PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Foto yang sudah dicetak adalah benda rapuh yang mengabadikan memori berharga dan momen bersejarah. Sering kali foto lama adalah satu-satunya salinan yang ada, jadi akan terasa menyedihkan saat kita menemukan foto tersebut dalam keadaan rusak. Foto bisa mengalami kerusakan setelah bertahun-tahun terpapar kelembapan, air, sinar matahari, dan kotoran. Namun kadang-kadang, foto baru pun bisa rusak kalau disimpan dengan cara yang tidak benar. Ketahuilah cara-cara untuk memperbarui foto lama, memperbaikinya sendiri di rumah, dan menyimpan foto dengan benar setelahnya untuk memastikan foto tersebut bertahan lama hingga generasi selanjutnya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Memperbaiki Kerusakan Foto Minor Secara Digital

PDF download Unduh PDF
  1. Belilah pemindai ( scanner ) berkualitas tinggi dan perangkat lunak pengeditan foto untuk komputer di rumah agar Anda bisa melakukan restorasi digital sendiri. Belilah program pengeditan foto seperti Photoshop dan pemindai berkualitas tinggi yang bisa memindai foto dengan dpi tinggi (atau dots per inch , yaitu satuan yang menunjukkan tingkat resolusi sebuah gambar). Semakin tinggi dpi, semakin detail pemindai bisa merekam data. Angka yang direkomendasikan untuk sebagian besar foto adalah 300 dpi.
  2. Letakkan foto dengan hati-hati di atas pemindai dan pilih opsi untuk memindai foto dengan resolusi tinggi agar bisa merekam data foto sedetail mungkin. Jika ada pilihan, simpanlah foto dalam berkas ( file ) TIFF dan jangan JPEG. Berkas TIFF ini memang lebih besar, tetapi akan mempertahankan detail dan kualitas foto dengan lebih baik. [1] Setelah foto disimpan di dalam komputer, bukalah dalam perangkat lunak pengeditan foto.
  3. Gunakan “Crop Tool” untuk membuang pinggiran yang rusak. Pinggiran foto lama sering kali menggulung saat terpapar air atau kelembapan. Kalau pinggiran foto rusak, pangkas saja untuk mengatasi masalah tersebut.
  4. Perbaikilah warna, kecerahan ( brightness ), dan kontras sebelum membetulkan kerusakan lain. Corak bisa disesuaikan dengan membuka perangkat pengeditan di dalam Photoshop atau perangkat lunak pengeditan foto lain. Levelnya bisa diubah dengan menggeser kursos pada skala, sampai efek yang dihasilkan sesuai dengan keinginan Anda.
    • Menaikkan level kecerahan bisa memperterang foto yang gelap, sedangkan menambah intensitas kontras bisa membuat foto yang pudar menjadi lebih kontras.
    • Utak-atiklah peluncur ( slider ) warna untuk menghilangkan semburat ( tint ) yang tidak diinginkan.
    • Simpanlah setiap versi yang Anda buat dengan nama berkas yang berbeda agar semuanya bisa dibandingkan nanti dan dipilih restorasi yang terbaik.
  5. Filter “Dust and Scratches” atau “Spot Healing Brush” di dalam Photoshop atau alat yang serupa di dalam program pengeditan foto lain, bisa langsung memperbaiki kerusakan tersebut dengan mudah. [2] Perbesar foto dan gunakan kursor untuk mengedit area yang rusak. Kerjakan dengan perlahan lalu zum keluar ( zoom out ) untuk memeriksa perkembangannya sembari jalan. Filter ini bekerja dengan menghapuskan sebagian detail, jadi pastikan fitur ini tidak digunakan secara berlebihan.
    • Bukalah jendela foto dalam modus layar penuh agar Anda bisa mengamati perubahan sembari memperbaikinya.
  6. Kalau ada bagian foto yang tergores, sobek, atau terhapus, gunakan “Clone Stamp Tool” untuk memperbaiki bagian tersebut dan mengisi area yang rusak. Setelah membuka tool , buatlah garis seleksi pada bagian foto yang ingin Anda kloning atau perbaiki kembali, lalu kliklah satu kali. Geser kursor ke area yang hendak diperbaiki dengan materi yang baru saja Anda salin.
  7. Setelah foto selesai direstorasi, gunakan pencetak sembur tinta ( inkjet printer ) atau pencetak khusus foto dengan kertas glossy untuk mencetak foto.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Merestorasi Foto Lama Secara Manual

PDF download Unduh PDF
  1. Kalau pada foto lama ada kotoran, pasir, atau residu, bersihkan saja dengan tangan. Gunakan sarung tangan karet dan dengan hati-hati bersihkan kotoran menggunakan kuas halus atau sikat gigi berbulu lembut. Kalau kotorannya banyak, foto bisa dibasuh pelan-pelan di bawah air hangat kuku yang mengalir. Gunakan jari untuk menyapu kotoran dengan lembut dan berhati-hatilah jangan sampai menggores permukaan foto. Keringkan foto di tempat gelap yang aman dari gangguan. Anda bisa menggantungnya pada tali hingga kering menggunakan jepit jemuran, atau letakkan saja foto menghadap ke atas di atas kertas koran atau lap handuk. [3]
    • Kalau foto berubah menjadi merah, kuning, atau putih saat dibersihkan, artinya Anda membutuhkan bantuan profesional. Kerusakan pada foto tersebut terlalu parah untuk bisa diperbaiki sendiri.
  2. Kalau Anda menemukan setumpuk foto yang lengket pada satu sama lain, jangan buru-buru memisahkannya dengan tangan. Rendamlah dalam air distilasi (air sulingan). Foto dilapisi dengan gelatin. Saat direndam di dalam air, gelatin akan melembut dan foto akan lebih mudah untuk dipisahkan. [4]
    • Belilah sebotol air distilasi dari toko kelontong atau apotek terdekat. Diamkan air dalam suhu ruangan dan tuangkan ke dalam wadah yang cukup besar untuk merendam foto. Masukkan foto dalam posisi menghadap ke atas dan rendam selama 20 sampai 30 menit. Gunakan jari untuk memisahkan foto dari satu sama lain atau pakailah spatula karet. Keringkan di atas lap handuk dengan posisi menghadap ke atas. Impitlah semua pinggiran foto dengan buku atau majalah agar tidak menggulung saat kering. [5]
  3. Sebelum melepaskan foto, buatlah salinannya terlebih dulu. Anda bisa melepaskan foto dengan memanaskannya. Peganglah pengering rambut sejauh 10 sampai 13 cm dari bagian belakang foto. Setelah beberapa menit, cobalah lepaskan salah satu sudutnya dan kelupaslah foto dengan hati-hati. [6]
  4. Anda bisa memperbaiki foto yang sobek atau koyak dengan selotip bebas-asam. Selotip biasa yang mengandung zat perekat asam bisa merusak foto seiring waktu. Carilah selotip khusus untuk pengarsipan atau selotif dengan perekat akrilik di toko buku atau alat tulis untuk memperbaiki dan melindungi foto. Potonglah sehelai selotip dan rekatkan ke bagian belakang foto. [7]
  5. Foto yang robek juga bisa diperbaiki dengan menggunakan secarik kertas bebas-asam yang direkatkan dengan lem bebas-asam. Keduanya bisa dibeli di toko kerajinan dan seni atau di toko alat tulis. Oleskan sedikit lem pada secarik kertas lalu rekatkan kertas pada bagian belakang foto yang robek. Buang sisa lem yang berlepotan dengan kapas. Diamkan foto hingga kering dengan posisi menghadap ke bawah di atas lap handuk, dan letakkan pemberat seperti buku kecil di atas foto untuk mencegahnya menggulung. [8]
  6. Kalau Anda memiliki foto lama yang pinggirannya keriting atau sudut-sudutnya menggulung, letakkan foto di dalam wadah humidifikasi buatan sendiri untuk membuatnya kembali lurus. Air di dalam wadah ini akan membantu melembapkan foto yang kering dan kaku, sehingga pinggirannya kembali melunak dan lurus.
    • Isilah wadah plastik dengan beberapa senti air bersuhu ruangan. Letakkan rak pengukus di dalamnya. Permukaan atas rak jangan sampai terendam air. Letakkan foto di atas rak pengukus dan tutuplah wadah. Diamkan selama beberapa jam. Periksa foto secara berkala dan laplah titik-titik air yang terbentuk di atas foto. Setelah beberapa jam, jika gulungannya sudah kembali rata, keluarkan foto dan keringkan di atas lap handuk dengan posisi menghadap ke atas. Tutuplah foto dengan kertas isap atau kertas roti, dan letakkan pemberat dengan sebuah buku.
  7. Jika foto Anda rusak parah, sangat tua, atau sangat rapuh, carilah bantuan profesional untuk merestorasi foto. Selain bisa merestorasi foto yang sudah sobek, bernoda, atau rusak akibat air atau sinar matahari, mereka juga bisa memperbaiki keseluruhan kualitas dan warna foto secara digital. Banyak laboratorium foto yang menyediakan layanan ini. Mereka akan menilai foto Anda dan menyebutkan perkiraan harga yang dibutuhkan, tergantung kerusakan dan sebanyak apa perbaikan yang harus dikerjakan. [9]
    • Sebagian besar layanan profesional akan mengerjakan perbaikan pada salinan foto digital dan membiarkan cetakan foto orisinal dalam keadaan seperti semula dan tetap aman. Setelah selesai, Anda akan mendapatkan foto yang sudah direstorasi serta foto asli.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyimpan Foto yang Benar

PDF download Unduh PDF
  1. Foto bisa rusak jika terpapar air, sinar matahari, panas, dan kelengasan dalam udara. Kelembapan bisa mengakibatkan foto lengket pada satu sama lain, dan suhu udara yang panas bisa membuat foto menjadi sangat rapuh. Simpanlah foto di dalam lingkungan dengan kelembapan rendah, tidak terekspos cahaya matahari langsung, dan tidak mengalami fluktuasi suhu yang ekstrem. Idealnya, suhu ruangan harus berada di bawah 24° C. [10]
    • Jangan menyimpan foto di loteng yang panas, di garasi, atau di ruang bawah tanah tempat foto bisa terpapar air. Simpanlah di ruangan yang suhunya terkontrol di dalam rumah, seperti kamar tidur atau di dalam lemari lorong.
  2. Kotak arsip dan album akan menyediakan lingkungan yang aman sehingga foto akan terhindar dari kelembapan, hama pengganggu, dan debu. Anda bisa membeli kotak arsip dan album di toko alat tulis atau di internet. Saat mencari kotak arsip atau album, pastikan keduanya dibuat khusus untuk menyimpan foto dan bebas dari asam dan PVC (polivinil klorida). [11]
    • Letakkan bungkusan gel silika di dalam kotak untuk membantu mengimbangi kelembapan yang berlebihan.
  3. Album atau kotak penyimpanan yang diisi terlalu banyak foto tentu tidak bisa ditutup dengan baik, sehingga foto akan rentan terpapar oleh kerusakan lingkungan. Kotak yang terlalu kosong juga bisa membuat foto rusak. Jika isinya hanya sedikit, foto bisa menggelongsor dan terselip, membuat pinggirannya rusak. Amankan foto dengan baik dan tutuplah kotak penyimpanan dengan benar. [12]
    Iklan

Tips

  • Sekalipun foto Anda hitam putih, pindailah sebagai foto berwarna untuk mendapatkan nuansa hitam putihnya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 49.047 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan