Unduh PDF Unduh PDF

Hidup berjalan dengan cepat dan terkadang saat hal-hal negatif bertumpuk, Anda cenderung mudah melupakan hal-hal yang memberikan kesuksesan pada diri dan kehidupan. Namun, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan kebahagiaan dalam hidup. Anda bisa mengubah fokus, memperbaiki sikap, dan mengembangkan kehidupan sosial untuk bergerak menuju kepuasan hidup yang lebih besar.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengubah Fokus dalam Hidup

Unduh PDF
  1. Terkadang, Anda mudah melupakan semua hal yang sudah dimiliki saat terus berandai-andai (mis. mengharapkan sesuatu yang belum dimiliki). Dengan melatih diri untuk bersyukur, Anda bisa mengubah fokus diri dan menyadari berbagai hal baik yang ada dalam hidup sehingga Anda memiliki pandangan atau sikap yang lebih positif terhadap kehidupan yang ada. [1]
    • coba buat daftar berbagai hal yang layak disyukuri. Awali dengan menulis lima hal yang Anda syukuri dan setiap hari, tambahkan lima hal baru dalam daftar.
    • Anda bisa mencatat hal-hal dasar ke daftar, seperti tersedianya tempat tinggal, pakaian, dan makanan. Setelah itu, beralihlah ke hal spesifik yang terjadi pada hari tersebut, seperti secangkir teh yang menyegarkan, momen obrolan yang menarik dengan teman lama, atau kesempatan untuk melihat matahari terbenam yang indah.
    • Anda juga bisa membaca seluruh entri dalam daftar saat merasa terpuruk untuk mengingatkan diri sendiri akan hal-hal yang bisa Anda syukuri.
  2. Akan mudah bagi Anda untuk merasa kewalahan dengan segala masalah yang ada dan terpaku pada hal-hal yang tidak bisa diduga. Mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa dikendalikan tidak akan membantu Anda karena tentu saja Anda tidak bisa berbuat apa pun mengenai hal-hal tersebut. Kondisi ini hanya membuat Anda terpaku pada keraguan dan kelemahan diri. Sebagai gantinya, pikirkan berbagai hal yang bisa Anda ubah atau perbaiki, dan fokuskan energi untuk mengubah atau memperbaiki aspek-aspek tersebut. [2] [3]
    • Sebagai contoh, Anda tidak memiliki kendali atas apa pun yang rekan kerja lakukan, tetapi Anda bisa mengatur performa diri di tempat kerja. Sebagai contoh lain, Anda tidak bisa mengendalikan pilihan yang kakak/adik Anda ambil dalam kehidupan percintaannya, tetapi Anda tetap bisa mengendalikan pilihan yang diambil dalam kehidupan percintaan sendiri.
  3. Coba tegaskan kepada diri sendiri hal-hal yang dirasa penting dalam hidup. Aspek-aspek ini tidak selalu mengacu pada kesuksesan secara materi, tetapi coba bayangkan sosok yang Anda ingin cerminkan dari diri dan watak-watak yang Anda sukai atau pandang tinggi pada orang lain. Setelah Anda mengenali nilai-nilai tersebut, Anda bisa memikirkan cara merealisasikannya. [4]
    • Salah satu cara mengetahui dengan jelas nilai-nilai yang Anda anut adalah mengenali sosok-sosok yang Anda kagumi. Tanyakan kepada diri sendiri tentang hal yang Anda kagumi dari mereka, serta cara agar bisa menjadi seperti mereka.
    • Anda juga bisa membuat daftar watak atau karakter yang Anda junjung tinggi pada diri sendiri dan orang lain, seperti kesetiaan, kejujuran, kreativitas, dan keberanian.
  4. Mengkritik diri sendiri memang berguna membantu Anda menemukan kelemahan diri dan memberikan kesempatan untuk memperbaikinya. Namun, tentu saja kritik yang berlebihan bisa menghancurkan harga diri dan membuat Anda merasa jauh lebih terpuruk. Ingatlah bahwa semua orang tidak selalu meraih kesuksesan setiap saat dan ketidakberhasilan dalam meraih tujuan atau cita-cita yang tinggi tidak lantas menjadikan Anda sebagai sosok yang gagal. [5]
    • Cara terbaik untuk memandang kritik diri adalah membayangkannya sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri, dan bukan momen untuk melihat semua hal yang Anda tidak sukai dari diri sendiri. Secara spesifik, cari aspek-aspek pada diri sendiri yang dapat diubah agar Anda bisa memperbaikinya, alih-alih menyalahkan sesuatu yang bersifat universal atau tidak dapat diubah. Sebagai contoh, daripada mengatakan, “Aku memang bukan orang yang cerdas!”, beri tahu diri sendiri, “Bukannya belajar, aku malah begadang untuk menonton televisi. Aku harus berusaha lebih keras lagi.” Ucapan seperti ini dapat memotivasi diri untuk memperbaiki kekurangan, dan bukan berfokus pada kegagalan. [6]
  5. Hindari pikiran negatif . Pola pikir negatif merupakan salah satu aspek yang sering dihadapi dalam hidup, tetapi hal ini juga tetap bisa dikendalikan. Pikirkan berbagai pandangan negatif Anda mengenai dunia luar, kemudian secara sadar buat keputusan atau langkah untuk tidak memegang pandangan tersebut. Ada beberapa jenis pola pikir negatif yang cukup umum. Pola-pola ini terkadang disebut sebagai distorsi kognitif karena merupakan pola pikir yang salah. Beberapa pola pikir negatif yang sering menghalangi Anda dalam menikmati sisi positif atau merasakan kebaikan dalam hidup mencakup: [7] [8]
    • Pola pikir “semua atau tidak sama sekali” ( all-or-nothing ). Pola pikir ini membuat Anda melihat segala sesuatu sebagai “hitam putih” dan menutup pikiran Anda dari kemungkinan adanya “area abu-abu” atau titik tengah. Sebagai contoh, Anda mungkin berpikir bahwa Anda harus mendapatkan nilai A dalam ujian. Jika tidak, Anda adalah sosok yang gagal. Ingatlah bahwa selalu ada area abu-abu di dunia ini dan hanya karena Anda tidak bisa mencapai semua tujuan, tidak berarti Anda adalah sosok yang gagal.
    • Kebiasaan “mematikan” hal positif. Dalam pola seperti ini, Anda berusaha mencari cara “merendahkan” kesuksesan yang sudah diraih. Anda akan mengabaikan atau menyepelekan berbagai momen positif dengan alasan seperti, misalnya, “Ah, itu hanya keberuntungan saja.” Tentunya, Anda akan kesulitan merasa bahagia dengan hidup yang ada saat Anda tidak bisa menerima kesuksesan sama sekali.
    • Kebiasaan melabeli sesuatu. Dalam pola ini, Anda memandang kegagalan atau masalah sebagai “kesempatan” untuk menerapkan label umum pada beberapa hal dalam hidup. Sebagai contoh, Anda mungkin menyebut diri sebagai sosok yang gagal, seorang pecundang, “si bodoh”, atau istilah-istilah lain yang terkesan menggeneralisasi. Anda mungkin melakukan kesalahan sesekali. Namun, kebiasaan melabeli segala sesuatu seperti itu justru akan terikat pada kesalahan yang dilakukan, dan bukan keberhasilan Anda.
  6. Salah satu hal yang menghalangi Anda dari kebahagiaan dalam hidup adalah keputusan sulit yang dibiarkan “menggantung”. Lagi pula, seberapa “tenang” atau leganya Anda saat mengetahui bahwa hal besar ini masih menunggu keputusan dari Anda? Alih-alih mendiamkannya atau “menggantungkannya” begitu saja, tangani hal tersebut sejak awal. Jangan mengesampingkan atau menunda-nunda keputusan atau langkah penting untuk diambil nanti (terutama di masa mendatang yang belum diketahui jelas). Segera pikirkan dan ambil keputusan besar sesegera mungkin. [9]
    • Sebagai contoh, jika Anda perlu memutuskan apakah Anda ingin mengakhiri hubungan dengan kekasih, ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai keputusan akhir (mis. membahas apa yang Anda rasakan dengan sahabat atau anggota keluarga). Jika Anda perlu menentukan kampus pilihan, buat daftar pro dan kontra untuk setiap kampus, kemudian mintalah orang tua atau sahabat untuk membantu Anda meninjau pilihan-pilihan yang ada.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengubah Sikap

Unduh PDF
  1. Dengan tersenyum, bahkan saat Anda sedang bersih, Anda akan merasa lebih baik dan nyaman dengan diri sendiri, terlepas dari apa pun yang dilakukan. Suasana hati pun akan menjadi lebih positif dan Anda bisa berpikir lebih baik mengenai situasi yang ada dalam perspektif yang lebih luas. Selain itu, senyuman akan membuat Anda tampak lebih ramah dan percaya diri. Tentunya, orang lain ingin bertemu dengan meluangkan waktu bersama sosok seperti itu. [10]
    • Ingatlah untuk tersenyum saat Anda akan melakukan aktivitas sehari-hari, seperti saat berangkat ke kantor di pagi hari, menyelesaikan pekerjaan di rumah, dan bahkan bersantai di sore/malam hari. Anda juga bisa mengatur pengingat pada ponsel agar Anda ingat untuk lebih sering tersenyum.
  2. Terkadang, Anda mudah merasa kewalahan saat berfokus pada apa yang ada saat ini dan situasi atau kondisi yang Anda seharusnya hadapi (mis. pekerjaan atau tanggung jawab lain). Ketegangan yang terasa saat Anda berusaha bergerak cepat bisa memicu stres. Coba luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk berhenti melakukan aktivitas dan menenangkan diri agar Anda bisa mengisi kembali energi yang terkuras. Setelah itu, hadapi kembali masalah atau tantangan yang ada dengan energi yang terkumpul. [11]
    • Aktivitas-aktivitas seperti yoga atau latihan kesadaran yang mengharuskan Anda untuk menenangkan diri dan berfokus pada apa yang ada saat ini merupakan media yang tepat untuk beristirahat sejenak dari kesibukan dan tekanan sehari-hari. Latihan-latihan tersebut membantu Anda rehat dan mencari ruang pada pikiran untuk berfokus pada hal-hal lain. Coba ikuti kelas atau tonton video di internet untuk mempelajari dasar-dasar latihan yoga rutin.
  3. Pada awalnya, Anda mungkin kesulitan mengapresiasi hidup yang ada, terutama saat merasa terpuruk. Oleh karena itu, berpura-puralah berbahagia. Tunjukkan senyuman atau katakan sesuatu yang manis dan menyenangkan mengenai seseorang. Anda akan terkejut saat menyadari bahwa perubahan kecil ini bisa mengubah pola pikir Anda. [12]
    • Sebagai contoh, jika Anda mengalami hari yang buruk di tempat kerja, berusahalah mengalihkan pikiran dari diri sendiri dengan menanyakan kabar rekan kerja yang lain atau memberikan pujian kepada seseorang. Dengan berfokus kepada orang lain, Anda pada akhirnya bisa merasa lebih positif dan bahagia.
  4. Rawat tubuh Anda . Kesehatan mental Anda terikat dengan kondisi fisik. Jika Anda ingin memiliki sikap yang lebih positif terhadap hidup, pastikan Anda merawat tubuh agar sebisa mungkin kondisinya tetap terjaga. Anda memang tidak lantas harus berubah menjadi model pakaian renang, tetapi setidaknya pastikan Anda merawat diri dengan baik. Selain itu, saat tubuh mulai bugar, Anda akan merasa lebih percaya diri dengan penampilan dan kesehatan pribadi.
    • Olahraga merupakan aktivitas yang tepat untuk menjaga penampilan dan kebugaran tubuh. Latihan singkat (termasuk berjalan kaki setiap hari selama 10 menit) membantu otot-otot agar tetap bergerak dan mendorong otak untuk memproduksi endorfin, hormon yang memicu rasa bahagia. Selain itu, dengan berolahraga, penampilan Anda akan tampak lebih baik dan Anda bisa memiliki lebih banyak energi. [13]
    • Makan secara sehat dan teratur . Nutrisi yang baik akan memberikan Anda energi dan menjaga tubuh agar tetap bugar dan terawat. Berusahalah untuk mengonsumsi gandum utuh, sayur-sayuran, dan protein rendah lemak, serta hindari kudapan manis dan makanan yang diproses di pabrik. Anda juga bisa mengendalikan porsi makan sebagai langkah tepat untuk menjaga berat badan yang normal dan sehat. [14]
    • Pastikan Anda tidur dengan cukup . Dengan tidur cukup, Anda akan tetap merasa berenergi dan positif, serta mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas. Tidur di malam hari dalam durasi yang sehat tentu saja memberikan manfaat yang baik. Namun, Anda bisa melengkapinya dengan tidur siang jika perlu. Sebagian orang perlu tidur selama 7-8 jam setiap hari agar tubuhnya kembali segar dan bugar, tetapi beberapa orang tetap bisa meraih kondisi seperti itu dengan durasi tidur yang lebih singkat.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Berbicara dengan Orang Lain

Unduh PDF
  1. Salah satu cara agar Anda merasa bahagia dan nyaman dengan diri sendiri adalah berinteraksi dengan orang-orang yang Anda anggap penting. Bertemu teman-teman dan anggota keluarga yang Anda pedulikan (dan peduli kepada Anda) merupakan langkah tepat untuk menyegarkan jiwa dan raga, serta mengenang masa-masa indah yang pernah dilalui bersama mereka. [15] [16]
    • Saat Anda merasa tidak percaya diri atau terpuruk, hubungi teman untuk mengobrol atau ajaklah ia bertemu di kedai kopi. Teman yang baik bisa memberikan dukungan atau bahkan sekadar mendengarkan keluh kesah Anda.
    • Saat merasa terpuruk, Anda mungkin cenderung menutup diri. Namun, perlu diingat bahwa hal tersebut tidak akan berdampak baik. Meskipun sulit, cobalah bangkit dan pergilah ke suatu tempat untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ini adalah salah satu langkah terbaik yang bisa dilakukan saat Anda sedang bersedih. [17]
  2. Saat orang lain menghubungi Anda dan mencoba memberikan bantuan, pastikan Anda berterima kasih atas bantuan atau pemberiannya. Hal ini dapat berupa bantuan sederhana atau dukungan yang Anda butuhkan pada masa-masa sulit. Berterima kasih seperti ini juga merupakan langkah yang tepat untuk mengingatkan diri akan berbagai hal dan bantuan yang diberikan orang lain kepada Anda. Selain itu, Anda pun akan sadar bahwa Anda adalah sosok yang orang lain ingin bantu. [18]
    • Anda tidak harus berterima kasih kepada orang-orang yang dikenal saja. Menghargai atau berterima kasih kepada orang asing yang mau membukakan atau menahan pintu bisa memberikan Anda sedikit kebahagiaan. Selain itu, ia pun akan mengapresiasi rasa terima kasih Anda sehingga ikut merasa bahagia.
  3. Menjadi sukarelawan dan bekerja bersama orang lain merupakan langkah tepat untuk merasa lebih bahagia dan bangga terhadap diri sendiri. Selain bisa mendapatkan manfaat dan kebahagiaan saat melihat orang lain berbahagia, Anda juga bisa berbangga karena sudah menjadi sosok yang mau dan mampu membantu orang lain. [19]
    • Anda bisa menjadi sukarelawan di dapur umum atau mendaftarkan diri sebagai pengasuh anjing di penampungan hewan di kota Anda.
  4. Situs-situs web seperti Facebook dan Twitter memang mengasyikkan, tetapi keduanya juga bisa membuang-buang waktu Anda dan memberikan dampak negatif terhadap persepsi diri. Akan mudah bagi Anda untuk dihantui ketakutan tentang apakah orang-orang “menyukai” kiriman Anda. Selain itu, melihat orang-orang bersenang-senang juga justru bisa menghancurkan kepercayaan diri jika Anda terpaku pada kebahagiaan yang mereka tunjukkan jika dibandingkan dengan kondisi Anda saat ini. [20]
    • Salah satu hal yang dapat membantu adalah menghapus beberapa “teman” di internet. Jika Anda saat ini masih berteman dengan sosok-sosok “palsu” dan bersikap negatif, mereka hanya mengotori lini masa dan membuat Anda merasa terpuruk. Hal ini penting untuk diperhatikan, terutama jika mereka adalah orang-orang yang sangat jarang atau tidak pernah berinteraksi dengan Anda secara langsung. Berfokuslah kepada orang-orang yang Anda pedulikan dan kasihi, serta bisa memberikan manfaat pada hidup Anda.
    • Untuk menggunakannya secara positif, jadikan media sosial sebagai batu loncatan untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Jangan sekadar “menyukai” foto liburan seseorang. Hubungi teman Anda dan ajaklah ia bertemu untuk makan siang bersama dan mengobrol tentang liburan atau aktivitas yang ia jalani. Pertemuan-pertemuan seperti ini terasa lebih “autentik” dan bisa membangun hubungan yang lebih mendalam dan bermakna.
  5. Berusahalah untuk tidak mengambil hati penolakan . Terkadang, kita tidak merasa bahagia dengan hidup karena seseorang menolak kita atau pendapat yang kita ajukan. Ingatlah bahwa penolakan bisa terjadi karena berbagai alasan. Penolakan juga bukanlah tanda bahwa Anda adalah sosok yang buruk atau tidak berharga. Alih-alih merasa terpuruk, cari tahu hal yang membuat Anda mengalami penolakan, dan belajarlah dari pengalaman yang ada. [21] [22]
    • Jika Anda mengalami penolakan untuk alasan profesional, coba tanyakan alasan pendapat atau usulan Anda tidak bisa diterima. Anda bisa mendapatkan saran berguna mengenai pendapat tersebut yang akan membantu Anda mengembangkan ide-ide di masa mendatang.
    • Jika Anda mengalami penolakan untuk alasan pribadi (mis. saat mengajak seseorang berkencan), manfaatkan momen ini sebagai kesempatan untuk mengingatkan diri sendiri akan karakter-karakter positif yang Anda miliki. Jangan membayangkan skenario-skenario terburuk (mis. tidak ada yang mau berkencan dengan Anda karena Anda tidak cukup baik). Sebaliknya, manfaatkan ini sebagai kesempatan untuk kembali mencoba. Di masa mendatang, Anda bisa meraih kesuksesan yang lebih besar.
    Iklan

Tips

  • Anda mungkin tergoda untuk memanjakan diri dengan menikmati sesuatu secara impulsif atau berlebihan saat merasa terpuruk, tetapi berusahalah untuk menghindari perilaku tersebut. Berbelanja barang yang tidak dibutuhkan atau menikmati makanan secara berlebihan hanya akan membuat Anda merasa lebih tenang untuk sementara waktu. Setelah itu, Anda akan merasa bersalah atau mengalami konsekuensi negatif sehingga suasana hati pun makin memburuk.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda benar-benar merasa terpuruk dan kehilangan semangat dalam hidup, serta kesulitan menyelesaikan langkah-langkah di atas, Anda mungkin mengalami gangguan kesehatan mental (mis. depresi atau kecemasan). Bicaralah kepada pakar kesehatan mental yang bisa mendiagnosis kondisi Anda dan memberikan saran perawatan atau penanganan agar Anda bisa kembali menjalani kehidupan yang bahagia dan produktif.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.268 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan