Unduh PDF Unduh PDF

Sebanyak 70% anak-anak diperkirakan pernah mengalami infeksi telinga paling tidak satu kali saat berusia tiga tahun [1] . Selain itu, banyak orang dewasa juga mengalami infeksi dan sakit telinga. Meskipun sakit telinga serius membutuhkan pertolongan medis karena dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen, masalah ringan pada telinga sering kali dapat diatasi di rumah menggunakan saran medis, atau perawatan rumahan yang telah dimanfaatkan selama berabad-abad. Namun, jangan jadikan perawatan rumahan sebagai pengganti saran medis. Jika Anda meragukan saran atau tindakan tertentu, konsultasikan dengan dokter.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menggunakan Saran Medis yang Telah Terbukti

Unduh PDF
  1. Rasa sakit dapat diredakan dengan cepat menggunakan panas.
    • Berikan kompres hangat pada telinga yang sakit. [2] Anda bisa membuat kompres hangat sendiri menggunakan waslap yang dibasahi air panas dan diperas, atau menggunakan botol kompres air panas atau kantong penghangat yang dapat dibeli di apotek. Jangan gunakan kompres bersuhu terlalu panas yang dapat melukai kulit Anda. Anda boleh menempelkan kompres di telinga selama yang Anda suka. Anda juga boleh mencoba mendinginkannya dengan es terlebih dahulu. Cukup tempelkan kantong es di bagian tersebut selama 15 menit. Kemudian, berikan kompres hangat selama 15 menit lagi. Ulangi sebanyak dua hingga tiga kali.
    • Posisikan pengering rambut sejauh lengan dari telinga dan nyalakan dalam suhu hangat atau rendah. Jangan gunakan suhu panas atau tinggi.
  2. Pilihan pereda nyeri yang bagus antara lain ibuprofen dan parasetamol. Ikuti seluruh panduan penggunaan dalam kemasannya.
    • Perhatikan bahwa dosis obat untuk anak-anak biasanya bergantung pada berat badannya. Jangan berikan aspirin kepada anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun. Penggunaan aspirin pada anak-anak dihubungkan dengan kondisi langka tetapi berbahaya, yaitu sindrom Reye yang mengakibatkan kerusakan otak dan ginjal. [3]
  3. Jika gejala sakit telinga berlangsung selama lebih dari 5 hari (pada orang dewasa), atau lebih dari 2 hari (pada anak-anak), dialami oleh anak-anak yang berusia di bawah 8 minggu, disertai kaku leher atau demam, segera kunjungi dokter. Meskipun sering terjadi, jika dibiarkan, sakit telinga bisa berkembang menjadi infeksi yang sangat serius dan menyebabkan komplikasi lainnya.
    • Jika penyebab sakit telinga adalah bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi dan analgesik untuk meredakan nyerinya.
    • Infeksi telinga yang tidak ditangani dapat menyebabkan kehilangan pendengaran permanen. Jadi, Anda harus mencari pertolongan dokter jika gejalanya memburuk atau tidak kunjung reda.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mencoba Perawatan Rumahan yang Belum Terbukti

Unduh PDF
  1. Sakit telinga sering kali disebabkan oleh akumulasi cairan yang terperangkap dalam tuba Eustachius, suatu saluran kecil yang menghubungkan telinga, hidung, dan tenggorokan. Dengan membersihkan hidung, Anda dapat mengurangi tekanan pada gendang telinga. [4]
    • Coba masukkan sedikit air garam ke dalam lubang hidung anak-anak dan lanjutkan dengan mengisapnya. [5]
    • Anda boleh menggunakan alat pengisap atau Nose Frida untuk mengeluarkan cairan dari dalam hidung.
  2. Sakit telinga dapat menimbulkan tekanan dalam tuba Eustachius, dan hal ini dapat diredakan dengan sedikit membukanya (mirip seperti tekanan udara dalam pesawat terbang). Langkah ini memungkinkan cairan yang terperangkap di dalam kanal telinga kembali mengalir. [6]
    • Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mendekatkan telinga luar ke arah kepala. Kemudian, tarik dan putar telinga dengan lembut semaksimal mungkin tanpa menyebabkan sakit. Anda juga bisa berusaha menguap karena efeknya mirip dengan membuka tuba Eustachius.
  3. Uap panas dapat membantu mengalirkan cairan dalam tuba Eustachius (yang akan keluar sebagai ingus) sehingga mengurangi tekanan pada telinga bagian dalam. Tambahan obat atau pewangi tertentu di dalam uap dapat memberikan manfaat ekstra seperti anestesi ringan bagi sakit telinga.
    • Siapkan terapi uap dengan menuangkan beberapa tetes minyak esensial eukaliptus atau sesendok teh Vicks atau balsam serupa ke dalam semangkuk air mendidih .
    • Letakkan handuk di atas kepala dan hirup uap melalui hidung 3 kali sehari hingga sakit telinga reda. Langkah ini juga akan membantu membuka tuba Eustachius, mengurangi tekanan, dan membantu mengalirkan cairan dari dalam telinga. [7]
    • Jangan berikan perawatan ini pada anak-anak karena ia mungkin terkena luka bakar atau bahkan tenggelam di dalam air. Sebagai gantinya, usapkan sedikit Vicks BabyRub (yang diformulasikan khusus untuk bayi dan balita) ke dada atau punggungnya. Kemudian, nyalakan keran air panas di kamar mandi dan gendong bayi di sana, atau biarkan ia bermain di kamar mandi selama keran air panasnya menyala. Uap air di kamar mandi akan tercampur dengan uap obat dan memberikan efek melegakan.
  4. Untuk meredakan nyeri , tuangkan beberapa tetes minyak zaitun hangat ke dalam telinga. [8] Minyak ini berkhasiat meredakan iritasi pada telinga bagian dalam.
    • Untuk menghangatkan minyak, botolnya boleh dimasukkan terlebih dahulu ke dalam segelas kecil air hangat selama beberapa menit. Teteskan minyak langsung ke dalam telinga, kemudian tutup lembut dengan bola kapas.
    • Jika cara ini akan digunakan pada bayi, cobalah di saat ia sedang tidur siang sehingga kepalanya dapat dimiringkan dan minyak tidak keluar. Anda tidak boleh menutup telinga bayi dengan bola kapas.
    • Ketahuilah bahwa belum ada bukti telaahan sejawat bahwa cara ini benar-benar bermanfaat, terkecuali sekadar efek plasebo.
  5. Bawang putih diketahui berkhasiat sebagai antibiotik dan diduga merupakan anestesi alami.
    • Anda bisa membeli minyak bawang putih dan minyak bunga mullein di Amazon atau toko kesehatan sekitar.
    • Hangatkan minyak (pastikan suhunya tidak terlalu panas dengan meneteskannya terlebih dahulu pada pergelangan tangan). Kemudian, gunakan pipet untuk memasukkan beberapa tetes minyak ke dalam telinga dua kali sehari.
    • Sekali lagi, cara ini tidak didukung oleh bukti telaahan sejawat apa pun.
  6. Meskipun minyak lavendel tidak boleh dimasukkan langsung ke dalam telinga, Anda boleh memijatkannya di bagian luar telinga. Penggunaan minyak ini diduga dapat melancarkan sirkulasi darah dan aliran cairan di telinga bagian dalam. Selain itu, aromanya pun menenangkan. [9]
    • Campur beberapa tetes minyak lavendel dengan beberapa tetes minyak pembawa (seperti fraksinasi minyak kelapa atau minyak zaitun), kemudian pijatkan lembut ke bagian luar telinga sesuai kebutuhan Anda sepanjang hari.
    • Minyak esensial lain yang diduga dapat meredakan nyeri dan melancarkan sirkulasi meliputi minyak eukaliptus, rosemary , oregano , kamomil, tea tree , dan timi. [10]
    • Cara ini hanya didukung oleh bukti pengalaman penggunanya. Belum ada penelitian yang mendukung khasiat minyak esensial bagi kesehatan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Sakit Telinga

Unduh PDF
  1. Salah satu penyebab sakit telinga terbanyak adalah pilek. Meskipun belum ada obat yang dapat melawan virusnya, Anda bisa mengambil langkah pencegahan untuk menghindari serangannya sejak dini. [11]
    • Cuci tangan secara teratur, terutama setelah menghabiskan waktu di tempat umum dan sebelum makan. Jika wastafel tidak tersedia, gunakan hand sanitizer berbasis alkohol sebagai gantinya. Virus pilek terkenal sangat kuat dan dapat hidup selama berjam-jam d permukaan benda. Jadi, sekalipun Anda tidak melihat ada orang yang tampak sakit, Anda masih mungkin terinfeksi virus ini hanya karena mengunjungi perpustakaan atau toserba. [12]
    • Rutin berolahraga. Mereka yang berolahraga secara rutin memiliki respons imun yang lebih sehat sehingga lebih mampu melawan infeksi dan mengangkal virus pilek. [13]
    • Jalani pola makan seimbang kaya vitamin. Konsumsilah makanan kaya nutrisi dan segar, terutama protein rendah lemak, sayuran, dan buah-buahan. Kandungan senyawa fitokimia dalam tanaman seperti paprika, jeruk, dan sayuran berdaun hijau juga dapat membantu tubuh menyerap vitamin. Jadi, sebaiknya pilihlah makanan alami untuk mendapatkan vitamin yang memperkuat sistem imun tubuh. [14]
  2. Reaksi alergi dapat menyebabkan gatal-gatal dan sakit pada telinga. Reaksi ini beragam dari alergi terhadap lingkungan hingga makanan.
    • Hubungi dokter untuk menjadwalkan tes alergi, yang meliputi tes darah atau tes tusuk kulit. Tes ini akan memberikan informasi alergi apa yang mungkin menyebabkan iritasi pada telinga, misalnya alergi terhadap rumput liar, hewan peliharaan, atau produk olahan susu.
  3. Infeksi telinga pada bayi sering terjadi, tetapi dapat dicegah atau diminimalkan dengan teknik menyusui tertentu.
    • Vaksinasi anak-anak. Salah satu penyebab utama infeksi telinga dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi secara rutin.
    • Usahakan untuk memberikan ASI selama 12 bulan pertama usia bayi. ASI mengandung antibodi yang telah diketahui dapat mengurangi infeksi telinga. Jadi, bayi yang diberi ASI cenderung lebih jarang mengalami sakit telinga dibandingkan bayi yang diberi susu formula. [15]
    • Jika bayi menyusu dari botol, pastikan untuk memosisikan tubuhnya dalam sudut 45 derajat. Jangan pernah biarkan bayi menyusu dalam posisi berbaring telentang mendatar di tempat tidur karena hal ini dapat menyebabkan cairan terakumulasi pada telinga bagian dalam dan memicu sakit telinga. Usahakan untuk menghentikan penggunaan botol susu dan beralih ke cangkir minum saat bayi berusia antara 9 hingga 12 bulan untuk mengurangi risiko infeksi telinga akibat penggunaan botol. [16]
    Iklan

Peringatan

  • Memasukkan benda apa pun ke dalam telinga bisa menimbulkan efek samping serius seperti memburuknya infeksi atau kehilangan pendengaran (baik sementara maupun permanen).
  • Letakkan kapas di kanal telinga saat mandi atau berendam.
  • Letakkan mangkuk berisi air panas di dalam wastafel selama melakukan terapi uap untuk mencegahnya tumpah dan melukai Anda.
  • Jangan masukkan cairan ke dalam telinga jika Anda menduga atau meyakini terjadi perforasi pada gendang telinga.
  • Jangan pernah masukkan korek kuping ke telinga bagian dalam karena dapat menusuk gendang telinga.
  • Coba hindari makanan yang sering menyebabkan alergi seperti gandum, produk olahan susu, jagung, jeruk, selai kacang, dan segala jenis karbohidrat sederhana, termasuk juga gula, buah, dan sari buah.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.366 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan