PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Saat Anda menelan, makanan akan masuk ke dalam lambung melalui esofagus. Esofagus akan membawa makanan melalui lubang yang disebut dengan hiatus ke dalam lambung. Hiatus hernia terjadi saat bagian atas lambung mendesak melalui lubang ini dan masuk ke dalam esofagus. Hernia ringan umumnya tidak menyebabkan banyak masalah, dan bahkan mungkin tidak terasa. Namun, hernia yang lebih berat dapat membuat makanan dan asam lambung terdorong ke arah esofagus, menimbulkan sensasi terbakar di dada, serdawa, kesulitan menelan, ataupun nyeri dada. [1] Jika Anda terdiagnosis menderita hiatus hernia, ada banyak pilihan cara untuk mengatasinya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mendiagnosis Hiatus Hernia

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda mengalami sensasi terbakar di dada, beserdawa, sulit menelan, atau nyeri dada yang mungkin disebabkan oleh hiatus hernia, mintalah dokter untuk memeriksanya. Untuk menegaskan gejala itu memang disebabkan oleh hiatus hernia, dan bukan sekadar refluks asam, dokter akan perlu melihat bagian dalam lambung. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan esofagram. Dalam pemeriksaan ini, Anda harus meminum larutan kental yang mengandung barium. Larutan ini akan melapisi saluran cerna bagian atas dalam tubuh. Selanjutnya, foto sinar-X akan diambil, dan karena ada kandungan barium, gambar esofagus dan lambung yang dihasilkan akan lebih jelas.
  2. Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan endoskopi. Dalam pemeriksaan ini, kabel kecil yang dilengkapi kamera dan lampu (endoskop) akan dimasukkan melalui tenggorokan ke dalam esofagus dan lambung. Alat ini akan memeriksa adanya peradangan atau perubahan abnormal pada jaringan yang menandakan lambung terdorong ke arah esofagus. [3]
  3. Untuk memeriksa adanya komplikasi akibat hiatus hernia, dokter mungkin akan memeriksa darah Anda. Refluks asam dan hiatus hernia simptomatik dapat menyebabkan pendarahan jika jaringannya meradang atau mengalami iritasi, dan bahkan pecahnya pembuluh darah. Pendarahan berlebihan dapat memicu anemia dan jumlah sel darah merah yang rendah. Dokter akan mengambil sedikit sampel darah dan mengirimkannya ke laboratorium untuk memastikan jumlah sel darah merahnya. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengubah Gaya Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Hiatus hernia dapat menyebabkan gejala refluks asam, jadi langkah pertama dalam perawatannya adalah mencegah refluks asam, mengurangi produksi asam lambung, dan meningkatkan pengosongan esofagus. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi faktor risiko dan mengubah gaya hidup. [5] Merokok dapat memperparah gejala hiatus hernia Anda. Penelitian menunjukkan bahwa merokok akan mengendurkan sphincter , sekelompok otot yang mengelilingi ujung bawah esofagus, sehingga lambung dapat mendorongnya. Tekanan sphincter berguna untuk mencegah isi dalam lambung naik kembali. [6]
    • Berhenti merokok mungkin sulit dilakukan. Jadi, bicarakan dengan teman, keluarga, dan dokter jika Anda memang serius mempertimbangkannya. Mereka dapat memberikan motivasi dan arahan pilihan perawatan untuk membantu Anda, seperti obat-obatan, plester nikotin, permen karet nikotin, dan pilihan yang lebih sehat lainnya.
  2. Makanan tertentu dapat menyebabkan iritasi lambung dan peningkatan produksi asam lambung. Lama-kelamaan, hal ini akan memengaruhi sphincter dan mengakibatkan refluks asam dan hernia. Untuk mencegah dan mengendalikan gejala Anda, hindari atau batasi asupan makanan berikut ini:
    • Cokelat
    • Bawang bombai dan bawang putih
    • Makanan pedas
    • Makanan berlemak seperti gorengan
    • Buah jeruk
    • Makanan berbahan tomat
    • Alkohol
    • Pepermin atau spearmint
    • Minuman berkarbonasi seperti soda
    • Produk olahan susu seperti susu dan es krim
    • Kopi [7]
  3. Selain menghindari makanan tertentu, ada juga makanan yang dapat membantu Anda mengendalikan gejala hiatus hernia. Berusahalah untuk menyertakan pilihan yang lebih sehat bagi lambung, seperti daging rendah lemak, ayam tanpa kulit, daging merah rendah lemak, daging kalkun giling sebagai pengganti daging sapi giling, dan ikan. Potongan daging sapi rendah lemak meliputi sampil, gandik, atau has luar. Potongan daging babi rendah lemak meliputi has dalam. Anda juga bisa memperbaiki pola makan dengan:
    • Memanggang atau membakar makanan Anda ketimbang menggorengnya.
    • Membuang lapisan lemak pada daging selama dimasak.
    • Mencoba menghindari penggunaan bumbu pedas dalam masakan.
    • Mengonsumsi produk olahan susu rendah lemak, seperti yoghurt rendah lemak ketimbang es krim.
    • Mengukus sayuran dengan air ketimbang dengan kaldu.
    • Membatasi penggunaan mentega, minyak, dan saus krim. Gunakan semprotan masak sebagai pengganti minyak saat menumis.
    • Memilih bahan makanan rendah lemak atau tanpa lemak, ketimbang bahan makanan berlemak. [8]
  4. Anda perlu mempertimbangkan beberapa hal lain yang terkait dengan makanan selama berusaha mengatasi hiatus hernia. Bacalah kandungan atau daftar bahan penyusun saat Anda membeli bahan makanan. Jika Anda ragu apakah produk makanan itu dapat memicu gejala, perhatikan hal ini sebelum makan dan bandingkan kondisi Anda setelah makan. Selain itu, cobalah untuk makan dalam porsi yang lebih kecil sepanjang hari, ketimbang makan dalam porsi besar. Dengan begitu, lambung Anda akan lebih mudah mencerna dan tidak mengeluarkan asam lambung sebanyak jika Anda makan dalam porsi besar.
  5. Peningkatan tekanan abdomen dapat meningkatkan tekanan pada sphincter , akibatnya terjadi refluks asam atau hernia. Untuk menurunkan tekanan dalam lambung, cobalah untuk tidak mengejan saat buang air besar. Jika Anda mengejan saat buang air besar atau sulit mengeluarkan kotoran, tambahkan makanan kaya serat seperti buah dan serealia ke dalam diet Anda. Cobalah untuk tidak mengangkat benda berat karena hal ini akan membuat lambung Anda tertekan dan memperparah gejala atau menimbulkan hernia.
    • Cobalah juga untuk tidak berbaring telentang atau menyamping setelah makan. Saat lambung Anda penuh, berbaring hanya akan meningkatkan tekanan di bagian tersebut. [10]
  6. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan masalah yang berhubungan dengan hiatus hernia. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan adalah faktor risiko hiatus hernia. [11] Cobalah berjalan selama sekitar 30 menit setelah makan untuk membantu pencernaan dan mengurangi berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa berjalan selama 30 menit setelah makan akan menurunkan berat badan lebih banyak dalam satu bulan dibandingkan dengan berjalan 1 jam setelah makan. [12]
    • Perlahan-lahan, tingkatkan intensitas olahraga Anda. Lakukan latihan kardio seperti berlari, jogging , melompat, dan bersepeda untuk membantu membakar lebih banyak lemak dan kalori.
    • Jika Anda berolahraga sekaligus mengubah pola makan untuk membantu mengatasi hernia, kemungkinan besar berat badan Anda pun akan turun.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Obat-obatan

PDF download Unduh PDF
  1. Ada beragam jenis obat yang dapat Anda gunakan untuk membantu mengatasi gejala hiatus hernia, seperti Promag, Mylanta, dan Magasida yang dapat digunakan sebelum, saat, ataupun setelah makan untuk menetralkan asam lambung. Obat-obat ini tersedia dalam bentuk tablet, tablet kunyah, maupun suspensi. [13] Anda juga bisa menggunakan obat penghambat reseptor H-2 seperti Zantac dan Pepcid, yang akan menghambat reseptor dalam lambung sehingga mengurangi produksi asamnya. Waktu yang dibutuhkan obat ini hingga berefek adalah 30-90 menit dan dapat bertahan selama 24 jam. Anda disarankan untuk meminumnya sebelum sarapan di pagi hari. [14]
    • Mekanisme kerja inhibitor pompa proton seperti Nexium dan Prilosec mirip dengan penghambat reseptor H2, yaitu dengan menghambat kelenjar yang memproduksi asam lambung. Minumlah obat ini 30 menit sebelum sarapan di pagi hari. [15]
    • Semua pilihan obat di atas dapat dibeli tanpa resep. Apa pun obat yang Anda pilih, ingatlah untuk selalu mengikuti aturan pemakaian dalam kemasannya.
    • Jika gejala berlanjut, hubungi dokter. Dosis obat resep yang lebih tinggi mungkin diperlukan untuk meredakan gejala Anda.
  2. Walaupun sebagian besar pasien penderita hiatus hernia dapat mengatasinya dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup, ada kasus tertentu yang harus ditangani dengan tindakan operasi. Jika terjadi komplikasi akibat refluks asam, seperti pendarahan, tukak, atau komplikasi pada saluran napas, seperti asma, pneumonia aspirasi, atau batuk kronis akibat hiatus hernia, dokter mungkin akan menganjurkan tindakan operasi.
    • Hernia inkarserata adalah kasus hernia yang menyebabkan lambung terdorong ke sebelah esofagus dan tidak masuk ke dalamnya. Sebagian pasien penderita hernia ini mengalami gangguan gerak lambung atau aliran darah, akibatnya terjadi perforasi dan kematian jaringan. Perforasi menyebabkan tingkat mortalitas yang tinggi. Untuk mencegahnya, dokter bedah umumnya akan menganjurkan tindakan operasi setelah diagnosis ditegakkan. [16]
  3. Untuk mengatasi hiatus hernia, ada tiga jenis operasi yang mungkin diperlukan. Salah satunya adalah fundoplikasi nissen. Dalam tindakan ini, puncak lambung akan dijahit 360 derajat. Hiatus yang melewati esofagus juga akan diatasi. Anda juga mungkin perlu menjalani fundoplikasi belsey, yang merupakan tindakan penjahitan 270 derajat pada puncak lambung untuk mengurangi perut kembung dan kesulitan saat menelan.
    • Anda juga mungkin perlu menjalani operasi hill repair . Dalam tindakan ini bagian atas lambung sebelum esofagus akan ditarik kembali ke abdomen, sehingga mekanisme antirefluksnya dapat diperkuat. Sebagian dokter bedah kemudian mengikat lambung ke bawah untuk mencegahnya mendeseak ke atas lagi. [17]
    • Pilihan tindakan ditentukan oleh keahlian dan kenyamanan dokter bedah melakukannya.
  4. Tindakan operasi yang paling lazim digunakan untuk mengatasi hiatus hernia adalah laparoskopi. Dokter bedah akan menggunakan kabel berkamera untuk melihat hernia dan kabel lainnya untuk melakukan operasi. Tindakan ini menyisakan bekas luka yang lebih sedikit, dan hasil yang lebih baik, serta masa pemulihan yang lebih cepat dibandingkan operasi lambung biasa. Dokter bedah akan membuat 3-5 sayatan kecil di perut Anda. Kabel tipis berkamera yang disebut laparoskop akan dimasukkan melalui salah satu sayatan ini, sementara peralatan bedah dimasukkan melalui sayatan lainnya.
    • Laparoskop terhubung dengan monitor video di dalam kamar operasi. Dokter bedah akan mengatasi masalah dalam lambung sambil melihat kondisinya di dalam monitor.
    • Operasi ini dilakukan pada pasien di bawah pengaruh anestesi umum, jadi Anda akan tertidur dan tidak merasakan sakit. Operasi ini biasanya berlangsung selama 2-3 jam. [18]
    Iklan
  1. http://emedicine.medscape.com/article/178393-treatment#showall
  2. Wilson LJ, Ma W, Hirschowitz BI. Association of obesity with hiatal hernia and esophagitis. American Journal of Gastroenterology. 1999 Oct;94(10):2840-4.
  3. Hijikata Y, Yamada S. Walking just after a meal seems to be more effective for weight loss than waiting for one hour to walk after a meal. International Journal of General Medicine. 2011; 4: 447–450
  4. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hiatal-hernia/basics/definition/con-20030640
  5. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000382.htm
  6. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/patientinstructions/000381.htm
  7. http://emedicine.medscape.com/article/178393-treatment#showall
  8. http://emedicine.medscape.com/article/178393-treatment#showall
  9. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002925.htm

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.581 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan