar untuk mau bersyukur dan berterima kasih. Coba tunjukkan apresiasi atas pencapaian-pencapaian kecil dan besar, dan dorong orang-orang di sekitar Anda untuk mau melakukan hal yang sama. [14] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, di rumah Anda bisa menerapkan aktivitas mingguan yang mengharuskan setiap orang untuk berkumpul di ruang makan dan mengatakan hal positif mengenai satu sama lain.
- Di kantor, sisihkan waktu dalam rapat untuk memberikan pujian terhadap usaha-usaha kecil yang dilakukan oleh rekan kerja, serta pencapaian-pencapaian besar. Berikan pujian kepada setiap orang yang terlibat, dan bukan hanya tim atau pimpinan proyek. Anda juga bisa memberikan kartu terima kasih dengan tulisan tangan setelah menyelesaikan proyek-proyek besar.
-
Buat jurnal terima kasih. Salah satu cara sederhana menunjukkan terima kasih adalah membuat catatan atau jurnal terima kasih. Setiap hari, catat 3-5 hal yang Anda syukuri. Hal ini dapat berupa kejadian atau momen tertentu dalam hidup, atau hal-hal kecil seperti cuaca yang indah atau tidak yang nyenyak. [15] X Teliti sumberIklan
Referensi
- ↑ https://www.keeping.com/customer-service/dealing-with-difficult-customers-complaints/
- ↑ https://www.keeping.com/customer-service/dealing-with-difficult-customers-complaints/
- ↑ http://fortune.com/2013/05/02/5-ways-to-survive-a-hypercritical-boss/
- ↑ https://personalexcellence.co/blog/rude-people/
- ↑ https://hbr.org/2013/04/how-to-deal-with-a-toxic-clien
- ↑ http://fortune.com/2013/05/02/5-ways-to-survive-a-hypercritical-boss/
- ↑ https://www.forbes.com/sites/nicoleleinbachreyhle/2015/01/08/10-tips-for-dealing-with-customer-complaints/#418fc67d6002
- ↑ http://articles.chicagotribune.com/2007-07-20/features/0707190146_1_friend-ungrateful-college
- ↑ https://psychcentral.com/blog/how-to-deal-with-difficult-family-members/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/ulterior-motives/201706/seeing-things-anothers-perspective-creates-empathy
- ↑ http://theeverygirl.com/how-to-set-boundaries-with-your-roommate/
- ↑ https://www.headspace.com/blog/2016/11/25/toxic-family/
- ↑ https://www.happify.com/hd/the-science-behind-gratitude/
- ↑ https://www.forbes.com/sites/karlsun/2017/12/18/how-to-create-a-culture-of-gratitude-in-the-workplace/2/#114eed4c7df8
- ↑ https://www.forbes.com/sites/womensmedia/2016/07/08/8-ways-to-have-more-gratitude-every-day/#65250d4b1d54