PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ada beberapa situasi dalam hidup yang mengharuskan Anda untuk bersikap serius. Dalam negosiasi bisnis, misalnya, Anda perlu menjaga penampilan yang serius. Membangun mentalitas serius di tempat kerja juga membantu membuat Anda terlihat lebih profesional. Saat Anda perlu bersikap serius, amati bahasa tubuh, jaga ekspresi yang serius, dan berinteraksilah dengan orang lain secara serius. Dalam pekerjaan sehari-hari, berusahalah untuk tampak berfokus dan bersemangat. Namun, perlu diingat bahwa keseriusan pun memiliki batasannya tersendiri. Pastikan Anda pun sesekali tampak ceria dan santai agar orang-orang tidak menganggap Anda sebagai sosok yang kasar.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menggunakan Bahasa Tubuh

PDF download Unduh PDF
  1. Turunkan sedikit alis, tetapi pastikan tidak sampai miring ke dalam. Ekspresi tersebut membuat Anda terlihat marah. Anda juga perlu mengernyitkan dahi untuk memberikan kesan bahwa Anda sedang berpikir serius, dan picingkan sedikit mata Anda. Selain itu, mungkin ada baiknya Anda pun menunjukkan ekspresi wajah yang datar. [1]
    • Dibutuhkan latihan untuk mendapatkan ekspresi serius yang sempurna. Berlatihlah di depan cermin.
    • Anda juga bisa meminta umpan balik atau komentar jujur. Ambil foto Anda saat menunjukkan ekspresi serius dan kirimkan kepada teman. Mintalah ia menebak emosi yang Anda coba sampaikan.
  2. Terkikik membuat Anda terkesan gugup. Selain itu, terkikik juga membuat Anda terkesan seolah tidak menganggap serius apa yang orang lain katakan. Tunjukkan ekspresi wajah yang datar dalam obrolan. [2]
    • Jika Anda cenderung sering terkikik saat merasa gugup, berusahalah untuk mengubah perilaku tersebut. Berfokuslah ekstra keras pada obrolan jika Anda mulai merasa ingin terkikik atau tertawa.
    • Perlu diingat bahwa tidak tersenyum atau tidak terkikik tidak lantas membuat Anda tidak sopan. Jika ada rekan kerja yang melontarkan lelucon, tersenyumlah dan keluarkan tawa singkat. Namun, tetap kendalikan reaksi Anda. Tawa yang meledak tidak akan membuat Anda terlihat serius.
    • Latih pernapasan dalam untuk membantu menenangkan diri dan memberikan Anda objek fokus jika Anda tidak ingin terkikik atau tertawa saat merasa gugup.
  3. Orang-orang yang serius sering kali diam dan banyak berpikir. Ada baiknya Anda menunjukkan pose serius saat sedang tenggelam dalam pikiran. [3]
    • Jangan membuat kontak mata dengan orang-orang di sekitar. Lipat kedua lengan di depan dada dan silangkan kedua kaki.
    • Tetaplah tenang dan jaga ekspresi yang serius.
    • Jangan berada dalam posisi ini secara permanen. Anda hanya perlu menahannya hingga Anda selesai meluruskan pikiran. Jika dibiarkan terlalu lama, Anda akan terlihat aneh.
  4. Pada diskusi serius, berusahalah untuk tidak selalu bereaksi terhadap apa yang didengar. Jaga ekspresi wajah Anda. Coba tahan ekspresi yang serius, bahkan saat seseorang mengatakan hal yang mengesalkan atau menyinggung. [4]
    • Hal ini berguna, terutama dalam negosiasi bisnis. Anda akan terlihat tidak terpengaruh di mata orang lain sehingga ia percaya bahwa Anda tidak mudah diintimidasi.
    • Perlu diingat bahwa teknik ini tidak selalu cocok untuk setiap situasi. Rapat bisnis atau pertemuan sekolah mungkin menjadi momen yang tepat untuk menunjukkan ekspresi netral, tetapi tidak dengan obrolan santai. Anda justru bisa terkesan kurang sopan.
  5. Anda akan terdengar lebih berwenang dan dianggap serius. Nada suara yang tinggi membuat orang-orang menganggap Anda sedang gugup dan kurang berkuasa. Coba turunkan sedikit nada suara, terutama dalam situasi-situasi yang mengharuskan Anda untuk bersikap serius. [5]
    • Sebelum bersikap serius, rapatkan kedua bibir dan berdehemlah beberapa kali. Hal ini membantu merilekskan pita suara sehingga Anda bisa mengendalikan nada suara dengan lebih baik.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Bersikap Serius

PDF download Unduh PDF
  1. Penggunaan bahasa formal membuat orang lain melihat Anda sebagai sosok yang lebih serius dan bermotivasi. Perhatikan bahasa Anda untuk memastikan Anda berbicara dalam nada yang lebih formal, terutama di tempat kerja. [6]
    • Pastikan Anda menggunakan bahasa Indonesia standar dan mengikuti aturan tata bahasa yang baik. Sebagai contoh, jangan katakan, “Mau ke mana nih balik kerja?”. Sebagai gantinya, Anda bisa mengatakan, “Apa rencana kita setelah jam kerja?”
    • Hindari slang dan kata-kata kasar. Selain membuat Anda tidak serius, penggunaan slang dan kata-kata kasar bisa membuat Anda terlibat dalam masalah di tempat kerja.
    • Tunjukkan kesopanan. Dengan mengikuti aturan kesopanan tradisional, Anda akan terlihat profesional. Dalam rapat, misalnya, Anda bisa mengatakan, “Permisi, Pak Wilson. Saya ingin membagikan pendapat saya mengenai hal tersebut jika diizinkan."
  2. Orang-orang yang serius biasanya tidak melakukan beberapa pekerjaan sekaligus karena dapat mengganggu produktivitas mereka. Berikan perhatian penuh pada satu tugas sebelum beralih ke tugas berikutnya. [7]
    • Ada baiknya Anda membuat jadwal untuk diri sendiri. Sebagai contoh, dari jam 11 hingga 12 siang, Anda bisa membalas surel-surel. Dari pukul 12 hingga satu siang, Anda bisa mengerjakan laporan.
    • Pola multitasking mendorong otak untuk membagi perhatiannya. Hal ini membuat produktivitas menurun karena Anda kesulitan berfokus dengan baik untuk menyelesaikan tugas-tugas secara efisien.
  3. Sering kali orang-orang menanggapi reaksi yang tak menyenangkan atau tegang dengan tertawa, bukan karena lucu, tetapi karena mereka tidak tahu cara menghadapi ketegangan yang ada. Jika Anda harus tetap serius dalam situasi seperti itu (mis. saat melakukan presentasi atau menghadiri pemakaman), gunakan teknik-teknik pengendalian diri. Sebagai contoh, Anda bisa memikirkan hal yang serius (mis. betapa pentingnya presentasi tersebut bagi nilai atau kenaikan pangkat Anda) atau membayangkan persamaan matematika yang rumit dan berusaha menyelesaikannya dalam pikiran. Hal ini membantu mengalihkan Anda dari dorongan untuk tertawa, serta bisa “menyadarkan” Anda.
    • Anda juga bisa mencubit diri atau menggigit bagian dalam pipi, atau menarik napas panjang dalam-dalam untuk mendapatkan kembali ketenangan.
  4. Atasan atau guru akan terkesan jika Anda bisa menghindari pengalihan perhatian dari ponsel, iPad, atau perangkat elektronik lain. Berusahalah “meninggalkan “ teknologi-teknologi tersebut di momen-momen yang mengharuskan Anda untuk bersikap serius. [8]
    • Matikan ponsel Anda saat sedang bekerja atau mengikuti rapat.
    • Jangan menjawab panggilan telepon pada jam kerja atau sekolah. Anda bisa menghubungi kembali atau membalas pesan singkat setelah selesai bekerja.
  5. Anda akan tampak bisa diandalkan dan karakter tersebut dikaitkan dengan orang-orang yang serius. Jangan pernah melewatkan tenggat waktu atau mengesampingkan kewajiban Anda. [9]
    • Ambil langkah untuk memastikan Anda memahami kewajiban Anda. Kalender dengan pengingat tenggat waktu bisa membantu Anda.
    • Anda bisa mendapatkan manfaat saat menjadi sosok yang bisa diandalkan. Sosok seperti ini memiliki kesempatan yang lebih besar dipilih untuk kesempatan-kesempatan tertentu.
  6. Sikap ini membuat Anda tampak terfokus dan termotivasi, dan keduanya dikaitkan dengan orang-orang yang serius. Jaga kebersihan area kerja Anda dan selalu selesaikan tugas-tugas harian. [10] [11]
    • Ambil ini sebagai kesempatan untuk membersihkan dan merapikan area kerja Anda besar-besaran. Kunjungi toko alat tulis kantor dan pilih beragam folder dan pengelola berkas. Kelompokkan berkas atau pekerjaan berdasarkan kategori, tenggat waktu, dan faktor lainnya.
    • Daftar tugas dan pengingat bisa membantu Anda. Simpan pengingat tenggat waktu di rumah, kantor, dan ruang/area kerja. Buat daftar pekerjaan setiap hari dan tandai tugas-tugas yang sudah diselesaikan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menghindari Kegagalan dalam Bersikap Serius

PDF download Unduh PDF
  1. Bersikap serius bisa memberikan Anda keuntungan dalam beberapa situasi. Namun secara sosial, Anda mungkin terkesan terlalu intens. Jika orang-orang merasa tidak nyaman berada di dekat Anda, kesuksesan Anda bisa terkena dampaknya. [12]
    • Jika Anda bersikap serius dalam obrolan, orang-orang mungkin memandang Anda sebagai sosok yang terasing. Pada akhirnya, orang-orang mungkin menyadari bahwa Anda hanya berfokus pada obrolan, tetapi kesan pertama memang sulit untuk dihilangkan.
    • Seimbangkan sikap serius Anda dengan petunjuk yang menandakan bahwa Anda tetap mendengarkan orang lain. Jangan silangkan lengan di depan dada atau menempatkan tas di atas pangkuan. Gestur atau hal ini membuat Anda terkesan menutup diri dari orang lain. Sesekali buat kontak mata dan tunjukkan bahwa Anda merasa nyaman. Jangan terlihat gugup atau menggeliang saat mengobrol.
  2. Seseorang tidak boleh bersikap serius setiap saat. Secara sosial, menjaga sikap atau perilaku yang serius setiap saat bukanlah hal yang berterima. Cobalah bersikap lebih santai pada momen-momen yang memang mengharuskan Anda bersikap demikian. [13]
    • Biarkan orang lain masuk ke ruang pribadi Anda. Izinkan orang lain melakukan interaksi fisik kasual, seperti menepuk bahu atau punggung.
    • Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan orang lain. Tanggapi komentar orang lain (mis. “Hmm” atau “Ah, baiklah.”). Mengangguklah saat orang lain berbicara.
    • Kendurkan otot-otot wajah untuk menghilangkan ekspresi serius. Tersenyum dan tertawalah pada momen yang tepat.
  3. Orang-orang dengan fokus yang tinggi senang berada di luar ruangan. Ketenangan alam bisa membantu Anda merasa rileks untuk sementara. Saat Anda kembali ke sekolah atau kantor, Anda akan merasa lebih bertenaga untuk kembali bersikap serius. [14]
    • Berjalan-jalanlah di luar ruangan pada jam istirahat. Jika Anda berada di dekat taman atau hutan, berjalan-jalanlah di sana.
    • Jika Anda bekerja di pusat kota, coba haiking di akhir pekan. Anda mungkin perlu berkendara atau menggunakan kereta api untuk keluar dari kota.
  4. Siapa pun tidak bisa bersikap serius selama 24 jam sehari. Adanya “rehat” dalam jadwal sehari-hari merupakan hal penting agar Anda bisa tetap berfokus saat diperlukan. [15]
    • Atur pengingat pada ponsel selama setiap 50 menit untuk mengingatkan Anda bahwa Anda perlu beristirahat.
    • Istirahat yang diambil tidak perlu terlalu lama. Anda bisa bangkit dari tempat duduk dan melakukan peregangan selama beberapa menit, atau menikmati secangkir kopi atau teh.
    Iklan

Tips

  • Jangan banyak menggerutu atau bersikap tak ramah. Anda tetap bisa menjadi sosok yang serius tanpa harus bersikap dingin.
Iklan

Peringatan

  • Ingatlah bahwa jika Anda bersikap terlalu serius, orang-orang bisa menganggap Anda tidak sopan atau kasar. Pastikan Anda tetap bersikap baik.
  • Tidak tertawa saat mendengar lelucon orang lain bisa membuat Anda dianggap tidak sopan. Pada situasi seperti ini, aturan “jangan tertawa” tidak berlaku.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.331 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan