PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Cara Anda memberi judul pada foto akan bergantung pada tujuan Anda. Jika Anda ingin menyajikan karya kreatif, judul memberi Anda kesempatan untuk menyediakan konteks, komentar tentang gambar, atau menambahkan makna tambahan mengenai subjek foto. Jika Anda hanya ingin menyimpan foto, buat sistem berdasarkan tanggal dan subjek agar Anda bisa menemukan foto-foto yang disimpan dengan mudah di lain waktu. Jika Anda mengoptimalkan foto untuk keperluan SEO, gunakan kata kunci pada tajuk dan URL untuk meningkatkan kemungkinan foto tersebut ditemukan oleh para pengguna internet.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menamai Foto yang Artistik

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk membuat judul akurat yang bisa menonjolkan foto, gunakan kata sifat yang unik dengan nama yang akurat untuk subjek foto. Penamaan subjek secara akurat memudahkan para penonton atau pengamat untuk mengenali apa yang mereka lihat dalam foto. Sementara itu, penggunaan kata deskriptif yang “kuat” pada judul dapat memengaruhi perasaan pengamat mengenai subjek, tanpa membuat judul terkesan “mengintimidasi” atau terlalu panjang. [1]
    • Sebagai contoh, foto demonstrasi atau protes politik dapat diberi judul “Pemberontakan Massa” atau “Pemuda Politis”.
    • Sisipkan sedikit aliterasi untuk memberikan kesan tambahan. Foto kucing yang mengarahkan cakarnya ke kamera bisa dinamai sebagai “Kucing yang Penasaran” atau “Si Pus Terpesona”.
  2. Tambahkan kedalaman pada komposisi sederhana dengan memberinya judul yang mendalam dan kompleks. Berkreasilah dan bebaskan diri untuk menggunakan beberapa kata dalam judul. Jika foto Anda menarik atau mengagumkan, tetapi memiliki subjek yang sederhana, gunakan judul seperti ini agar foto terlihat lebih bermakna. [2]
    • Sebagai contoh, foto anak perempuan yang sedang melihat matahari bisa dinamai sebagai “Memimpikan Esok” atau “Rapsodi dalam Cahaya”.
    • Jangan gunakan nomina abstrak secara berlebihan agar judul tidak sampai terkesan tidak masuk akal. Sebagai contoh, judul seperti “Kebebasan yang Membara dalam Kepakan Sayap Keadilan” terasa terlalu panjang dan abstrak untuk menyampaikan pesan secara efektif.
  3. Dalam bidang fotografi, konteks mengacu pada situasi yang terjadi pada foto (atau situasi yang melatarbelakangi foto). Terkadang, seperti pada foto pidato kepresidenan, konteks yang ada sudah jelas dan Anda tidak perlu menyebutkannya dalam judul. Namun, jika para penonton atau pengamat tidak bisa mengetahui alasan, waktu, dan proses pengambilan foto, cantumkan konteks dalam judul. Hal ini penting, terutama jika salah satu informasi tersebut penting dalam memahami foto. [3]
    • Sebagai contoh, jika Anda memiliki foto ambilan dekat wanita yang sedang menangis, Anda bisa menamainya sebagai “Pemakaman” atau “Hari Pernikahan”. Judul seperti itu memberi petunjuk kepada para pengamat atau penonton mengenai alasan subjek melakukan sesuatu dalam foto, dan dapat mengubah makna foto secara drastis.

    Tip: Sebagai contoh lain, Anda mungkin memiliki foto pemandangan alam/sebuah tempat dan terdapat informasi latar yang penting untuk memahami signifikansi tempat tersebut. Judul seperti “Mei 1998”, misalnya, memberi tahu para pengamat bahwa terjadi insiden atau tragedi besar pada bulan Mei tahun 1998 di kawasan yang sebenarnya merupakan area pertokoan di Jakarta Barat.

  4. Cara mudah memberi judul pada foto adalah memikirkan lagu atau kutipan yang terbayang saat Anda melihat foto. Amati foto dan pikiran lagu latar untuk foto tersebut. “Pinjam” kutipan atau lirik yang bermakna sebagai judul foto jika Anda tidak bisa merangkai sendiri judul foto. [4]
    • Kutip sumber kutipan jika Anda menerbitkan foto dengan tujuan menjualnya atau mendapatkan keuntungan dari foto tersebut.
    • Sebagai contoh, jika Anda memiliki foto seseorang yang meletakkan lilin doa di sebuah tugu atau monumen peringatan, Anda bisa menggunakan salah satu judul lagu karya The Beatles sebagai judul foto (mis. “ Let It Be ”).
    • Untuk foto gang yang gelap dan menakutkan, Anda bisa mengutip lirik lagu milik Fiersa Besari dan menggunakannya sebagai judul foto (“Tidak perlu takut”).
  5. Kata benda abstrak seperti “Keyakinan”, “Kebahagiaan”, atau “Amarah” dapat menjadi judul foto yang memikat dan menyampaikan emosi yang kuat atau aura misteri secara akurat. Judul seperti ini cocok untuk foto yang berfokus pada subjek yang melakukan satu tindakan. Sebagai contoh, foto seseorang yang sedang berdoa bisa dinamai sebagai “Kekhidmatan”. Selain itu, foto seorang pengunjuk rasa yang mengepalkan tangannya dan mengangkatnya dapat diberi judul “Revolusi”. [5]
    • Jangan menggunakan metode penamaan seperti ini terlalu sering agar Anda tidak sampai terkesan “malas” atau terlalu sentimental.
  6. Jika elemen terpenting dalam foto adalah pendokumentasian acara atau peristiwa penting, coba buat judul berdasarkan apa yang terjadi. Sertakan deskripsi subjek, waktu, dan tanggal pada judul. Selain itu, sebutkan latar untuk memberikan kesan “dokumentasi berita” pada foto. [6]
    • Beberapa contoh judul jurnalistik yang akurat mencakup “Seorang Pria yang Membawa Anjingnya Berjalan-jalan” dan “Villa Isola, Universitas Pendidikan Indonesia, 2010”.
  7. Jika Anda ingin menyampaikan cerita atau lelucon mengenai subjek, coba gunakan pendapat lengkap sebagai judul. Anda juga bisa menggunakan frasa singkat sebagai judul untuk memberikan dialog imajinasi pada subjek dan membuatnya seolah berbicara kepada para pengamat atau penonton. [7]
    • Sebagai contoh, Anda bisa menamai foto bayi yang menangis dengan “Kita Semua Juga Begitu, Bukan?” agar para pengamat atau penonton bisa menafsirkan tangisan si bayi dari sudut pandang yang berbeda dan (mungkin) ironis.
    • Foto seekor kucing yang mengabaikan pemiliknya dapat diberi nama “Tak Sayangkah Lagi padaku?” atau “Jangan Sok Kenal!”
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menamai Foto untuk Pengarsipan

PDF download Unduh PDF
  1. Sebutkan tahun, bulan, dan tanggal pengambilan foto jika memungkinkan. Tempatkan informasi tanggal di awal nama berkas agar foto-foto diurutkan dengan rapi secara kronologis berdasarkan tanggalnya saat folder dibuka. Jika Anda tidak mengetahui tanggal pengambilan foto, gunakan “X” untuk mengisi informasi yang tidak diketahui atau cukup tebak tanggal pengambilan dengan cerdas. [8]
    • Tanggal pengambilan foto tersimpan di metadata foto. Anda bisa mengakses informasi tersebut dengan membuka peninjau metadata, seperti Jeffrey’s Image Metadata Viewer ( http://exif.regex.info/exif.cgi ).
    • Kelola folder pada komputer berdasarkan tahun, kemudian buat subfolder terpisah untuk setiap bulan jika Anda sering mengambil foto.
    • Tambahkan nol pada angka satu digit agar nama berkas atau folder lebih mudah dibaca dalam kolom berkas. Sebagai contoh, alih-alih mengetikkan “5-1-10”, gunakan format “05-01-10”. Anda juga bisa mengetikkan tanggal dalam tanda kurung jika mau.
    • Anda tidak bisa menggunakan garis miring untuk memisahkan angka dalam nama berkas. Oleh karena itu, sisipkan tanda pisah.
  2. Setelah mengetikkan tanggal pengambilan foto, sebutkan subjek atau acara utama yang ditampilkan dalam foto. Ringkas deskripsi dalam 2-3 kata dan gunakan kata kunci yang sama untuk foto-foto dari acara yang sama.
    • Sebagai contoh, jika Anda memiliki beberapa foto pesta ulang tahun, gunakan penanda “ulang tahun” untuk semua foto alih-alih menamai setiap foto dengan nama lain yang lebih spesifik, seperti “tiup lilin” atau “buka kado.

    Tip: Akan lebih mudah bagi Anda untuk mencari gambar tertentu dalam folder jika Anda menggunakan deskripsi terbuka, kecuali jika Anda sering memakai fitur atau fungsi pencarian. Jika Anda selalu menggunakan fitur pencarian untuk mencari foto, bebaskan diri untuk menggunakan nama berkas sedeskriptif yang Anda inginkan.

  3. Jika Anda sering mengambil foto dalam perjalanan bisnis atau liburan keluarga, tambahkan informasi tempat setelah subjek atau acara. Dengan demikian, Anda bisa menemukan foto-foto yang saling cocok dengan mudah.
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengetikkan nama berkas seperti “(05-12-2010) Makan Malam Mewah Lombok” atau “(xx-xx-1990) Pernikahan Jennie Bali”
  4. Jika Anda ingin mengarsipkan foto untuk keperluan bisnis atau membuat koleksi terkurasi, cantumkan nama fotografer. Masukkan nama belakangnya di akhir atau awal nama berkas, tergantung pada seberapa penting informasi fotografer tersebut (di lain waktu). Jika Anda hanya membutuhkannya agar ingat dengan sosok yang mengambil foto, cantumkan nama fotografer di akhir nama berkas. Jika Anda perlu menghubungi kembali fotografer untuk membahas publikasi, cantumkan nama di awal nama berkas. [9]
    • Sebagai contoh, jika Anda memiliki beberapa foto yang diambil oleh Bangun Nugroho, awali setiap label atau nama berkas dengan “(Nugroho)” atau “(B. Nugroho).”
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Melabeli Foto untuk Keperluan SEO

PDF download Unduh PDF
  1. Optimisasi situs web mencakup penggunaan kata kunci dan tajuk yang tepat untuk ditampilkan di awal pencarian daring. Penggunaannya merupakan elemen penting untuk menaikkan lalu lintas ke situs web. Anda juga bisa menaikkan lalu lintas ke situs web dengan mengunggah gambar dan melabelinya dengan tepat. [10]
    • Proses ini biasanya dikenal dengan istilah SEO yang merupakan singkatan dari Search Engine Optimization (optimisasi mesin pencarian).
  2. Jika Anda sudah mengoptimalkan situs web agar muncul saat pengguna internet memasukkan kata kunci pencarian yang cocok dengan bisnis/perusahaan Anda, cantumkan kata kunci yang sama dan deskripsi gambar yang akurat pada judul foto. Dengan demikian, para pengguna internet akan diarahkan ke halaman Anda saat mencari gambar yang cocok atau berkaitan dengan konten situs web. [11]
    • Anda juga bisa menggunakan kata kunci URL pada judul foto agar lebih sederhana. Jika judul URL situs Anda adalah “beli-produk-kami.html” dan Anda menjual topi, labeli gambar sebagai “beli-produk-kami-topi-1.jpeg.”
    • Jika Anda menggunakan kata kunci agar foto lebih sering muncul di mesin pencarian, tetapi judul deskriptifnya tidak akurat, Anda justru mengganggu atau merusak pengalaman pengguna internet.
  3. Penanda alternatif adalah teks tersembunyi yang ditampilkan di peramban oleh para pengguna yang mengalami gangguan atau keterbatasan penglihatan. Teks ini dibacakan oleh mesin pencarian sehingga menjadi elemen yang tepat untuk menempatkan kata kunci atau istilah pencarian lain yang Anda mungkin tidak perlu tampilkan secara publik. Namun, pastikan penanda-penanda ini akurat. Jangan sampai Anda “mengorbankan” visibilitas demi akurasi. [12]

    Tip: Hapus atribut judul pada penanda HTML jika dirasa kurang relevan. Langkah ini dirasa tepat jika foto ditambahkan untuk keperluan desain saja.

  4. Jika terdapat informasi penting yang Anda ingin sajikan kepada para pengunjung, tetapi tidak ingin menyertakannya dalam penanda gambar, masukkan informasi dalam keterangan. Segmen ini bisa memuat komentar atau informasi penjelas gambar, serta bisa meningkatkan profil gambar tanpa memenuhi atau memperpanjang judul. [13]
    • Keterangan adalah kutipan atau baris teks kecil yang ditampilkan di bawah gambar (biasanya ditampilkan dalam ukuran fon yang lebih kecil dibandingkan konten yang lain).
    • Contoh keterangan untuk foto seorang presiden yang sedang berpidato adalah “Presiden X berpidato di konser amal sebelum penampilan pembuka."
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 37.239 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan