PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ingin menyemangati teman yang membutuhkan dukungan, tetapi tidak tahu caranya? Adakalanya, Anda ingin memberikan dukungan kepada teman yang baru putus cinta, sedang mengalami depresi berat , atau ingin menurunkan berat badan agar ia tetap atau kembali bersemangat. Untuk itu, pelajari cara tepat memberikan dukungan agar orang yang dibantu tidak merasa terganggu. Biasanya, kehadiran dan perhatian Anda sudah cukup membuatnya bersemangat.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyemangati Teman yang Sedang Menghadapi Masalah Berat

PDF download Unduh PDF
  1. Saat Anda mendengar kabar bahwa seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masalah atau kemelut, mungkin ia baru bercerai, putus cinta, mengalami kedukaan, atau sedang sakit, berusahalah mengontaknya sesegera mungkin. Orang-orang yang sedang menghadapi kesulitan atau kemelut cenderung merasa terisolasi. [1]
    • Jika ia berada di luar kota atau sulit ditemui, hubungi melalui telepon, surel, atau WA.
    • Anda tidak perlu menjelaskan bahwa Anda tahu ia sedang mengalami masalah. Perhatian, sapaan, dan dukungan yang Anda berikan bisa menyemangati orang yang sedang menghadapi kesulitan.
    • Anda boleh menemuinya, tetapi jangan datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Hal ini sangat bermanfaat jika ia sedang sakit sehingga tidak bisa keluar rumah.
  2. Dalam kondisi tertentu, banyak orang ingin menceritakan hal-hal yang dialami atau mencurahkan perasaan, terutama mereka yang sedang menghadapi kemelut. Mungkin Anda memiliki opini tentang masalah yang ia hadapi, tetapi Anda tidak perlu memberikan pendapat atau nasihat, terutama jika tidak diminta. [2]
    • Fokuskan perhatian kepada teman agar ia tahu bahwa Anda bisa diandalkan sehingga ia tetap bersemangat selama menjalani proses pemulihan.
    • Jika Anda pernah mengalami masalah yang sama, manfaatkan pengalaman ini untuk memberikan saran atau nasihat.
    • Sampaikan kepadanya bahwa Anda bisa memberikan saran atau nasihat. Namun, jangan terkejut seandainya ia menolak.
  3. Alih-alih memberikan nasihat, lebih baik Anda memberikan bantuan yang benar-benar ia butuhkan. Bagi orang yang sedang mengalami kesulitan, langkah ini sangat besar manfaatnya meskipun Anda hanya melakukan hal-hal kecil.
    • Berikan bantuan dengan melakukan aktivitas sehari-hari, misalnya membelikan bahan makanan, berbenah rumah, atau memberi makan hewan peliharaan. Aktivitas tersebut biasanya langsung terhenti saat kehidupan seseorang terkendala.
  4. Emosi yang terdampak oleh perubahan besar dalam keseharian (karena penyakit, meninggalnya orang terkasih, perceraian, atau perpisahan) biasanya sangat tidak stabil. Kemarin, ia bisa menerima keadaan, tetapi hari ini, ia sedih lagi.
    • Jangan mengatakan kepadanya, "Kemarin sepertinya kamu baik-baik saja. Ada apa?" atau "Sampai kapan kamu seperti ini?"
    • Kendalikan rasa tidak nyaman saat ia sedang kesal atau sedih. Menghadapi orang yang meluapkan emosi negatif bukan hal mudah, terutama saat Anda berinteraksi dengan orang-orang terdekat. Ingatlah bahwa ia meluapkan emosi karena sedang mengalami kemelut, bukan karena Anda. Biarkan ia merasa bebas mengekspresikan perasaan saat bersama Anda.
  5. Tunjukkan kepadanya bahwa Anda bersedia membantu dan memberikan dukungan. Meskipun akan lebih baik jika ada beberapa orang yang memberikan dukungan agar Anda tidak memikul beban sendirian, berusahalah menjadi salah satu pemberi dukungan yang baik.
    • Beri tahukan kepadanya bahwa ia tidak membuat Anda merasa terbebani, misalnya dengan berkata, "Kalau kamu sedang kesal atau tertekan, telepon aku, ya! Aku siap membantu".
    • Langkah ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang baru putus cinta atau bercerai. Jika mereka ingin mengobrol dengan mantan kekasih/pasangan, teman yang suportif adalah orang yang siap dihubungi.
  6. Saat menghadapi kesulitan hidup, misalnya penyakit, kedukaan, dan lain-lain, banyak orang cenderung mengabaikan kebutuhan primer sehingga melupakan jadwal makan, tidak memedulikan penampilan, dan enggan keluar rumah.
    • Ingatkan teman agar ia tetap merawat diri , misalnya mandi 2 kali sehari dan rutin berolahraga . Agar dukungan Anda lebih bermanfaat, ajaklah ia berjalan kaki beberapa kali seminggu atau minum kopi di kafetaria supaya ia tetap memperhatikan penampilan.
    • Agar ia mau makan, bawakan makanan untuknya. Jadi, ia tidak perlu memasak dan mencuci piring. Cara lain, ajaklah ia makan di restoran atau pesan makanan jika ia belum mau/bisa bepergian.
  7. Banyak orang berniat baik saat memberikan dukungan bagi teman yang mengalami kesulitan, tetapi terkadang membuat orang yang ditolong merasa tertekan, bahkan merasa tidak berdaya. Ingatlah bahwa perceraian, penyakit, atau kedukaan bisa membuat orang merasa putus asa.
    • Berikan pilihan. Saat mengajak teman makan di restoran, biarkan ia yang menentukan kapan dan di mana ia ingin makan. Dengan demikian, ia mendapat kesempatan mengambil keputusan. Meskipun hanya menentukan hal-hal kecil, langkah ini bisa memulihkan rasa percaya diri .
    • Jangan mengeluarkan banyak uang untuknya. Anda bisa mengajaknya melakukan manikur di salon yang murah, tetapi ia akan merasa berutang jika Anda mengeluarkan banyak uang untuknya. Selain itu, Anda membuatnya merasa tidak mampu mengurus diri sendiri.
  8. Saat teman mengalami kemelut, biasanya perasaan Anda juga terpengaruh, terutama jika Anda pernah mengalami masalah yang sama.
    • Terapkan batasan. Mungkin Anda ingin terus mendampingi teman yang sedang mengalami kesulitan, tetapi jangan biarkan kehidupan Anda tersita oleh hal ini.
    • Cari tahu perilaku dan situasi yang bisa menjadi pemicu. Jika Anda memberikan dukungan kepada teman yang minggat dari rumah karena kasus KDRT dan Anda pernah mengalami hal yang sama, jangan melibatkan diri terlalu jauh.
  9. Banyak orang cenderung sangat peduli kepada teman yang mengalami kesulitan, tetapi melupakannya setelah beberapa waktu. Jangan bersikap seperti ini. Lakukan interaksi secara rutin dengan menanyakan kabarnya agar ia tahu bahwa Anda siap dihubungi jika ia membutuhkan bantuan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menyemangati Teman yang Mengalami Depresi

PDF download Unduh PDF
  1. Ingatlah bahwa orang yang menghadapi kesulitan belum tentu mengalami depresi. Akan tetapi, jika teman Anda menunjukkan gejala depresi, pastikan ia mendapatkan pertolongan agar depresi tidak bertambah parah. [3]
    • Apakah ia selalu terlihat sedih, cemas, atau apatis? Apakah ia terkesan putus asa atau pesimis (keadaan tidak akan membaik, hidupku kacau)?
    • Apakah ia sering merasa bersalah, tidak berharga, atau tidak berdaya? Apakah ia selalu lelah dan kekurangan energi? Apakah ia kesulitan berkonsentrasi , mengingat sesuatu, atau mengambil keputusan?
    • Apakah ia mengalami insomnia atau sulit bangun pagi? Apakah ia menjadi sangat kurus atau sangat gemuk? Apakah ia sering kesal dan marah ?
    • Apakah ia pernah mengatakan atau sering membahas tentang kematian atau bunuh diri? Apakah ia pernah melakukan usaha atau mengatakan ingin bunuh diri? Jika pernah, keinginannya menjelaskan apa sebabnya ia mengatakan bahwa hidupnya tidak akan membaik.
  2. Tunjukkan empati atas kesedihannya, tetapi jangan terus membahasnya. Ingatlah bahwa kesedihan, pesimisme, dan rasa tidak berdaya adalah hal yang nyata. Berusahalah memahami bahwa ia sedang merasakan emosi negatif lalu alihkan perhatiannya kepada hal yang lain. [4]
    • Anda tidak perlu berusaha keras mengalihkan perhatiannya sebab penderita depresi cenderung mudah teralihkan. Contohnya, saat Anda berdua berjalan pantai, Anda bisa mengubah topik percakapan hanya dengan menunjukkan indahnya pantulan cahaya matahari di air atau warna langit.
    • Membahas emosi negatif terus-menerus membuat keadaan makin buruk sebab penderita depresi akan terus mengalami kondisi negatif.
  3. Penderita depresi biasanya kesulitan menjalin hubungan emosional dengan orang lain karena masalah yang ia alami. Ia makin sulit bersosialisasi jika sikapnya membuat Anda sakit hati.
    • Adakalanya, penderita depresi kesulitan mengendalikan emosi sehingga mudah marah atau mengucapkan kata-kata kasar. Ingatlah bahwa ia melakukan hal ini karena depresi, alih-alih karena keinginannya sendiri.
    • Jangan biarkan ia memperlakukan Anda seenaknya. Jika ia bersikap kasar karena depresi, ia perlu menemui terapis sebab Anda mungkin tidak mampu menolongnya. Sampaikan kepadanya bahwa Anda akan mendukungnya jika ia tidak bersikap semena-mena.
  4. Depresi kerap disebabkan oleh ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak. Alih-alih hanya merasa sedih atau kesal, penderita depresi cenderung tidak berdaya karena merasa putus asa atau tidak berharga.
    • Jangan menasihati teman dengan mengatakan, "Lupakan saja" atau "Kamu akan hidup bahagia kalau berlatih yoga , menguruskan badan, bersosialisasi, dan lain-lain". Selain membuat ia merasa bersalah dan tidak nyaman karena apa yang ia alami, cara ini membuat ia tidak mengandalkan Anda.
  5. Depresi membuat aktivitas simpel sulit dilakukan, misalnya membenahi rumah, mencuci piring, dan pergi bekerja. Meringankan beban dengan melakukan hal-hal kecil bisa berdampak sangat besar bagi penderita depresi.
    • Penderita depresi menghabiskan banyak energi untuk mengatasi gangguan mental yang menyita seluruh kehidupannya sehingga tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari.
    • Sesekali, bawakan makan malam yang ia sukai, bantulah ia membenahi rumahnya, atau tawarkan merawat hewan peliharaan.
  6. Gangguan depresi tidak mudah diatasi. Membantu teman dengan menjadi pendengar yang baik lebih bermanfaat daripada memberikan nasihat atau pendapat tentang masalah yang ia alami. [5]
    • Untuk memulai percakapan, Anda bisa mengatakan: "Aku sering memikirkan keadaanmu akhir-akhir ini" atau "Aku ingin mengobrol denganmu. Belakangan ini kamu sering murung".
    • Jika ia tidak bisa mengekspresikan perasaan atau membuka diri, tanyakan kepadanya: "Apa yang terjadi sampai kamu sering murung?" atau "Sejak kapan kamu merasa seperti ini?"
    • Untuk memberikan semangat, katakan kepadanya: "Jangan khawatir. Aku siap membantu" atau "Aku memahami keadaanmu. Aku akan menolongmu mengatasi kesulitan" atau "Kamu dan kehidupanmu sangat penting bagiku".
  7. Meskipun Anda adalah terapis terlatih, jangan menerapi teman, apalagi di luar jam kerja. Mendampingi seseorang yang sedang depresi dan mendengarkan keluh kesahnya bukan berarti Anda harus bertanggung jawab atas kondisi mentalnya.
    • Jika ia sering menelepon Anda tengah malam saat Anda sedang tidur pulas, mengatakan ingin bunuh diri, atau tetap murung selama bertahun-tahun, ia perlu berkonsultasi dengan terapis.
  8. Anda bisa memberikan semangat dan dukungan kepada teman, tetapi tidak bisa memberikan terapi profesional yang ia butuhkan dan mengatasi depresi hanya dengan niat baik. Jika Anda benar-benar ingin menolongnya, usulkan agar ia berkonsultasi dengan terapis meskipun percakapan ini mungkin kurang menyenangkan.
    • Mintalah pendapatnya tentang opsi menjalani terapi profesional untuk memulihkan kesehatan mental.
    • Berikan rekomendasi tentang terapis profesional yang baik jika Anda mengetahuinya atau carilah informasi tentang hal ini jika diperlukan.
  9. Depresi bukan penyakit yang bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat (misalnya radang tenggorokan). Penderita depresi mungkin harus berjuang seumur hidup meskipun ia mendapatkan pengobatan yang tepat.
    • Jangan berhenti menolongnya. Depresi membuat penderitanya merasa sangat kesepian dan terisolasi, bahkan merasa seperti tidak waras, tetapi ia akan merasa lebih kuat jika ada yang mendukung.
  10. Meskipun Anda ingin menolong teman agar ia terbebas dari masalah, jangan mengabaikan diri sendiri saat Anda memberikan dukungan.
    • Pastikan Anda tetap memperhatikan diri sendiri. Sesekali, hindari interaksi dengan teman yang sedang depresi. Habiskan waktu dengan orang-orang yang positif dan tidak membutuhkan dukungan orang lain.
    • Ingat, hubungan yang tidak resiprokal dengan teman yang mengalami depresi bisa memicu perlakuan semena-mena dan egois. Jangan terlibat dalam hubungan seperti ini.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyemangati Teman yang Ingin Menurunkan Berat Badan

PDF download Unduh PDF
  1. Anda tidak berhak mengatur orang lain sebab Anda hanya perlu mengatur diri sendiri. Menasihati teman agar ia menurunkan berat badan adalah perilaku tidak sopan dan bisa merusak persahabatan. Biarkan orang lain mengambil keputusan sendiri dan menentukan yang terbaik untuk diri sendiri. [6]
    • Hal ini tetap berlaku meskipun berat badannya menimbulkan gangguan kesehatan. Bisa jadi, ia sudah tahu masalahnya dan ia akan melakukan sesuatu jika ingin mengatasinya.
  2. Orang-orang yang ingin menurunkan berat badan biasanya membutuhkan dukungan dari teman-teman. Jika ia mau menceritakan rencananya kepada Anda, cari tahu program diet dan latihan fisik yang akan ia jalankan. [7]
    • Buatlah komitmen untuk berolahraga bersama. Sampaikan kepadanya bahwa Anda ingin menemaninya bersepeda atau berlari setiap sore. Berikan semangat dengan mengajaknya berlatih di gym .
    • Santaplah makanan yang ia siapkan atau menu dietnya agar ia tidak merasa terisolasi karena harus berdiet.
  3. Anda tidak bertanggung jawab memantau kehidupan orang lain. Jika ia tidak memintanya, jangan mencari tahu aktivitasnya, menu makannya, berat badannya, dan lain-lain. Anda bukan pengawas orang yang sedang berdiet. Jangan memonitor kehidupan orang lain sebab Anda hanya perlu memberikan dukungan dan semangat.
    • Berikan pujian atas progres dan keberhasilannya.
    • Jangan mengkritik orang lain apabila ia melakukan tindakan yang keliru. Anda tidak berhak menegur teman jika ia menyantap makanan cepat saji atau enggan berolahraga.
  4. Luangkan waktu untuk merayakan keberhasilannya apabila ia mampu menurunkan berat badan sesuai target atau ia ingin meningkatkan intensitas latihan. Pastikan perayaan bukan dengan menikmati makanan dan tidak terfokus pada makanan.
    • Ajaklah ia menonton film, belikan alat pedikur, atau berikan buku favorit yang belum sempat ia beli.
  5. Saat mengobrol dengan teman, jangan terfokus pada menu diet, berat badan, atau olahraga yang tidak dilakukan. Alih-alih, tanyakan kabarnya, aktivitas di sekolah atau di kantor, hewan peliharaannya.
    • Entah ia berhasil atau gagal menurunkan berat badan, ia tetap teman Anda. Kesehariannya bukan hanya mengurusi makanan dan berolahraga untuk menurunkan berat badan.
  6. Saat seseorang membutuhkan dukungan, Anda tidak perlu memberikan segudang saran "bermanfaat" untuk melakukan perbaikan, menjelaskan program latihan, dan memberikan buku tentang cara menurunkan berat badan.
    • Sebaiknya Anda menanyakan apa yang ia butuhkan dan memberikan dukungan, alih-alih melakukan sesuatu yang tidak berguna.
    Iklan

Tips

  • Jangan mengucapkan kata-kata yang menilai saat Anda menyemangati teman yang sedang menghadapi kesulitan, mengalami depresi, atau menurunkan berat badan. Anda membuatnya kesal jika mengucapkan, "Seharusnya kamu bersikap lebih bijaksana" atau "Kamu tidak akan mengalami depresi karena harus menurunkan berat badan jika menerapkan pola makan sehat".
  • Malam hari adalah waktu yang paling sulit dijalani oleh orang-orang yang menghadapi masalah atau perlu disemangati. Bersiaplah memberikan dukungan kepada mereka.
Iklan

Peringatan

  • Jangan pernah mengatakan kepada seseorang bahwa Anda tahu apa yang ia rasakan. Mungkin Anda tidak tahu perasaannya. Seandainya Anda tahu, jauh lebih baik jika Anda mau mendengarkan ia berbagi perasaan, alih-alih memberi tahu apa yang seharusnya ia rasakan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 52.742 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan