Unduh PDF Unduh PDF

Pernahkah Anda terjatuh saat mengendarai sepeda motor, bersepeda, atau bermain papan luncur atau sepatu roda sehingga kulit menjadi lecet? Jika ya, Anda mengalami luka gesek yang disebut road rash . Road rash dapat terasa membara dan menyakitkan. Untungnya, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk memeriksa serta mengobati road rash .

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Pemeriksaan Awal

Unduh PDF
  1. Jika kecelakaan terjadi di tempat berbahaya, misalnya di tengah jalan raya, pindahkan diri ke tempat yang lebih aman (pinggir jalan) jika bisa. Cara ini menghindarkan Anda dari bahaya lebih lanjut.
  2. Pastikan Anda (atau orang yang terluka) dapat bergerak normal dan tidak mengalami patah tulang. Jika salah satu hal tersebut terjadi, hentikan segera dan hubungi atau mintalah orang lain menghubungi layanan darurat . [1]
    • Jika mengalami cedera kepala, waspadai gejala gegar otak dan dapatkan pertolongan medis sesegera mungkin.
  3. Jika Anda tidak dapat melihat luka Anda sendiri, mintalah orang lain memeriksanya. Hubungi layanan darurat jika luka: [2]
    • Cukup dalam hingga jaringan lemak, otot, atau tulang terlihat.
    • Mengucurkan darah dengan deras. Tekanlah luka dengan tangan, baju/kain, atau bahan lain untuk memperlambat pendarahan sambil menunggu bantuan datang.
    • Sangat lebar dan bertepi kasar.
  4. Luka dapat terjadi di bawah kulit sehingga tidak tampak. Jika Anda sempat kehilangan kesadaran, merasa bingung, tidak dapat bergerak normal, atau merasakan nyeri yang sangat parah, periksalah ke dokter sesegera mungkin.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Penanganan Segera

Unduh PDF
  1. [3] Untuk mencegah infeksi, cucilah tangan dengan benar menggunakan air hangat dan sabun sebelum mulai menangani luka. Agar lebih aman, kenakan sarung tangan sekali pakai sebelum membersihkan luka.
  2. Jika terjadi pendarahan, hentikanlah dengan cara menekan luka.
    • Letakkan kasa atau kain bersih pada bagian luka yang berdarah, lalu tekanlah selama beberapa menit.
    • Jika kain atau kasa sudah basah kuyup akibat darah, gantilah dengan yang baru.
    • Jika pendarahan tidak berhenti setelah 10 menit ditekan, periksalah ke dokter sesegera mungkin karena luka mungkin perlu dijahit atau ditangani dengan cara lain. [4] [5] [6]
  3. Alirkan air dingin pada luka. Mintalah bantuan orang lain jika Anda tidak dapat melihat atau menjangkau sendiri luka tersebut. Aliri seluruh area luka dengan air dingin cukup lama untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel. [7] [8]
  4. Bersihkan area di sekitar luka dengan air dan sabun antibakteri. Sabun tidak boleh mengenai luka karena dapat menyebabkan iritasi. [9] [10] Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran, membunuh bakteri, serta mencegah infeksi.
    • Luka lecet biasanya didisinfeksi dengan hidrogen peroksida atau yodium. [11] Namun, kedua zat tersebut sebenarnya dapat merusak sel tubuh. Oleh karena itu, tenaga medis profesional sekarang menganjurkan untuk tidak mendisinfeksi luka dengan hidrogen peroksida ataupun yodium. [12] [13] [14]
  5. Jika ada benda asing di dalam luka, misalnya debu, pasir, potongan kayu, dan lain-lain, ambillah dengan pinset yang sudah disterilkan dengan digosok menggunakan bola kapas atau kasa yang dibasahi isopropil alkohol. [15] [16] Setelah kotoran diambil dengan pinset, basuh luka dengan air dingin.
    • Jika kotoran atau benda asing berada sangat dalam di dalam luka sehingga tidak dapat diambil dengan pinset, periksalah ke dokter. [17]
  6. Setelah dibersihkan dan dicuci, tepuk-tepuk luka dengan lembut menggunakan kain atau handuk bersih sampai kering. Jangan menggosok luka dengan handuk atau kain agar tidak memperparah nyeri.
  7. Cara ini mencegah infeksi serta membantu proses penyembuhan. [18] [19]
    • Ada banyak jenis krim dan salep antibiotik; masing-masing mengandung bahan aktif atau kombinasi yang berbeda, seperti bacitracin , neomycin , dan polymyxin . [20] Patuhi dengan cermat petunjuk pemakaian yang tercantum di kemasan krim/salep antibiotik.
    • Beberapa krim/salep yang merupakan kombinasi tiga jenis antibiotik, misalnya "Neosporin", mengandung neomycin yang dapat memicu reaksi alergi kulit. Hentikan penggunaan krim/salep jika muncul kemerahan, gatal, bengkak, dan lain-lain setelah krim/salep tersebut dioleskan pada luka. Gantilah dengan krim/salep berbahan polymyxin atau bacitracin , tanpa neomycin .
    • Sebagai alternatif, oleskan petrolatum atau "Aquaphor" pada luka jika, karena alasan tertentu, Anda tidak dapat menggunakan krim antibiotik topikal. Cara ini menjaga kelembapan luka selama proses penyembuhan.
  8. Luka harus dibalut dengan perban selama masa penyembuhan agar terlindung dari kotoran, infeksi, maupun iritasi akibat tergesek pakaian. Balutlah luka dengan perban yang tidak lengket, misalnya "Telfa", atau kasa steril yang direkatkan dengan plester atau elastik. [21] [22]
  9. Sebisa mungkin, angkat luka agar lebih tinggi daripada jantung guna meredakan bengkak dan nyeri. Cara ini sangat efektif jika dilakukan dalam 24-48 jam pertama sejak terluka dan jika luka parah atau terinfeksi. [23]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Pengobatan Lanjutan

Unduh PDF
  1. Ganti perban penutup luka dengan yang baru satu kali setiap hari atau jika perban basah atau kotor. [24] [25] Bersihkan luka dengan air dan sabun antibakteri.
  2. [26] Setiap mengganti perban, oleskan krim antibiotik. Cara ini saja tidak mempercepat proses penyembuhan, tetapi dapat meminimalkan risiko infeksi serta menjaga luka tetap lembap sehingga luka tidak mengerak dan membentuk jaringan parut. [27]
  3. Sebisa mungkin, angkat luka agar lebih tinggi daripada jantung guna meredakan bengkak dan nyeri. Cara ini sangat membantu proses penyembuhan luka yang parah atau terinfeksi. [28]
  4. Kecuali dilarang oleh dokter, konsumsilah obat pereda nyeri yang dapat dibeli tanpa resep, misalnya ibuprofen atau parasetamol, jika luka terasa nyeri. [29]
    • Ibuprofen juga merupakan antiinflamasi sehingga dapat membantu mengecilkan bengkak.
    • Jika kulit di sekitar luka menjadi kering atau terasa gatal, oleskan losion pelembap kulit.
    • Kenakan pakaian yang tidak menyebabkan luka mengalami iritasi. Jika bisa, kenakan pakaian yang tidak menggesek luka selama masa penyembuhan. Misalnya, jika luka terjadi di lengan, kenakan baju lengan pendek; jika luka terjadi di kaki, kenakan celana pendek. Cara ini meminimalkan nyeri.
  5. Minumlah banyak cairan (setidaknya 1,5-2 liter cairan, khususnya air putih, setiap hari) dan santaplah makanan sehat selama masa penyembuhan. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dan ternutrisi dengan baik mempercepat proses penyembuhan. [30]
  6. Selama masa penyembuhan, istirahatkan bagian tubuh yang terluka. Misalnya, jika luka terjadi di kaki, jangan melakukan kegiatan fisik berat seperti berlari atau memanjat. Mencegah penggunaan berlebihan bagian tubuh yang terluka mempercepat proses penyembuhan.
  7. Jika diobati dengan baik, road rash biasanya sembuh dalam waktu dua minggu. [31]
    • Durasi penyembuhan luka dipengaruhi beberapa faktor, seperti usia, asupan gizi, kebiasaan merokok, tingkat stres, penyakit yang dimiliki, dan lain-lain. Selain itu, krim antibiotik sebenarnya hanya mencegah infeksi, tidak mempercepat proses penyembuhan. Jika luka tampaknya tidak membaik atau tidak kunjung sembuh, periksalah ke dokter sesegera mungkin karena kondisi tersebut mungkin merupakan gejala penyakit lain yang lebih serius. [32]
  8. Periksalah ke dokter jika: [33] [34] [35] [36]
    • Ada kotoran atau benda asing di dalam luka yang tidak dapat dikeluarkan.
    • Area luka mengalami tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, bengkak, hangat, atau terasa sakit.
    • Muncul garis-garis merah yang menyebar dari luka.
    • Luka mengeluarkan nanah dan khususnya jika disertai bau tidak enak.
    • Mengalami gejala yang menyerupai flu, seperti demam, menggigil, mual, muntah, dan lain-lain.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Tindakan Pencegahan

Unduh PDF
  1. Sebisa mungkin, kenakan pakaian pelindung, misalnya baju lengan panjang dan celana panjang, agar kulit terlindungi. Saat melakukan kegiatan berbahaya, kenakan alat pelindung yang tepat. Mengenakan alat pelindung meminimalkan kemungkinan cedera terjadi jika terjatuh. [37] [38]
    • Misalnya, kenakan pelindung siku, pergelangan tangan, dan lutut saat melakukan kegiatan seperti bermain papan luncur atau sepatu roda.
    • Mengenakan helm melindungi kepala dari cedera saat melakukan kegiatan serupa, seperti bersepeda atau mengendarai sepeda motor.
  2. Ketahui cara menggunakan peralatan kegiatan dengan benar, misalnya sepeda motor, sepeda, dan lain-lain. Selain itu, jangan melakukan aksi berbahaya atau nekat. Berhati-hati di jalan merupakan cara termudah meminimalkan risiko road rash .
  3. Luka road rash biasanya terkena debu, logam, maupun kotoran lain sehingga berisiko terinfeksi tetanus. Orang dewasa sebaiknya memperbarui imunisasi tetanus jika mengalami luka yang kotor dan sudah lebih dari lima tahun sejak terakhir kali mendapatkan imunisasi tetanus. Jika mengalami road rash , segera konsultasikan dengan dokter agar secepatnya mendapatkan imunisasi tetanus. [39]
    Iklan
  1. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  2. http://www.med.wisc.edu/news-events/hydrogen-peroxide-provides-clues-to-immunity-wound-healing-tumor-biology/32917
  3. http://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2978
  4. https://www.amherst.edu/alumni/learn/bookclub/pastfeatures/dontcrossyoureyes/excerpt
  5. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  6. http://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2978
  7. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  8. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  9. http://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2978
  10. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  11. http://umm.edu/health/medical/drug-notes/notes/antibacterial-combination-on-the-skin
  12. http://www.rice.edu/~jenky/sports/bikesafety.html
  13. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  14. http://www.healthcenter.vt.edu/assets/docs/WoundCare.pdf
  15. http://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2978
  16. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  17. http://studentaffairs.centralstate.edu/documents/Student_Self-Care_Guide_001.pdf
  18. http://www.healthcenter.vt.edu/assets/docs/WoundCare.pdf
  19. http://www.healthcenter.vt.edu/assets/docs/WoundCare.pdf
  20. http://www.uwhealth.org/healthfacts/trauma/6820.pdf
  21. http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/water/art-20044256
  22. http://www.uwhealth.org/healthfacts/trauma/6820.pdf
  23. http://goaskalice.columbia.edu/how-do-wounds-cuts-scrapes-lacerations-heal
  24. http://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=1&ContentID=2978
  25. http://health.williams.edu/files/StudentOnline/SkinInjuries_SO.html
  26. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711
  27. http://www.uwhealth.org/healthfacts/trauma/6820.pdf
  28. http://www.rice.edu/~jenky/sports/bikesafety.html
  29. http://www.wakehealth.edu/Health-Central/NMR/Motorcycle-Safety/
  30. http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.801 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan