Apa Kamu Punya Fobia?

Ikuti kuis ini untuk mencari tahu apakah kamu memiliki tanda-tandanya.

Setiap orang pasti memiliki rasa takut, tetapi bagaimana cara mengetahui apakah rasa takut itu masuk dalam kategori fobia? Ketakutan merupakan respons alami dan otomatis terhadap suatu bahaya. Di sisi lain, fobia merupakan ketakutan yang intens dan tidak realistis terhadap situasi, objek, aktivitas, hewan, atau orang.

Kuis ini akan membantu kamu mengetahui apakah kamu mengalami fobia atau tidak. Kami juga akan menjelaskan secara mendalam tentang rasa takut dan fobia yang umum, perbedaan antara keduanya, serta cara mengatasi kedua masalah tersebut.

Seseorang yang berada di depan area berlatar belakang putih menyembunyikan kepala di balik kausnya karena takut.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Apa kamu merasakan ketakutan yang intens ketika menghadapi situasi, aktivitas, hewan, objek, atau orang tertentu?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
2. Apa ketakutanmu tampak tidak rasional atau tidak sesuai dengan tingkat bahaya yang sebenarnya?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
3. Apa kamu mengalami gejala seperti mual, pusing, berkeringat, denyut jantung meningkat, gemetar, sesak napas, atau nyeri perut ketika memikirkan atau menghadapi ketakutanmu?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
4. Apa kamu merasa panik atau mengalami serangan panik ketika memikirkan atau menghadapi sesuatu yang kamu takuti?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
5. Apakah ketakutanmu mengganggu aktivitas atau kehidupan sehari-hari?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
6. Apa kamu menghindar dari objek, orang, hewan, atau situasi yang kamu takuti?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
7. Apa kamu khawatir menghadapi sesuatu yang kamu takuti, meskipun itu hampir tidak mungkin terjadi?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
8. Apa kamu sering memikirkan ketakutanmu, apa yang akan terjadi apabila kamu mengalaminya, dan/atau cara menghindarinya?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
9. Apa kamu takut dan gelisah terhadap pengalaman yang mengharuskan kamu menghadapi ketakutanmu?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
10. Apa kamu tidak mampu menghadapi objek, orang, hewan, atau situasi yang kamu takuti?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
11. Apakah menghadapi ketakutanmu adalah hal yang traumatis dan/atau mengerikan?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak
12. Apa kamu khawatir orang-orang tahu jika kamu merasa takut atau cemas terhadap sesuatu yang kamu takuti?
  1. Ya
  2. Kadang
  3. Jarang
  4. Tidak

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?


Secara umum, fobia bisa berbentuk sederhana dan spesifik (misalnya fobia ular, anjing, laba-laba, ketinggian, guntur dan kilat, takut terbang, jarum suntik, suntikan, dan kuman) atau kompleks (misalnya kecemasan sosial<\/b>, yaitu ketakutan terhadap situasi sosial, terutama ketika berbicara atau tampil di depan banyak orang, atau agorafobia<\/b>, yaitu ketakutan terhadap keramaian atau ruang terbuka yang akan sulit dihindari).","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Fobia"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengetahui-Apakah-Anda-Perlu-Menemui-Ahli-Terapi"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengatasi Fobia","id":2148156,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Fobia","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/4\/4a\/Overcome-Phobia-Step-15.jpg\/-crop-200-200-200px-Overcome-Phobia-Step-15.jpg","alt":"Cara Mengatasi Fobia"},{"title":"Cara Mengetahui Apakah Anda Perlu Menemui Ahli Terapi","id":2155187,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengetahui-Apakah-Anda-Perlu-Menemui-Ahli-Terapi","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/b\/b5\/Concerned-Young-Woman-Talks-to-Man.png\/-crop-200-200-200px-Concerned-Young-Woman-Talks-to-Man.png","alt":"Cara Mengetahui Apakah Anda Perlu Menemui Ahli Terapi"}],"minimum":0},{"text":"Ada kemungkinan kamu punya fobia.","meaning":"Ketakutanmu kadang mengganggu kehidupan sehari-hari, yang bisa menjadi tanda bahwa rasa takut itu bisa meningkat menjadi fobia. Kondisi ini memang sulit dihadapi, dan kami menyarankan agar kamu berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental untuk memperoleh dukungan dan diagnosis.

Untungnya, ada banyak metode efektif untuk mengatasi fobia. Banyak orang yang mendapati bahwa berlatih menghadapi keyakinan irasional dan pikiran negatif bisa membuat mereka mampu mengendalikan fobia dan rasa takut. Beberapa orang juga mencoba memvisualisasikan diri menghadapi apa yang membuat mereka takut, kemudian membayangkan hasil yang positif dan berhasil. Singkatnya, ada banyak metode yang efektif dan terbukti berhasil untuk mengatasi fobia dan rasa takut. Kami menyertakan beberapa sumber di bawah ini untuk membantu kamu memulainya.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Fobia-Sosial"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Fobia-Mengemudi"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengatasi Fobia Sosial","id":2153100,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Fobia-Sosial","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/3\/38\/Overcome-a-Social-Phobia-Step-24.jpg\/-crop-200-200-200px-Overcome-a-Social-Phobia-Step-24.jpg","alt":"Cara Mengatasi Fobia Sosial"},{"title":"Cara Mengatasi Fobia Mengemudi","id":2152226,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Fobia-Mengemudi","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/7\/7d\/Overcome-a-Driving-Phobia-Step-13.jpg\/-crop-200-200-200px-Overcome-a-Driving-Phobia-Step-13.jpg","alt":"Cara Mengatasi Fobia Mengemudi"}],"minimum":0},{"text":"Kemungkinan kamu punya fobia cukup kecil.","meaning":"Rasa takutmu tidak begitu mengganggu kehidupan sehari-hari, dan ini tidak bisa dikategorikan sebagai fobia. Meskipun begitu, kamu bisa melakukan beberapa langkah untuk menyingkirkan rasa takut (apa pun bentuknya).

Luangkan waktu untuk memikirkan atau menulis buku harian berisi hal-hal yang membuat kamu takut dan kapan kamu kali pertama mengalaminya. Mengidentifikasi rasa takut dan menelusuri penyebabnya, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi kehidupanmu bisa membantu kamu mengatasinya. Renungkan risiko yang sebenarnya saat kamu menghadapi rasa takut, dan cobalah untuk menghadapinya secara bertahap jika kamu merasa sanggup melakukannya. Ucapkan rasa takutmu saat itu juga dan lakukan teknik relaksasi (misalnya bernapas dalam-dalam) untuk menenangkan sistem saraf.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Rasa-Takut"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Ketakutan-Berbicara-di-Depan-Umum"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengatasi Rasa Takut","id":2134578,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Rasa-Takut","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/6\/6e\/Overcome-Fear-Step-16-Version-3.jpg\/-crop-200-200-200px-Overcome-Fear-Step-16-Version-3.jpg","alt":"Cara Mengatasi Rasa Takut"},{"title":"Cara Mengatasi Ketakutan Berbicara di Depan Umum","id":2157997,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Ketakutan-Berbicara-di-Depan-Umum","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/a6\/90714-12.jpg\/-crop-200-200-200px-90714-12.jpg","alt":"Cara Mengatasi Ketakutan Berbicara di Depan Umum"}],"minimum":0},{"text":"Kemungkinan besar kamu tidak punya fobia.","meaning":"Walaupun rasa takut tetap ada, perasaan tersebut tidak berkembang menjadi fobia, dan ini sangat bagus. Wajar jika kamu takut terhadap hal-hal berbahaya, misalnya ular atau ketinggian. Tubuh mengeluarkan respons alami jika menghadapi ancaman, yang bisa membantu kamu tetap aman. Meskipun begitu, kamu bisa mengatasi rasa takut dengan mengingatkan diri sendiri untuk rileks ketika rasa takut datang. Cobalah melakukan latihan pernapasan dalam atau mengucapkan kalimat \"Aku tidak sedang berada dalam bahaya,\" atau \"Aku baik-baik saja\" secara berulang-ulang.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menghadapi-Rasa-Takut-Anda"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Ketakutan-untuk-Terbang"}],"link_data":[{"title":"Cara Menghadapi Rasa Takut Anda","id":2140345,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menghadapi-Rasa-Takut-Anda","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/aa\/Face-Your-Fears-Step-19.jpg\/-crop-200-200-200px-Face-Your-Fears-Step-19.jpg","alt":"Cara Menghadapi Rasa Takut Anda"},{"title":"Cara Mengatasi Ketakutan untuk Terbang","id":2138632,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengatasi-Ketakutan-untuk-Terbang","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/9\/99\/Overcome-a-Fear-of-Flying-Step-34-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Overcome-a-Fear-of-Flying-Step-34-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengatasi Ketakutan untuk Terbang"}],"minimum":0}]" class="quiz_results_data"/>\"Kecemasan<\/picture>","alt":"Apakah Kamu Mengalami Social Anxiety? - Test"},{"title":"Quiz: Benarkah Kamu Mengalami Depresi?","id":2176187,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Benarkah-Kamu-Mengalami-Depresi-quiz","image":"\"Benarkah<\/picture>","alt":"Quiz: Benarkah Kamu Mengalami Depresi?"},{"title":"Test: Kenapa Kamu Terus Merasa Lelah?","id":2176431,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Kenapa-Kamu-Terus-Merasa-Lelah-quiz","image":"\"Kenapa<\/picture>","alt":"Test: Kenapa Kamu Terus Merasa Lelah?"}],"number":1},{"text":"Aku ingin mengenal diri sendiri lebih dalam dengan cara yang asyik.","result":"Oke! Kami punya beberapa kuis yang bisa kamu coba:","next_quizzes":[{"title":"Kamu Dominan Otak Kanan atau Kiri? - Test","id":2176596,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Otak-Kanan-vs-Otak-Kiri-quiz","image":"\"Otak<\/picture>","alt":"Kamu Dominan Otak Kanan atau Kiri? - Test"},{"title":"Apakah Kamu Pribadi Introver atau Ekstrover? - Test","id":2175809,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Introver-atau-Ekstrover-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Apakah Kamu Pribadi Introver atau Ekstrover? - Test"},{"title":"Test: Apa Kronotipe Kamu?","id":2176511,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apa-Chronotype-Saya-quiz","image":"\"Apa<\/picture>","alt":"Test: Apa Kronotipe Kamu?"}],"number":2}]}" class="quiz_questionnaire_data"/>

Perbedaan Antara Fobia dan Ketakutan

Rasa takut merupakan emosi mendasar dalam diri manusia yang dialami semua orang pada suatu waktu dalam hidupnya. Ketakutan merupakan respons alami terhadap bahaya yang bisa menyelamatkan seseorang. Ketika merasakan bahaya, sistem saraf tubuh akan aktif, yang memunculkan sensasi fisik, seperti meningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Otak akan mengalirkan darah ke kelompok otot besar untuk menyiapkan respons "melawan atau lari". Tubuh akan mulai mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri.

Reaksi fisik terhadap ancaman akan terjadi secara langsung, yang bisa membuat orang merasa takut walaupun tidak ada bahaya yang nyata (misalnya ketika terkejut). Otak perlu waktu beberapa detik untuk menganalisis situasi dan menghentikan respons rasa takut jika ternyata tidak dibutuhkan.

Fobia adalah jenis ketakutan secara terus-menerus dan berlebihan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Walaupun gejala fisiknya mirip, rasa takut dalam fobia lebih intens dan berlangsung lama sebagai respons terhadap hal-hal yang biasanya tidak berbahaya.

Ada 2 jenis fobia: sederhana dan kompleks. Fobia sederhana atau spesifik berkaitan dengan objek, orang, hewan, atau situasi. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengalami fobia terhadap hewan (ular, laba-laba), kondisi lingkungan (kuman, ketinggian), situasi (naik pesawat terbang, pergi ke dokter), orang (badut, dokter gigi), atau fungsi dan pengalaman tubuh (darah, muntahan, suntikan).

Ada 2 jenis fobia kompleks. Yang pertama adalah gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial. Penderita gangguan kecemasan sosial merasa takut dengan situasi sosial, terutama apabila mereka berisiko dikritik dan dihakimi, atau berpotensi direndahkan atau dipermalukan. Ada orang yang takut berbicara, tampil, atau memberikan presentasi di depan publik, sedangkan yang lain punya rasa takut yang lebih umum terhadap situasi sosial, misalnya sekolah, tempat kerja, acara, pertemuan, dan pesta.

Fobia kompleks yang kedua adalah agorafobia, yaitu rasa takut yang berlebihan ketika harus memasuki lingkungan tak dikenal, yang dianggap tidak aman oleh mereka. Banyak penderita agorafobia yang takut mengalami serangan panik saat berada di tengah situasi tak dikenal, terutama apabila mereka tidak bisa keluar dari situasi tersebut dengan mudah. Penderita agorafobia biasanya takut berada di keramaian, tempat umum, ruang terbuka, sendirian, bepergian, dan saat berada di atas jembatan atau menaiki lift. Pada kasus yang ekstrem, penderita agorafobia bahkan tidak mau meninggalkan rumah karena merasa sangat ketakutan.

Ingin tahu lebih lanjut?