Unduh PDF Unduh PDF

Ovulasi terjadi pada siklus menstruasi wanita saat sel telur yang siap dibuahi dilepaskan dari ovarium, masuk ke tuba falopi , dan dapat dibuahi jika bertemu dengan sel sperma. Karena kehamilan hanya dapat terjadi selama masa ovulasi, banyak wanita menggunakan masa ovulasi ini untuk merencanakan kehamilannya. Cara ini tidak disarankan untuk menggantikan penggunaan alat kontrasepsi lainnya, karena adanya ketidakpastian dalam perkiraannya, serta kemungkinan sperma untuk bertahan hidup selama tujuh hari di dalam saluran reproduksi wanita. Untuk mendapatkan hasil yang paling tepat, hitungah masa ovulasi Anda menggunakan lebih dari satu cara, dan catat hasil perhitungan Anda selama beberapa siklus.


Metode 1
Metode 1 dari 5:

Kalender Ovulasi

Unduh PDF
  1. Cara ini bukanlah pilihan yang paling akurat, tetapi mudah dan bermanfaat jika digabungkan dengan cara lainnya. [1] Beli atau buatlah kalender untuk mencatat siklus menstruasi bulanan Anda. Lingkari hari pertama siklus Anda, yang merupakan hari pertama Anda menstruasi. Catat panjangnya siklus menstruasi Anda, biasanya rata-rata 28 hari.
    • Catat jumlah hari di setiap siklus, termasuk juga hari pertama menstruasi Anda dimulai. Hari terakhir setiap siklus adalah hari sebelum menstruasi Anda selanjutnya dimulai.
    • Terus catat siklus menstruasi dengan cara ini selama delapan hingga dua belas siklus. Semakin banyak siklus yang Anda catat, akan semakin akurat cara kalender ini.
  2. Setelah Anda memiliki catatan dari delapan siklus, Anda bisa mengubah data yang Anda peroleh menjadi tabel. Tuliskan hari dimulainya siklus Anda dalam satu bulan, dan jumlah hari dalam satu siklus dalam kolom yang berbeda.
    • Pilihan lainnya, Anda juga bisa menggunakan kalkulator ovulasi daring ( online ) seperti Kalkulator Ovulasi WebMD . Pastikan bahwa semua informasi yang disebutkan di bawah ini Anda pertimbangkan ke dalam perhitungan, atau hasil perkiraannya bisa jadi kurang tepat.
  3. Mengetahui masa ovulasi Anda dengan tepat dengan hanya cara kalender ini akan sulit dilakukan. Tetapi, kalender ini akan berguna untuk memperkirakan rentang masa subur Anda, yang bisa berbeda-beda panjangnya untuk setiap wanita, sebagaimana dijelaskan di bawah ini: [2]
    • Perkirakan hari pertama masa subur dalam siklus Anda saat ini dengan mencari siklus terpendek dalam tabel Anda. Bagi total jumlah hari dalam siklus tersebut dengan 18. Hal ini berarti hari pertama dalam siklus yang memungkinkan terjadinya kehamilan. Sebagai contohnya, jika siklus terpendek Anda berlangsung selama 26 hari, hari pertama masa subur Anda adalah hari kedelapan dalam setiap siklus (26-18 = 8), dengan menghitung hari pertama Anda menstruasi sebagai hari pertama.
    • Perkirakan hari terakhir masa subur dalam siklus Anda saat ini dengan mencari siklus terpanjang dalam tabel Anda. Bagi jumlah total hari dalam siklus tersebut dengan 11. Sebagai contoh, jika siklus terpanjang Anda berlangsung selama 31 hari, maka kemungkinan hari terakhir masa subur Anda adalah hari ke 20 dalam siklus Anda (31-11 = 20).
    • Perhatikan bahwa semakin teratur durasi siklus Anda, akan semakin efektif cara ini digunakan. [3]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Lendir Serviks

Unduh PDF
  1. Lendir serviks, suatu bahan pelindung di dalam serviks, akan berubah-ubah sepanjang siklus Anda. Tubuh Anda menghasilkan lebih banyak lendir tepat sekitar masa ovulasi untuk membantu pembuahan sel telur. Setelah Anda memahami polanya dengan baik, Anda bisa menggunakannya untuk memperkirakan masa ovulasi.
  2. Periksa lendir serviks Anda setiap hari setelah menstruasi Anda selesai, dan perhatikan perubahan yang terjadi sepanjang siklus Anda. Catat perubahan yang terjadi dalam kalender.
    • Catat hari menstruasi Anda berlangsung, saat lendir serviks kering, dan hari saat lendir serviks Anda lengket, kental, dan basah.
    • Selain teksturnya, perhatikan juga perubahan warna dan baunya. Perhatikan saat lendir serviks berwarna keruh atau jernih.
    • Buatlah catatan serinci mungkin, khususnya dalam beberapa bulan pertama saat Anda masih baru memulai cara ini.
    • Menyusui, infeksi, obat-obatan tertentu, dan kondisi lainnya bisa mempengaruhi lendir serviks, jadi pastikan untuk memperhatikan faktor-faktor ini juga.
  3. Masa ovulasi biasanya terjadi saat lendir mukus Anda paling lengket dan kental. Hari-hari selanjutnya, terutama saat serviks Anda mengering kembali, merupakan hari dengan tingkat kesuburan yang paling rendah.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Mencatat Suhu Basal

Unduh PDF
  1. Waktu tepat sebelum ovulasi adalah masa tersubur wanita. Suhu tubuh sedikit meningkat tepat setelah ovulasi terjadi, kemudian tetap seperti itu sepanjang sisa siklus, hingga menstruasi selanjutnya. Tingkat kesuburan yang paling tinggi berlangsung selama beberapa hari sebelum peningkatan suhu ini terjadi. Karena perubahan suhu yang terjadi dari hari ke hari sangat kecil, termometer biasa tidak akan memberikan hasil yang akurat. Termometer suhu basal adalah termometer digital yang tersedia di apotek.
    • Pembacaan yang paling akurat diperoleh jika pengukuran dilakukan dari vagina atau rektum , tetapi ada juga termometer suhu basal yang dirancang untuk dapat diukur dari mulut. Gunakanlah cara pengukuran yang sama sepanjang proses ini, dan cobalah untuk mengukur dari kedalaman dan sudut yang sama setiap waktu. [4]
  2. Mengukur suhu tubuh Anda pada waktu yang sama setiap hari adalah hal yang penting, karena suhu Anda berubah-ubah sepanjang hari, ukurlah di pagi hari setelah bangun tidur, setelah tidur selama paling tidak lima jam dan sebelum beranjak dari tempat tidur. [5] Catat suhu tubuh Anda hingga satuan 1 / 10 derajat. Gunakanlah lingkaran atau tanda lain dalam tabel Anda untuk menandai saat faktor lain memengaruhi hasil pembacaan, seperti penyakit, tidur yang tidak nyenyak, dan obat penurun panas seperti aspirin, Tylenol, dan Motrin. [6]
    • Suhu rata-rata tubuh wanita adalah 35,6–36,7ºC sebelum ovulasi, dan 36,1–37,2ºC setelah ovulasi. Jika Anda mendapatkan hasil pembacaan yang berbeda secara signifikan dengan rentang ini, bacalah panduan penggunaan termometer untuk memastikan Anda telah menggunakannya dengan benar.
  3. Catat hasil pengukuran suhu tubuh Anda dalam tabel yang bisa Anda buat menjadi grafik, untuk mengetahui perubahan suhu tubuh Anda sepanjang waktu. Lihatlah Contoh Tabel Baby Center untuk mengetahui tabel suhu basal tubuh.
  4. Selama beberapa bulan, perhatikanlah hari saat suhu tubuh Anda meningkat. Kemungkinan besar, ovulasi sudah terjadi di titik ini, jadi masa tersubur Anda terjadi tepat sebelumnya. Dengan data yang cukup, Anda akan mengetahui hari saat siklus Anda akan memasuki masa ovulasi.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Melakukan Tes Ovulasi

Unduh PDF
  1. Alat tes ovulasi, yang dijual di apotek, dapat mendeteksi kadar luteinizing hormone (LH) di dalam urin, yang akan meningkat satu atau dua hari sebelum ovulasi. Sama seperti tes kehamilan yang dijual bebas, alat ini merupakan perangkat digital dengan stik tes yang diletakkan dalam urin Anda.
    • Ada jenis alat tes lainnya, yang memeriksa air ludah kering Anda di bawah mikroskop untuk melihat pola "fern" yang sering kali menandakan adanya peningkatan kadar estrogen dalam beberapa hari sebelum ovulasi. Pemeriksaan ini tidak memiliki ketepatan sebaik tes LH, terutama jika daya pengelihatan Anda tidak baik. [7]
  2. Urin yang terlalu pekat atau terlalu encer tidak akan memberikan hasil yang tepat. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, hindarilah kafeina dan alkohol pada hari Anda melakukan tes, hindari dehidrasi atau konsumsi air berlebihan, dan tunggulah hingga kandung kemih Anda penuh. [8]
  3. Tuangkan urin di stik tes, dan tunggulah hingga garis muncul pada bagian hasil. Garis yang berwarna sama dengan garis kontrol menandakan kemungkinan Anda sedang ovulasi. Sedangkan garis yang kabur bukanlah penanda yang baik.
    • Tes ovulasi dapat memperkirakan kadar hormon LH dalam urin secara akurat, tetapi peningkatan kadar LH hanya berlangsung selama 24 - 48 jam, sehingga Anda hanya memiliki rentang waktu yang singkat untuk mendeteksinya. Gunakanlah beberapa cara sekaligus untuk melacak ovulasi.
    • Beberapa tes ovulasi mungkin bekerja dengan cara yang berbeda, jadi bacalah panduannya. Sebagai contohnya, Anda mungkin harus menampung urin Anda di dalam mangkuk dan mencelupkan stik tes ke dalamnya, atau simbol penanda kesuburan mungkin muncul seperti wajah yang tersenyum, bukan sebuah garis. [9]
  4. Lakukan tes ini setiap hari selama kemungkinan masa subur Anda dalam siklus, seperti diperlihatkan dalam kalender ovulasi Anda. Jika Anda melewati masa ovulasi pada siklus sebelumnya, dan bisa membeli alat tes lebih banyak, pertimbangkanlah untuk melakukan tes ovulasi dua kali sehari. [10]
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Mendeteksi Infertilitas

Unduh PDF
  1. Dengan cara pengukuran suhu basal, alat tes ovulasi, atau cara lendir serviks, Anda mungkin menemukan saat tidak adanya perubahan yang berhubungan dengan masa ovulasi dan siklus menstruasi normal. Adanya salah satu dari hal ini tidak berarti Anda mandul; kemungkinannya bisa juga berarti, sebagai contohnya, Anda melewatkan peningkatan kadar LH di antara dua kali tes ovulasi. Hanya saja, jika Anda mengalami beberapa kali siklus yang tidak beraturan, atau masa pembuahan yang singkat, Anda mungkin perlu mengambil langkah berikut ini.
  2. Dokter kandungan dapat melakukan pemeriksaan yang lebih akurat dibandingkan dengan cara rumahan. [11] Pemeriksaan ini mungkin meliputi tes darah untuk mengukur kadar progesteron atau hormon lain, atau pemeriksaan akan adanya ketidaknormalan fungsi tiroid atau kadar prolaktin, jika dokter menduga ada kemungkinan kondisi ini terjadi. Pemeriksaan USG dapat digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan struktur saluran reproduksi yang dapat mempengaruhi ovulasi. [12]
  3. Infertilitas pada pria juga bisa diperiksa. Pemeriksaan ini biasanya diawali dengan tes siklus sperma, dan mungkin dilanjutkan dengan pemeriksaan USG untuk mendeteksi kemungkinan masalah dalam saluran reproduksi pria. [13]
  4. Jika dokter menduga bahwa Anda mandul akibat tidak adanya ovulasi, ia mungkin akan menyarankan beragam obat-obatan, bergantung pada kondisi Anda sebenarnya. Jangan berasumsi bahwa Anda belum hamil karena tidak adanya ovulasi tanpa diagnosis yang benar, karena hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal lainnya. Dokter Anda juga harus memeriksa kemungkinan adanya sumbatan di tuba falopi , masalah sperma, masalah perlekatan telur di rahim, dan penurunan kualitas sel telur yang berhubungan dengan usia.
    Iklan

Tips

  • Semakin lama Anda mencatat siklus, akan semakin akurat informasi yang diperoleh. Jika usia Anda di atas 35 tahun dan memiliki jendela pembuahan yang sempit akibat hal lain, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter saat memulai cara dalam artikel ini.
  • Jika Anda sudah mencatat ovulasi Anda bulan, tetapi belum juga hamil selama enam bulan atau lebih, temuilah dokter kandungan Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama jika usia Anda lebih dari 35 tahun. Anda mungkin mengalami masalah kesuburan terkait dengan sperma, atau gangguan saluran reproduksi, seperti sumbatan di tuba falopi .
  • Anda bisa mendapatkan perkiraan kasar ovulasi dengan menghitung mundur empat belas hari dari hari terakhir siklus, tetapi cara ini memiliki rentang kesalahan lebih kurang tiga hari.
Iklan

Peringatan

  • Memperkirakan masa ovulasi Anda tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi penyakit menular seksual.
  • Mencatat ovulasi bukanlah cara kontrasepsi yang dapat diandalkan. Tidak mungkin untuk memperkirakan ovulasi Anda dengan tepat, selain itu, sperma juga bisa bertahan hingga tujuh hari setelah berhubungan seksual.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 75.973 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan