PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Saudara kandung bisa menjadi teman seumur hidup yang menyenangkan, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada saat-saat tertentu ketika kamu dan adik/kakak lelakimu berbeda pendapat. Penting bagimu untuk menyelesaikan masalah dengan adikmu dengan cara tenang dan rasional. Jika kamu membalas tindakannya dengan sikap yang sama, hal itu hanya akan memperbesar masalah. Mempelajari cara menghentikan adikmu agar tidak terus-menerus mengusikmu dapat membantu membuat kamu dan adikmu lebih akur dan bisa membangun hubungan persaudaraan yang lebih kuat.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengurangi Ketegangan dengan Adik Lelaki

PDF download Unduh PDF
  1. Jika adikmu sulit diatur, mungkin kamu perlu mengabaikannya untuk sementara waktu. Strategi ini tidak bisa dibilang efektif untuk hubungan persaudaraan jangka panjang. Akan tetapi, jika kamu tidak ingin meledak dalam kemarahan, respons terbaik adalah mengabaikannya. [1]
    • Tidak memberikan tanggapan bukan berarti kelemahan. Kamu justru membutuhkan kekuatan dan tekad lebih besar untuk tidak melampiaskan amarah terhadap adikmu atau tidak merendahkan diri mengikuti perilakunya.
    • Pilihlah mana pertengkaran yang perlu ditanggapi. Kamu tidak bisa terus-menerus meladeni adikmu setiap kali dia membuatmu kesal, apalagi jika dia menolak untuk diajak berkomunikasi.
    • Jika kamu tidak memberinya tanggapan yang diinginkan (menjadi marah atau kesal), lama-kelamaan dia akan capai sendiri dan akhirnya menyerah.
  2. Jika adikmu mulai berulah, kamu mungkin tergoda untuk memarahinya atau membalas tindakannya dengan perilaku yang juga menjengkelkan. Namun, reaksi seperti itu hanya akan memperburuk keadaan. Setiap kali kamu terdorong untuk merespons dengan kata-kata kasar atau perilaku yang menjengkelkan, ingatlah bahwa bersikap tenang dan terkendali akan lebih efektif untuk menghentikan perilaku adikmu yang menjengkelkan daripada marah-marah. [2]
    • Tariklah napas dalam dan embuskan perlahan. Berfokuslah pada pola pernapasan untuk menenangkan diri dengan cepat. [3]
    • Cobalah menghitung sampai 10 sebelum menanggapi ulah adikmu. Tariklah napas dalam dan embuskan selama kamu menghitung sampai 10 sambil memikirkan cara untuk mengekspresikan diri dengan tenang dan rasional.
    • Pergilah berjalan-jalan sebentar atau tinggalkan ruangan selama beberapa menit jika kamu butuh waktu lebih dari 10 detik untuk menenangkan diri. Katakan kepada adikmu bahwa kamu akan segera kembali, dan pikirkan apa yang ingin kamu katakan dan bagaimana cara terbaik mengatakannya.
  3. Berkompromilah dengan adikmu. Setiap kali kamu bisa merundingkan penyelesaian damai dengan adikmu, kamu harus mencobanya. Terkadang kamu harus menempuh jalan kompromi untuk menangani beberapa aspek dari situasi yang terjadi, atau bahkan mengedepankan kebutuhan adikmu sebelum kebutuhanmu sendiri untuk beberapa saat. Bagaimanapun, hal ini pada akhirnya akan membantu mendinginkan situasi dan membantu mencegah konflik di masa depan. [4]
    • Tanyakan kepada adikmu apa yang ingin dia bicarakan denganmu.
    • Berilah kesempatan kepada adikmu untuk merasa didengar dan dianggap, dan cobalah untuk mengulangi kata-katanya. Katakan sesuatu seperti, “Kurasa aku mengerti mengapa kamu bersikap seperti ini. Kamu bilang kamu merasa ____ jika aku ____, dan itu menimbulkan masalah."
    • Cobalah untuk mencapai solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Mintalah masukan dari adikmu, berikan masukanmu sendiri, dan cobalah untuk berkompromi.
    • Ketahui bahwa tidak ada orang yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan sepanjang waktu. Tujuannya adalah mencapai solusi yang bisa memuaskan kedua belah pihak meskipun itu bukan solusi yang kamu harapkan.
  4. Umumnya perilaku yang menjengkelkan itu dipicu oleh kebosanan. Mungkin adikmu merasa bosan, atau tidak mendapat cukup perhatian. Alih-alih memberinya perhatian negatif dengan bertengkar atau membalasnya dengan perilaku yang juga menjengkelkan, cobalah melakukan sesuatu yang menyenangkan dan produktif bersama-sama. [5]
    • Melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama akan mengalihkan perhatian adikmu dari perilakunya yang menjengkelkan dengan cepat, dan kegiatan bersama ini dapat membantu mempererat hubungan kamu dan adikmu.
    • Cobalah berjalan kaki atau bersepeda bersama (kalau kamu masih terlalu muda, pastikan untuk meminta izin kepada orang tua terlebih dahulu), atau lakukan kegiatan di dalam rumah seperti menonton film, menyusun puzzle , atau bermain gim video bersama (meskipun kegiatan ini bisa saja menyebabkan lebih banyak pertengkaran).
  5. Mungkin sulit untuk tidak merasa terhina atau terganggu dengan perilaku yang kasar/menjengkelkan. Namun, pada akhirnya kamu dan adikmu tetaplah bersaudara, dan sebenarnya dia peduli kepadamu. Katakan terus terang kepada adikmu bahwa dia membuatmu kesal dan cobalah untuk mencari resolusi, tetapi jangan merasa sakit hati. [6]
    • Ketahui bahwa adikmu mungkin tidak benar-benar bermaksud menyakiti perasaanmu. Sebagian orang (terutama mereka yang masih kecil) tidak mengerti bahwa perbuatannya salah.
    • Adikmu mungkin sudah melupakan ucapan/perbuatannya yang menjengkelkan atau menyakitkan dalam waktu satu jam. Jadi, jangan membuang-buang waktu dengan menyimpan dendam.
    • Ingatlah, kalau kamu merasa kesal dengan perilaku adikmu yang menjengkelkan, itu sama saja memberinya kekuasaan. Jika dia melihat perilakunya berhasil membuatmu kesal, dia akan terus melakukannya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menangani Rasa Iri

PDF download Unduh PDF
  1. Ketahui bahwa rasa iri dapat menyebabkan perilaku menjengkelkan. Jika adikmu merasa iri dengan berapa aspek kehidupanmu, dia mungkin sengaja berulah sebagai cara untuk mengekspresikan rasa frustrasinya. Jika menurutmu inilah sumber masalahnya, kamu mungkin harus mencoba untuk berkomunikasi secara langsung dan jujur dengan adikmu bahwa rasa irinya menyakiti perasaanmu dan menjadi ganjalan dalam hubungan kamu berdua. [7]
    • Pikirkan situasi dirimu dan saat-saat ketika adikmu melampiaskan amarahnya kepadamu dengan perilakunya yang menjengkelkan. Mungkinkah dia merasa iri dengan prestasimu di sekolah, barang-barangmu, atau gaya hidupmu?
    • Perilaku adikmu mungkin didorong oleh desakan untuk menyalurkan rasa frustrasinya .
    • Jika adikmu merasa iri karena kesibukanmu saat ini mengurangi waktu yang biasa kamu habiskan bersamanya, cara terbaik untuk menenangkan perasaannya adalah meluangkan lebih banyak waktu bersamanya. Namun, penting untuk menetapkan batasanmu sendiri, dan beri tahu adikmu untuk menghormatinya.
  2. Kecemburuan adikmu mungkin berhubungan dengan kurangnya perhatian yang dia dapatkan. Jika kamu membuatnya merasa lebih baik dengan menemukan hal-hal yang bisa membuatnya nyaman, dia mungkin akan melupakan rasa cemburunya. [8]
    • Meskipun tidak bisa memberinya sesuatu seperti yang kamu miliki dan membuatnya merasa iri, kamu bisa membantunya menemukan sesuatu yang akan membawa kebahagiaan untuk dirinya. Langkah ini dapat membantu menekan perilakunya yang menjengkelkan, setidaknya untuk sementara waktu.
    • Berikan penghargaan kepada adikmu untuk keterampilan yang dia miliki. Jika dia merasa iri karena kamu berhasil masuk tim sepak bola, ingatkan betapa terampilnya dia dalam kegiatan lain, atau katakan tentang betapa pandainya dia di sekolah.
  3. Berikan motivasi kepada adikmu untuk meraih prestasi seperti yang berhasil kamu capai. Jika perilakunya yang menjengkelkan didorong oleh rasa cemburu, salah satu cara untuk mengatasi masalah itu adalah membantunya mendapatkan apa yang berhasil kamu raih (atau sesuatu yang serupa). Tentu saja cara ini tidak bisa selalu diterapkan, tetapi dalam situasi tertentu tindakan itu dapat meredakan kecemburuan yang dia rasakan. Selain itu, jika adikmu melihat kamu berusaha membantunya, dia mungkin akan belajar untuk tidak terlalu membencimu. [9]
    • Jika adikmu merasa iri dengan nilai-nilaimu di sekolah, bantulah dia belajar.
    • Jika dia merasa iri melihatmu lebih baik di bidang olahraga, luangkan waktu untuk berlatih menangkap bola atau melakukan latihan bersamanya untuk meningkatkan keterampilannya.
    • Jika dia merasa cemburu karena kamu punya pacar sementara dia tidak, tawarkan untuk membantunya mengajak seorang cewek berkencan (jika dia cukup umur untuk berkencan).
    • Apa pun yang membuat adikmu merasa iri, kamu harus menunjukkan kepadanya bahwa dia bisa mencapai sesuatu melebihi apa yang saat ini dia miliki. Jika kamu menawarkan bantuan kepadanya untuk meraih hal-hal yang dia inginkan, dia mungkin lebih terbuka untuk mengubah situasinya saat ini.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Melibatkan Orang Tua

PDF download Unduh PDF
  1. Saat kamu dan adikmu tumbuh bersama, kamu mungkin ikut memiliki andil dalam beberapa pertengkaran. Namun, terkadang pertikaian melewati batas dan menjadi tindakan permusuhan atau bahkan perilaku yang mengintimidasi. Dalam kasus seperti itu, sebaiknya melibatkan orang tua untuk menjadi penengah dan mengambil tindakan yang diperlukan. [10]
    • Mengganggu saudara bisa dianggap normal. Namun, jika adik/kakakmu terus-menerus menyiksamu tentang topik yang sama berulang-ulang selama beberapa hari atau minggu, tindakannya itu bisa dianggap perilaku perundungan.
    • Jika adikmu tidak meminta maaf atau mencoba berbaikan setelah pertengkaran, atau terus menunjukkan permusuhan kepadamu sepanjang waktu, itu bisa jadi pertanda perundungan.
    • Memiliki keuntungan, seperti lebih besar/tua/populer, dalam sekejap dapat mengubah persaingan persaudaran menjadi situasi perundungan.
    • Jika kamu merasa adik/kakakmu terbukti melakukan perundungan, segeralah bicarakan dengan orang tua.
  2. Jika kamu menganggap situasinya tidak terkendali dan kamu tidak bisa mencapai kesepakatan apa pun, mungkin sudah saatnya untuk meminta salah satu atau kedua orang tua untuk menjadi penengah dalam pembicaraan. Langkah ini akan memberi kesempatan kepadamu dan adik/kakak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang berkonflik dalam lingkungan yang aman dan suportif. Orang tua juga bisa membantu mendamaikan jika terjadi pertentangan, dan berhak memberikan perintah apa yang harus dilakukan selanjutnya. [11]
    • Mintalah orang tua menjadi penengah dalam pembicaraan. Jika kamu menganggap situasinya tidak terkendali dan kamu tidak bisa mencapai kesepakatan apa pun, mungkin sudah saatnya untuk meminta salah satu atau kedua orang tua untuk menjadi penengah dalam pembicaraan. Langkah ini akan memberi kesempatan kepadamu dan adik/kakak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang berkonflik dalam lingkungan yang aman dan suportif. Orang tua juga bisa membantu mendamaikan jika terjadi pertentangan, dan berhak memberikan perintah apa yang harus dilakukan selanjutnya.
    • Doronglah orang tua untuk mencoba mencari solusi yang bisa membuat setiap orang senang. Idealnya, diskusi tersebut bisa mencapai situasi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.
    • Jika upayamu tidak berhasil mencapai kompromi dengan adik/kakakmu, keputusan orang tua dalam hal ini harus bisa menyelesaikan konflik.
  3. Jika orang tua mendiamkan perilaku adikmu yang agresif, menjengkelkan, atau bermasalah, mungkin kamu harus menyadarkan mereka. Mintalah orang tua untuk bersikap adil dan menerapkan aturan yang sama untuk kamu berdua, dan menegakkan peraturan sehingga kedamaian bisa terjaga. [12]
    • Orang tua mungkin tidak menyadari situasi yang tejadi, atau mungkin tidak menyadari keseriusannya.
    • Mudah bagi orang tua untuk terjebak dalam pekerjaan dan gangguan keluarga. Usahakan untuk membawa masalah yang terjadi kepada orang tua jika kamu belum bisa menyelesaikannya sendiri.
  4. Langkah ini mungkin tidak langsung menghentikan perilaku adikmu yang menjengkelkan, tetapi dapat membantu memperkuat hubungan persaudaraan di antara kamu berdua. Selain itu, langkah ini juga memberimu kesempatan bagus untuk melepaskan diri sejenak dari ketegangan yang terbangun di antara kamu berdua di rumah. [13]
    • Terkadang, pergi keluar rumah dan melakukan kegiatan bersama yang positif dapat membantu mempererat ikatan dengan adik/kakakmu.
    • Setidaknya, wisata bersama keluarga bisa mengalihkan perhatian adikmu dari perilakunya yang bermasalah.
    • Kamu bisa memanfaatkan waktu bersama keluarga untuk mencari hal-hal yang membuat setiap orang senang, dan bisa menerapkan elemen tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menetapkan Batasan antara Kamu dan Adik/Kakak

PDF download Unduh PDF
  1. Entah kamu saudara yang lebih tua atau muda, kamu mungkin merasa frustrasi jika harus menghabiskan begitu banyak waktu dengan adik/kakak ketika menunjukkan perilaku menjengkelkan. Jika orang tua memintamu untuk mengawasi adikmu atau mengajaknya saat kamu pergi keluar rumah, bicarakan dengan mereka agar kamu bisa menghabiskan waktu sendiri atau bersama teman-temanmu tanpa adikmu. [14]
    • Rasa kemandirian dan individualitas yang semakin besar adalah salah satu alasan terbesar pertengkaran di antara saudara berakhir saat mereka menghabiskan waktu bersama-sama.
    • Beri tahu orang tua bahwa kamu menghargai waktu kebersamaan dengan keluarga, tetapi kamu benar-benar membutuhkan waktu lebih banyak untuk diri sendiri atau dengan teman-teman.
    • Ingatkan kepada orang tua bahwa kamu dan adikmu tetap bisa dekat meski menghabiskan waktu sendiri-sendiri. Tindakan itu justru akan membuat waktu yang kamu habiskan bersamanya menjadi lebih berkualitas.
  2. Tergantung usia dan kondisi kehidupan keluargamu, orang tua mungkin sering memintamu untuk mengawasi adikmu. Jika itu yang terjadi, mungkin sulit untuk memiliki keleluasaan pribadi dan waktu untuk diri sendiri. Bicaralah dengan orang tua untuk mencarikan alternatif atau membuat kompromi.
    • Berikan saran untuk menyewa pengasuh anak. Jika orang tua keberatan dengan ide tersebut, setidaknya kamu bisa meminta tambahan uang saku atau kompensasi untuk tugas mengawasi adikmu.
    • Kamu mungkin bisa mengusulkan untuk terus mengasuh adikmu satu atau dua kali seminggu jika kamu boleh menghabiskan akhir pekan untuk dirimu sendiri, tanpa adikmu.
    • Akan lebih baik jika kamu melakukan pembicaraan ini tanpa kehadiran adikmu karena dia mungkin tersinggung atau mengajukan keberatan. Anak-anak yang lebih kecil sering kali kesulitan memahami mengapa anak yang lebih besar memiliki tanggung jawab dan kebebasan yang lebih besar.
  3. Jika teman atau pacarmu datang berkunjung, penting untuk menetapkan batasan dengan adikmu. Tamu yang datang menemuimu seharusnya tidak perlu ikut-ikutan menghadapi perilaku adikmu yang menjengkelkan, apalagi kalau dia menjadikan temanmu sebagai target keusilannya.
    • Katakan kepada adikmu untuk berhenti. Jika dia tidak menggubrisnya, cobalah meminta bantuan orang tua.
    • Cobalah mengundang teman untuk datang saat adikmu tidak ada di rumah atau sibuk dengan teman-temannya sendiri.
    • Jika adikmu tidak mau berhenti dan orang tua tidak mau turun tangan, mengunci pintu mungkin satu-satunya cara untuk menuntut hak mendapatkan privasi saat teman berkunjung.
    • Mintalah izin kepada orang tua sebelum memasang kunci agar mereka tidak marah atau curiga.
  4. Berbagi kamar mungkin bisa menjadi pengalaman yang akan mempererat ikatan antara kamu dan adikmu asalkan kamu berdua cukup akur. Jika tidak atau kamu butuh ruang sendiri, mintalah orang tua untuk mengatur ulang rumah untuk mengakomodasi kebutuhanmu. Mungkin ada ruang ekstra yang saat ini digunakan untuk ruang kerajinan atau ruang kerja, misalnya, yang bisa dirombak menjadi kamar tidur. [15]
    • Memiliki kamar sendiri mungkin bukan pilihan, tergantung kondisi di tempat tinggalmu. Keterbatasan ruang mungkin menyulitkan kamu dan adikmu untuk memiliki kamar sendiri-sendiri.
    • Jika tempat tinggalmu memiliki keterbatasan ruang, kamu mungkin bisa menata ulang kamar sehingga memungkinkan kamu memiliki privasi tersendiri. Bicarakan dengan orang tua untuk merombak ruang kerja menjadi kamar tidur, atau mungkin gudang atau loteng.
    • Saat berbicara dengan orang tua dan menyampaikan permintaanmu, angkatlah masalah privasi. Akan lebih mudah bagi orang tua untuk membuat pengaturan jika hal itu menyangkut privasi daripada sekadar menjadi solusi untuk melerai pertengkaran jangka pendek.
    • Kamu mungkin bisa mengatakan sesuatu seperti, “Ayah, ibu, aku tahu kita tidak punya ruang ekstra berlebihan, tetapi aku semakin besar dan aku benar-benar ingin kita mencoba mencari cara agar aku bisa punya kamar sendiri supaya aku punya lebih banyak privasi."
    • Jika orang tua sedang merencanakan untuk pindah rumah, beri tahu mereka bahwa kamu benar-benar ingin memiliki kamar sendiri dan akan senang sekali kalau mereka mempertimbangkan hal tersebut saat memilih rumah baru.
    Iklan

Tips

  • Berikan kesibukan untuk adikmu sehingga dia tidak mengganggumu.
  • Jangan berdebat. Dia memang ingin memancing pertengkaran denganmu, lantas mengapa kamu harus meladeninya? Jika kamu kesulitan mengendalikan amarah, tariklah napas dalam dan katakan kepadanya secara baik-baik bahwa kamu ingin sendirian selama beberapa saat.
  • Cobalah melakukan kegiatan yang dia sukai dan setelah selesai katakan kepadanya bahwa kamu ingin sendirian selama beberapa saat. Mudah-mudahan dia bersedia membiarkan kamu sendirian.
  • Cobalah untuk bersikap ramah kepada adikmu. Ingatkan kepadanya bahwa suatu saat nanti kamu akan menjadi satu-satunya keluarga yang dia miliki.
  • Cobalah mengatakan kepada adikmu secara baik-baik bahwa dia tidak menyukainya jika orang lain melakukan apa yang dia lakukan kepadamu. Mungkin saja dia tidak menyadari bahwa perilakunya sangat mengganggu.
  • Jadilah kakak yang baik dan tunjukkan kepada adikmu bagaimana perilaku yang benar. Jangan menceramahinya, tetapi jadilah panutan dengan memberi contoh yang baik.
  • Jika semua upayamu menemui jalan buntu, abaikan saja dia. Lama-kelamaan dia akan bosan dan berhenti menggangumu.
  • Bujuklah adikmu untuk menaruh minat yang sama pada hal-hal yang kamu sukai. Hubungan kamu berdua akan semakin erat.
  • Tunjukkan bahwa kamu mendukungnya. Jika dia ikut serta dalam suatu acara besar, datanglah dan berikan dia semangat!
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah menggunakan bahasa yang kasar karena akan menimbulkan masalah dengan orang tua.
  • Jika adikmu memulai perkelahian, katakan kepadanya untuk menghentikannya, kemudian temui orang tua. Balas melawan hanya akan menyebabkan kebencian dan kemarahan lebih besar.
  • Jangan pernah mengata-ngatai adikmu atau memukulnya.
  • Jangan ikut-ikutan berperilaku buruk. Jika adikmu berusaha menghinamu, adukan kepada orang tua atau tinggalkan dia.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 80.362 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan