Unduh PDF
Unduh PDF
Banyak zat kimia berwujud cair, bukan padat. Zat kimia yang berwujud cair lebih mudah digunakan dan diukur daripada yang berwujud padat, terutama karena zat padat umumnya berbentuk bubuk. Namun, stoikiometri untuk reaksi kimia menjadi lebih rumit dalam bentuk cair. Stoikiometri dalam hitungan menggunakan jumlah zat yang dimasukkan ke dalam persamaan. Cairan yang digunakan sebagai pelarut tidak ikut bereaksi dan stoikiometri tidak memperhitungkan cairan tersebut dalam reaksi. Jumlah zat yang bereaksi dapat ditentukan dengan mencari normalitas larutan. Gunakan kiat berikut ini untuk belajar menghitung normalitas.
Langkah
-
Kumpulkan informasi tentang berat ekuivalen zat reaktan. Lihat buku referensi kimia untuk menemukan valensi dan berat molekul zat yang dimaksud. Berat molekul adalah rasio massa 1 molekul zat terhadap massa satu molekul karbon-12 dibagi dengan 12. Valensi ditentukan oleh jumlah maksimum valensi subatomik atau ikatan antaratom yang bisa dibentuk dengan zat lain. Informasi ini dibutuhkan untuk menentukan normalitas.
-
Cari berat ekuivalen zat. Berat ekuivalen sebuah zat sama dengan berat molekul dibagi dengan valensinya.
-
Hitung normalitas. Normalitas adalah konsentrasi zat yang dimaksud dalam larutan. Oleh karena itu, normalitas adalah sifat dari campuran, dan nilainya bervariasi tergantung pada banyaknya pelarut di dalam larutan zat yang dimaksud. Normalitas adalah jumlah gram zat yang dimaksud dibagi dengan hasil perkalian berat ekuivalen dan jumlah zat pelarut.
-
Lihat contoh berikut. Larutkan Natrium klorida (NaCl) ke dalam air. Natrium klorida memiliki angka valensi 1 dan berat molekul 58,443. Oleh karena itu, berat ekuivalennya adalah 58,443/1 atau sama dengan 58,443. 1 gram NaCl dilarutkan dalam 0,05 L air, berarti normalitas larutan tersebut adalah 1/(58,443 x 0,05) atau sama dengan 0,342.Iklan
Referensi
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 14.930 kali.
Iklan