Unduh PDF Unduh PDF

Menghadapi pasangan yang pemarah tentu tidak mudah, apalagi jika kamu yang sering dimarahi. Lambat laun, perilakunya akan memicu kekesalan jika kamu belum tahu cara menyikapi situasi seperti ini. Jika ia marah lagi, terapkan petunjuk berikut agar kamu bisa menghadapinya dengan kepala dingin untuk mencegah konflik. Selain itu, pelajari cara berinteraksi dengannya agar kalian bisa menjalin hubungan yang sehat .

1

Abaikan urusan sepele.

Unduh PDF
  1. Jika ia marah karena urusan sepele, biarkan saja sampai ia diam sendiri. Bertengkar karena ingin mempertahankan pendirian sangat menguras energi.
    • Contohnya, kalau kamu ingin makan piza, tetapi ia memilih gado-gado, jangan bertengkar. Akan tetapi, jika ada masalah besar, misalnya soal keuangan atau komunikasi, sebaiknya kalian berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.
    Iklan
2

Kendalikan emosi.

Unduh PDF
  1. Saat berbicara, usahakan nada suara tetap rendah. Jangan mengumpat atau marah kepadanya. Kalau ia maju satu langkah, mundurlah satu langkah. Jika ia berteriak dan mengumpat, tanggapi dengan tenang. Biasanya, kemarahan lebih cepat reda jika teman bicara tidak bersikap impulsif. Langkah ini sulit diterapkan, tetapi ingat, masalah makin parah jika kamu ikut-ikutan marah.
    • Dalam situasi seperti ini, mengendalikan emosi sangat sulit. Tenangkan diri dengan bernapas dalam-dalam atau berhitung sampai 10 agar kamu tidak kesal atau marah.
3

Berusahalah memahami perspektifnya.

Unduh PDF
  1. Saat kalian berbeda pendapat, berusahalah memahami perspektifnya agar ia merasa dimengerti. Ingatlah bahwa ia mencintaimu. Ia marah karena tidak mampu mengendalikan emosi. Ia akan merasa tenang dan tidak marah jika kamu bersikap seperti ini. [1]
    • Terapkan kiat ini kalau kamu merasa tersinggung ketika ia marah. Bisa jadi, kemarahannya dipicu oleh sebab yang lain, bukan karena ucapan atau tindakanmu.
    Iklan
4

Cari tahu alasan ia marah.

Unduh PDF
  1. Mungkin ia marah karena merasa kecewa, kesal, atau sedih. Apabila ia mengatakan hal yang masuk akal, berusahalah memahami alasan ia marah. [2]
    • Sebagai contoh, jika ia marah karena kamu pulang larut malam, mungkin ia khawatir sebab tidak bisa mengontakmu selama beberapa jam.
    • Contoh lain, jika ia marah setelah kamu memintanya mengubah perilaku tertentu, mungkin ia merasa tersinggung atau khawatir kamu akan meninggalkannya.
6

Biarkan ia menenangkan diri.

Unduh PDF
  1. Jika ia sangat emosi sehingga kalian tidak bisa berdiskusi, hentikan percakapan untuk sementara waktu. Sampaikan kepadanya bahwa kamu ingin menyendiri selama 15 menit sebelum berdiskusi lagi. [4]
    • Mungkin ia perlu lebih banyak waktu untuk menenangkan diri. Sepakati berapa lama, lalu lanjutkan diskusi kalau kalian sudah merasa tenang.
    • Kamu juga bisa menenangkan pikiran dan mengendalikan emosi saat menyendiri. Menghadapi pasangan yang pemarah tentu tidak mudah. Jadi, kamu juga perlu menenangkan diri jika diperlukan.
7

Bersikaplah asertif kepadanya.

Unduh PDF
  1. Meskipun kamu bisa bersikap tenang dan berpikir logis saat ia marah, kamu perlu menunjukkan sikap dengan memberitahunya bahwa ia tidak perlu marah. Sampaikan keinginanmu dengan tenang agar kamu bisa bersikap asertif.
    • Contohnya, katakan kepadanya, "Aku tau kamu lagi kesel . Aku siap jadi pendengar yang baik kalo kamu mau cerita biar kamu enggak marah."
    • Contoh lain, "Lebih baik kita bicara baik-baik biar bisa cari solusi."
    Iklan
8

Terapkan batasan.

Unduh PDF
  1. Kamu juga perlu mengingatkannya begitu ia mulai marah atau membentak. Sebagai pasangan, kedua belah pihak seharusnya saling menghargai. Oleh sebab itu, ia tetap harus menaruh respek kepadamu meskipun sedang marah. [5]
    • Sebagai contoh, katakan kepadanya, "Aku sedih kamu tega ngejek aku seperti itu" atau "Kita tunda dulu diskusinya kalau kamu masih marah".
    • Adakalanya, menerapkan batasan berarti berpamitan untuk menunda percakapan dengannya.
9

Bantulah ia mencari tahu penyebab ia mudah marah.

Unduh PDF
  1. Ajak ia berdiskusi untuk mengidentifikasi penyebab ia mudah marah dan situasi tertentu yang kerap menyulut kemarahannya. Jika kalian bisa menentukan pemicunya, kamu bisa membantunya menenangkan diri ketika ia terlihat mulai marah. [6]
    • Saat berdiskusi, jangan mempersoalkan pemicu kemarahan agar ia tidak merasa disalahkan.
    • Sebagai contoh, ia mudah marah jika bangun kesiangan. Untuk mencegahnya, atur alarm pewaktu agar berdering 15 menit lebih awal. Jadi, ia bisa bersiap-siap pergi ke kantor dengan tenang.
    Iklan
10

Berkonsultasilah dengan konselor pasangan jika diperlukan.

Unduh PDF
  1. Pakar kesehatan mental bisa menolong jika kamu mengalami masalah karena kesulitan menghadapi pasangan yang pemarah. Temui psikolog atau konselor untuk mempelajari cara berkomunikasi dengan pasangan dan mengendalikan emosi. [7]
    • Pasanganmu mungkin perlu mengikuti kursus untuk mengendalikan emosi.

Tips

Iklan

Peringatan

Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.780 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan