Unduh PDF Unduh PDF

Apakah ada bengkak dan kemerahan di sekitar kuku Anda yang terasa sangat nyeri dan tampak bertambah parah? Mungkin Anda menderita paronisia, yang juga dikenal dengan nama infeksi bintil kuku. Bintil kuku ( hangnail ) atau siwilen (bahasa Jawa) adalah kulit di sekitar kuku yang terkelupas atau robek. Untungnya, ini merupakan kondisi yang cukup umum dan bisa diobati sendiri dengan mudah. Pada umumnya, paronisia akut akan menghilang sekitar 5 hari kemudian. [1] Namun, apabila Anda menderita paronisia kronis (tidak kunjung sembuh atau sering kambuh), mungkin Anda membutuhkan perawatan medis untuk menyembuhkannya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Solusi Rumahan yang Aman dan Efektif

Unduh PDF
  1. Walaupun infeksi bintil kuku bisa terjadi karena jari bersentuhan dengan air, merendam area yang terinfeksi di dalam air bersih bisa membantu penyembuhan. Masukkan air hangat ke dalam wadah, lalu rendam area yang terinfeksi ke dalamnya selama kira-kira 15 menit beberapa kali dalam sehari hingga infeksinya hilang. [2]
    • Buatlah larutan garam dengan mencampur 1/2 sdt. (3 gram) garam epsom dan satu mangkuk kecil air. Jika ingin menggunakan minyak asiri, Anda juga bisa menambahkan 2-3 tetes minyak tea tree atau lavender ke dalam air.
    • Dengan merendam, Anda bisa membantu menenangkan area tersebut dan juga membuatnya terasa lebih nyaman.
    • Gunakan wadah dan air yang bersih agar luka tidak tercemari kuman.
  2. Lakukan ini ketika kulit di sekitar kuku lunak, misalnya setelah mandi atau berendam dalam air hangat. Usapkan cairan alkohol pada pemotong atau gunting kuku untuk menghilangkan bakteri dan kuman. Potong bintil kuku hingga mendekati bagian kulit yang normal. [3]
    • Pemotongan bintil kuku ini bisa mempercepat penyembuhan infeksi.
  3. Anda bisa mempercepat penyembuhan bintil kuku dengan mengoleskan bacitracin atau polymyxin B (Neosporin atau Neosporin ditambah pereda nyeri). Oleskan salep pada area yang terinfeksi untuk membasmi bakteri dan menenangkan luka. Oleskan produk ini 1 hingga 3 kali sehari atau sesuai petunjuk di kemasan hingga lukanya sembuh. [4]
    • Anda bisa membeli krim antibiotik di apotek atau toko daring ( online ). Pastikan untuk mengikuti petunjuk yang diberikan pada kemasan produk.
  4. Oleskan losion pelembap atau petrolatum ( petroleum jelly ) secara teratur pada area yang terinfeksi agar kulit tetap terhidrasi. Jangan menggunakan losion yang memiliki kadar air atau alkohol tinggi karena bisa membuat kulit bertambah kering. [5]
    • Kulit yang kering dan pecah bisa meningkatkan risiko terbentuknya bintil kuku.
  5. Berbaringlah dan tinggikan area yang terinfeksi sesering mungkin di sepanjang hari. [6] Tempatkan jari tangan atau kaki lebih tinggi daripada jantung untuk mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
    • Gunakan bantal atau gulungan handuk untuk meninggikan kaki atau tangan.
  6. Area yang terinfeksi mungkin akan terasa nyeri atau sensitif. Anda bisa mematikan rasa atau menenangkan areanya dengan menempelkan ice pack (gel beku yang dikemas dalam wadah). Minum obat pereda nyeri sesuai petunjuk yang tercantum di kemasan untuk meringankan nyeri sambil menunggu infeksi sembuh. [7]
    • Obat pereda nyeri bebas yang umum digunakan di antaranya adalah: ibuprofen , asetaminofen, dan naproxen .
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Perawatan Medis

Unduh PDF
  1. Beberapa infeksi bintil kuku disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika hal ini terjadi, dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik yang harus Anda minum untuk membantu mengatasi infeksi. Minum obat antibiotik sesuai petunjuk dokter untuk menangani infeksi bintil kuku. [8]
    • Jangan meminum antibiotik tanpa petunjuk dokter.
    • Dokter bisa mengetahui apakah infeksi bintil kuku yang Anda derita disebabkan oleh bakteri.
  2. Beberapa infeksi bintil kuku juga disebabkan oleh jamur. Oleskan krim antijamur pada area yang terinfeksi sesuai petunjuk dokter untuk menghilangkan infeksi dan menyembuhkan lukanya. [9]
    • Dokter bisa meresepkan krim, losion, atau jenis obat antijamur lain yang bisa ditebus di apotek.
    • Oleskan krim sesuai petunjuk yang diberikan pada kemasan.
  3. Walaupun krim antijamur merupakan obat utama untuk mengatasi infeksi bintil kuku kronis, krim steroid topikal bisa lebih efektif. [10] Oleskan krim ini pada area yang terinfeksi sesuai petunjuk di kemasan untuk membantu penyembuhannya.
    • Krim steroid hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.
    • Krim steroid topikal yang kuat tidak boleh digunakan oleh wanita hamil atau menyusui, dan anak yang masih kecil. [11]
  4. Diabetes meningkatkan risiko terserang infeksi bintil kuku kronis yang bisa berubah menjadi infeksi yang serius. Apabila Anda seorang penderita diabetes dan mengalami infeksi bintil kuku, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan. [12]
    • Selain itu, ketika Anda sedang dievaluasi apakah menderita infeksi bintil kuku, beri tahu petugas kesehatan bahwa Anda adalah penderita diabetes.
  5. Munculnya Nanah di sekitar kuku yang terserang infeksi bintil kuku yang parah adalah hal yang sudah umum, tetapi jangan mencoba mengeluarkannya sendiri. Pergilah ke klinik kesehatan untuk membersihkan nanah dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk menghindari risiko infeksi atau kerusakan. [13]
    • Dokter mungkin juga akan menghilangkan sebagian kuku untuk membantu penyembuhan infeksi.
  6. Kebanyakan infeksi bintil kuku akan sembuh dalam waktu 5 hari atau lebih. Namun, apabila kondisinya tidak membaik setelah 7 hari, pergilah ke dokter untuk mendapatkan perawatan. [14]
  7. Apabila Anda mengalami demam, atau muncul garis-garis merah pada kulit yang menyebar dari area yang terinfeksi, segera pergi ke dokter atau rumah sakit. Infeksi yang menyebar bisa berbahaya dan harus segera diobati. [16]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Pencegahan Bintil Kuku

Unduh PDF
  1. Gunakan pemotong kuku agar kuku tangan dan kaki terpotong rapi. Namun, jangan memotong kuku terlalu pendek karena bisa merusak kulit dan berpotensi mengakibatkan infeksi. [17]
    • Pastikan pemotong kukunya juga bersih.
    • Merawat tangan dan kuku bisa mengurangi risiko terkena bintil kuku secara signifikan. Jadikan ini sebagai kebiasaan.
  2. Apabila tangan akan bersentuhan dengan air atau iritan (penyebab iritasi) dalam waktu yang lama, pakai sarung tangan karet untuk melindunginya. Pastikan sarung tangannya pas dan juga bersih. [18]
    • Sebagai contoh, apabila Anda bekerja di dapur dan harus mencuci banyak piring, Anda berisiko menderita infeksi bintil kuku. Kenakan sarung tangan karet untuk melindungi tangan.
    • Ini juga bisa membuat tangan tetap kering.
  3. Menggigit dan mencubit kuku bisa membuat kulit di sekitarnya rusak, yang berisiko memunculkan infeksi bintil kuku. [19] Selain itu, area tersebut dapat kemasukan bakteri, yang juga bisa mengakibatkan infeksi.
  4. Kutikula adalah lapisan kulit bening di bagian pangkal kuku tangan atau kuku kaki. Ketika merawat kuku, jangan memotong atau mengikis kutikula karena bisa merusak kulit, yang berpotensi mengakibatkan infeksi. [20]
  5. Kaus kaki bisa memerangkap kelembapan yang berpotensi mengakibatkan infeksi bintil kuku pada kuku kaki. Kenakan kaus kaki yang baru setiap hari dan gantilah kaus kaki yang basah. [21]
    • Hindari juga mengenakan sepatu basah.
    Iklan

Tips

  • Jangan melakukan manikur secara agresif karena bisa memasukkan kuman ke dalam kulit yang rusak di sekitar kuku.
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah mengeluarkan nanah sendiri karena dapat memperparah infeksi. [22]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.695 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan