Unduh PDF
Unduh PDF
Setiap orang, besar atau kecil, gemuk atau kurus, wanita atau pria, bisa mengalami kompleks inferioritas atau rasa rendah diri terhadap orang lain. Adakalanya, kita mengatakan kepada diri sendiri bahwa kita kurang baik, kurang cantik, kurang pandai, padahal tidak didasari fakta. Kabar baiknya, Anda bisa mengatasi kompleks inferioritas dengan berbagai cara yang akan dijelaskan dalam artikel ini.
Langkah
-
Cari tahu sumber perasaan rendah diri Anda. Ada dua jenis kompleks inferioritas, yang pertama didapatkan selama masa kanak-kanak, sementara yang kedua terjadi saat Anda tidak mampu mencapai target yang Anda tetapkan sendiri. Tingkat keparahan kedua jenis kompleks inferioritas ini bisa berbeda-beda.
- Kompleks inferioritas dari masa kanak-kanak bisa diakibatkan oleh orang tua yang mengabaikan, atau terlalu banyak mengkritik dan mempermalukan, paparan pesan-pesan negatif dari media, atau tidak adanya pengalaman sosial yang positif.
- Kompleks inferioritas yang berkembang di usia dewasa bisa terjadi apabila Anda merasa tidak mampu mencapai target yang Anda harapkan, atau apabila Anda merasa dilecehkan oleh keluarga, pasangan, atau rekan kerja.
- Kedua jenis kompleks inferioritas ini berhubungan dengan perasaan rendah diri dan membandingkan diri dengan orang lain secara negatif.
-
Waspadai tanda-tanda kompleks inferioritas. Terkadang, Anda mungkin tidak menyadari bahwa hal yang Anda lakukan diakibatkan oleh kompleks inferioritas karena masalah ini bisa mempengaruhi cara Anda bertindak dan berpikir.
- Anda mungkin menjalin hubungan dengan seseorang dengan harapan orang tersebut dapat mengisi kekosongan dalam diri Anda.
- Anda mungkin merasakan dorongan untuk menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan memakai topeng untuk meyakinkan orang-orang bahwa Anda lebih baik daripada yang Anda pikirkan.
- Anda mungkin mengisolasi diri sendiri dari orang lain.
- Anda mungkin menunjukkan perilaku kompulsif seperti berbelanja, makan, minum-minum, atau mengoleksi secara berlebihan.
- Anda mungkin berusaha mengendalikan, menyalahkan, atau menyakiti orang lain.
- Anda mungkin tidak bisa menerima pujian.
- Anda mungkin mudah dimanipulasi atau mudah menyesuaikan diri.
- Anda mungkin mengalami perasaan cemas, enggan mempercayai orang lain, kurang menghargai diri sendiri, dan takut ditolak.
-
Temukan pemicu rasa rendah diri. Kompleks inferioritas bisa timbul karena sesuatu yang pernah Anda alami. Sebelum mengatasi rasa rendah diri, Anda harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu, mungkin karena pengalaman buruk di masa kanak-kanak, kejadian traumatis, atau ada orang-orang yang menghina Anda selama bertahun-tahun.
- Refleksikan masa lalu Anda. Berusahalah mengingat pengalaman Anda yang berpotensi memicu rasa rendah diri. Beberapa kejadian yang pernah Anda alami mungkin tersimpan dalam-dalam karena sangat menyakitkan. [1] X Teliti sumber
-
Tentukan kepada siapa Anda merasa rendah diri. Seseorang yang mengalami kompleks inferioritas akan merasa rendah diri terhadap orang lain. Tentukan secara spesifik siapa yang membuat Anda merasa rendah diri? Atau, tentukan secara umum lalu pastikan siapa orangnya.
- Apakah Anda merasa rendah diri saat bertemu seseorang yang menarik? Kaya? Pandai? Sukses? Mulailah dari kategori tersebut lalu tentukan nama satu atau beberapa orang dalam keseharian Anda.
- Setelah menentukan siapa atau siapa saja yang membuat Anda merasa rendah diri, pikirkan dalam hal apa ia/mereka tidak lebih baik daripada Anda. Apakah ia mahir bermain piano seperti Anda? Apakah ia memiliki etos kerja sebaik Anda? Memiliki rasa peduli seperti Anda? Memiliki nilai yang keluarga Anda yakini? [2] X Teliti sumber
-
Uraikan masalah Anda. Salah satu cara menghadapi kompleks inferioritas adalah dengan menguraikannya. Mulailah dari sifat yang membuat Anda merasa rendah diri dengan berpikir logis, alih-alih menggunakan emosi. Apakah Anda melihat kekurangan sebagai hal yang buruk? Jika jawabannya “ya”, ingatlah bahwa setiap orang memiliki sifat yang perlu diperbaiki. Apa yang Anda anggap sebagai kekurangan belum tentu terlihat sebagai kekurangan oleh orang lain. Mungkin tidak ada yang memperhatikan dagu Anda yang selama ini Anda anggap terlalu besar. Bagi Anda, kepala yang botak mungkin terasa sebagai kekurangan, padahal ada wanita yang menganggap pria botak sebagai pria yang menarik.
- Hal-hal yang Anda anggap sebagai kekurangan tidak mampu mengendalikan Anda. Walaupun dagu Anda besar, tubuh Anda gemuk, atau kepala Anda botak, jangan biarkan kondisi ini menentukan jati diri Anda. Kondisi tersebut hanya aspek kecil dari Anda, tetapi akan mengendalikan dan menentukan hidup Anda jika Anda izinkan. [3] X Teliti sumber
-
Ketahui bahwa kita semua merasa rendah diri dalam hal-hal tertentu. Setiap orang merasa rendah diri saat menghadapi seseorang dengan cara tertentu sebab tidak ada orang yang memiliki segala-galanya. Walaupun seseorang dianggap paling cantik dan kaya, akan selalu ada orang lain yang lebih pandai atau lebih penyayang. Di sisi lain, setiap orang memiliki kelebihan dibandingkan orang lain dalam hal tertentu. Setiap orang merupakan gabungan antara aspek positif dan kekurangan. Dengan memahami konsep ini, Anda bisa memandang diri sendiri secara lebih realistis.
- Oleh karena setiap orang memiliki kekurangan, tidak ada alasan untuk merasa rendah diri. Membesar-besarkan kekurangan dan kesadaran diri yang berlebihan membuat Anda merasa rendah diri. Perasaan tersebut Anda ciptakan sendiri dan hanya ada di dalam pikiran Anda. [4] X Teliti sumber
Iklan
-
Jangan berusaha menyamai orang lain. Kompleks inferioritas disebabkan oleh keinginan untuk menyamai orang lain sehingga Anda menjadi pribadi yang bukan Anda. Keinginan menjadi orang lain berarti bersikap tidak baik kepada diri sendiri. Selain itu, hal ini akan membatasi Anda sehingga tidak mampu melakukan hal-hal baru. Jangan berusaha menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri.
- Dapatkan inspirasi dari orang lain dengan mengacu dan mencontoh kepribadiannya untuk Anda terapkan pada diri sendiri. Namun, tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan berusaha meniru atau menjadi orang lain. Anda boleh menjadikan orang sebagai panutan, tetapi Anda harus tetap jujur pada diri sendiri. [5] X Teliti sumber
-
Jangan mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan. Kompleks inferioritas muncul karena kita terlalu sibuk mengurusi pendapat orang tentang kita. Kita sering merasa bermasalah karena terlalu memikirkan apakah orang lain akan melihat kelebihan yang kita miliki. Ini adalah pola pikir yang tidak sehat. Jangan mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda sebab pendapat Anda sendiri adalah yang terpenting. [6] X Teliti sumber
- Sesekali penilaian orang lain bisa saja benar, tetapi sering kali hanya berdasarkan imajinasi. Berusahalah membahagiakan diri sendiri tanpa mencemaskan pendapat orang lain dan jangan membuat sendiri penilaian orang lain.
-
Berfokuslah pada sifat-sifat Anda yang positif. Rasa rendah diri biasanya terbentuk karena Anda menekankan hal-hal yang tidak Anda miliki, bukannya memikirkan apa yang Anda miliki. Setiap orang memiliki sifat positif. Jadi, berusahalah mengenal diri sendiri dan hidup Anda dengan jujur. Tulislah apa saja kebaikan yang Anda miliki, misalnya: “Aku memiliki pekerjaan yang baik dengan kesempatan berkembang” atau “Gigiku seputih mutiara.” Setelah itu, pikirkan berapa banyak kebaikan yang Anda miliki. Meskipun kebaikan yang Anda miliki tidak membuat Anda lebih baik daripada orang lain, ingatlah bahwa Anda memang tidak harus lebih baik daripada orang lain, tetapi cukup merasa puas dengan diri sendiri dan bersyukur atas apa yang Anda miliki. [7] X Teliti sumber
- Pikirkan berbagai hal dari semua aspek kehidupan Anda. Mungkin Anda terlalu gemuk, tetapi Anda miliki kaki dan tangan yang kuat. Mungkin Anda memiliki keluarga yang bahagia, anak-anak yang cerdas, pendidikan yang baik, mobil yang bagus, atau mampu merajut dengan baik. Banyak hal yang membuat kita merasa bahagia. Berusahalah menemukan hal-hal positif dan berfokuslah hal-hal tersebut.
-
Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain . Banyak orang mengalami kompleks inferioritas karena terlalu sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Hal ini hanya menghasilkan daftar panjang berisi nama orang-orang yang Anda anggap lebih baik daripada Anda. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain sebab setiap orang memiliki kehidupan dan lingkungan yang berbeda, misalnya dalam hal keluarga, faktor genetika, dan kesempatan. [8] X Teliti sumber
-
Belajarlah menerima keadaan. Kompleks inferioritas membuat kita berpikir: “jika hal tertentu berubah, hidup kita akan lebih menyenangkan”. Contohnya, “Jika berat badanku turun 10 kg, hidupku pasti lebih menyenangkan” atau “Jika pekerjaanku lebih baik, aku akan merasa lebih bahagia.” Sekalipun keinginan Anda terpenuhi, kebahagiaan Anda hanya sementara sebab secara tidak sadar, Anda masih memendam rasa tidak aman. Materi dan hal-hal semu yang Anda kejar karena merasa rendah diri bukanlah cara yang ampuh untuk mengatasi masalah. Ubahlah kebiasaan berpikir yang mengatakan, “Jika aku…, hidupku akan bahagia” sebab Anda akan kecewa ketika hal-hal tersebut ternyata tidak membawa kebahagiaan. [9] X Teliti sumber
- Berfokus pada kekuatan, nilai keutamaan, dan hal-hal positif yang Anda miliki saat ini adalah pola pikir yang membuat Anda merasa bahagia. Belajarlah menerima keadaan agar Anda bisa menjalani hidup yang bahagia.
-
Hentikan kebiasaan mengkritik diri sendiri. Mengatakan hal-hal negatif kepada diri sendiri setiap hari hanya memperparah kompleks inferioritas sebab pernyataan tersebut membuat Anda semakin kecewa pada diri sendiri dan membentuk keyakinan negatif yang salah dalam pikiran Anda. Jika Anda mulai berpikir, “Ia tidak menyukai aku karena wajahku jelek” atau “Aku tidak diterima bekerja karena kurang pandai”, segera hentikan dan gantilah dengan memikirkan hal-hal positif tentang diri sendiri. [10] X Teliti sumber
- Jangan membohongi diri dengan berkata, “Ia mencintaiku karena akulah wanita yang paling cantik." Alih-alih, katakan hal-hal positif yang realistis, “Aku adalah wanita yang menarik dan layak dicintai. Aku adalah pribadi yang baik dan murah hati yang membuat banyak orang ingin berteman denganku.”
-
Bangunlah rasa percaya diri. Agar bisa menghilangkan kompleks inferioritas, berusahalah membangun rasa percaya diri . Mulailah dengan memperbaiki cara Anda memandang diri sendiri. Kompleks inferioritas terbentuk karena kita memiliki gambaran yang salah terhadap diri sendiri. Berusahalah menyadari bahwa gambaran diri yang salah tidak memperlihatkan siapa Anda yang sebenarnya.
- Hilangkan label yang Anda berikan kepada diri sendiri dengan mengubah pola pikir negatif yang mengatakan bahwa Anda bodoh, jelek, pecundang, gagal, dll. Tolaklah pikiran tersebut dan biasakan berpikir positif tentang diri sendiri. [11] X Teliti sumber
Iklan
-
Jangan membatasi interaksi sosial. Kompleks inferioritas biasanya terbentuk karena sikap menarik diri, antisosial, dan pemalu. Orang-orang yang merasa rendah diri cenderung merasa takut jika harus bersosialisasi dan membuka diri. Beranikan diri untuk berinteraksi dengan orang lain. Rasa rendah diri hanya ada di dalam pikiran. Dengan semakin sering bersosialisasi, Anda akan menyadari bahwa orang lain tidak menilai, mengejek, atau menghina Anda. Dengan demikian, Anda bisa merasa nyaman dan percaya diri berada di tengah banyak orang. [12] X Teliti sumber
-
Bertemanlah dengan orang-orang positif. Orang-orang yang sering berinteraksi dengan kita bisa sangat memengaruhi harga diri kita. Anda akan terpengaruh jika banyak menghabiskan waktu bersama orang-orang negatif yang selalu mengkritik, mengomentari, dan menilai orang lain. Oleh sebab itu, manfaatkan waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang positif yang mau menerima dan menyukai orang lain tanpa menilai. Carilah teman yang tidak suka menilai orang lain agar Anda mampu menerima diri sendiri apa adanya. [13] X Teliti sumber
- Walaupun rasa percaya diri seharusnya tumbuh dari dalam, berteman dengan orang-orang yang menerima Anda apa adanya akan sangat membantu. Hal ini akan menghilangkan pandangan yang salah bahwa orang lain selalu menilai dan mengkritik Anda.
-
Berusahalah terus meningkatkan diri. Salah satu cara mengatasi rasa rendah diri adalah dengan terus memperbaiki diri. Anda bebas memilih caranya, mungkin dengan mengembangkan keterampilan kerja, menjajaki hobi baru, mendalami hobi saat ini, menentukan target berolahraga, atau mulai menabung untuk pergi berlibur. Berusahalah membuat kehidupan Anda semakin baik dan lebih bermakna. Cara ini akan mengurangi rasa rendah diri sebab orang-orang yang berhasil mencapai tujuan cenderung tidak merasa rendah diri. [14] X Teliti sumber
-
Jadilah sukarelawan. Agar lebih mudah melihat kenyataan, lakukan aktivitas di luar rumah dengan membantu orang lain dan komunitas, misalnya dengan melakukan kerja bakti di lingkungan perumahan atau melakukan kegiatan amal. Dengan melakukan kegiatan tersebut, Anda mampu melihat bahwa kenyataan yang sebenarnya tidak seburuk yang Anda pikirkan selama ini.
- Dengan menjadi sukarelawan, Anda memiliki kesempatan untuk merasakan keberhasilan dan membangun harga diri. Cara ini mampu mengatasi rasa rendah diri sebab Anda bersedia membantu komunitas. Selain itu, Anda akan merasa lebih dihargai dan tidak lagi menjadi beban bagi orang lain. [15] X Teliti sumber
-
Tantanglah ketakutan terbesar Anda . Apakah Anda berpikir bahwa orang lain akan memandangi Anda atau memberikan komentar? Rasa takut adalah hal yang wajar, tetapi ingatlah bahwa setiap orang berbeda. Komentar yang Anda dengar belum tentu benar dan harus diabaikan. Bisa dipastikan ada sesuatu yang salah di dalam pikiran mereka.Iklan
Tips
- Jangan pernah mendengarkan orang yang menghina Anda.
- Jangan merasa rendah diri karena Anda berbeda.
- Percayalah pada diri sendiri sebab setiap orang memiliki keistimewaan.
- Berfokuslah pada kekuatan dan hal-hal positif yang Anda miliki.
- Cintai diri sendiri. Setiap orang dalam kehidupan ini adalah pribadi yang mengagumkan dengan cara masing-masing.
- Ingatlah bahwa Anda tidak hidup sendirian hanya karena Anda berbeda.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.2knowmyself.com/Inferiority_complex/overcoming_inferiority_complex
- ↑ http://www.uncommonhelp.me/articles/do-you-have-an-inferiority-complex/
- ↑ http://www.codeofliving.com/articles/overcoming-inferiority-complex
- ↑ http://www.peopleskillsdecoded.com/inferiority-complex/
- ↑ http://www.uncommonhelp.me/articles/do-you-have-an-inferiority-complex/
- ↑ http://www.pickthebrain.com/blog/how-to-overcome-your-inferiority-complex/
- ↑ http://www.codeofliving.com/articles/overcoming-inferiority-complex
- ↑ http://listdose.com/inferiority-complex-and-10-ways-to-deal-with-it/
- ↑ http://www.uncommonhelp.me/articles/do-you-have-an-inferiority-complex/
- ↑ http://www.2knowmyself.com/Inferiority_complex/overcoming_inferiority_complex
- ↑ http://www.2knowmyself.com/Inferiority_complex/overcoming_inferiority_complex
- ↑ http://www.selfgrowth.com/articles/how-to-overcome-an-inferiority-complex
- ↑ http://www.pickthebrain.com/blog/how-to-overcome-your-inferiority-complex/
- ↑ http://www.selfgrowth.com/articles/how-to-overcome-an-inferiority-complex
- ↑ http://listdose.com/inferiority-complex-and-10-ways-to-deal-with-it/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 19.912 kali.
Iklan