Unduh PDF
Unduh PDF
Resistor berfungsi mengatur jumlah arus yang mengalir dalam rangkaian listrik. Resistor menghasilkan tahanan, atau impedansi, pada rangkaian listrik dan mengurangi jumlah arus yang diperbolehkan mengalir. Resistor juga digunakan untuk pengondisian sinyal sederhana dan untuk melindungi perangkat listrik aktif yang bisa rusak akibat menerima arus berlebihan. Untuk melakukan semua fungsi ini, resistor harus diukur dengan benar dan kondisinya utuh. Gunakan kiat berikut ini untuk mengetahui cara menguji resistor.
Langkah
-
Hilangkan daya dari rangkaian yang mengandung resistor. Langkah ini bisa dilakukan dengan mencabutnya dari sumber daya utama atau dengan melepas baterainya jika rangkaian merupakan alat portabel. Ingatlah, ada beberapa alat yang mungkin tetap mengandung tegangan yang berpotensi merusak sampai beberapa menit setelah dayanya hilang!
-
Isolasi resistor dari rangkaian. Pengukuran resistor yang masih terhubung dengan rangkaian dapat memberikan hasil perhitungan yang tidak akurat, karena sebagian dari rangkaian mungkin juga ikut terukur.
- Lepaskan salah satu ujung resistor dari rangkaian. Tidak penting ujung mana yang dilepaskan. Lepaskan dengan menarik resistor. Jika resistor sudah dipatri, lelehkan dengan alat patri listrik dan tarik resistor menggunakan tang kecil. Alat patri tersedia di toko peralatan listrik dan hobi.
-
Periksa resistor. Jika resistor menunjukkan tanda-tanda menghitam atau hangus, mungkin resistor tersebut sudah rusak karena arus berlebihan. Resistor yang terlihat menghitam atau hangus harus diganti dan dibuang.
-
Bacalah nilai resistor secara visual. Nilainya akan tercantum pada resistor. Resistor yang lebih kecil mungkin mencantumkan nilai yang ditandai dengan pita kode warna.
- Perhatikan toleransi resistor. Tidak ada resistor yang nilainya persis sama dengan yang tertera. Toleransi menandakan seberapa besar nilai yang tercantum bisa bervariasi dan tetap dianggap sebagai resistor yang nilainya sesuai. Misalnya, resistor 1.000 ohm dengan toleransi 10 persen tetap dianggap akurat jika menghasilkan pengukuran tidak kurang dari 900 ohm dan tidak lebih dari 1.100 ohm.
-
Siapkan multimeter digital (DMM) untuk mengukur resistor. DMM tersedia di toko peralatan listrik dan hobi.
- Pastikan bahwa DMM menyala dan kondisi baterainya tidak lemah.
- Atur skala DMM pada pengaturan berikutnya yang lebih tinggi dari nilai resistor perkiraan. Misalnya, jika DMM bisa diatur dengan skala perkalian 10 dan yang akan diukur adalah resistor bertanda 840 ohm, atur DMM pada skala 1.000 ohm.
-
Ukurlah hambatannya. Hubungkan 2 penyidik DMM pada 2 kaki resistor. Resistor tidak memiliki polaritas. Jadi, tidak penting penyidik DMM mana yang terhubung dengan kaki resistor mana.
-
Tentukan nilai hambatan aktual dari resistor. Bacalah hasilnya yang ditunjukkan pada multimeter. Untuk menentukan apakah resistor berada dalam rentang yang diperbolehkan untuk resistor tersebut atau tidak, jangan lupa perhitungkan nilai toleransi resistor.
-
Pasangkan lagi resistor yang menghasilkan pembacaan akurat. Hubungkan lagi resistor pada rangkaian dengan memasangkannya lagi ke tempat semula jika Anda menariknya dengan jari. Jika sambungan patri harus dilelehkan dan resistor harus dicabut menggunakan tang, lelehkan dengan alat patri dan gunakan tang untuk memasangkannya lagi ke tempat semula.
-
Gantilah resistor yang memberikan hasil pengukuran di luar rentang nilai yang diperbolehkan. Buang resistor lama. Resistor tersedia di toko peralatan listrik dan hobi. Perhatikan bahwa mengganti resistor yang tidak berfungsi tidak selalu menyelesaikan masalah, jika resistor rusak lagi, sumber masalahnya harus dicari di tempat lain dalam rangkaian.Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Multimeter Digital (DMM)
- Besi solder listrik
- Tang kecil
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 21.082 kali.
Iklan