PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Celaan biasanya memicu sakit hati, apalagi jika Anda dicela tanpa mengetahui cara menghadapinya. Membangun dan menunjukkan kepercayaan diri saat menghadapi pencela bukan hal mudah. Walau demikian, kemampuan mengendalikan pikiran dan perasaan membuat Anda tetap percaya diri dan tidak sakit hati. Untuk itu, belajarlah menghargai diri sendiri saat dicela dengan menunjukkan kemampuan mengendalikan emosi , meningkatkan kepercayaan diri, dan mencegah berulangnya perundungan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menggunakan Cara Cepat

PDF download Unduh PDF
  1. Bernapaslah dalam-dalam beberapa kali. Tenangkan diri sejenak untuk memfokuskan pikiran dengan menarik napas panjang dan membuang napas perlahan-lahan. Alihkan pikiran dari kritik yang dilontarkan dan fokuskan perhatian kepada diri sendiri. Sambil memejamkan mata, lanjutkan bernapas panjang dengan teratur sampai Anda kembali tenang. [1]
    • Agar pikiran tetap terfokus pada napas, tarik napas 3 hitungan, tahan napas 2 hitungan, buang napas 3 hitungan. Bernapaslah mengikuti pola ini beberapa kali sesuai kebutuhan.
    • Saat menenangkan diri, sebaiknya Anda mencari tempat duduk atau merilekskan tubuh.
  2. Sempatkan melakukan refleksi singkat untuk memikirkan ucapan orang yang mencela Anda. Tanyakan kepada diri sendiri: apakah ia mengatakan hal yang benar? apakah ada alasan tertentu sehingga ia sengaja membuat Anda sakit hati, misalnya karena Anda berdua pernah berkonflik? [2]
    • Jika celaan yang disampaikan ada benarnya, sadari bahwa ketidaksempurnaan adalah hal yang wajar. Ingatlah bahwa semua orang memiliki kekurangan yang bisa diatasi dan diperbaiki.
    • Jika ucapannya tidak benar, ingatkan diri sendiri bahwa ia mengatakan sesuatu yang keliru dan bukan tentang Anda.
    • Gunakan pengalaman pribadi untuk menolak celaan. Contohnya, jika seseorang mengatakan, "Kamu bodoh", ingatlah prestasi kerja atau akademis yang pernah Anda raih, misalnya menjadi juara kelas atau mendapatkan kenaikan jabatan.
  3. Mungkin Anda merasa perlu membalas celaan dengan celaan, tetapi apa pun rencana Anda, entah ingin melakukan presentasi atau sekadar menghabiskan waktu bersama teman-teman atau anggota keluarga, jangan pedulikan orang yang mencela Anda.
    • Sadari bahwa mencela orang lain untuk membalas perlakuannya kepada Anda adalah tindakan yang tidak bermanfaat.
    • Ingatkan diri sendiri, "Kiat jitu membuat pencela kecewa adalah menunjukkan bahwa aku tidak terpengaruh oleh ucapannya, bukan dengan balik mencelanya". Lakukan kebaikan untuk membalas perlakuannya. Adakalanya, cara ini membuat ia menyadari kesalahannya.
  4. Jangan ragu untuk berpamitan atau diam sesaat untuk menenangkan diri agar Anda mampu mengendalikan emosi. Reaksi negatif karena dicela adalah hal yang wajar. Orang-orang di sekitar bisa memahami jika Anda ingin menyendiri sejenak agar kembali tenang. [3]
    • Sempatkan bernapas dalam-dalam sambil mengucapkan afirmasi positif atau mantra dalam hati.
    • Berikan cukup waktu kepada diri sendiri untuk mengatasi sakit hati atau rasa marah . Alih-alih bersikap impulsif atau mengamuk, berusahalah meredakan emosi yang berkecamuk.
  5. Tertawa bisa memicu sekresi endorfin, yaitu kelompok hormon yang menimbulkan rasa senang atau sensasi euforia. Anggaplah celaan seseorang sebagai bahan tertawaan agar endorfin mengubah serangan panik menjadi rasa tenang. [4]
    • Ingatkan diri sendiri bahwa tidak seorang pun kebal terhadap celaan atau kritik. Jika Anda tidak bisa menertawakan celaan, ingatlah kekurangan Anda lalu jadikan alasan untuk menertawakan diri sendiri.
    • Terapkan metode "berpura-pura sampai terbiasa". Meskipun tidak ada yang lucu, tertawakan diri sendiri ketika situasi kurang menyenangkan. Seiring waktu, Anda mampu melakukannya secara spontan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Meningkatkan Rasa Percaya Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Dibandingkan reaksi yang lain, kemampuan menerima celaan membutuhkan kepercayaan diri yang lebih besar, tetapi Anda tidak perlu menyetujui apa yang ia katakan. Jika celaan dilontarkan oleh orang yang Anda anggap penting, sikap ini menunjukkan kesediaan Anda mempertimbangkan pendapatnya. Apabila yang mencela adalah orang yang tidak Anda pedulikan, reaksi ini menunjukkan bahwa Anda tidak terdampak oleh ucapannya. [5]
    • Berlatihlah menerima celaan dengan mengulas kritik yang dilontarkan, misalnya, "Kamu bodoh". Setelah mengucapkan celaan tersebut, berusahalah menerimanya dengan mengatakan kepada diri sendiri, "Kamu benar, aku memang bodoh".
    • Ucapkan kalimat ini berulang-ulang sampai Anda tidak merasa tersakiti. Langkah ini belum tentu membebaskan Anda dari sakit hati, tetapi keberanian mengalami lagi rasa terpukul ketika dicela membuat Anda tetap waspada sehingga siap memberikan respons yang bijak ketika seseorang mencela Anda.
    • Ingatlah bahwa latihan ini bukan untuk membenarkan ucapannya, melainkan membantu Anda membangun kepercayaan diri untuk memahami pendapatnya, tetapi Anda tidak membiarkan hal ini menguasai Anda.
  2. Luangkan waktu untuk melakukan refleksi guna mencari tahu kelemahan Anda. Alih-alih membiarkan celaan memengaruhi cara Anda memandang diri sendiri, tentukan aspek kepribadian yang perlu diperbaiki. [6]
    • Tulislah sasaran dan rencana tindakan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Sebagai contoh, Anda merasa belum mampu menjadi pembicara publik yang baik. Oleh sebab itu, Anda perlu meningkatkan keterampilan, misalnya mengasah teknik berkomunikasi, berlatih membawakan presentasi di depan cermin, bahkan mengikuti kursus untuk berbicara di depan publik.
    • Jika seseorang mencela Anda, ingatlah bahwa Anda sedang berusaha meningkatkan kemampuan. Jadi, tidak ada alasan untuk mencela orang yang sedang berusaha mengembangkan diri.
  3. Saran ini mudah diucapkan, tetapi sulit diterapkan. Cara paling efektif mempertahankan kepercayaan diri saat dicela adalah mengingatkan diri sendiri bahwa celaan dikatakan berhasil kalau Anda merasa sakit hati. Celaan tidak terasa menyakitkan apabila Anda langsung mengabaikannya dan berfokus pada aspek kepribadian yang positif atau pengembangan diri. [7]
    • Lengkapi kalimat: "Aku baik-baik saja sebab aku ______" dengan kelebihan dan aspek kepribadian yang positif sebagai alasan yang membuat Anda mampu mengabaikan celaan.
    • Contohnya, jika seseorang mencela Anda dengan berkata, "Presentasimu buruk sekali", katakan kepada diri sendiri, "Tidak apa-apa. Aku sudah menyusun laporan yang baik untuk proyek ini".
    • Ingatlah bahwa Anda membutuhkan waktu untuk menghilangkan sakit hati. Anda perlu berproses menjadi pribadi yang positif agar mampu mengabaikan celaan. Anggaplah hal ini sebagai sasaran yang ingin dicapai, alih-alih mengharapkan solusi instan.
  4. Selain meningkatkan kepercayaan diri, Anda perlu berinteraksi dengan orang-orang yang memberikan pengaruh positif agar terhindar dari kritik yang tidak membangun. Sisihkan waktu untuk menjalin hubungan dengan teman-teman, sanak saudara, rekan kerja yang membuat keseharian terasa menyenangkan dan jauhkan diri dari orang-orang yang negatif. [8]
    • Hubungan dengan orang-orang yang positif membantu Anda menumbuhkan kepercayaan diri sebab mereka akan merayakan kesuksesan Anda dan memotivasi Anda untuk mencapai hal-hal positif. Hargai mereka yang melakukan hal tersebut untuk Anda.
    • Tunjukkan sikap kepada orang yang mencela Anda. Kurangi interaksi dengan anggota keluarga atau putuskan hubungan dengan orang yang memosisikan diri sebagai teman, tetapi tidak segan-segan mencela Anda. Katakan kepadanya, "Aku tidak butuh hal-hal negatif seperti kritikanmu".
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Berulangnya Perundungan

PDF download Unduh PDF
  1. Pada umumnya, perundung adalah orang-orang yang mencari perhatian. Jika Anda marah karena dicela, Anda melakukan apa yang mereka inginkan. Tunjukkan kepercayaan diri dan ketenangan dengan mengabaikan ucapan perundung agar ia tidak berdaya. [9]
    • Jika perundung menginterupsi untuk melontarkan celaan saat Anda berbicara, lanjutkan saja tanpa memedulikan ucapannya sama sekali.
    • Berikan reaksi yang konsisten. Perundung mungkin menyerang Anda dengan berbicara keras-keras, mengulangi celaan, atau mengucapkan kata yang kasar. Ia akan berhenti membuat masalah jika Anda menunjukkan sikap yang konsisten.
  2. Saat seseorang mencela Anda, abaikan saja dengan melenggang pergi. Lakukan hal ini dengan percaya diri sambil tersenyum dan mengangkat dagu untuk menunjukkan bahwa Anda tidak terpengaruh sedikit pun oleh ucapannya.
    • Jika Anda diikuti, terus berjalan sampai Anda tiba di tempat yang dituju atau ia meninggalkan Anda.
    • Jangan menghindari perundung dengan berbohong. Anda bebas melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, misalnya pergi ke sekolah, ke kantor, atau ke tempat lain. Tinggalkan perundung dengan melangkah penuh percaya diri agar ia tahu bahwa perlakuannya tidak berdampak pada tindakan Anda.
  3. Jika perundung tidak hanya mencela, tetapi mulai mengancam atau melakukan kekerasan fisik, jangan ragu melaporkan hal ini kepada orang yang memiliki otoritas. Libatkan seseorang yang bisa membantu Anda menghadapi perundung atau melindungi Anda dari ancaman. Ingatlah bahwa mencari pertolongan untuk membebaskan diri dari perundungan bukan berarti tidak berdaya. [10]
    • Apabila perundung mengancam atau melakukan kekerasan fisik, sampaikan hal ini kepada guru, atasan, atau konselor.
    • Jika perundung menyerang Anda secara fisik, laporkan kepada petugas keamanan kantor atau kampus. Anda boleh menelepon polisi dan menyampaikan, "Tolong! Saya diserang."
    Iklan

Tips

  • Anda tidak perlu menjadi orang yang benar-benar percaya diri agar bisa tampil percaya diri. Saat seseorang mencela Anda, berpura-pura percaya diri sudah cukup untuk mengelabui perundung. Selain itu, Anda bisa memanipulasi diri sendiri sehingga memiliki kepercayaan diri.
  • Ketahui perbedaan antara kritik membangun dan celaan. Kritik bisa membantu seseorang mengatasi kekurangan atau memperbaiki aspek kepribadian tertentu, sedangkan celaan bertujuan menyakiti perasaan orang lain.
  • Saat dicela, berpikirlah sebelum berbicara. Jika tidak, Anda membuat masalah semakin parah.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.530 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan