Sebagian mertua memang baik, tetapi tidak semuanya. Mereka mengirimi Anda kue buatan sendiri dan mendukung setiap keputusan Anda. Atau setidaknya mereka senang karena Anda menjadi bagian hidup mereka dan mereka tidak pernah mencampuri urusan Anda. Beberapa lainnya buruk. Mereka terus-menerus bicara jelek tentang Anda dan meremehkan pilihan yang Anda buat. Mertua seperti ini juga bisa menjadi sumber frustrasi yang buruk bagi suami karena dia selalu terjebak di tengah-tengah. Jika Anda benar-benar menyayangi suami, berusahalah agar bisa akur dengan ibunya. Ibu mertua adalah wanita yang tidak bisa Anda abaikan sambil bermimpi masalah ini akan menguap begitu saja atau dia tiba-tiba berubah menjadi wanita yang manis. Ini adalah situasi ketika Anda harus memaksakan diri untuk memaafkan walaupun dia telah bersikap menyebalkan. Berusahalah untuk berkomunikasi dan mencoba membangun hubungan yang baik dengannya. Jika ibu mertua Anda lebih mirip penyihir jahat daripada peri baik hati, baca terus artikel ini untuk mencari tahu apa yang harus Anda lakukan.
Langkah
-
Sebelum melakukan hal lain, terlebih dahulu renungkan perasaan Anda terkait ibu mertua. Apakah Anda bisa sekali-kali menempatkan diri pada posisinya dan melihat apa latar belakang sikap campur tangan atau menghakiminya ini? Jika dia bisa menghargai putranya yang Anda nikahi, pasti ada kebaikan di dalam dirinya.
- Ingatlah bahwa bagaimana pun perasaan Anda, ibu mertua adalah salah satu orang terpenting di dalam kehidupan suami. Pastikan masalahnya bukan berasal dari kecemburuan liar Anda.
-
Bersikaplah seolah-olah Anda menyukai ibu mertua. Meskipun dia sulit untuk dihadapi atau sifatnya bertolak belakang dengan Anda, tunjukkan kepada suami bahwa kalian berdua bisa berteman baik. Ini akan membuat suami senang. Dan kalaupun ibu mertua tidak menyukai Anda, suami tidak akan pernah berpikir bahwa penyebabnya adalah perbuatan Anda atau karena Anda kurang berusaha untuk menjalin hubungan baik dengan ibunya.
-
Tetaplah bersikap sopan. Salah satu bagian tersulit dari hubungan negatif dengan ibu mertua adalah menutup mulut Anda ketika dia mulai melontarkan kritikan pedas. Bersikap sopan itu tidak berarti Anda harus diam saja dengan keadaan ini. Anda berhak membela diri, tetapi jangan sampai merendahkan diri ke tingkat yang sama dengannya.
- Sekalipun dia mengatakan hal-hal buruk tentang Anda, jangan membalasnya.
- Jangan mengkritik ibu mertua di depan suami. Suami Anda akan terjebak di antara kalian berdua, dan meskipun dia cenderung berpihak kepada Anda, persekongkolan ini tetap akan membuatnya terluka.
- Bicaralah yang baik-baik tentang ibu mertua kepada suami. Kalau suami mengatakan sesuatu yang ibunya akan atau pernah lakukan, katakanlah sesuatu yang baik. Berusahalah memuji ibu mertua setiap kali Anda berjumpa dengannya. Gunakan kata-kata seperti, “Mama hari ini kelihatan segar sekali, lo” atau “Potongan rumbut baru Mama bagus, deh”, walaupun dia berantakan dan tidak cantik. Dengan begitu, suami akan merasa Anda benar-benar berusaha untuk membangun hubungan baik dengan ibunya.
- Jangan biarkan ibu mertua melihat Anda dalam suasana hati yang buruk. Jika Anda kesal atau marah akan sesuatu, jangan pernah membiarkan dia mengetahuinya. Bisa saja dia memanfaatkan hal ini untuk merugikan Anda atau menggunjingkannya dengan anggota keluarga lain atau bahkan ke suami Anda. Semua itu hanya akan membuat Anda tampak buruk akibat kata-kata yang dilontarkan ketika marah. Tunjukkan selalu senyum yang manis dan bicaralah yang manis kepadanya.
- Jangan pernah mengkritik suami Anda di depan ibu mertua. Hal ini hanya akan membuatnya defensif dan memandang Anda dengan buruk.
-
Gunakan humor. Menyamarkan kritik dengan humor bisa menurunkan ketajaman kritik dan membuat semua orang lebih santai menerimanya. Jika ibu mertua memang hanya ingin mengeluh, carilah cara yang cerdas untuk menjawabnya.
- Misalnya, ibu mertua lagi-lagi mengeluh tentang cuaca dingin. Jawablah dengan, “Setidaknya kita tidak perlu berdiam diri di dalam rumah dan mengeluh. Ayo, mending kita ke pantai sekarang dan berjemur!”
-
Carilah kebaikan yang dia perbuat dan pujilah. Pujilah dia secara langsung dan lakukan dengan tulus. Memuji perilaku yang Anda harap dia lakukan adalah teknik yang bagus untuk membuat perilaku tersebut dia ulangi. Abaikan perilaku buruknya sama sekali, fokus saja pada kelebihannya.
- Berterimakasihlah kepada ibu mertua karena telah membesarkan seorang putra hebat yang kini menjadi suami Anda.
- Sanjung dia dengan menyampaikan pujian tentangnya yang Anda dengar dilontarkan oleh orang lain (misalnya, "Tante bilang, Mama jago banget masaknya!").
-
Bersikapbaiklah dan kenali dia lebih dekat. Seperti halnya Anda, ibu mertua juga pernah mengalami permasalahan, kebahagiaan, maupun rasa kehilangan dalam hidup. Dan seperti halnya Anda, dia juga pasti sangat peduli pada pria yang Anda nikahi. Putranya. Luangkan waktu untuk berbincang dan menanyakan tentang kehidupan ibu mertua, berusahalah untuk mengenalnya dengan lebih baik. Mungkin sebagian keluhan dia adalah dampak dari pengalaman masa lalu yang tidak terwujud, jadi dia sangat khawatir hal tersebut terulang pada Anda dan suami. Jika Anda lebih memahami ketakutan dan kekhawatirannya, Anda pasti bisa lebih meyakinkannya.
- Tanyakan kepadanya sesuatu yang menunjukkan bahwa Anda menghargai pengetahuan dia tentang hal tersebut. Tanyakan resep keik kesukaan Anda yang dia buatkan. Tanyakan bagaimana cara dia menata rambutnya agar selalu rapi. Tanyakan bagaimana cara dia menyeimbangkan pekerjaan sambil membesarkan anak-anak. Tanyakan kenapa dia sangat suka menanam bunga. Tanyakan hal-hal kecil apa pun yang akan membuat dia bercerita banyak tentang dirinya. Di sini Anda akan belajar banyak dan ini adalah kesempatan yang bagus untuk meyakinkannya tentang hal-hal terbaik yang bisa dia lakukan.
- Jika lain kali Anda mengunjungi mertua, luangkan waktu bersama dia di dapur atau duduklah di sampingnya dan mengobrollah. Jika perbincangan kalian tidak berjalan lancar, Anda bisa selalu bangkit dan menyingkir ke kamar mandi, kemudian kembali dan duduk di kursi lain.
- Mintalah dia melakukan sesuatu untuk Anda jika Anda yakin dia tidak akan keberatan. Mintalah dia membuatkan makan siang (kalau Anda berani). Mintalah dia membaca naskah laporan Anda sebelum diajukan. Mintalah pendapat profesionalnya tentang sesuatu jika dia memang menguasai bidang tersebut. Mintalah dia memangkas bunga mawar Anda. Mintalah apa pun yang merupakan keahliannya dan akan membuat dia senang karena telah membantu atau menyumbangkan nasihat.
-
Berikan hadiah. Berilah ibu mertua hadiah khusus dari Anda tanpa alasan apa pun selalin hanya untuk menunjukkan bahwa dia berarti bagi Anda. Hadiah akan menunjukkan bahwa Anda peduli karena telah meluangkan waktu dan usaha. Berikanlah hadiah buatan sendiri, atau pilihlah sendiri sesuatu yang merupakan warna atau gaya favoritnya. Kalau perlu, mintalah suami untuk memilihkan hadiah dan katakan bahwa Anda ingin memberikan itu untuk ibunya. Pastikan hadiahnya adalah sesuatu yang disukai oleh ibu mertua. Jika dia melihat bahwa Anda peduli dan mengetahui seleranya, ini akan membantu memenangkan hatinya.
-
Jelaskan kesalahpahaman yang ada. Jangan biarkan hubungan Anda dengan ibu mertua diselubungi oleh prasangka dia tentang Anda dan kebutuhan Anda. Setidaknya ini adalah sebuah area yang bisa diluruskan, walaupun dia tidak ingin mendengarkan. Bersikaplah tegas dan ulangi saja terus setiap kali kesalahpahaman terjadi. Lakukan dengan sopan, tegas, dan berulang. Pada akhirnya dia akan menyadari bahwa ada beberapa hal yang terus Anda luruskan, terlepas dari asumsi pribadinya.
- Misalnya, jika ibu mertua terus-menerus membandingkan kehidupannya yang serbasulit dengan kehidupan Anda yang beruntung dan sejahtera, tatap matanya langsung dan katakan: “Ma, aku pikir gaya hidup kami cukup sederhana. Kami juga harus membayar cicilan ini-itu seperti Mama. Kami berusaha keras menabung untuk sekolah anak dan liburan istimewa supaya anak-anak bisa bersenang-senang. Ini bukan soal beruntung atau tidak, tetapi kami punya manajemen keuangan yang baik. Kami menyisihkan penghasilan sebaik mungkin untuk memastikan anak-anak mendapatkan yang terbaik.” Ulangi terus pesan “Ini bukan keberuntungan, tetapi manajemen yang baik” setiap kali dia mengungkit masalah yang sama. Tidak akan butuh waktu lama sampai akhirnya dia bosan sendiri.
- Jika ibu mertua mengkritik penampilan atau berat badan Anda atau anak, jangan biarkan dia lolos begitu saja. Topik ini terlalu pribadi dan invasif. Anda bisa merespons misalnya, “Aku sangat menghargai kalau Mama peduli dengan berat badanku, tetapi beratku masih terbilang ideal dan pola makanku juga sehat.” Atau, “Aku mengerti kalau Mama khawatir dengan berat badan dan penampilan Kaila, tetapi aku lebih berfokus pada kepribadian dan perkembangan kecerdasannya daripada membuat dia tidak nyaman dengan penampilan fisik saja. Pola makan Kaila bagus, kok. Dia juga sehat.”
- Merespons dan menjawab omelan ibu mertua secara langsung akan cukup untuk melumpuhkannya sekaligus membuat dia tahu bahwa Anda akan membela diri dan keluarga jika dia sudah melanggar batas.
-
Beri dia ruang. Biarkan dia meluangkan waktu berdua dengan putranya. Jangan selalu menempel pada suami dan ingin mengetahui segalanya saat itu juga.
- Jangan bersaing dengan ibu mertua. Jika dia bisa memanggang keik spons terbaik atau ahli dalam bidang tertentu, jangan berusaha mengunggulinya. Jadilah diri sendiri dengan keunikan Anda yang bisa membuat suami semakin jatuh cinta. Ada ruang yang cukup luas bagi Anda serta ibu mertua di dalam hati suami.
-
Bicarakan tentang hal ini dengan suami. Memberi tahu suami itu penting. Jika dia sama sekali tidak mengetahui perasaan Anda, bisa saja dia memosisikan Anda pada situasi yang tidak Anda sukai, misalnya mengurus ibunya ketika beliau sakit. Carilah waktu yang tepat untuk duduk dan membicarakan masalah ini dengan tenang dan baik-baik.
- Beri tahu suami dengan baik-baik (ingat, dia adalah ibunya) tentang perasaan Anda. Ungkapkan fakta, jangan opini. Misalnya jika ibu mertua sengaja hendak menabrak Anda dengan mobilnya, beri tahu dia. Jangan bilang, “Mama itu mengerikan dan dia mau membunuhku!” Ceritakan dengan jelas tanpa perlu bersikap kasar dan menyakiti: “Mas, jangan-jangan penglihatan Mama memburuk, karena minggu kemarin dia mau menabrakku dengan mobilnya, padahal siang itu terang-benderang dan aku memakai gaun merah cerah.”
- Diskusikan dengan tenang. Tanyakan pula perasaan suami tentang sikap ibu Anda kepadanya (sajikan fakta Anda, bukan opini). Jika kalian berdua bisa berbagi pendapat, mungkin Anda bisa bercerita dengan lebih jujur.
- Jika hal ini baik untuk Anda, berarti baik pula untuk suami. Jangan kaget jika ternyata suami juga membenci ibu Anda dengan segenap hatinya. Ingatlah, kalau Anda baru mengetahui hal itu sekarang, berarti dia sudah berusaha menyembunyikannya dengan baik. Jadi mintalah suami untuk terus melakukannya di depan keluarga Anda.
- Jangan kaget jika suami menolak untuk memihak. Dia sama-sama mencintai Anda dan ibunya, jadi memihak ke salah satu pihak sepertinya adalah hal yang picik dan tidak berguna.
-
Terlepas dari perasaan pribadi Anda, janganlah bersikap picik. Mungkin memang ibu mertua tidak menyukai Anda dan Anda juga yakin bahwa dia tahu bahwa Anda tidak menyukainya. Namun tidak berarti Anda bisa berhenti menengoknya begitu saja. Ingatlah, dia adalah ibu dari suami Anda, dan dia memiliki peran penting dalam hidup suami. Jangan bersikap kasar jika suami ingin mengunjunginya pada akhir pekan. Anda masih harus membiarkan hubungan ibu dan anak itu tetap terjalin. Berkunjunglah bersama suami, jangan terlalu jarang datang. Bisa-bisa mertua malah menganggap Anda pengecut dan ini hanya akan membuat dia semakin tidak menyukai Anda. Ingat, tujuan Anda adalah “akur” dengan mertua.
- Meskipun demikian, Anda bisa membatasi jumlah kunjungan. Jangan sampai menempatkan diri pada situasi yang tidak bisa Anda tangani. Jika Anda harus menengoknya, lakukan dengan singat dan manis.
Iklan
Tips
- Terimalah bahwa dia akan selalu memandang Anda sebagai menantu yang berbeda dari anak-anak kandungnya. Jika ada masalah yang harus diselesaikan atau sesuatu yang harus disampaikan untuk memperbaiki perilaku buruk mertua, biarkan suami yang membahas hal itu dengannya. Ada mertua yang mahir menyerang balik dan malah menjadikan Anda musuh utama.
- Ingatlah, mungkin masalahnya bukan karena Anda pribadi. Mungkin ibu mertua menganggap tidak ada wanita yang cukup baik untuk disandingkan dengan putra kesayangannya. Itu adalah masalah psikologis dia, bukan Anda. Dalam kasus ini, masalah utamanya bukan diri Anda.
- Hormati dan sayangi mertua. Namun ingat, dia bukanlah ibu kandung Anda. Jadi jangan mengharapkan perlakukan yang sama darinya. Sikap saling menghormati dan bertanggung jawab sudah cukup untuk membuat hubungan Anda dengannya bahagia dan berjalan lancar.
- Biarkan suami dan ibunya menghabiskan waktu berdua dengan santai tanpa Anda. Bicarakan terlebih dahulu dengan suami dan mintalah suami untuk meyakinkan ibu mertua bahwa dia akan selalu menyayanginya. Hanya saja setelah menikah, suami dan Anda membutuhkan lebih banyak ruang untuk membangun rumah tangga.
- Jika ibu mertua menelepon dan Anda tidak sempat menjawab, telepon balik! Semua orang tahu, di ponsel pasti tercantum identitas si penelepon. Ibu mertua tahu Anda pasti mengenali nama atau nomernya. Tidak ada yang lebih buruk daripada sikap pasif-agresif. Dia pasti sadar jika Anda berusaha menghindar. Mengabaikan dia tidak akan membuat hubungan kalian menjadi lebih baik. Balaslah teleponnya sesegera mungkin, dan kalau perlu, buatlah percakapannya tetap singkat tetapi manis.
- Kalau Anda memiliki anak, jangan sampai bermusuhan dengan ibu mertua. Jika dia memperlakukan anak-anak Anda dengan baik, berarti dia tidak sepenuhnya buruk. Jangan membuat sentimen pribadi Anda mencegah anak-anak untuk bertemu dengan neneknya. Izinkan suami membawa anak-anak untuk berkunjung, sementara Anda bisa memiliki waktu untuk diri sendiri. Ini bisa menjadi cara yang bagus untuk menunjukkan kepada suami bahwa Anda bukan tipe wanita yang memanfaatkan anak-anak untuk mengendalikan dengan cara manipulatif. Anda boleh saja tidak menyukai ibu mertua, tetapi jika Anda berusaha menjauhkan anak-anak darinya, mungkin inilah saatnya untuk bercermin, jangan-jangan masalahnya bukan pada ibu mertua, tetapi pada Anda.
- Sisi positifnya adalah, semakin umur Anda bertambah, umumnya semakin baik pula hubungan mertua-menantu ini. [1] X Teliti sumber <i>Relationships With Mothers-in-Law Improve With Age, Poll Reveals</i>, p. 12, Jet, May 27, 1996
Peringatan
- Jangan pernah sekali pun meminta ibu mertua untuk tinggal satu atap bersama Anda!
- Jangan biarkan dia mengendalikan hidup Anda. Jika Anda benar-benar sudah berusaha sebaik mungkin untuk memenangkan hatinya tetapi dia masih tetap membenci Anda, maka Anda memiliki dua pilihan. 1. Bicarakan hal ini dengan mertua. Katakan, “Aku merasa Mama sama sekali tidak menyukaiku. Salahku apa?” Atau, 2.: Abaikan dan lanjutkan hidup! Ibu mertua hanyalah satu bagian kecil dari hidup Anda. Bekerjalah dengan baik, didik anak-anak, sayangi suami, dan rawatlah orang tua Anda sendiri. Jangan biarkan orang yang jahat merusak semuanya.
- Jangan terus-menerus mengeluh tentang dia. Anda dan pasangan saling mencintai dan bahagia (iya, kan?), jadi jangan biarkan orang lain merusaknya. Jangan selalu merengek tentang ibu mertua. Ketika suami memberi tahu Anda hal-hal kecil tentangnya, jangan bicara nyinyir dan mulai menciptakan masalah. Mengangguk saja dan tersenyum, kemudian ubah topik percakapan. Simpel!
- Jangan menabuh genderang perang. Ocehan-ocehan kecil masih bisa ditoleransi, tetapi teriakan dan makian tentu tidak. Jika Anda pernah membentaknya, “Aku benci Mama! Kenapa tidak mati saja?!” berarti Anda sudah keterlaluan. Peraturan umumnya adalah: Jika Anda memperlakukan ibu mertua seperti memperlakukan ibu kandung saat Anda masih zaman remaja puber, berarti kebencian Anda sudah terlalu kentara. Mundurlah dan siapkan hadiah yang banyak untuk menebusnya!
- Jangan berpura-pura. Jika usia ibu mertua sudah lebih dari 25 tahun, tentu saja dia sudah memiliki segudang pengalaman hidup. Jika Anda tiba-tiba bersikap semanis madu, dia bisa mengetahui kebenaran di baliknya. Ini adalah zona yang berbahaya. Memang dia tidak menyukai Anda sekarang, tetapi jika Anda mendadak bersikap terlalu manis untuk menyuapnya, dia tentu akan curiga dan akan selalu mengawasi Anda.
- Jangan beri tahu ipar bahwa Anda membenci ibu mertua. Jika suami memiliki kakak atau adik, jadikan mereka sekutu.
Referensi
- ↑ Relationships With Mothers-in-Law Improve With Age, Poll Reveals , p. 12, Jet, May 27, 1996