PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Senyawa ionik adalah sejenis senyawa kimia yang tersusun atas kation logam (ion positif) dan anion nonlogam (ion negatif). Untuk memberi nama senyawa ionik, kamu hanya perlu mencari nama kation dan anion penyusun senyawa tersebut dan memastikan untuk mengubah akhir nama logam sesuai kebutuhan. Pertama-tama, tulis nama logam, ikuti dengan nama nonlogam disertai akhiran barunya. Untuk soal senyawa ionik dengan logam transisi, hitunglah juga muatan ion logam sebagai langkah tambahan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memberi Nama Senyawa Ionik Dasar

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Perhatikan tabel periodik unsur. Untuk memberi nama senyawa ionik, seluruh informasi yang kamu butuhkan sebenarnya ada dalam tabel periodik. Senyawa ionik terbentuk dari ion logam (kation) dan nonlogam (anion). Kamu bisa mencari unsur logam di sisi kiri dan tengah tabel periodik (misalnya, Barium, Radium, dan Timbal), serta mencari unsur nonlogam di sisi kanan tabel periodik. [1]
    • Anion umumnya termasuk dalam golongan 15, 16, atau 17 pada tabel periodik. [2] Sebagian besar versi tabel periodik menggunakan kode warna untuk menandai unsur logam dan nonlogam.
    • Jika tidak punya salinan tabel periodik, kamu bisa melihatnya secara daring di: https://www.ptable.com/ .
  2. Anggaplah senyawa ionik dalam soalmu adalah NaCl. Gunakan pulpen atau pensil untuk menulis rumus senyawa ini di kertas. Atau, saat di ruang kelas, tulislah "NaCl" di papan tulis.
    • Ini adalah salah satu contoh senyawa ionik dasar. Senyawa ionik dasar tidak memiliki logam transisi serta hanya tersusun atas 2 ion.
  3. Bagian pertama senyawa ionik disebut "kation" yang merupakan suatu logam. Ini adalah bagian bermuatan positif pada senyawa dan selalu ditulis lebih dahulu dalam rumus senyawa ionik. Perhatikan tabel periodik untuk mencari nama unsur "Na" jika perlu. "Na" adalah natrium. Jadi, tulislah "natrium." [3]
    • Apa pun senyawa ionik dalam soal, nama logamnya selalu ditulis terlebih dahulu.
  4. Komponen kedua dalam senyawa ionik adalah anion nonlogam. Tuliskan nama komponen nonlogam ini beserta akhiran "ida". Sesuai contoh di atas, komponen anionnya adalah "Cl", yaitu klorin. Untuk menambahkan akhiran "ida", cukup kurangi 1-2 suku kata (dalam hal ini -in) dari nama nonlogam kemudian ganti dengan "ida". Dengan begitu, "Klorin" akan menjadi "Klorida". [4]
    • Aturan penamaan ini juga berlaku untuk anion lain. Misalnya, dalam suatu senyawa ionik, "Fosfor" akan menjadi "Fosfida" dan "Iodin" menjadi "Iodida".
  5. Setelah menemukan nama untuk kedua komponen senyawa ionik, kamu hampir selesai! Sekarang kamu hanya perlu menggabungkannya. Jadi, "NaCl" bisa ditulis sebagai "natrium klorida". [5]
  6. Setelah mengetahui cara memberi nama senyawa ionik, cobalah memberi nama beberapa senyawa ionik yang lebih sederhana. Mengingat beberapa senyawa ionik yang lazim ditemukan bisa membantumu lebih memahami cara memberi nama senyawa ionik. Ingatlah bahwa kamu tidak perlu memperhatikan jumlah ion secara terpisah saat memberi nama senyawa. Berikut ini adalah beberapa contoh senyawa ionik yang lazim ditemukan:
    • Li 2 S = Litium sulfida
    • Ag 2 S = Perak sulfida
    • MgCl 2 = Magnesium klorida
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memberi Nama Senyawa Ionik yang Memiliki Logam Transisi

PDF download Unduh PDF
  1. Misalnya, anggaplah kamu mengerjakan soal senyawa berikut ini: Fe 2 O 3 . Logam transisi bisa ditemukan di tengah tabel periodik, di antaranya, Platina, Emas, dan Zirkonium. Kamu harus menyertakan angka romawi dalam nama senyawa ionik seperti ini. [6]
    • Logam transisi perlu lebih diperhatikan dalam penamaan senyawa ionik karena bilangan oksidasinya (atau muatannya) bisa berubah.
  2. 2
    Cari tahu muatan logam. Jika ion logam dalam senyawamu berasal dari golongan 3 (atau lebih) dalam tabel periodik, kamu harus mencari tahu muatannya terlebih dahulu. Angka subskrip di bawah anion pasangan logam menandakan muatan logam transisi. [7] Logam memiliki muatan positif. Jadi, dalam contoh soal ini, silangkan angka 3 dari O 3 dan tulis muatan +3 pada Fe.
    • Kamu juga bisa melakukan hal sebaliknya dan menulis muatan -2 pada O.
    • Muatan ion logam biasanya dicantumkan dalam soal ujian kimia di tingkat sekolah menengah atas atau universitas.
  3. Bacalah tabel periodik jika kamu perlu mencari tahu kode kimiawi untuk logam dalam soal. Oleh karena "Fe" dalam soal adalah besi bermuatan +3, kamu boleh menulis Besi (III) . [8]
    • Ingatlah untuk hanya menggunakan angka romawi saat menulis nama senyawa ionik, dan bukan saat menulis rumus kimianya.
  4. Bacalah tabel periodik jika kamu lupa nama anion. Oleh karena "O" adalah oksigen, kamu boleh menghilangkan akhiran "-gen" dan menggantinya dengan "-ida" sehingga menjadi "oksida". [9]
    • Anion selalu menggunakan akhiran -ida. Jadi, penamaan anion akan selalu sama apa pun pasangan logamnya dalam senyawa ionik.
  5. Bagian ini persis sama dengan menulis nama senyawa ionik yang tidak memiliki logam transisi. Cukup gabungkan nama logam (beserta angka romawinya) dan nonlogam untuk membentuk nama senyawa ionik: Fe 2 O 3 = Besi (III) oksida. [10]
  6. Dalam metode penamaan lama, nama logam transisi memiliki akhiran "o" dan "i". Perhatikan kedua komponen dalam senyawa. Jika muatan logam lebih rendah daripada nonlogam, gunakan akhiran "o", sementara jika sebaliknya, muatan logam lebih tinggi, gunakan akhiran "i". [11]
    • Fe 2+ memiliki muatan lebih rendah daripada oksigen (Fe 3+ memiliki muatan lebih tinggi) sehingga “Fe” menjadi fero. Dengan demikian senyawa Fe 2+ O juga bisa ditulis sebagai fero oksida.
    • Istilah "feri" dan "fero" digunakan untuk menyebut ion besi karena simbol besi adalah "Fe".
  7. 7
    Jangan gunakan angka romawi saat memberi nama senyawa yang mengandung seng atau perak. Dua logam transisi yang memiliki muatan tetap adalah seng (Zn) dan perak (Ag). Jadi, muatan logam dalam senyawa ionik yang tersusun atas seng atau perak tidak membubuhkan angka subskrip pada anion. Seng selalu bermuatan +2 dan perak selalu bermuatan +1. [12]
    • Ini berarti, kamu tidak perlu menambahkan angka romawi maupun menggunakan metode penamaan lama untuk menyebut kedua unsur tersebut.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memberi Nama Senyawa Ionik dengan Ion Poliatomik

PDF download Unduh PDF
  1. Senyawa ionik poliatomik memiliki lebih dari 2 ion. Pada sebagian besar senyawa poliatomik, salah satu ionnya adalah logam dan sisanya nonlogam. Seperti biasanya, bacalah tabel periodik untuk mengetahui nama masing-masing ion. Anggaplah kamu mengerjakan soal senyawa berikut ini: FeNH 4 (SO 4 ) 2 . [13]
  2. Pertama-tama ion SO 4 memiliki muatan -2. Kamu juga bisa tahu bahwa ada 2 ion ini dalam senyawa karena tertulis angka 2 di bawah tanda kurung. Ion ini disebut "sulfat" karena merupakan kombinasi oksigen dan sulfur. Jadi, muatannya 2 x -2 = -4. Berikutnya, NH 4 , atau ion amonium memiliki muatan +1. Kamu bisa mengetahui bahwa ion ini bermuatan positif karena amonia itu sendiri bermuatan netral, sementara amonium memiliki 1 molekul hidrogen ekstra. (Amonium disebut demikian karena menggabungkan 1 molekul nitrogen dan 4 molekul hidrogen). Jumlahkan -4 dan 1, maka hasilnya -3. Ini berarti, ion besi, Fe, pasti memiliki muatan +3 untuk membuat senyawa ini netral. [14]
    • Senyawa ionik selalu bermuatan netral. Kamu bisa memanfaatkan informasi ini untuk menghitung muatan ion logam.
    • SO 4 bermuatan -2 karena kekurangan 2 atom hidrogen yang ada jika berbentuk asam sulfat. [15]
  3. Cara memberi nama ion logam bisa berbeda-beda, tergantung apakah kamu menggunakan metode penamaan lama atau baru. Jadi, untuk memberi nama ion logam, kamu bisa menulis Besi (III) atau feri.
  4. Bacalah tabel periodik untuk mencari tahu bahwa "S" adalah sulfur. Amonium memang bukan suatu unsur, tetapi terbentuk apabila 1 ion nitrogen berikatan dengan 4 ion hidrogen. Jadi, kamu perlu menulis "amonium" dan "sulfat", atau "amonium sulfat".
    • "Amonia" akan menjadi "amonium" apabila bermuatan positif. Amonia sendiri bermuatan netral.
  5. Dalam contoh ini, tulislah nama senyawa FeNH 4 (SO 4 ) 2 sebagai Besi (III) amonium sulfat . [16]
    • Jika kamu diminta menggunakan metode penamaan lama senyawa ionik, tulislah feri amonium sulfat .
    Iklan

Tips

  • Tanyakan kepada guru atau staf pengajar apakah kamu lebih dianjurkan memakai metode penamaan lama untuk senyawa ionik sebelum mengerjakan soal ujian sekolah atau kuliah.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.747 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan