Unduh PDF
Unduh PDF
Menyikapi pengasingan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Jika seseorang mengalami pengasingan sosial dari lingkungan sekitarnya, secara otomatis dia akan mengalami kesakitan emosional, yang menurut para psikolog, dapat berdampak sama parahnya dengan kesakitan jasmaniah. [1] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber Anda pernah – atau sedang – mengalaminya? Jangan khawatir, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki perspektif dan memulihkan rasa sakit Anda. Dengan menerapkan langkah-langkah di bawah ini, niscaya Anda akan termotivasi untuk kembali menjalin pertemanan dengan orang-orang baru dan meningkatkan kepercayaan diri.
Langkah
-
Terimalah situasinya. Pengasingan terjadi bukan karena Anda. Sekalipun pertemenan Anda rusak, bukan berarti Andalah penyebabnya; bukan berarti pula Anda tidak akan punya teman lagi sampai kapan pun. Ambil sisi positifnya: biasanya, dampak negatif pengasingan terhadap kondisi emosional Anda tidak akan berlangsung terlalu lama. [2] X Teliti sumber Artinya, setelah Anda bersedia menerima situasi yang terjadi, dampak emosional tersebut akan berkurang dengan sendirinya. Pada akhirnya, pikiran Anda akan terasa lebih jernih dan Anda akan terbantu untuk merespons dengan cara yang tepat.
- Akui rasa sakit dan marah yang muncul, namun jangan terlalu lama meratapinya. Untuk menerima situasi yang terjadi, ingatkan diri Anda bahwa perasaan tersebut tidak bersifat permanen. Selain itu, perasaan tersebut ada untuk memberikan pelajaran yang bermakna mengenai lingkungan sosial Anda.
- Rasa sakit tersebut mampu menghalangi kemampuan Anda untuk berinteraksi secara positif dengan orang lain. Semakin cepat Anda mengakui perasaan-perasaan negatif yang muncul, semakin mudah pula bagi Anda untuk mengelolanya.
- Jangan mengabaikan kepedihan yang muncul akibat penolakan yang Anda alami. Meski sangat menyakitkan, perasaan tersebut mampu mendorong Anda untuk memikirkan langkah selanjutnya dengan lebih jernih. Apakah Anda perlu mencari koneksi baru? Atau apakah Anda perlu menyingkirkan orang tertentu dari hidup Anda?
-
Letakkan situasi tersebut dalam perspektif yang tepat. Sering kali, kita menganggap penolakan sebagai sesuatu yang personal. Misalnya, Anda akan langsung beranggapan bahwa ada karakter atau perilaku Anda yang bermasalah di mata orang lain. Padahal tidak semua penolakan berhubungan dengan karakter diri yang tidak bisa Anda ubah; misalnya, ketika Anda tidak berhasil mendapatkan pekerjaan impian atau ditolak oleh wanita idaman.
- Jangan mengartikan penolakan sebagai kiamat. Meski Anda sudah pernah mengalami pengasingan atau penolakan, pahamilah bahwa pengasingan bukanlah bentuk penghakiman yang negatif terhadap karakter Anda. Faktanya, pengasingan sering kali merupakan pertanda adanya ketidakcocokan.
- Jika ternyata ada tindakan Anda yang memicu terjadinya pengasingan tersebut, cobalah meminta maaf kepada pihak-pihak yang terkait. Meminta maaf adalah obat ampuh bagi mereka, pun bagi Anda; percayalah, Anda akan merasa jauh lebih baik karena sudah melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah tersebut.
-
Amati pilihan Anda. Setelah mengalami penolakan, kebanyakan orang akan beranjak ke "fase penilaian”. Pada fase ini, mereka mulai melakukan pengamatan dan merencanakan langkah selanjutnya. [3] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber Apa yang kira-kira perlu Anda lakukan agar bisa lebih terlibat di dalam lingkungan sosial yang spesifik? Secara tidak langsung, pengasingan akan membuat Anda lebih peka terhadap relasi yang potensial dan sinyal-sinyal dalam hubungan sosial terkait. Selain itu, Anda juga akan tergerak untuk memperlakukan orang lain dengan lebih baik (terutama karena Anda tidak ingin situasinya terulang kembali). [4] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber Manfaatkan kepekaan ini untuk menjalin relasi baru! Jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk mengetahui apakah Anda benar-benar ingin memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang mengasingkan Anda:
- Apakah pengasingan yang Anda alami hanyalah merupakan kesalahpahaman? Apakah Anda merasa terasing padahal teman-teman Anda selalu berusaha melibatkan Anda?
- Apakah pelaku pengasingan adalah orang-orang yang menjalin relasi erat dan bermakna dengan Anda?
- Apakah mendiskusikannya adalah cara yang tepat untuk membantu Anda melanjutkan hidup? Jika iya, apakah mereka kira-kira bersedia menjelaskan perspektifnya?
-
Hindari merespons dengan mengamuk atau melakukan kekerasan. Jika sudah terlalu muak, wajar jika Anda tergoda untuk melampiaskan kemarahan dengan bersikap agresif kepada pelaku pengasingan. Bagi beberapa orang, menekan orang lain adalah cara yang ampuh untuk mengembalikan kontrol mereka terhadap suatu situasi. [5] X Teliti sumber C. N. DeWall, B. J. Bushman. Social Acceptance and Rejection: The Sweet and the Bitter. Current Directions in Psychological Science, 2011; 20 (4): 256 DOI: 10.1177/0963721411417545
- Pelajari teknik mengontrol kemarahan untuk menekan berbagai impuls negatif Anda. Jika Anda dikelilingi oleh pelaku pengasingan (atau orang-orang yang rentan memicu rasa sakit Anda), amati gejala-gejala yang ditunjukkan tubuh Anda dan lakukan langkah pencegahan sebelum Anda mulai menyakiti orang lain.
- Merespons dengan kekerasan hanya akan mengembalikan Anda ke lingkaran setan yang sama. Selain itu, orang-orang yang terbiasa merespons dengan keagresifan juga akan lebih sulit diterima oleh lingkungan sosialnya.
-
Cari relasi sosial di tempat lain. Apa pun langkah yang Anda pilih untuk menghadapi pelaku pengasingan, pastikan Anda tetap menjalin pertemanan dengan orang-orang di luar pelaku pengasingan. Sering kali, korban pengasingan berusaha meningkatkan harga dirinya dengan menjalin hubungan positif dengan orang-orang di luar pelaku pengasingan. [6] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber
- Pikirkan orang-orang dalam hidup Anda yang bisa membuat Anda merasa terlibat. Meningkatkan kepercayaan diri melalui relasi sosial dengan orang-orang di dalam hidup Anda adalah langkah penting untuk mempercepat proses pemulihan. Tentu saja Anda boleh mencoba menjalin pertemanan dengan orang-orang baru jika sudah siap.
- Misanya, meski keluarga tidak bisa benar-benar mengisi kekosongan kehidupan sosial Anda, tidak ada salahnya tetap menghabiskan waktu berkualitas dengan kerabat atau orang tua Anda.
-
Berperanlah sebagai penyusun rencana. Jika pengasingan yang Anda alami tidak cukup parah untuk menghentikan Anda bersosialisasi dengan pelaku pengasingan, tidak ada salahnya kembali mencoba melibatkan diri dengan mereka. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah merencanakan satu kegiatan menyenangkan yang bisa kalian ikuti bersama-sama, atau mengajak mereka bepergian ke tempat yang nyaman dan memungkinkan kalian untuk berinteraksi (seperti rumah Anda atau kafe yang sering Anda kunjungi).
-
Laporkan pengasingan yang disertai penindasan . Jika Anda terus-menerus diasingkan oleh orang (atau kelompok) yang sama, tindakan tersebut dapat digolongkan sebagai penindasan. Penindasan adalah masalah serius yang akan semakin parah jika tidak segera diatasi. Jika Anda mengalaminya, segera laporkan situasi tersebut kepada guru, orang tua, atau konselor yang tepercaya; mereka akan memberikan dukungan dan pendampingan yang Anda butuhkan. Amati tanda-tanda pengasingan yang disertai penindasan, dan segeralah mencari bantuan jika Anda mengalaminya: [7] X Sumber Tepercaya StopBullying.gov Kunjungi sumber
- Pengasingan yang disertai tindakan kejam seperti ancaman, penyebaran rumor, serta serangan jasmaniah dan/atau verbal.
- Perilaku tersebut terjadi terus-menerus dan belum terlihat akan berhenti.
- Pelaku penindasan adalah sosok yang berbahaya bagi Anda; misalnya, pelaku penindasan lebih kuat, lebih populer, dan/atau memiliki informasi yang bisa merugikan Anda jika tersebar.
Iklan
-
Izinkan diri Anda bersedih. Selain terasa memalukan dan menyakitkan, pengasingan pada dasarnya adalah sebuah situasi yang mengandung stigma negatif. Bagian otak yang memproses kesakitan emosional pascapengasingan ternyata sama dengan yang memproses kesakitan jasmaniah seseorang. Artinya, pengasingan tidak hanya akan mengacaukan ego, tetapi juga kesehatan jasmaniah Anda. Pahamilah bahwa Anda akan didera perasaan yang tidak nyaman pascapengasingan; dan mengizinkan diri Anda bersedih adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga kewarasan Anda.
- Beristirahatlah seharian penuh untuk memproses situasi yang terjadi. Jangan takut menangis tersedu-sedu, mendengarkan musik bernada sedih yang menggambarkan perasaan Anda, atau berteriak jika Anda merasa marah atau frustrasi. Jangan khawatir, perasaan negatif tersebut akan berkurang dengan sendirinya setelah Anda ekspresikan.
-
Pelihara hubungan yang positif dan bermakna. [8] X Teliti sumber Berfokuslah pada usaha Anda untuk menjalin pertemanan baru dan menjaga hubungan yang positif dan membuat Anda nyaman. Misalnya, carilah seseorang yang bisa Anda percaya dan mau mendengarkan masalah-masalah serius yang Anda alami (begitu pula sebaliknya). Dengan cara ini, sekalipun Anda mengalami masalah di lingkungan sosial tertentu, Anda tahu bahwa ada orang yang selalu bersedia mendukung dan mendengarkan Anda.
-
Utamakan kualitas, bukan kuantitas. Terkadang, rasa sakit akibat penolakan mengakar pada standar yang Anda buat mengenai kehidupan sosial yang "ideal". Berharap memiliki ratusan sahabat yang akan selalu mengekor ke mana pun Anda pergi rasanya kurang realistis. Ingat, kehidupan sosial yang menyenangkan hadir dalam berbagai bentuk; faktor utama yang membuat Anda merasa terhubung dan terlibat adalah kualitas – bukan kuantitas – hubungan Anda dengan orang lain. Sederhananya, yang terpenting bukanlah berapa banyak teman yang Anda miliki, melainkan seberapa bermaknanya hubungan Anda dengan teman-teman yang Anda miliki.
- Bagi banyak orang, memiliki satu atau dua hubungan pertemanan yang bermakna jauh lebih penting daripada memiliki banyak teman namun tidak ada yang terlalu dekat dengan mereka. [9] X Teliti sumber
-
Tunjukkan kepercayaan diri Anda . Jika Anda percaya diri, hampir tidak ada tindakan yang akan Anda artikan sebagai “pengasingan” (meski mungkin Anda tetap jarang diundang ke pesta atau diajak mengobrol di tempat umum!). Percaya diri berarti Anda memahami bahwa terlepas dari apa pun yang Anda rasakan, akan selalu ada tempat bagi Anda dan segala keunikan yang Anda miliki. Percayalah, segala hal yang terjadi pasti akan – atau telah – mengajarkan sesuatu yang bermakna kepada Anda. Bagian tersulit adalah membuang ekspektasi dan keyakinan Anda terhadap bagaimana segala sesuatunya "harus" terjadi. [10] X Teliti sumber
- Berfokuslah pada kesuksesan dan kualitas Anda di masa lalu. Manfaatkan kualitas tersebut untuk mengembangkan aspek lain dalam hidup Anda, seperti menjalin pertemanan dengan orang-orang baru.
- Salah satu reaksi pengasingan yang kerap muncul adalah “memainkan peran sebagai korban” dengan menunjukkan ekspresi kesedihan yang dramatis dan berlebihan. Hati-hati; tindakan tersebut menunjukkan bahwa Anda menyimpan harapan berlebihan untuk berteman dengan orang lain. Biasanya, sikap semacam ini justru tidak akan membuat orang-orang tertarik untuk berteman dengan Anda. Tanpa disadari, sikap semacam ini juga sesungguhnya mengurangi upaya tulus Anda untuk menjalin pertemanan dengan orang lain.
-
Buang segala ingatan Anda mengenai pengasingan tersebut. [11] X Teliti sumber Jika Anda terus-menerus diasingkan di satu ranah (misalnya, di sekolah atau di kantor) atau oleh sekelompok orang yang sama, sebisa mungkin berusahalah untuk menghapus ingatan buruk tersebut. Tentu saja, ini tidak akan serta-merta berhasil, sekalipun Anda sudah menghabiskan banyak energi untuk melakukannya. Namun setidaknya, berusahalah untuk tidak kembali terlibat dengan pelaku atau lokasi pengasingan yang spesifik.
- Pengasingan adalah situasi yang sangat emosional. Inilah mengapa sekalipun situasi tersebut sudah berakhir, ingatan Anda tetap mampu memunculkan rasa sakit atau trauma yang mendalam.
- Jika pihak yang mengasingkan Anda adalah teman sekelas Anda di sekolah, kemungkinan besar Anda tidak akan bisa menghindarinya. Meski demikian, Anda selalu bisa mengurangi intensitas interaksi dengannya ketika jam istirahat dan pulang sekolah.
-
Tingkatkan aktivitas Anda. Hormon endorfin yang dilepaskan ketika Anda melakukan latihan kardiovaskular sangat ampuh meningkatkan suasana hati Anda. [12] X Teliti sumber Jika rasa terasing Anda terikat pada satu peristiwa, berolahraga juga dapat membantu Anda untuk mengatasi emosi spesifik yang muncul setelahnya. Biasakan diri untuk berjalan kaki secara rutin, atau cobalah melakukan aktivitas yang lebih berat seperti berlari, bersepeda, berenang, dan berlatih yoga.
-
Pertimbangkan untuk mengonsumsi obat pereda rasa sakit yang dijual bebas ( over the counter medication ). Anda boleh mengonsumsi acetaminophen (seperti Tylenol) sesuai dosis yang dianjurkan pada malam hari (sebelum tidur) dan pagi hari (ketika bangun tidur). Acetaminophen dapat menurunkan kadar sensitivitas sensor otak Anda terhadap rasa sakit, sehingga diharapkan rasa sakit Anda akan mereda setelah mengonsumsinya. [13] X Teliti sumber
- Hati-hati, obat bebas seperti acetaminophen memiliki efek samping yang bisa membahayakan penggunanya. Oleh karena itu, pastikan Anda terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan apa pun, terutama jika Anda berencana mengonsumsi acetaminophen untuk indikasi yang tidak lazim/ off label (artinya, alasan Anda mengonsumsi obat tersebut berada di luar indikasi yang seharusnya/yang disetujui oleh FDA). [14] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber
-
Ikuti proses terapi. Pengasingan sosial yang sangat traumatis atau berlangsung terus-menerus dapat benar-benar mengacaukan hidup Anda. Hati-hati; depresi, kecanduan zat-zat terlarang, dan bunuh diri adalah dampak negatif yang sering muncul pada korban pengasingan jangka panjang. Jika situasi tersebut juga Anda alami, segeralah mengambil tindakan untuk memulihkan perasaan Anda. [15] X Sumber Tepercaya American Psychological Association Kunjungi sumber Psikolog ahli dapat membantu mengelola perasaan, mengubah perilaku, dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi Anda.Iklan
Referensi
- ↑ http://www.apa.org/monitor/2012/04/rejection.aspx
- ↑ http://news.jrn.msu.edu/bullying/2012/03/27/a-new-bullying-social-exclusion/
- ↑ http://www.apa.org/monitor/2012/04/rejection.aspx
- ↑ http://www.apa.org/monitor/2012/04/rejection.aspx
- ↑ C. N. DeWall, B. J. Bushman. Social Acceptance and Rejection: The Sweet and the Bitter. Current Directions in Psychological Science, 2011; 20 (4): 256 DOI: 10.1177/0963721411417545
- ↑ http://www.apa.org/monitor/2009/04/social.aspx
- ↑ http://www.stopbullying.gov/kids/
- ↑ http://www.webmd.com/mental-health/features/why-ostracism-hurts
- ↑ http://motherhood.modernmom.com/shy-teen-girls-make-friends-6035.html
- ↑ http://turnonyourinnerlight.com/CliqueFactor.html
- ↑ http://ostracism-awareness.com/recovery/
- ↑ http://www.webmd.com/depression/guide/exercise-depression
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/choke/201203/dealing-the-pain-social-exclusion
- ↑ http://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/acetaminophen-oral-route-rectal-route/side-effects/drg-20068480
- ↑ http://www.apa.org/monitor/2012/04/rejection.aspx
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 3.298 kali.
Iklan