Unduh PDF Unduh PDF

Konifer atau tumbuhan runjung adalah jenis pohon serta perdu berdaun jarum yang memiliki kerucut pinus, alih-alih bunga. Pohon konifer hanya memiliki satu batang utama yang tumbuh tinggi sampai ke puncak. Sementara itu, perdu konifer ada yang tumbuh pendek, sedang, atau tinggi dengan bentuk yang lebih membulat. Bisa juga berupa semak rendah, seperti jenis cemara buaya ( Blue Rug juniper ). [1] Terlepas dari jenisnya, baik berupa pohon maupun perdu, secara umum konifer dipangkas dengan cara yang sama.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menggunakan Metode Pemangkasan yang Benar

Unduh PDF
  1. Secara umum, konifer harus dipangkas pada akhir musim dingin atau awal musim semi untuk merangsang pertumbuhan cabang-cabang dan dedaunan baru yang lebat serta sehat pada musim semi. Risiko infeksi jamur juga lebih kecil pada waktu-waktu tersebut karena kulit kayu jadi lebih mudah rusak saat pohon sedang dalam periode pertumbuhan aktif.
  2. Alat untuk memangkas konifer harus selalu tajam karena yang tajam lebih aman dan lebih efektif. Anda bisa menentukan jenis alat mana yang harus digunakan berdasarkan ukuran cabang yang akan dipangkas.
    • Kalau diameter cabangnya kurang dari 1 cm, gunakan gunting setek berukuran standar. Kalau diameter cabang lebih besar dari 1 cm, tetapi kurang dari 4 cm, gunakan gunting setek berukuran besar (biasanya bergagang panjang).
    • Kalau diameter cabang lebih besar dari 4 cm, gunakan gergaji pangkas. Gunting pangkas bisa digunakan untuk membentuk konifer yang tumbuh sebagai pagar hidup atau harus dipangkas dalam bentuk tertentu. [2]
  3. Pekebun sangat disarankan untuk mendisinfeksi semua peralatan yang akan digunakan, baik dengan alkohol ataupun produk pemutih pakaian standar, sebelum mulai memangkas pohon. Proses disinfeksi ini akan membantu mencegah kontaminan yang ada, tersebar secara tidak sengaja ke seluruh taman.
  4. Batang utama pohon konifer biasanya tidak boleh dipotong. Namun, kalau pohon menumbuhkan batang utama kedua, Anda bisa memotong salah satu batang yang lebih lemah. Anda juga bisa memangkas cabang-cabangnya untuk merapikan konifer kalau perlu.
    • Buang dahan dari pangkalnya pada batang utama untuk memperjarang tanaman yang terlalu rimbun, jika dibutuhkan. Buka bagian dalam konifer agar tanaman mendapatkan paparan sinar matahari dan sirkulasi udara yang lebih baik. Cabang-cabang yang tumbuh menyamping juga harus dibuang.
    • Pilih cabang yang hendak dipotong dengan hati-hati. Cabang yang dipotong habis dari pangkalnya pada pohon atau perdu konifer, tidak akan tumbuh kembali.
  5. Pangkas seluruh dahan dengan sudut 45° sampai 60° tepat di atas buku cabang.
    • Jangan sampai merusak buku cabang, yaitu bonggol gemuk pada pangkal dahan.
    • Dahan-dahan yang lebih besar harus dipotong sejauh 15 sampai 30 cm dari buku cabang.
  6. Potong dahan setengahnya dari bagian bawah, lalu buat potongan kedua dengan kedalaman yang sama dari bagian atas. Potongan kedua harus sejauh 2,5 cm dari yang pertama.
    • Berat dahan akan membuatnya patah. Cara ini akan mengurangi berat beban pada dahan dan melindungi agar buku cabang tidak rusak. Potong sisa dahan di dekat buku cabang.
    • Kalau hanya sebagian dahan yang hendak dipotong, potongannya harus dibuat sekitar 0,5 cm di atas tunas daun baru.
  7. Beberapa spesies pohon konifer memiliki kebutuhan tertentu terkait pemangkasan, jadi Anda harus mempertimbangkan hal ini.
    • Misalnya, pohon pinus memiliki batang utama yang bisa dipotong jadi setinggi 25 cm untuk menghasilkan pohon yang lebih rimbun dan mungil. Cabang-cabang samping yang berada di bagian atas pohon harus dipangkas hingga 10-15 cm lebih pendek dari cabang-cabang puncak. Bagian bawah pohon harus dipangkas secara miring agar keseluruhan pohon membentuk piramida.
    • Cabang-cabang pada pohon Douglas fir yang tingginya lebih dari 15 cm tidak boleh dipangkas karena akan membuat tanaman berisiko terkena infeksi jamur.
  8. Dahan pohon konifer yang berpenyakit harus dipotong sejauh 15 cm dari bagian yang terinfeksi dan potonglah pada bagian kayu yang masih hidup.
    • Pekebun harus menunggu hingga periode cuaca kering untuk memotong pohon karena ini akan mengurangi penyebaran patogen. Anda juga harus membersihkan dan mensterilisasi alat pangkas dengan disinfektan yang ada di rumah, sebelum dan setelah digunakan untuk mengurangi penyebaran penyakit. Gunakan kain lap untuk membersihkan disinfektan dari alat pangkas sebelum digunakan kembali karena disinfektan bisa merusak pohon.
    • Bagian pohon yang berpenyakit harus dibakar atau dibuang ke tempat sampah untuk diambil oleh tukang sampah setempat nanti. Bagian tersebut tidak boleh dimasukkan ke dalam tempat pembuatan kompos.
  9. Kalau pohon yang akan dipangkas berada di dekat jalur listrik, lebih baik pekerjakan penebang pohon yang sudah tepercaya, alih-alih melakukannya sendiri. [3]
    • Anda disarankan untuk mencari tahu dan mengumpulkan informasi terkait hasil pekerjaan si penebang pohon sebelum memilih dan menyuruh mereka.
    • Dengan begitu, Anda akan mendapatkan penawaran terbaik sekaligus menghindari biaya yang tidak perlu dikeluarkan dari prosedur yang tidak perlu dilakukan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menghindari Kesalahan Pemangkasan

Unduh PDF
  1. Pekebun harus selalu ingat bahwa sebagian besar spesies konifer—kecuali yew ( Taxus )—tidak akan selamat pascapemangkasan besar-besaran.
    • Meskipun dedaunan yang hijau bisa dipangkas, area cokelat yang merupakan bagian dari pertumbuhan lama harus dibiarkan karena bagian tersebut tidak akan beregenerasi jika dipotong.
  2. Beberapa jenis konifer memiliki area tengah yang tidak berdaun, tetapi ini normal dan bukan indikasi masalah apa pun.
    • Pada pohon-pohon seperti ini, pekebun tidak disarankan untuk memangkas sampai ke area tersebut karena akan membuat pohon jadi tidak simetris. Tanaman juga tidak akan tumbuh kembali untuk menutupi lubang bekas pemangkasan. [4]
    • Karena itu, Anda harus memeriksa area dedaunan sebelum memutuskan cabang mana yang akan dipotong.
  3. Meski keinginan untuk memotong dahan terbawah ini beralasan, Anda bisa berakhir dengan bentuk yang tidak sedap dipandang saat pohon tumbuh lebih tinggi. Oleh karena itu, tahan dirilah dan potong cabang terbawah hanya kalau benar-benar perlu.
  4. Puncak pohon cemara tidak boleh dipenggal atau dipotong pada ketinggian tertentu karena pohon akan jadi tidak menarik. Pohon yang puncaknya dipotong juga menghadapi risiko yang lebih besar terhadap penyakit dan masalah lainnya.
  5. Konifer tidak boleh dipangkas setelah musim panas atau musim gugur. Pemangkasan di akhir musim akan menghasilkan tunas-tunas baru yang lebat, tetapi tidak akan memiliki kesempatan untuk tumbuh cukup dewasa sebelum cuaca musim dingin yang merusak tiba.
    Iklan

Tips

  • Kalau Anda ingin memangkas pohon konifer sendiri, alat-alat yang akan dibutuhkan antara lain gergaji tangan, gergaji tongkat ( pole saw ), dan gunting setek ukuran standar yang tajam untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Gergaji mesin, gunting pangkas, kapak, dan gunting setek besar tidak dianjurkan untuk memangkas pohon konifer karena alat-alat ini sebagian besar tidak efektif.
  • Jenis Arborvitaes seperti Thuja “Green Giant” , cedar (spesies Cedrus ), bald cypress (spesies Chamaecyparis ), juniper (spesies Juniperus ) dan yew (spesies Taxus ) harus dipangkas pada awal hingga pertengahan musim panas untuk mengendalikan ukurannya.
  • Pohon-pohon jenis pine (spesies pinus) dan beberapa jenis konifer memiliki tunas yang berbentuk seperti “lilin” di ujung cabangnya. Setengah bagian atas lilin harus dipotong dengan tangan setiap musim semi untuk merangsang pertumbuhan daun dan cabang yang lebih lebat.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.507 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan