Unduh PDF Unduh PDF

Proses merekatkan akrilik agak berbeda dengan perekatan bahan lain, misalnya kertas dan kayu. Alih-alih bekerja sekadar sebagai adhesif, semen akrilik menciptakan reaksi kimia yang mengikat fisik benda atau mengelas plastik. Walaupun kedengarannya rumit, prosesnya cukup sederhana asalkan Anda bekerja dengan cermat, teliti, dan sabar. Anda hanya perlu melakukan persiapan dan menunggu.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memilih Lingkungan Kerja Terbaik

Unduh PDF
  1. Oleh karena adhesif akan menguarkan uap, pastikan ruang kerja Anda memiliki aliran udara baik. Misalnya, Anda bisa bekerja di luar ruangan atau ruangan yang memiliki lebih dari satu jendela. [1]
    • Posisikan area kerja Anda di antara jendela atau di antara jendela dan pintu yang terbuka.
    • Sebaiknya Anda juga menyalakan satu atau dua kipas untuk meniup udara menjauhi Anda.
    • Anda juga bisa memakai ruangan yang dilengkapi kipas exhaust ( hexos ).
  2. Anda harus mengenakan kacamata pengaman, sarung tangan, dan masker wajah. Selain uap semen akrilik yang berbahaya, partikel yang berasal dari pemotongan dan pengampelasan juga tidak boleh masuk paru-paru dan mata Anda.
    • Pastikan juga Anda mengikuti langkah-langkah di kemasan semen akrilik untuk mencegah kesalahan.
  3. Entah Anda akan bekerja di ruang kerja, garasi, atau bahkan dapur, pastikan permukaan yang dipakai sesuai dengan semen akrilik. Sebaknya pilih permukaan yang terbuat dari beton, logam, atau kayu. Jangan rekatkan akrilik di permukaan yang mengandung kaca atau kertas.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mempersiapkan Bahan-Bahan

Unduh PDF
  1. Pastikan tepian akrilik yang akan disatukan dalam keadaan rata dan tidak memiliki tonjolan atau guratan. Semen akrilik tidak akan melekat atau meresap ke cerukan dan guratan layaknya lem biasa. Alih-alih, bahan ini melunakkan akrilik dan mengikat kedua potongan bersama-sama secara kimiawi sehingga pastikan permukaan akrilik yang akan direkatkan serata mungkin. [2]
    • Jika Anda menyadari adanya bagian yang kasar, gunakan router (alat dengan bilah pemotong berbentuk) atau ampelas ringan untuk memastikan pinggirannya benar-benar halus dan rata. Namun, hindari mengampelas pinggiran sampai tumpul.
    • Pastikan semua permukaan yang direkatkan sudah sedikit diampelas dan tidak berkilau karena permukaan yang sangat halus sulit menyatu.
  2. Setelah Anda mengampelas dan menghaluskan permukaan akrilik yang akan disatukan, usap dengan kain yang dilembapkan dengan alkohol isopropil. Langkah ini akan menjamin semua kotoran, debu, dan partikel lain telah dibersihkan dari akrilik. Alkohol isoproil juga akan membersihkan sisa minyak dari tangan Anda, yang dapat menghambat perekatan.
    • Pastikan permukaan akrilik Anda bebas debu. Hal ini sangat penting bagi proses perekatan.
  3. Perekat yang paling lazim digunakan untuk akrilik adalah lem berbahan dasar pelarut semacam Weld-On 4, yang bisa dibeli di Amazon seharga Rp200.000. Lem ini juga tersedia bersama botol aplikator dan jarum. Untuk menggunakannya, cukup isi botol aplikator dengan bantuan corong sampai 75% penuh. [3]
    • Setelah terisi, remas botol dengan lembut supaya sebagian udara di dalamnya keluar.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Merekatkan Akrilik

Unduh PDF
  1. Sentuhkan potongan akrilik pada posisi perekatan yang Anda inginkan. Potongan akrilik sebaiknya bertemu pada sudut 90 derajat. Anda kemudian bisa menggunakan alat combination square untuk menjamin potongannya menyambung pada sudut yang tepat. Kalau sudah, gunakan tangan atau penjepit untuk menahan kedua potongan akrilik Anda.
    • Sebaiknya lakukan pengujian ketika akrilik kering untuk memastikan potongannya bisa pas terpasang sebelum menggunakan lem.
    • Akan membantu jika Anda menyusun potongan-potongan akrilik dengan selotip adhesif. Setelah itu, perekat adhesif bisa dipasang tanpa membongkar potongan akrilik.
  2. Jungkirkan botol dan letakkan jarumnya di atas pinggiran tempat dua potongan akrilik bertemu. Remas botol dengan lembut sembari menggerakkan botol di sepanjang pinggiran yang akan disatukan. Sebaiknya botol ditarik menuju Anda. Semen akrilik sebaiknya dituangkan di antara pinggiran yang menyatu dan mengisi semua sambungan atau ruang. [4]
    • Coba remas botol dengan lembut dan gerakkan di sepanjang pinggiran tanpa berhenti. Dengan demikian, Anda tidak memboroskan lem. [5]
    • Jika Anda akan merekatkan sendi sudut kotak, tuangkan semen akrilik ke bagian dalam pinggiran kain. Namun, jika Anda merekatkan sendi rata, tuangkan semen di kedua sisi kain. [6]
    • Jangan biarkan semen akrilik menyentuh bagian akrilik yang tidak ingin direkatkan. Semen akrilik akan meresap permukaan akrilik yang disentuhnya secara permanen. Jika semen akrilik terlanjur menetes ke akrilik, biarkan semen sampai menguap. Jangan usap semen akrilik.
  3. Biasanya semen akrilik akan kering dalam waktu 10-15 menit. Selama itu, Anda bisa menahan pinggiran yang disatukan dengan tangan atau penjepit. Kalau sudah rapat, biarkan selama 24-48 jam supaya semen mengeras sampai kuat. [7]
    • Jika potongan akrilik direkatkan dengan baik, semen akrilik kering akan terlihat bening. Sebelumnya, semen terlihat berwarna putih keruh.
  4. Jika ada potongan akrilik yang berlebih atau terlewat, potonglah menggunakan router . Namun, hati-hati terhadap panas yang dihasilkan karena bisa melelehkan akrilik. Sebaiknya semen akrilik dibiarkan mengeras sepenuhnya sebelum coba dirapikan.
    Iklan

Tips

  • Jangan gunakan lem super karena tidak efektif terhadap akrilik dan menciptakan pembakaran kimiawi beracun.
  • Kenakan kacamata pengaman dan sarung tangan karet saat menangani semen akrilik.
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Akrilik
  • Semen akrilik
  • Botol aplikator
  • Corong
  • Router
  • Kertas ampelas
  • Alkohol isopropil
  • Kain bersih
  • Permukaan berbahan beton, logam, atau kayu
  • Alat combination square
  • Kacamata pengaman
  • Sarung tangan karet
  • Masker wajah


Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 43.967 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan