Unduh PDF Unduh PDF

Entah disebabkan oleh cedera saat berolahraga atau berkegiatan di rumah, kuku jari kaki yang patah bisa terasa begitu menyakitkan. Cedera patah kuku jari atau "avulsion" kuku bisa menyebabkan sebagian kuku jari terlepas dari bantalannya atau bahkan terlepas seluruhnya. Untungnya dengan membersihkan dan memberikan perawatan yang tepat, kuku jari yang patah dapat ditangani di rumah asalkan Anda tetap memperhatikan tanda-tanda yang membutuhkan pertolongan dokter.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Merawat Cedera di Rumah

Unduh PDF
  1. Sebagian kasus "avulsion" kuku cukup ringan sehingga sebagian besar kuku masih melekat pada bantalannya. Namun, sebagian kasus lainnya mungkin menyebabkan kuku terlepas seluruhnya. Setelah mengalami cedera, rawatlah kuku yang tersisa dengan benar untuk menyembuhkannya. Biarkan kuku yang masih melekat tetap demikian, berapa pun besarnya. Jika sebagian kuku ada yang terlepas, gunakan gunting kuku untuk memotongnya perlahan-lahan hingga sedekat mungkin dengan kutikula atau ke bagian yang masih menempel pada bantalan kuku. [1] Potonglah kuku mengikuti garis patahannya.
    • Kikir bagian kuku yang tersisa hingga halus. Dengan demikian, Anda dapat mencegahnya tersangkut pada kaus kaki dan selimut.
    • Mintalah bantuan teman atau keluarga jika Anda kesulitan atau merasa takut. Anak-anak mungkin membutuhkan bantuan dari orang dewasa untuk merawat kuku jari yang patah.
    • Jika Anda mengenakan cincin di jari kaki, pastikan untuk melepaskannya terlebih dahulu sebelum mulai merawat kuku jari yang patah. Anda boleh menggunakan sabun dan air sebagai pelicin jika cincin tersebut sulit dilepaskan, atau menghubungi dokter jika tidak bisa melepaskannya sendiri.
  2. Tekan bagian yang mengeluarkan darah secara langsung dengan kain bersih atau kain kasa. [2] Terus tekan bagian tersebut selama 10 menit, atau hingga pendarahannya terhenti. Berbaring dan meninggikan posisi kaki dengan bantal juga akan membantu melambatkan pendarahan.
    • Jika pendarahan pada jari kaki tidak melambat setelah ditekan selama 15 menit, carilah pertolongan medis.
  3. Cucilah jari kaki Anda dengan air sabun hangat dan waslap. Jika bagian yang terluka kotor, usaplah dengan lembut hingga kotorannya terangkat. Bersihkan juga darah yang mengering atau serpihan kotoran dari bagian yang cedera. Jangan ragu meminta bantuan teman atau keluarga saat membersihkan luka. Bersihkan bagian tersebut semaksimal mungkin untuk mencegah infeksi.
    • Tepuk-tepuk bagian yang cedera dengan handuk atau waslap bersih hingga kering. Jangan usapkan handuk ke bagian tersebut karena dapat memicu pendarahan.
  4. Setelah jari kaki Anda kering dan bersih, oleskan salep antibiotik seperti Neosporin, Polysporin, atau salep antibiotik lainnya ke seluruh bagian yang cedera. Anda bisa membeli salep ini di sebagian besar apotek, tanpa harus menggunakan resep dokter. [3]
    • Obat ini juga sering kali tersedia dalam bentuk krim. Pastikan untuk membeli salepnya karena lebih mampu mencegah perban melekat pada luka.
    • Jika kulit Anda utuh dan tidak terluka atau tergores, cukup oleskan sedikit petroleum jelly , tidak perlu menggunakan salep antibiotik.
  5. [4] Belilah kain kasa steril atau perban antilengket serta plester luka. Tempelkan kain kasa atau perban pada jari kaki yang cedera (potonglah agar ukurannya pas, jika perlu), kemudian balutkan mengelilingi jari kaki hingga erat. Sisakan cukup kain kasa pada bagian atas jari kaki sehingga dapat dilipatkan di atas kuku dan membentuk semacam "topi" pelindung yang dapat dilepaskan dengan mudah nantinya. Pasangkan dua buah plester pada bagian atas jari secara menyilang (membentuk huruf X). Gunakan dua buah plester untuk merekatkan perban ke jari kaki sehingga posisinya tidak bergeser.
    • Belilah perban antilengket, atau pastikan untuk mengoleskan salep antibiotik atau petroleum jelly sebelum memasangkan perban. Berhati-hatilah saat melepaskan perban agar kuku jari atau bagian yang cedera tidak ikut tertarik. Jika perban menempel, rendamlah jari kaki di dalam air hangat selama beberapa menit agar perbannya lebih mudah dilepaskan. [5]
    • Jangan balut jari kaki terlalu erat hingga warnanya berubah menjadi merah atau ungu dan mati rasa. Balutan perban harus cukup erat dan tidak bergeser, tetapi tidak terlalu ketat.
  6. Setiap hari, lepaskan perban perlahan-lahan, kemudian cucilah jari kaki Anda dengan air sabun hangat. Oleskan kembali salep antibiotik dan pasangkan perban yang baru. Jika perban Anda basah atau kotor, gantilah dengan yang baru. [6] Lakukan perawatan ini selama 7-10 hari hingga bantalan kuku (bagian yang lunak dan sensitif di bawah kuku), kembali mengeras. [7]
    • Idealnya, pasangkan perban baru pada jari kaki setiap malam sebelum tidur. Perban ini akan mencegah kuku yang cedera tersangkut pada selimut atau membentur sesuatu selama Anda tidur.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengurangi Rasa Tidak Nyaman

Unduh PDF
  1. Pada hari Anda mengalami cedera, berikan kompres es setiap 2 jam selama 20 menit untuk mengurangi nyeri dan bengkak pada jari kaki. [8] Masukkan es ke dalam kantung plastik, kemudian balut dengan handuk sebelum menempelkannya ke jari kaki. Dengan begitu, rasanya tidak akan terlalu dingin.
    • Setelah hari pertama cedera, berikan kompres es selama 20 menit 3-4 kali sehari.
  2. Jika jari kaki terasa sakit berdenyut-denyut, berbaringlah dan tinggikan telapak kaki Anda dengan bantal hingga melebihi jantung. [9] Langkah ini bisa sangat membantu mengurangi pembengkakan. Lakukanlah selama 48 jam pertama setelah Anda mengalami cedera. [10]
  3. Ibuprofen dan naproxen akan mengurangi pembengkakan dan nyeri. Sementara itu, parasetamol tidak dapat mengurangi pembengkakan, tetapi dapat mengurangi nyeri. Anda bisa membeli obat-obatan ini di apotek tanpa menggunakan resep dokter. Ingatlah untuk mengikuti panduan penggunaan obat yang tercantum dalam kemasannya.
    • Jika Anda menderita penyakit jantung, masalah ginjal, tekanan darah tinggi, atau pernah mengalami tukak lambung, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan tersebut. [11]
  4. Sepatu yang ketat akan menekan kuku jari yang cedera. Jadi, kenakan sepatu berujung terbuka atau sepatu yang longgar untuk mengurangi tekanan sekaligus memacu pemulihan kuku. Kenakan sepatu ini selama yang diperlukan agar kaki Anda terasa nyaman.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengunjungi Dokter jika Perlu

Unduh PDF
  1. Meskipun telah berusaha merawat cedera sebaik mungkin, Anda mungkin tetap terinfeksi. Guratan berwarna merah akan timbul pada jari kaki, telapak kaki, atau kaki Anda jika terinfeksi. Anda mungkin akan mengalami demam dengan suhu 38 ºC atau lebih. Keluarnya nanah (cairan kental berwarna putih/warna lainnya) juga merupakan tanda infeksi. Kunjungilah dokter jika salah satu tanda ini timbul karena infeksi bisa berakibat serius. [12]
    • Dokter akan meresepkan antibiotik jika memang jari kaki Anda terinfeksi. Gunakan antibiotik sesuai resep hingga habis.
  2. Kunjungilah dokter jika nyeri yang Anda rasakan mengganggu tidur atau kegiatan sehari-hari, tidak membaik 2 jam setelah minum obat pereda nyeri, atau semakin lama semakin berat. Carilah pertolongan jika pembengkakan pada luka semakin berat atau tidak membaik setelah penggunaan obat, pemberian kompres es, dan meninggikan telapak kaki. [13]
    • Pertimbangkan hal seperti, "Jari kakiku terasa lebih sakit hari ini dibandingkan kemarin, dan Panadol tidak bisa menguranginya. Apakah ini wajar?" atau "Pembengkakan seperti apa yang termasuk normal?"
  3. Terkadang, cedera yang merusak kuku jari kaki (seperti jika tertimpa benda berat) dapat menyebabkan subungual hematoma atau pendarahan di bawah kuku. Pendarahan ini akan menyebabkan darah terakumulasi di bawah kuku dan terasa tidak nyaman akibat tekanannya. Luka lebam ini berwarna biru tua, hitam, atau ungu yang tampak seperti percikan di bawah kuku. Jika ukurannya kurang dari ¼ bagian kuku, pendarahan ini akan reda dengan sendirinya. Jika tidak, kunjungilah dokter karena cairan yang terakumulasi mungkin harus disedot keluar dari bawah kuku agar nyeri dan cedera tidak semakin berat. [14] Jangan coba-coba menyedot darah dari bawah kuku sendiri atau membantu orang lain melakukannya. Kunjungilah dokter.
    • Dokter akan membuat lubang berukuran sangat kecil pada kuku jari untuk mengeluarkan darahnya. Tindakan ini seharusnya tidak terasa sakit, dan setelah itu Anda akan merasa lebih baik karena tekanan pada kuku jari akan berkurang.
  4. Pertumbuhan kuku jari secara normal ditentukan oleh ada/tidaknya kerusakan pada bantalan kuku. Jika Anda mengkhawatirkan tampilan kuku setelah kembali tumbuh, konsultasikan kemungkinan tindakan operasi kecil pada bantalan kuku. Jika kerusakan pada jaringan di sekitar kuku tampak jelas, kuku Anda mungkin tidak akan tumbuh kembali atau tampak berbeda. Namun, sebagian masalah ini bisa diatasi.
    • Waktu yang dibutuhkan kuku jari untuk tumbuh kembali sempurna adalah antara 6-12 bulan. [15]
  5. Jika Anda sudah menghabiskan waktu selama 15 menit atau bahkan lebih untuk membersihkan luka, tetapi masih melihat adanya serpihan kotoran di dalamnya, carilah pertolongan medis. Anda harus membersihkan luka secara menyeluruh untuk mencegah infeksi. Jadi, jika tidak mampu melakukannya sendiri, carilah bantuan dari seseorang. [16]
    • Bergantung pada penyebab cedera, Anda mungkin juga perlu menjalani vaksinasi tetanus. Jika lukanya kotor dan terakhir kali Anda mendapatkan vaksinasi tetanus sudah lebih dari 5 tahun lalu, berarti Anda perlu menjalani vaksinasi tetanus lagi. Jika lukanya bersih dan terakhir kali Anda mendapatkan vaksinasi tetanus sudah lebih dari 10 tahun lalu, Anda juga perlu menjalani vaksinasi tetanus lagi. [17]
  6. Banyak cedera penyebab "avulsion" kuku juga dapat menyebabkan fraktur tulang. Periksalah kuku jari Anda untuk mengetahui apakah bentuknya bisa membengkok atau lurus. Jika tidak, atau jika jari kaki Anda mencuat ke arah yang janggal, berarti tulangnya mungkin patah. Carilah pertolongan darurat dan pemeriksaan sinar-X. [18]
    Iklan

Tips

  • Jika kerusakan pada kuku sangat berat, kuku Anda mungkin akan terlepas seluruhnya dalam waktu sekitar 1-2 minggu. Hal ini normal. Biarkan kuku jari Anda terlepas secara alami dan jangan menariknya secara paksa. [19]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 34.434 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan