Unduh PDF Unduh PDF

Pernah mendengar obat tradisional bernama triphala ? Sejak dahulu, triphala merupakan komponen penting dalam pengobatan tradisional khas India (Ayurveda), yang terbuat dari tiga jenis buah yaitu Amla , Haritaki , dan Bibhitaki . Meski umumnya disajikan sebagai teh, sejatinya triphala juga bisa Anda konsumsi dalam bentuk tablet, cairan, dan kapsul. Pada masa tersebut, triphala biasanya digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan seperti kembung dan konstipasi, hingga mengatasi gangguan kekebalan tubuh seperti peradangan. Namun, oleh karena sebagian besar penggunaan triphala untuk alasan kesehatan tidak dilandasi oleh argumentasi ilmiah, sebaiknya tetaplah berkonsultasi kepada dokter sebelum mulai mengonsumsi triphala , terutama jika saat ini Anda juga sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menentukan Jenis dan Dosis Triphala yang Tepat

Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, triphala dapat dikonsumsi dalam bentuk buah kering atau diseduh menjadi teh. Keduanya merupakan bentuk yang masih tradisional dan bisa dibeli di berbagai toko kesehatan. Untuk mengonsumsi triphala sebagai teh, cukup campurkan 1/2 sdt. bubuk triphala dengan segelas air panas. Atau, Anda juga bisa mencampurkan 1/2 sdt. triphala bubuk dengan madu atau minyak samin, lalu mengonsumsinya sebelum makan.
  2. Sejatinya, triphala dapat dengan mudah dibeli di toko daring atau luring dalam bentuk kapsul, obat cair, tablet, dan obat kunyah. Pilih jenis yang paling nyaman untuk Anda konsumsi dan jangan lupa mengecek aturan penggunaan serta dosis yang tertera di balik kemasan. [1]
    • Jika triphala dikemas dalam bentuk suplemen cair, umumnya Anda perlu mencampurkan 30 tetes suplemen dengan segelas air atau jus, lalu mengonsumsinya 1-3 kali sehari.
    • Kapsul, tablet, atau obat kunyah hanya boleh dikonsumsi satu atau dua kali sehari. [2]
  3. Jika Anda perlu mengonsumsi beberapa dosis triphala di sepanjang hari, cobalah melakukannya satu kali sebelum sarapan dan satu kali sebelum makan malam. Namun, jika triphala dikonsumsi untuk mendapatkan manfaat digestifnya, seperti sebagai obat pencahar atau tonik, cobalah menenggaknya di malam hari, kira-kira 2 jam setelah makan malam atau 30 menit sebelum tidur. [3]
    • Sebaiknya, konsumsi triphala dalam keadaan perut kosong untuk memaksimalkan manfaat medisnya.
  4. Apa pun gangguan medis yang ingin Anda obati dengan triphala , jangan lupa mengonsumsinya 2 jam sebelum atau sesudah obat-obatan dan suplemen lain untuk memaksimalkan manfaatnya. [4]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengonsumsi Triphala secara Tradisional

Unduh PDF
  1. Pada zaman dahulu, triphala lazim dikonsumsi untuk mengatasi kembung, konstipasi, nyeri perut, dan masalah pencernaan lain. Jika ingin mendapatkan manfaat yang sama, cobalah mengonsumsi triphala dalam bentuk buah kering atau menyeduh triphala menjadi teh, lalu mengonsumsinya setiap hari. Secara khusus, takaran harian triphala yang diperlukan adalah sekitar 1/4 sampai 1/2 sdt. [5]
    • Jika ingin menggunakan triphala sebagai obat pencahar, cobalah mengonsumsi sekitar 1/2 sampai 1 1/14 sdt. triphala setiap hari.
    • Umumnya, efek laksatif triphala baru akan terasa setelah 6-12 jam. Namun, jangan menggunakan triphala sebagai obat pencahar selama lebih dari 7 hari!
  2. Tahukah Anda bahwa triphala dapat menyembuhkan batuk dengan mudah dan cepat? Caranya, cukup konsumsi 2 sampai 6 gram triphala dalam bentuk buah kering setiap hari hingga tenggorokan terasa melega. Jika ingin, Anda juga bisa menyeduh triphala menjadi segelas teh dan mengonsumsinya untuk melegakan tenggorokan. [6]
  3. Mengonsumsi 1-3 gelas teh triphala per hari dapat menjauhkan Anda dari beraneka jenis penyakit, lho ! Faktanya, triphala dipercaya mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan seseorang secara lebih menyeluruh. [7]
    • Manfaat tersebut tetap bisa Anda dapatkan meski mengonsumsi triphala dalam bentuk lain.
  4. Jika dikonsumsi setiap hari, triphala diklaim mampu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan akibat artritis maupun kondisi peradangan lain. Jika tertarik mencobanya, jangan lupa mengonsultasikan dosis yang tepat kepada dokter dan mendiskusikan dampak triphala ketika berinteraksi dengan obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi. [8]
  5. Triphala diklaim memiliki manfaat digestif yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh seseorang. Namun, jika saat ini Anda sedang mengonsumsi obat kolesterol lain, tetaplah mengonsultasikan kemungkinan menggunakan triphala kepada dokter. [9]
  6. Triphala diklaim merupakan obat alternatif yang mampu mengurangi jumlah sel kanker dalam tubuh seseorang. Meski klaim tersebut tidak didasarkan kepada argumentasi yang bersifat ilmiah, tidak ada salahnya mendiskusikan keamanan dan efektivitas opsi tersebut kepada dokter. [10]
    • Triphala tidak boleh digunakan untuk menggantikan metode pengobatan kanker yang direkomendasikan oleh tenaga medis.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengonsumsi Triphala dengan Aman

Unduh PDF
  1. Jika muncul gejala seperti nyeri perut, mual, demam, atau bahkan muntah, kemungkinan besar Anda sedang mengalami gangguan medis yang bersifat mayor, dan mengonsumsi triphala justru dapat semakin memperburuk gejala yang muncul. Oleh karena itu, sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter sebelum mengonsumsinya! [11]
  2. Jika mengalami gangguan medis seperti penyakit Crohn , kolitis ulseratif, atau gangguan peradangan usus kronis lain, jangan mengonsumsi triphala karena efeknya justru dapat semakin memperburuk kondisi Anda. Gangguan medis lain yang dapat diperparah oleh penggunaan triphala adalah: [12]
    • Obstruksi atau penyumbatan usus
    • Kelumpuhan otot usus
    • Radang usus buntu atau apendisitis
    • Perdarahan rektal
    • Dehidrasi
  3. Pada dasarnya, wanita yang sedang hamil atau menyusui tidak disarankan untuk mengonsumsi triphala . Sekalipun kandungannya sangat alami dan terbuat dari buah-buahan, triphala sejatinya memiliki komponen medis yang cukup keras sehingga mampu mengganggu kehamilan dan/atau kesehatan janin dalam kandungan. Jika dokter mengizinkan Anda untuk mengonsumsi triphala selagi hamil atau menyusui, kemungkinan besar mereka akan merekomendasikan dosis atau strategi penggunaan yang lebih aman. [13]
  4. Jika mengalami nyeri perut, keram perut, kejang, atau diare selagi mengonsumsi triphala , segeralah mengurangi dosisnya atau berhentilah mengonsumsinya. [14]
  5. Meski triphala tidak menimbulkan risiko kecanduan, sebaiknya tetaplah mengambil jeda setelah mengonsumsi triphala dalam waktu yang cukup lama. Secara khusus, setelah mengonsumsi triphala selama 10 minggu, berhentilah menggunakannya selama 2-3 minggu. Setelah itu, Anda boleh kembali mengonsumsinya seperti biasa. Lakukan ini untuk memastikan efektivitas triphala di tubuh Anda tetap maksimal!
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.240 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan