Unduh PDF Unduh PDF

Faktanya, menghitung panjang siklus haid dapat dengan mudah dilakukan oleh siapa pun. Lagi pula, melakukannya juga dapat membantu Anda untuk mengenal kondisi tubuh dengan lebih baik, lho ! Dengan mengetahui rata-rata panjang siklus haid, Anda mampu mengidentifikasi masa subur dengan lebih akurat dan kesehatan reproduksi secara lebih menyeluruh. Selain itu, memantau aliran darah haid, gejala haid yang dialami, serta keteraturan haid akan memudahkan Anda untuk mengidentifikasi berbagai gangguan kesehatan yang terjadi.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menghitung Hari di Antara Dua Periode Haid

Unduh PDF
  1. Untuk mendapatkan perhitungan yang akurat, mulailah berhitung sejak hari pertama haid berlangsung. Cobalah mencatat tanggal haid Anda di aplikasi ponsel atau kalender. [1]
    • Aplikasi ponsel pintar seperti Clue , Glow , Eve , dan Period Tracker didesain untuk membantu memantau masa haid, ovulasi, dan elemen penting lain dalam siklus Anda. Cobalah menggunakannya agar informasi haid Anda dapat lebih mudah dipantau dan diakses jika perlu. [2]
  2. Perhitungan Anda harus selalu diperbarui pada hari pertama periode haid yang berikutnya. Dengan kata lain, siklus haid sebelumnya berhenti satu hari sebelum tanggal haid Anda yang berikutnya. Alhasil, Anda tidak perlu mengikutsertakan tanggal haid pertama pada periode berikutnya, meski darah haid baru keluar pada siang atau bahkan malam hari. [3]
    • Jika periode haid terakhir Anda dimulai pada tanggal 30 Maret dan periode haid berikutnya dimulai pada tanggal 28 April, artinya panjang siklus haid Anda adalah 29 hari (dari tanggal 30 Maret sampai 27 April).
  3. Oleh karena panjang siklus haid wanita dapat bervariasi setiap bulannya, proses pemantauan perlu dilakukan selama setidaknya 3 bulan untuk mendapatkan rata-rata yang lebih akurat. Semakin lama proses pemantauan dilakukan, semakin akurat pula rata-rata yang dihasilkan. [4]
  4. Temukan rata-rata panjang siklus haid menggunakan informasi yang Anda kumpulkan sebelumnya. Metode ini bisa Anda lakukan setiap bulan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Ingat, rata-rata tersebut hanya akan merepresentasikan pola yang bersifat umum, bukan menentukan durasi haid Anda yang berikutnya. [5]
    • Untuk menemukan rata-rata yang akurat, tambahkan jumlah hari pada beberapa siklus haid yang telah Anda pantau, lalu bagi dengan jumlah bulan yang Anda pantau.
    • Misalnya, siklus haid Anda berlangsung selama 28 hari di bulan April, 30 hari di bulan Mei, 26 hari di bulan Juni, dan 27 hari di bulan Juli. Dengan demikian, rata-rata siklus haid Anda adalah (28+30+26+27)/4, yaitu 27,75 hari.
  5. Meski sudah berhasil mencapai target tertentu, seperti hamil, cobalah untuk tetap memantau siklus haid untuk mengetahui jika kesehatan Anda bermasalah. Lagi pula, biasanya dokter juga akan menanyakan informasi tersebut ketika melakukan pemeriksaan kesehatan umum, sehingga Anda perlu melakukannya agar dapat memberikan informasi yang akurat. [6]
    • Jika dokter menanyakan hari periode haid terakhir (HPHT), jawaban yang benar adalah hari pertama (bukan hari terakhir) pada periode haid terakhir Anda. [7]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memantau Siklus Haid

Unduh PDF
  1. Sejatinya, aliran darah haid yang terlalu deras dapat mengindikasikan adanya gangguan kesehatan lain dalam tubuh Anda, lho ! Situasi tersebut juga dapat menimbulkan masalah kesehatan baru, seperti anemia atau kelelahan yang ekstrem. Saat memantau siklus haid, amati kapan aliran darah haid terlihat deras, normal, dan ringan. Pada sebagian besar kasus, Anda bahkan tidak perlu mengukur volume darah yang keluar. Alih-alih, lakukan pengukuran dengan mengamati jenis produk kewanitaan yang Anda gunakan (tampon, pembalut biasa, dsb.), serta seberapa sering Anda harus menggantinya. [8]
    • Jika tampon harus diganti setiap jam, kemungkinan besar aliran darah haid Anda sudah terlalu deras .
    • Ingat, volume darah haid umumnya memang akan berkurang seiring berjalannya waktu. Dengan kata lain, volume darah haid yang tidak stabil selama beberapa hari adalah hal yang lazim.
    • Namun, selalu ingat bahwa volume darah haid pada setiap wanita sangatlah bervariasi. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu khawatir jika volume darah haid Anda sedikit meningkat atau berkurang dari biasanya. Alih-alih, Anda patut khawatir jika tiba-tiba mengalami peningkatan volume darah haid yang sangat drastis atau bahkan berhenti haid selama satu siklus penuh. Keduanya mungkin mengindikasikan adanya gangguan kesehatan lain yang patut diwaspadai. [9]
  2. Sindrom pramenstruasi atau atau gangguan disforia pramenstruasi dapat menimbulkan berbagai efek samping yang negatif, dimulai dari membuat Anda sedikit kesal sampai dengan membuat Anda kesulitan beraktivitas dengan normal. Agar lebih mudah diatasi, cobalah memahami kapan efek samping tersebut menyerang Anda. Dengan kata lain, waspadai segala bentuk perubahan suasana hati yang ekstrem, perubahan nafsu makan dan tingkat energi, serta rasa sakit di payudara beberapa hari menjelang haid dan ketika haid berlangsung. [10]
    • Jika efek samping yang muncul terlalu ekstrem sehingga membuat Anda kesulitan beraktivitas, segeralah menghubungi dokter untuk menemukan solusi atau metode pengobatan yang tepat.
    • Jika efek samping yang terjadi belum pernah Anda alami sebelumnya, seperti kelelahan yang ekstrem, periksakan diri pula ke dokter. Dalam beberapa kasus, kondisi tersebut mengindikasikan adanya gangguan medis yang lebih besar dalam tubuh Anda.
  3. Setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda. Dengan kata lain, siklus yang berbeda dengan pola siklus sebagian besar orang tidak bisa serta-merta dianggap bermasalah. Namun, jika siklus Anda tiba-tiba berubah secara drastis, kemungkinan besar sedang terjadi gangguan kesehatan yang lebih besar dan harus segera diperiksa oleh dokter. Segeralah menemui dokter atau ginekolog jika darah haid tiba-tiba bervolume sangat besar atau bahkan tidak keluar sama sekali. [11]
    • Hubungi dokter pula jika Anda mengalami keram, migrain, kelelahan yang berlebihan, atau depresi menjelang dan di tengah-tengah siklus haid.
    • Dokter dapat mendeteksi penyebab gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan medis, untuk menganalisis relevansi perubahan siklus dengan gangguan medis seperti endometriosis, polycystic ovarian syndrome (POCS), gangguan tiroid, kegagalan ovarium, dsb.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mendeteksi Waktu Ovulasi Berdasarkan Panjang Siklus Haid

Unduh PDF
  1. Umumnya, oovulasi terjadi pada pertengahan siklus haid. Oleh karena itu, waktu ovulasi bisa dideteksi dengan mengetahui tanggal yang berada di pertengahan panjang siklus haid Anda. [12]
    • Jika panjang siklus haid Anda adalah 28 hari, artinya pertengahan siklus haid akan berada pada hari ke-14. Jika panjang siklus haid Anda adalah 32 hari, artinya pertengahan siklus haid akan berada pada hari ke-16.
  2. Jika sedang berencana hamil, 5 hari sebelum ovulasi adalah periode yang sama pentingnya dengan hari ovulasi! Sejatinya, kemungkinan hamil akan meningkat jika Anda melakukan hubungan seksual selama 5 hari menjelang ovulasi, dan pada hari ovulasi. [13]
    • Sel telur dapat dibuahi sampai dengan 24 jam setelah dilepaskan. Sementara itu, sperma dapat hidup di dalam oviduk (fallopian tube) sampai dengan 5 hari setelah Anda dan pasangan berhubungan seksual. Itulah mengapa, berhubungan seksual selama 5 hari menjelang ovulasi, dan pada hari ovulasi, akan meningkatkan peluang sel telur untuk dibuahi.
  3. Jika siklus haid tidak teratur , metode ini tidak akan bisa Anda gunakan untuk mendeteksi waktu ovulasi. Alih-alih, cobalah menggunakan alat khusus untuk memprediksi ovulasi ( ovulation predictor kit ) untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. [14]
    • Alat prediksi ovulasi dapat dibeli di berbagai apotek maupun toko daring.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.611 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan