Apakah Kamu Mengalami Imposter Syndrome?

Cari tahu apakah kamu menderita fenomena psikologis umum ini.

Kadang kamu merasa seperti tidak layak atas kesuksesan dan pencapaian kamu. Di lain waktu, kamu terbebani karena merasa telah menipu orang-orang dengan membuat mereka berpikir kamu lebih sukses dan kompeten daripada sebenarnya.

Kondisi ini disebut sebagai imposter syndrome . Fenomena yang bisa menyebabkan frustrasi dan membuat seseorang berkecil hati ini terjadi ketika mereka merasa dirinya adalah penipu sejati. Walaupun orang lain menganggap mereka ahli atau terampil, orang yang mengalami imposter syndrome memandang diri mereka sendiri sebagai seorang "penipu" yang tidak kompeten dan pasti "ketahuan" suatu saat nanti.

Curiga kamu mengalami imposter syndrome? Jika demikian, kamu ada di tempat yang tepat. Pilih seberapa besar kamu setuju atau tidak setuju terhadap 12 pernyataan di bawah ini agar kamu bisa memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai kondisimu dan belajar menemukan jati diri yang sebenarnya.

Seorang wanita memandang ke luar jendela dengan wajah serius.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Gajiku naik karena kinerjaku bagus, tapi aku merasa bersalah. Kurasa orang lain lebih layak mendapatkannya daripada aku!
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
2. Nilai ujianku A, tapi aku nggak akan bilang ini ke siapa-siapa. Ini cuma keberuntungan.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
3. Aku dinominasikan untuk dapat penghargaan, tapi aku yakin itu hanya kebetulan.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
4. Jika aku belum berusaha 120% untuk melakukan sesuatu, upayaku pasti belum cukup.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
5. Akan tiba saatnya teman-teman tahu kalau aku tidak seperti yang mereka kira.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
6. Aku takut dievaluasi guru atau atasan. Aku khawatir mereka tahu orang seperti apa aku sebenarnya.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
7. Aku merasa tidak layak mendapatkan hal yang sama seperti rekan kerja atau teman sekelasku.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
8. Aku merasa gagal jika tidak memperoleh nilai tertinggi dalam ujian.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
9. Aku merasa kecewa saat mengingat pencapaianku sejauh ini. Bukankah seharusnya aku melakukan lebih banyak lagi?
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
10. Aku diterima bekerja di perusahaan yang kuimpikan, tapi mungkin karena pelamarnya sedikit.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
11. Pujian dari orang lain untuk aku hanya masuk ke telinga kiri dan keluar dari telinga kanan. Orang-orang tidak akan memujiku jika tahu siapa diriku yang sebenarnya.
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.
12. Aku terus membandingkan diri sendiri dengan orang-orang di sekitarku. Semua gara-gara sosmed!
  1. Setuju.
  2. Agak setuju.
  3. Agak tidak setuju.
  4. Tidak setuju.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

Untuk mengatasi masalah ini, hadapilah keraguan dan perasaanmu secara langsung. Ingatkan diri sendiri tentang semua kejadian dan waktu yang kamu habiskan. Yang paling penting, berfokuslah pada perjalanan diri sendiri sendiri, dan ingatkan diri sendiri bahwa kamu selalu belajar, berkembang, dan berusaha meraih versi terbaik dirimu. Kamu orang yang kuat dan cakap yang layak bangga dengan semua pencapaianmu!Mengobrol dengan orang yang kamu percayai atau sayangi juga mungkin bermanfaat. Mereka bisa memandang kekhawatiran dan keraguanmu dari sudut pandang yang berbeda, dan bahkan dapat berbagi pengalaman. Selain itu, mengetahui bahwa kamu tidak sendirian bisa membuatmu nyaman dan lega.Jika kamu masih sulit untuk bersikap baik dan penuh kasih kepada diri sendiri, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan praktisi kesehatan mental untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan tambahan. Carilah psikolog di sekitar kamu, atau cobalah layanan terapi online seperti Ibunda<\/a>, Bicarakan<\/a>, atau Halodoc<\/a>.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merasa-Bangga-pada-Diri-Sendiri"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri","id":2151854,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/21\/Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri"},{"title":"Cara Merasa Bangga pada Diri Sendiri","id":2153754,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merasa-Bangga-pada-Diri-Sendiri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/bd\/Be-Proud-of-Who-You-Are-Step-17-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Be-Proud-of-Who-You-Are-Step-17-Version-2.jpg","alt":"Cara Merasa Bangga pada Diri Sendiri"}],"minimum":0},{"text":"Kamu mungkin mengalami imposter syndrome sedang.","meaning":"Sepertinya kamu sering mengalami gejala imposter syndrome. Mungkin kamu menganggap nilai A dalam ujian sebagai keberuntungan, atau kamu menganggap kenaikan gaji di tempat kerja tidak layak kamu dapatkan. Apa pun itu, tampaknya pikiran negatif dalam kepalamu selalu muncul. Namun, kamu tidak boleh membiarkannya menang!Kunci untuk mengatasi segala bentuk imposter syndrome adalah dengan menyayangi diri sendiri, serta mengobrol dengan teman dan orang yang kamu sayangi. Sangat penting berbincang-bincang dengan orang yang bisa memahami perasaanmu, serta mau mengingatkan kamu mengenai pencapaian dan prestasimu di masa lalu. Kamu jauh lebih tangguh dan kuat daripada yang kamu kira, dan dengan sikap dan sudut pandang yang tepat, kamu bisa mengalahkan gejala imposter syndrome.Jika kamu masih sulit untuk bersikap baik dan penuh kasih kepada diri sendiri, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan praktisi kesehatan mental untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan tambahan. Carilah psikolog di sekitar kamu, atau cobalah layanan terapi online seperti Ibunda<\/a>, Bicarakan<\/a>, atau Halodoc<\/a>.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Membandingkan-Diri-Sendiri-dengan-Orang-Lain"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri","id":2151854,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/21\/Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri"},{"title":"Cara Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain","id":2139565,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berhenti-Membandingkan-Diri-Sendiri-dengan-Orang-Lain","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/3\/34\/Stop-Comparing-Yourself-to-Others-Step-25.jpg\/-crop-200-200-200px-Stop-Comparing-Yourself-to-Others-Step-25.jpg","alt":"Cara Berhenti Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain"}],"minimum":0},{"text":"Kamu mungkin mengalami imposter syndrome ringan.","meaning":"Sepertinya kamu merasa yakin dan percaya diri dengan pencapaianmu, tetapi terkadang kamu juga mengalami hari yang buruk. Kamu terkadang merasakan sesuatu yang tidak bisa dihilangkan, yaitu bahwa kamu sudah membohongi semua orang mengenai kemampuanmu, dan takut jika orang-orang akan mengetahuinya suatu saat nanti.Setiap kali pikiran dan keraguan itu muncul, siapkan daftar pencapaian, prestasi, dan bukti lain yang bisa menunjukkan nilai, kualitas, dan kemampuanmu. Membicarakan rasa insecure dengan teman dan orang yang kamu sayangi juga bisa sangat membantu. Bahkan, kamu mungkin akan tahu bahwa beberapa dari mereka ternyata juga mengalami hal yang sama!Jika kamu masih sulit untuk bersikap baik dan penuh kasih kepada diri sendiri, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan praktisi kesehatan mental untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan tambahan. Carilah psikolog di sekitar kamu, atau cobalah layanan terapi online seperti Ibunda<\/a>, Bicarakan<\/a>, atau Halodoc<\/a>.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membentuk-Pola-Pikir-yang-Positif"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri","id":2151854,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/21\/Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri"},{"title":"Cara Membentuk Pola Pikir yang Positif","id":2151638,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Membentuk-Pola-Pikir-yang-Positif","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/c\/cf\/Build-a-Positive-Thinking-Mindset-Step-20.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-a-Positive-Thinking-Mindset-Step-20.jpg","alt":"Cara Membentuk Pola Pikir yang Positif"}],"minimum":0},{"text":"Kamu sepertinya tidak mengalami imposter syndrome.","meaning":"Setiap orang terkadang memiliki keraguan dan perasaan insecure, tetapi persepsi diri dan pikiranmu biasanya terkendali. Kami senang kamu mengakui dan menganggap diri sendiri berharga. Kamu sangat kuat dan percaya diri yang layak untuk merasa yakin dan bangga dengan pencapaian dan keterampilanmu sendiri!Pertahankan vibe positif dalam dirimu dengan menyayangi diri sendiri, dan bersikap tenang apabila situasi tidak berjalan sesuai harapan. Jangan ragu untuk meminta dukungan kepada teman dan orang yang kamu sayangi jika dibutuhkan! Kamu telah bekerja keras untuk meraih prestasimu, dan kamu harus bangga dengan pencapaian tersebut.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Fokus-pada-Diri-Sendiri"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri","id":2151854,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengembangkan-Rasa-Keberhargaan-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/2\/21\/Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Build-Self-Worth-Step-18-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengembangkan Rasa Keberhargaan Diri"},{"title":"Cara Fokus pada Diri Sendiri","id":2172133,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Fokus-pada-Diri-Sendiri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/5\/53\/Focus-on-Yourself-Step-18.jpg\/-crop-200-200-200px-Focus-on-Yourself-Step-18.jpg","alt":"Cara Fokus pada Diri Sendiri"}],"minimum":0}]" class="quiz_results_data"/>\"Kecemasan<\/picture>","alt":"Apakah Kamu Mengalami Social Anxiety? - Test"},{"title":"Apakah Kamu Pribadi Introver atau Ekstrover? - Test","id":2175809,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Introver-atau-Ekstrover-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Apakah Kamu Pribadi Introver atau Ekstrover? - Test"},{"title":"Test: Apakah Kamu Mengalami Emotional Detachment?","id":2176533,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Mengalami-Emotional-Detachment-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Mengalami Emotional Detachment?"}],"number":1},{"text":"Cukup nyaman. Aku tidak terlalu khawatir dengan interaksi atau hubunganku dengan orang lain.","result":"Bagus sekali! Kami punya beberapa kuis untuk membantu kamu mempererat hubunganmu dengan orang lain:","next_quizzes":[{"title":"Test: Apakah Kamu Siap Menjalin Cinta?","id":2175823,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Siap-Menjalin-Cinta-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Siap Menjalin Cinta?"},{"title":"Seberapa Dekatkah Kamu dengan Temanmu? - Test","id":2176409,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Seberapa-Dekatkah-Kamu-dengan-Temanmu-quiz","image":"\"Seberapa<\/picture>","alt":"Seberapa Dekatkah Kamu dengan Temanmu? - Test"},{"title":"Apa Vibe Kamu? - Quiz","id":2176635,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Vibe-Apa-yang-Aku-Pancarkan-quiz","image":"\"Vibe<\/picture>","alt":"Apa Vibe Kamu? - Quiz"}],"number":2}]}" class="quiz_questionnaire_data"/>

Tentang Imposter Syndrome

Walaupun merupakan fenomena psikologis, imposter syndrome tidak tercantum di DSM-5 (panduan komprehensif berisi semua masalah kesehatan mental yang telah diketahui). Namun, sindrom ini sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Berikut ini adalah penjelasan yang lebih mendalam mengenai apa itu imposter syndrome, dan bagaimana cara mengatasinya.

Tanda-Tanda Imposter Syndrome

  • Ketakutan dianggap gagal yang berlebihan : Penderita imposter syndrome yakin bahwa mereka kurang layak dan kurang mahir jika dibandingkan rekan-rekannya. Mereka takut jika "ketahuan" bahwa mereka adalah "penipu".
  • Keharusan untuk bekerja dengan sangat keras : Bekerja keras memang tidak masalah, tetapi penderita imposter syndrome merasa harus selalu mengeluarkan upaya sebesar 200% agar sepadan dengan pencapaian yang mereka dapatkan.
  • Ketidakmampuan dalam menerima pujian : Penderita imposter syndrome merasa tidak layak atau memenuhi syarat untuk posisi yang didapatkan saat ini. Ketika dipuji, mereka tidak sepenuhnya bisa menerima atau menghargai pujian tersebut.
  • Ketidakmampuan dalam mengenali keberhasilan di masa lalu : Penderita imposter syndrome sering kali menganggap prestasi atau pencapaian mereka diperoleh dari "keberuntungan", alih-alih keterampilan dan kualitas mereka.

Tipe Imposter Syndrome

  • Perfeksionis : Dia ingin segala hal harus sempurna. Ketika tidak berhasil memenuhi harapan yang tidak realistis ini, dia memandang dirinya sendiri secara negatif dan kritis.
  • Pakar : Dia merasa malu dan kecewa jika tidak mengetahui banyak hal mengenai topik atau subjek tertentu.
  • Solois : Dia merasa usaha dan upayanya tidak sah apabila tidak dikerjakan sendiri.
  • Pahlawan Super : Dia berharap harus sukses di semua aspek kehidupan.
  • Genius Alami : Dia merasa gagal jika tidak bisa melakukan sesuatu dengan mudah dan terampil.

Tips Mengatasi Imposter Syndrome

  • Bersikaplah terbuka kepada teman dan orang yang kamu sayangi . Sindrom ini bisa membuat penderitanya merasa terisolasi. Jadi, kamu sebaiknya tidak menghadapinya sendiri! Penelitian membuktikan bahwa sekitar 70% orang pernah merasakan beberapa tipe imposter syndrome pada suatu waktu dalam karier profesional mereka. Sangat mungkin kamu merasakan pengalaman yang sama seperti yang dirasakan banyak orang.
  • Kumpulkan bukti pencapaianmu . Ini bisa berupa email pujian dari dosen, atau pesan menyenangkan dari rekan kerja di mejamu sebagai ucapan terima kasih atas tugas yang telah kamu kerjakan dengan baik. Ingatlah bukti keberhasilan ini dan munculkan kembali saat kamu merasa kritis dan ragu-ragu terhadap kemampuanmu sendiri.
  • Atasi keraguan dengan fakta . Penderita imposter syndrome sering kali dihantui pikiran seperti “Aku tidak tahu apa yang kulakukan” atau “Aku tidak layak berada di sini”. Ketika pikiran ini muncul, lawan keraguan itu dengan fakta konkret, misalnya “Aku punya keterampilan dan pengetahuan untuk mengerjakan tugas ini” atau “Aku telah belajar keras dan layak berada di sini”.
  • Carilah bukti bahwa kamu telah menipu . Setiap kali kamu merasa tidak pantas terhadap sesuatu, tanyakan kepada diri sendiri apa alasannya. Cari bukti kuat yang mendukung perasaan tersebut. Sangat mungkin kamu tidak akan bisa menemukan satu pun bukti bahwa kamu adalah "penipu".
  • Beristirahatlah sejenak dari sosmed . Sindrom ini biasanya akan bertambah parah jika kamu terus membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan sosmed memberikan sarana untuk itu. Keluarlah atau nonaktifkan akun sosmed kamu selama beberapa hari dan amati apakah kamu merasa lebih baik.
  • Bersikaplah baik terhadap diri sendiri . Sindrom ini bisa menjadi pengalaman yang menguras energi, serta memerlukan keberanian, determinasi, dan ketabahan untuk mengatasinya. Berilah selamat kepada diri sendiri setiap hari untuk melawan keraguan dan perasaan insecure -mu. Bersabarlah terhadap diri sendiri ketika kamu tumbuh berkembang dan belajar.
  • Berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental . Selama menjalani terapi, terapis akan membantu mengeksplorasi akar dari imposter syndrome kamu dan membantumu membentuk kebiasaan dan reaksi yang sehat terhadap mindset toxic ini.