Unduh PDF Unduh PDF

Banyak orang mengalami sakit kepala, tetapi jika sakit kepala yang menyerang Anda terasa seperti tekanan dan rasa berat di balik dahi, mata, atau pipi, Anda mungkin menderita sakit kepala sinus. Sinus adalah ruang di antara tulang-tulang tengkorak yang berfungsi menyaring serta melembapkan udara. Tengkorak memiliki empat pasang sinus [1] yang bisa meradang atau tersumbat, sehingga sakit kepala sinus timbul. Jika sumber sakit kepala Anda adalah tekanan pada sinus dan bukan migrain, Anda bisa mengurangi peradangan serta mengeringkannya dengan perawatan rumahan, obat-obatan bebas, atau bantuan tenaga medis profesional.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Menggunakan Perawatan Rumahan

Unduh PDF
  1. Gunakan alat penguap udara atau alat pelembap udara untuk mengurangi peradangan pada sinus. Anda juga bisa menciptakan udara yang lembap dengan mengisi ember air panas, menunduk di atasnya (jangan terlalu dekat), dan melapisi kepala dengan handuk. Hirup uap air panas ini. Sebagai alternatif, mandilah di bawah pancuran air panas dan hirup uapnya. Cobalah menarik udara lembap dua hingga empat kali sehari dalam interval 10 hingga 20 menit. [2]
    • Tingkat kelembapan udara di rumah harus sekitar 45%. Di bawah 30% berarti udara Anda terlalu kering, dan di atas 50% terlalu lembap. Gunakan higrometer untuk mengukur tingkat kelembapannya. [3]
  2. Bergantilah antara kompres panas dan dingin. Letakkan kompres panas di atas sinus selama tiga menit, kemudian kompres dingin selama 30 detik. Anda bisa mengulangi prosedur ini tiga kali, selama 2-6 sesi setiap hari. [4]
    • Anda juga bisa menyiramkan air panas atau dingin di atas handuk, merentangkannya, kemudian meletakkannya di wajah sebagai kompres.
  3. Pastikan Anda mengonsumsi banyak cairan untuk mengencerkan ingus pada sinus. Ini akan membuatnya lebih mudah diserap, selain membantu hidrasi tubuh secara umum. [5] [6] Berdasarkan studi, pria harus mencoba meminum 13 gelas air setiap hari, sementara wanita sekitar 9. [7]
    • Beberapa orang menganggap cairan panas bisa membantu. Nikmati teh panas atau minum kaldu untuk mengencerkan ingus. [8]
  4. Ikuti petunjuk pada kemasannya dan gunakan hingga 6 kali dalam sehari. [9] Semprotan saline nasal bisa membantu mempertahankan kesehatan silia dalam hidung, sehingga peradangannya berkurang dan masalah sinus bisa diatasi. [10] Semprotan ini juga melembutkan saluran lubang hidung agar bisa membuang sekresi kering, yang berguna untuk mengencerkan ingus. Semprotan nasal juga bisa membantu mengatasi debu, yang bisa menyebabkan alergi serta sakit kepala sinus. [11]
    • Anda juga bisa membuat campuran Anda sendiri dengan menggunakan 2-3 sendok teh garam kosher dan 1 cangkir air sulingan yang steril/sudah dididihkan. Campur dan tambahkan satu sendok teh soda kue. Gunakan suntikan atau pipet untuk memasukkannya ke lubang hidung hingga sebanyak enam kali sehari. [12]
  5. Buat campuran saline dan masukkan ke dalam neti pot. Berdirilah di atas wastafel dan tundukkan kepala ke depan. Saat melakukan ini, miringkan kepala ke satu sisi dan tuangkan campuran langsung ke salah satu lubang hidung. Berhati-hatilah dan arahkan aliran cairan ke bagian belakang kepala. Cairan ini akan masuk ke lubang hidung dan belakang tenggorokan. Buang ingus dengan lembut dan ludahkan cairannya. [13] Ulangi langkah yang sama pada lubang hidung satunya. Neti pot bisa mengurangi peradangan akibat sinus dan membantu mengeluarkan ingus. Neti pot juga membersihkan sinus dari zat-zat penyebab iritasi serta alergi. [14]
    • Air yang digunakan dalam neti pot harus disterilkan melalui pendidihan atau penyulingan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menggunakan Obat-Obatan

Unduh PDF
  1. Obat-obatan ini memblokir histamin, yang merupakan cairan hasil produksi tubuh sebagai respons terhadap zat-zat pemicu alergi. Histamin bertanggung jawab menimbulkan gejala-gejala rinitis (bersin-bersin, mata yang gatal, serta hidung meler/gatal). Beberapa jenis antihistamin bisa dibeli dengan bebas dan diminum sekali sehari. Antihistamin generasi kedua, seperti loratadine, fexofenadine, dan cetirizine semuanya dirancang untuk meminimalisir rasa pusing, yang biasa timbul dari antihistamin generasi pertama (seperti diphenhydramine atau chlorpheniramine). [15]
    • Jika sakit kepala sinus Anda disebabkan oleh alergi musiman, cobalah mengonsumsi kortikosteroid intranasal. Obat-obatan bebas ini adalah yang paling efektif untuk mengatasi alergi. Gunakan semprotan fluticasone atau triamcinolone setiap hari, sebanyak satu atau dua kali di setiap lubang hidung. [16]
  2. Konsumsi obat-obatan ini secara topikal (misalnya yang berjenis semprotan seperti oxymetazoline) atau oral (contohnya pseudoephedrine) untuk meredakan penyumbatan pada hidung. Dekongestan topikal bisa digunakan setiap 12 jam, tetapi tidak lebih dari tiga hingga lima hari, atau Anda akan mengalami penyumbatan lubang hidung karena penggunaan berlebih. Dekongestan oral bisa dikonsumsi satu atau dua kali sehari. Anda juga bisa mengombinasikannya dengan antihistamin seperti loratadine, fexofenadine, dan cetirizine.
    • Karena kandungan methamphetaminenya yang tinggi, pseudoephedrine yang dikombinasikan dengan antihistamin diatur dengan ketat dan disimpan di balik berbagai apotek untuk mencegah penumpukan stok oleh produsennya. [17]
  3. Anda bisa minum aspirin, acetaminophen, ibuprofen, atau naproxen untuk meredakan sakit kepala sinus dalam jangka pendek. Meski obat-obatan ini tidak bisa mengatasi penyebabnya, setidaknya sakit kepala akan berkurang atau hilang.
    • Pastikan Anda meminumnya sesuai petunjuk pada kemasan atau saran dokter.
  4. Dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang bisa menyertai sakit kepala sinus. Gejala-gejala infeksi bakteri pada sinus termasuk sakit tenggorokan, pengeluaran cairan berwarna kuning atau hijau dari hidung, penyumbatan lubang hidung, demam, serta rasa lelah. Sinusitis bakteri akut diatasi dengan antibiotik selama 10 hingga 14 hari, sementara yang kronis memerlukan perawatan antibiotik selama tiga hingga empat minggu.
    • Dokter juga bisa meresepkan triptan, yang merupakan obat-obatan untuk mengatasi migrain. Riset menunjukkan bahwa sebagian besar pasien dengan sakit kepala sinus mendapatkan peningkatan signifikan saat mengonsumsi triptan. [18] Contoh triptan termasuk sumatriptan, rizatriptan, zolmitriptan, almotriptan, naratriptan, rizatriptan, dan eletriptan.
  5. Dokter mungkin menyarankannya jika pengobatan biasa tidak berhasil, menimbulkan efek samping, atau Anda tidak mungkin menghindari alergi. [19] Biasanya, penyuntikan akan dilakukan oleh ahli alergi.
  6. Temui dokter THT untuk menentukan apakah Anda perlu operasi untuk mencegah sakit kepala sinus. Polip di lubang hidung yang mungkin menyebabkan infeksi sinus bisa dibuang melalui pembedahan. Sinus Anda juga mungkin dibuka.
    • Sebagai contoh, rinoplasti balon. Operasi ini memasukkan balon ke lubang hidung dan meniupkannya untuk memperbesar ruang sinus. [20]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menggunakan Terapi-Terapi Alternatif

Unduh PDF
  1. Riset sedang dilakukan untuk menunjukkan pengaruh suplemen diet terhadap sakit kepala sinus. Suplemen-suplemen berikut mungkin membantu mencegah atau mengatasinya: [21]
    • Bromelain – enzim yang dihasilkan oleh nanas, mungkin bisa membantu mengurangi peradangan pada sinus. Jangan konsumsi bromelain bersamaan dengan obat penipis darah karena suplemen ini meningkatkan risiko perdarahan. Hindari juga bromelain jika Anda meminum inhibitor ACE (enzim pengonversi angiotensin), yang merupakan obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). Dalam kasus ini, bromelain bisa meningkatkan peluang turunnya tekanan darah secara drastis (hipotensi).
    • Quercetin adalah pigmen tanaman yang bertanggung jawab menghasilkan warna-warna terang pada buah serta sayuran. Quercetin bekerja sebagai antihistamin alami, meski studi lebih lanjut masih diperlukan mengenai efeknya pada manusia.
    • Lactobacillus adalah bakteri probiotik yang diperlukan tubuh untuk mendapatkan sistem pencernaan yang sehat serta imunitas yang efektif. Suplemen ini mengurangi peluang perkembangan alergi serta efek samping gastrointestinal, seperti diare, sakit perut, serta gas berlebih yang berhubungan dengan penggunaan antibiotik.
  2. Ada banyak herba yang bisa mengurangi peluang sakit kepala sinus. Herba-herba ini bekerja dengan mencegah atau mengobati flu, meningkatkan kekebalan tubuh, atau mengurangi peradangan sinus. Studi menunjukkan bahwa Sinupet bisa mengurangi gejala inflamasi sinus. Sinupret dipercaya mengencerkan ingus sehingga sinus lebih mudah kering. [22] Herba-herba lain yang biasanya digunakan untuk mengatasi sakit kepala sinus termasuk:
    • Skullcap dari Tiongkok. Buat tehnya dengan menuangkan 1 cangkir air mendidih di atas 1-2 sendok teh daun skullcap kering. Tutup dan aduk campuran selama 10 hingga 15 menit. Minum dua hingga tiga cangkir sehari untuk melegakan sinus.
    • Feverfew. Buat tehnya dengan menuangkan 1 cangkir air mendidih di atas 2-3 sendok teh daun feverfew yang baru dipotong. Aduk selama 15 menit, peras, dan minum hingga tiga kali sehari.
    • Kulit pohon Willow. Buat tehnya dengan mengombinasikan satu sendok teh kulit willow potong/bubuk dengan 200-300 ml air. Didihkan campuran ini dan aduk selama lima menit. Minum tiga hingga empat kali sehari.
  3. Studi menunjukkan bahwa beberapa jenis minyak esensial yang dioleskan di kening (di sebelah kedua mata pada sisi wajah) bisa meredakan sakit kepala sinus serta sakit kepala tegang. Buat campuran peppermint atau minyak kayu putih 10% dalam alkohol oles dan pakaikan pada kening dengan menggunakan spons. [23] Untuk membuat campuran ini, cobalah mencampur tiga sendok teh alkohol oles dengan satu sendok teh peppermint atau minyak kayu putih.
  4. Homeopati adalah sistem kepercayaan dan terapi alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami dalam jumlah sedikit untuk memicu tubuh menyembuhkan dirinya sendiri. Penderita sinus kronis biasanya menggunakan pengobatan homeopati. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa mayoritas pasien sinus mengalami pengurangan gejala setelah dua minggu. [25] Homeopati memiliki beragam jenis perawatan untuk penyumbatan dan sakit kepala pada area sinus, termasuk:
    • Arsenic album, Belladonna, hepar sulphuricum, iris versicolor, kali bichromicum, mercurius, natrum muriaticum, pulsatilla, silicea, dan spigelia.
  5. Akupunktur adalah pengobatan kuno Tiongkok yang menggunakan jarum-jarum tipis pada titik-titik tekan tertentu. Titik-titik ini dipercaya bisa memperbaiki ketidakseimbangan energi tubuh. [26] Untuk mengobati sakit kepala sinus, ahli akupunktur akan memperkuat titik-titik di sepanjang limpa serta perut. [27]
  6. Ia mungkin bisa membantu meredakan sakit kepala sinus dengan menyesuaikan serta memanipulasi kesalahan susunan tubuh, meski belum ada percobaan yang mendukung klaim ini. Untuk mengatasi masalah sinus, chiropractor akan menarget tulang-tulang serta membran mukus di seputar lubang sinus.
    • Manipulasi akan menyesuaikan sendi tubuh untuk membetulkan kesalahan susunan yang merangsang sistem saraf. Cara ini mungkin bisa memulihkan fungsi kerja area-area tubuh yang sakit. [29]
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mempelajari Sakit Kepala Sinus

Unduh PDF
  1. Berdasarkan beberapa studi, sebagian besar orang yang mengalami sakit kepala sinus juga menderita migrain yang tidak terdiagnosis. [30] Untungnya, ada beberapa gejala yang bisa membantu membedakan sakit kepala sinus dari migrain. Sebagai contoh: [31] [32]
    • Migrain biasanya bertambah parah di bawah paparan cahaya yang terang atau suara berisik
    • Migrain juga disertai dengan rasa mual dan ingin muntah
    • Rasa sakit akibat migrain bisa dirasakan di mana saja pada area kepala serta leher [33]
    • Migrain tidak menyebabkan keluarnya ingus tebal atau kehilangan kemampuan mencium
  2. Penyebab utama sakit kepala sinus adalah peradangan pada membran mukus yang membatasi area sinus. Peradangan ini mencegah sinus mengeluarkan ingus, sehingga tekanan tercipta dan menyebabkan rasa sakit. Inflamasi pada sinus bisa disebabkan oleh berbagai infeksi, alergi, infeksi pada gigi bagian atas, atau, meski jarang, tumor (baik yang jinak maupun tidak). [34] Gejala-gejalanya termasuk: [35]
    • Tekanan dan rasa kaku di balik kening, pipi, atau di sekitar mata
    • Rasa sakit yang bertambah parah saat menundukkan tubuh
    • Rasa sakit di gigi bagian atas
    • Rasa sakit yang lebih parah di pagi hari
    • Rasa sakit mulai dari yang ringan hingga parah dan bisa bersifat unilateral (hanya pada satu sisi) atau bilateral (pada kedua sisi kepala)
  3. Beberapa faktor bisa membuat Anda lebih rentan mengalami sakit kepala sinus. Faktor-faktor ini mungkin mencakup: [36] [37]
    • Sejarah alergi atau asma
    • Flu berkepanjangan, atau infeksi saluran pernapasan bagian atas
    • Infeksi telinga
    • Lubang hidung atau kelenjar adenoid yang membesar
    • Polip pada lubang hidung
    • Berubahnya bentuk lubang hidung, misalnya septum yang miring
    • Celah pada langit-langit mulut
    • Imunitas tubuh yang melemah
    • Pembedahan sinus sebelumnya
    • Memanjat atau terbang dengan tinggi
    • Bepergian dalam pesawat terbang saat menderita infeksi saluran pernapasan bagian atas
    • Abses atau infeksi pada gigi
    • Sesi berenang atau menyelam rutin
  4. Jika sakit kepala Anda terjadi selama lebih dari 15 hari dalam sebulan, atau Anda sering menggunakan obat-obatan pereda rasa sakit yang dijual bebas, kunjungi dokter. Pertimbangkan juga menemuinya jika obat pereda rasa sakit tidak meredakan sakit kepala, atau bila sakit kepala ini mengganggu kehidupan sehari-hari (misalnya, Anda sering bolos sekolah atau kerja karena sakit kepala). [38] Minta bantuan medis darurat jika Anda menderita sakit kepala sinus dan gejala-gejala berikut: [39]
    • Serangan sakit kepala mendadak yang parah dan bertahan atau meningkat dalam jangka waktu 24 jam.
    • Serangan sakit kepala mendadak yang sangat parah, bahkan jika Anda biasanya memang sering pusing.
    • Sakit kepala kronis atau parah yang terjadi di atas usia 50 tahun.
    • Demam, kaku leher, rasa mual, serta muntah (gejala-gejala ini mungkin menunjukkan meningitis, yang merupakan infeksi bakteri yang mengancam nyawa).
    • Hilang ingatan, kebingungan, hilang keseimbangan, perubahan pada daya lihat atau daya bicara, atau rasa kesemutan pada lengan/kaki (gejala-gejala ini mungkin menunjukkan ancaman stroke).
    • Beberapa kasus sakit kepala terjadi pada sebelah mata, yang disertai kemerahan (gejala-gejala ini mungkin menunjukkan glaukoma sudut akut).
    • Pola sakit kepala baru atau asing.
    • Jika Anda baru saja mengalami cedera di kepala.
  5. Dokter akan melakukan pemeriksaan sejarah medis secara menyeluruh serta menjalankan tes fisik untuk mendiagnosis sakit kepala sinus. Ia akan menyentuh wajah Anda untuk mencari bagian yang bengkak atau lembek. Hidung akan diperiksa untuk mendeteksi peradangan, penyumbatan, atau pengeluaran cairan. Dokter juga bisa memerintahkan studi-studi gambar, misalnya X-ray, pemindaian CT, atau MRI. Jika dokter menganggap faktor alergi berkontribusi terhadap gejala-gejala yang Anda alami, Anda mungkin dirujuk ke ahli alergi untuk diperiksa lebih lanjut. [40]
    • Terkadang, Anda perlu rujukan ke spesialis THT. Dokter THT akan menggunakan alat fiber optik untuk melihat sinus serta melakukan diagnosis. [41]
    Iklan

Peringatan

  • Sakit kepala yang terjadi pada masa kehamilan mungkin disebabkan oleh sakit kepala sinus, tegang, atau migrain. Akan tetapi, ketahuilah bahwa sakit kepala juga bisa timbul sebagai akibat kondisi preeklamsia atau trombosis vena serebral.
  • Pasien yang lebih tua lebih berisiko mengalami sakit kepala sekunder, misalnya trigeminal neuralgia, dan arteritis temporal.
Iklan
  1. http://www.webmd.com/allergies/saline-spray?page=2
  2. https://www.entnet.org/content/sinus-headaches
  3. http://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/library/allergy-library/saline-sinus-rinse-recipe.aspx
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/expert-answers/neti-pot/faq-20058305
  5. https://www.entnet.org/content/sinus-headaches
  6. http://acaai.org/allergies/symptoms/allergy-headaches
  7. http://acaai.org/allergies/symptoms/allergy-headaches
  8. http://www.medscape.com/viewarticle/484014
  9. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  10. http://acaai.org/allergies/symptoms/allergy-headaches
  11. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  12. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  13. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  14. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7954745?dopt=Abstract
  15. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7954745?dopt=Abstract
  16. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  17. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/acupuncture/basics/definition/prc-20020778
  18. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  19. http://www.mayoclinic.org/tests-procedures/acupuncture/basics/risks/prc-20020778
  20. http://guidedoc.com/chiropractic-sinus-adjustment-complete-guide
  21. http://www.nnadoc.com/pdf/The%20Sinus%20Headache%20Myth.pdf
  22. https://www.cedars-sinai.edu/Patients/Health-Conditions/Sinus-Headaches.aspx
  23. http://www.achenet.org/news/sinus_headache_or_migraine/
  24. http://www.mhni.com/headache-pain-faq/content-disclaimer/sinus-headache
  25. http://www.emedicinehealth.com/sinus_headache/page2_em.htm#sinus_headache_causes
  26. http://www.mountsinai.org/patient-care/health-library/diseases-and-conditions/sinus-headache
  27. http://www.mountsinai.org/patient-care/health-library/diseases-and-conditions/sinus-headache
  28. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  29. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sinus-headaches/basics/symptoms/con-20025426
  30. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  31. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache
  32. http://umm.edu/health/medical/altmed/condition/sinus-headache

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 50.149 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan