Apakah Kamu Mengalami Social Anxiety?

Cari tahu apakah kamu mengalami gejala fobia sosial.

Mulutmu kering saat mengobrol, pikiranmu kosong saat menghadiri acara pesta, dan kamu sangat takut jika harus berbicara di depan umum. Apakah ketegangan sosial ini normal, atau menunjukkan adanya kondisi yang lebih serius?

Untuk mendiagnosis kecemasan sosial, kamu memang perlu pergi ke dokter. Namun, kuis (seperti ini) bisa digunakan untuk membandingkan apa yang kamu alami dengan beberapa gejala gangguan tersebut. Dengan menjawab pertanyaan di kuis ini, kamu bisa lebih memahami diri sendiri dan sifat sosialmu, serta menentukan langkah terbaik yang harus diambil di masa mendatang. Ingin tahu apakah kamu mengalami social anxiety atau fobia sosial? Klik “Mulai Quiz” sekarang.

Seorang wanita terlihat cemas sambil duduk dan memeluk kaki.

Kuis menjadi lebih menyenangkan bersama teman-teman

Bagikan kuis ini ke teman-temanmu dan bandingkan hasilnya

Ringkasan Pertanyaan

1. Dalam kelompok, seberapa sering kamu khawatir dinilai orang lain?
  1. Sangat sering.
  2. Sering.
  3. Sesekali.
  4. Tidak pernah.
2. Dalam acara sosial, seberapa sering kamu stres karena takut melakukan tindakan yang memalukan?
  1. Sangat sering.
  2. Sering.
  3. Sesekali.
  4. Tidak pernah.
3. Bagaimana perasaanmu ketika berbincang-bincang dengan orang asing?
  1. Panik. Gimana kalau suaraku gemetar dan pikiranku blank?
  2. Khawatir. Cari topik pembicaraan itu menakutkan dan susah.
  3. Agak gugup. Namun, aku akan baik-baik saja setelah menarik napas dalam-dalam.
  4. Aku tidak mengalami masalah jika harus mengobrol dengan orang tak dikenal. Aku nyaman-nyaman saja!
4. Pernahkah kamu khawatir ada orang yang tahu ketika kamu cemas atau gugup?
  1. Sangat sering.
  2. Sering.
  3. Sesekali.
  4. Tidak pernah.
5. Kamu tiba-tiba diminta berpidato. Apa yang kamu rasakan?
  1. Sangat panik.
  2. Tidak panik sih, tapi aku jelas khawatir dan gugup.
  3. Jantungku berdebar agak kencang, tetapi aku akan baik-baik saja.
  4. Aku baik-baik saja. Nggak masalah kalau pidatoku jelek.
6. Kamu harus menghadiri acara sosial sebentar lagi. Bagaimana perasaan kamu?
  1. Sangat cemas. Aku terus memikirkannya. Aku bisa ketakutan dan tidak jadi pergi!
  2. Agak khawatir.
  3. Kombinasi antara semangat dan gugup.
  4. Aku akan bertemu dengan teman-teman, kenapa harus khawatir?
7. Dari nilai 0 sampai 3, berapa tingkat kecemasan kamu ketika bersosialisasi:
  1. 3 - Sangat cemas.
  2. 2 - Cemas.
  3. 1 - Agak cemas.
  4. 0 - Tidak cemas sama sekali.
8. Kamu baru saja menghadiri acara sosial. Apa yang kamu pikirkan setelah itu?
  1. Aku terus-terusan kepikiran. Aku masih neliti tiap kata yang aku bilang dan dengar tadi.
  2. Aku sempat bilang hal-hal konyol, dan aku masih kepikiran.
  3. Aku kepikiran sebentar, terus ya sudah.
  4. Aku langsung lupa. Sekarang aku mikirin kerjaan, menu makanan, dll...
9. Seberapa sering kamu berpikir negatif mengenai peranmu dalam interaksi sosial? Apakah kamu merasa hal buruk akan terjadi?
  1. Ya, sangat sering.
  2. Sering.
  3. Sesekali.
  4. Tidak pernah.
10. Dalam acara sosial, seberapa sering kamu mengalami gejala kecemasan secara fisik (misalnya: wajah memerah, gemetar, jantung berdenyut kencang, mengeluarkan keringat, atau mual)?
  1. Sangat sering.
  2. Sering.
  3. Sesekali.
  4. Tidak pernah.
11. Seberapa sering perasaan cemas membuatmu tidak hadir dalam acara sosial yang sebenarnya ingin kamu datangi (misalnya kencan atau pesta)?
  1. Sangat sering.
  2. Sering.
  3. Sesekali.
  4. Tidak pernah.
12. Seberapa sering rasa cemas mengganggu aktivitas sehari-harimu, misalnya belanja, sekolah, atau pergi ke toilet umum?
  1. Sangat sering.
  2. Sering.
  3. Sesekali.
  4. Tidak pernah.

Quiz Lain

Apa kamu suka quiz ini?

social anxiety<\/b>, dan kami akan membantumu.Kecemasan sosial bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, memunculkan emosi negatif, dan menjauhkan kamu dari dari hal-hal yang kamu sukai. Namun, kamu telah melakukan langkah penting dengan belajar mengenali masalahnya. Berkonsultasilah ke psikolog atau dokter untuk mengetahui diagnosis, mencari bantuan, dan mendapatkan kembali rasa nyaman kamu.Pengobatan, saran profesional, dan terapi bisa sangat efektif untuk mengendalikan gejala kecemasan sosial kamu. Jika kamu belum menjalani terapi, kamu bisa memulai dengan mengubungi psikolog online, seperti Ibunda<\/a><\/b> atau Bicarakan<\/a><\/b>.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Meredakan-Kecemasan-Berbicara-di-Depan-Umum"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menenangkan-Diri-Sendiri-Ketika-Panik"}],"link_data":[{"title":"Cara Meredakan Kecemasan Berbicara di Depan Umum","id":2155869,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Meredakan-Kecemasan-Berbicara-di-Depan-Umum","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/e\/e7\/Reduce-Your-Speech-Anxiety-Step-27.jpg\/-crop-200-200-200px-Reduce-Your-Speech-Anxiety-Step-27.jpg","alt":"Cara Meredakan Kecemasan Berbicara di Depan Umum"},{"title":"Cara Menenangkan Diri Sendiri Ketika Panik","id":2132712,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Menenangkan-Diri-Sendiri-Ketika-Panik","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/5\/51\/Calm-Yourself-During-an-Anxiety-Attack-Step-19-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Calm-Yourself-During-an-Anxiety-Attack-Step-19-Version-2.jpg","alt":"Cara Menenangkan Diri Sendiri Ketika Panik"}],"minimum":0},{"text":"Kamu mungkin mengalami social anxiety ringan.","meaning":"Pesta, interaksi dengan orang tak dikenal, pidato, dan berbelanja bahan makanan, yang merupakan aktivitas sehari-hari bisa membuat kamu merasa tidak nyaman. Hasil kuis menandakan bahwa kamu mungkin mengalami social anxiety<\/b> ringan hingga sedang, dan kami akan membantumu.Kecemasan sosial bisa mengganggu kehidupan sehari-hari, memunculkan emosi negatif, dan menjauhkan kamu dari minat yang kamu sukai. Namun, bukan berarti kamu harus membiarkan kecemasan sosial membuatmu lemah. Kondisi ini tidak boleh menghalangi kamu menjalani kehidupan. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.Pengobatan, konseling profesional, dan terapi sangat efektif untuk mengendalikan gejala kecemasan sosial. Jika kamu belum menjalani terapi, kamu bisa memulai dengan mengubungi psikolog online, seperti Ibunda<\/a><\/b> atau Bicarakan<\/a><\/b>.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengenali-Gangguan-Kecemasan-Sosial-(SAD)"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mendapatkan-Teman-Sebagai-Orang-Introver"}],"link_data":[{"title":"Cara Mengenali Gangguan Kecemasan Sosial (SAD)","id":2152896,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mengenali-Gangguan-Kecemasan-Sosial-(SAD)","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/7\/72\/Cure-Heartburn-Step-13-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Cure-Heartburn-Step-13-Version-2.jpg","alt":"Cara Mengenali Gangguan Kecemasan Sosial (SAD)"},{"title":"Cara Mendapatkan Teman Sebagai Orang Introver","id":2154684,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Mendapatkan-Teman-Sebagai-Orang-Introver","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/a\/ae\/Make-Friends-As-an-Introvert-Step-12.jpg\/-crop-200-200-200px-Make-Friends-As-an-Introvert-Step-12.jpg","alt":"Cara Mendapatkan Teman Sebagai Orang Introver"}],"minimum":0},{"text":"Kemungkinan, kadang-kadang kamu mengalami social anxiety.","meaning":"Kamu merasa gugup ketika berada di dekat orang baru, dan mulutmu kering saat berpidato. Apakah ini kecemasan sosial atau hal yang normal?Pada kenyataannya, sebagian besar orang merasa stres ketika menghadapi situasi sosial yang penuh dengan tekanan. Perasaan ini hal yang normal, dan kemungkinan besar bukan tanda kecemasan sosial. Gangguan klinis melibatkan kecemasan<\/b> dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan stres sosial terkait dengan kegugupan<\/b>. Perasaan gugup memang tidak menyenangkan, tetapi itu memang bagian normal dalam kehidupan manusia!Jika masih penasaran, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter. Praktisi kesehatan bisa memberi jawaban yang akurat dan membantu kamu melakukan langkah selanjutnya.Sementara itu, beberapa artikel wikiHow mungkin bisa membantu kamu. Jika kamu ingin merasa lebih nyaman saat menghadiri pesta atau acara berikutnya, cobalah membaca artikel di bawah ini.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berubah-dari-Pemalu-Menjadi-Percaya-Diri"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merasa-Nyaman-di-Antara-Orang-Tak-Dikenal"}],"link_data":[{"title":"Cara Berubah dari Pemalu Menjadi Percaya Diri","id":2147211,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Berubah-dari-Pemalu-Menjadi-Percaya-Diri","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/7\/78\/Go-from-Shy-to-Confident-Step-15.jpg\/-crop-200-200-200px-Go-from-Shy-to-Confident-Step-15.jpg","alt":"Cara Berubah dari Pemalu Menjadi Percaya Diri"},{"title":"Cara Merasa Nyaman di Antara Orang Tak Dikenal","id":2154160,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Merasa-Nyaman-di-Antara-Orang-Tak-Dikenal","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/9\/9a\/Be-Comfortable-Around-Strangers-Step-17-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Be-Comfortable-Around-Strangers-Step-17-Version-2.jpg","alt":"Cara Merasa Nyaman di Antara Orang Tak Dikenal"}],"minimum":0},{"text":"Kamu mungkin tidak mengalami social anxiety.","meaning":"Setiap orang pernah merasa gugup sesekali, tetapi sepertinya kamu tidak mengalami masalah kecemasan sosial. Kamu mungkin mengalami rasa gugup saat bersosialisasi di kehidupan sehari-hari, tetapi perasaan itu memang bagian normal dalam diri manusia.Jika kamu ingin merasa lebih nyaman dan percaya diri saat menghadiri pesta atau acara lain, kami bisa membantu. Kami punya beberapa strategi dan tips bagus untuk membantu meringankan stres sosial terberat yang kamu alami. wikiHow telah membahas segala hal yang perlu kamu ketahui. Penasaran? Cobalah membaca artikel di bawah ini.","edit_links":[{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Meningkatkan-Kemampuan-Bersosialisasi"},{"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Melakukan-Percakapan-yang-Menarik"}],"link_data":[{"title":"Cara Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi","id":2132634,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Meningkatkan-Kemampuan-Bersosialisasi","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/c\/c0\/Become-a-More-Social-Person-Step-17.jpg\/-crop-200-200-200px-Become-a-More-Social-Person-Step-17.jpg","alt":"Cara Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi"},{"title":"Cara Melakukan Percakapan yang Menarik","id":2135526,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Melakukan-Percakapan-yang-Menarik","image":"https:\/\/www.wikihow.com\/images\/thumb\/1\/1a\/Come-Up-with-Good-Conversation-Topics-Step-17-Version-2.jpg\/-crop-200-200-200px-Come-Up-with-Good-Conversation-Topics-Step-17-Version-2.jpg","alt":"Cara Melakukan Percakapan yang Menarik"}],"minimum":0}]" class="quiz_results_data"/>\"Apa<\/picture>","alt":"Apa Tipe Pria yang Tepat Untuk Kamu? - Test"},{"title":"Test: Apakah Kamu Siap Menjalin Cinta?","id":2175823,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Siap-Menjalin-Cinta-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Siap Menjalin Cinta?"},{"title":"Test: Siapakah Soulmate Kamu?","id":2176236,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Siapakah-Soulmate-Kamu-quiz","image":"\"Siapakah<\/picture>","alt":"Test: Siapakah Soulmate Kamu?"}],"number":1},{"text":"Aku masih fokus di persahabatan dan pengembangan diri.","result":"Bagus sekali Kami punya beberapa kuis yang mungkin kamu sukai:","next_quizzes":[{"title":"Seberapa Dekatkah Kamu dengan Temanmu? - Test","id":2176409,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Seberapa-Dekatkah-Kamu-dengan-Temanmu-quiz","image":"\"Seberapa<\/picture>","alt":"Seberapa Dekatkah Kamu dengan Temanmu? - Test"},{"title":"Apa Vibe Kamu? - Quiz","id":2176635,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Vibe-Apa-yang-Aku-Pancarkan-quiz","image":"\"Vibe<\/picture>","alt":"Apa Vibe Kamu? - Quiz"},{"title":"Test: Apakah Kamu Seorang Narsistik atau Empath?","id":2175810,"url":"https:\/\/id.wikihow.com\/Apakah-Kamu-Pribadi-Narsistik-atau-Empath-quiz","image":"\"Apakah<\/picture>","alt":"Test: Apakah Kamu Seorang Narsistik atau Empath?"}],"number":2}]}" class="quiz_questionnaire_data"/>

Gangguan Kecemasan Sosial, Fobia Sosial, dan Perasaan Gugup

Gangguan Kecemasan Sosial (GKS), atau fobia sosial, merupakan salah satu dari 5 jenis gangguan kecemasan utama (yang lain adalah: kecemasan umum, panik, obsesif-kompulsif, dan stres pascatrauma). Penderita GKS sangat takut diperhatikan orang lain. Pidato di depan kelas, kencan pertama, dan bahkan berbelanja bisa membuat mereka panik. Seperti yang kamu bayangkan, GKS bisa sangat mengganggu kehidupan penderitanya . Mereka akan sulit menikmati acara kumpul-kumpul, pergi ke tempat umum, dan berjumpa dengan orang baru. Kecemasan ini bisa ringan, sedang, atau berat. Gangguan ini lebih sering menyerang wanita daripada pria.

Perasaan malu dan gugup tidak sama dengan gangguan kecemasan sosial klinis . Sifat-sifat pribadi biasanya dianggap sebagai “gangguan” jika hal itu memengaruhi cara seseorang dalam menjalani hidup atau jika sifat tersebut memicu munculnya emosi negatif yang intens.

Gejala Kecemasan Sosial :

  • Wajah memerah, gemetar, berkeringat, mual, sakit kepala ringan, atau jantung berdegup kencang ketika menghadiri pertemuan sosial.
  • Merasa ketakutan sebelum menghadiri pertemuan atau acara sosial.
  • Takut diperhatikan atau dihakimi orang lain.
  • Takut bertindak konyol di depan banyak orang.
  • Takut orang lain melihat dia sedang gugup atau cemas.
  • Menghindari situasi sosial dan tempat umum.
  • Meminum alkohol untuk mengurangi gugup.


Perawatan yang biasa dilakukan adalah terapi, pengobatan, atau gabungan dari keduanya . Terapi bisa membantu meringankan gejala GKS. Secara khusus, terapi memberdayakan penderita untuk melawan pikiran negatif dan kepercayaan diri yang buruk, yang merupakan separuh bagian dari gangguan ini. Obat-obatan yang digunakan di antaranya adalah antidepresan atau SSRI ( Selective Serotonin Reuptake Inhibitors ), misalnya sertraline (Zoloft) dan paroxetine (Paxil).

Jika kamu merasa menderita gangguan kecemasan sosial, berkonsultasilah dengan psikolog atau dokter. Pahami bahwa gangguan ini bisa ditangani secara efektif dengan perawatan formal. Selain menjalani pengobatan, kamu bisa mendapatkan manfaat dengan mempraktikkan tips pakar berikut ini:

  • Berlatih melawan pikiran negatif.
  • Mengalihkan fokus dari diri sendiri ke orang lain.
  • Belajar mengendalikan pernapasan melalui latihan.
  • Berpartisipasi secara teratur dalam acara sosial.
  • Menghindari kafeina.
  • Berolahraga.
  • Cukup tidur.