PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Patung bisa dibuat dengan beberapa bahan yang berbeda, termasuk semen. Ada tiga cara untuk membuat patung dari semen. Patung semen bisa dibuat dengan cara menyiapkan cetakan semen, mengukir semen, atau menggunakan kawat jaring. Ketiga metode mematung ini bisa menghasilkan patung semen yang bagus.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membuat Cetakan Semen

PDF download Unduh PDF
  1. Sebelum semen diaduk, siapkan cetakan patung terlebih dahulu. Cetakannya bisa dibuat sendiri dari bahan plastik atau stirofoam, atau bisa juga dibeli di toko perangkat keras. Anda bisa menemukan beragam cetakan semen untuk dibeli di internet.
  2. Kosongkan sak (kantong semen) ke dalam ember besar atau gerobak sorong. Ukur jumlah air yang disarankan dengan hati-hati. Misalnya, satu sak seberat 35 kg biasanya membutuhkan air sekitar 3 liter. Tambahkan sekitar â…” air ke dalam campuran semen. [1]
    • Sisihkan 0,5 liter (2 gelas) semen. Bagian ini bisa ditambahkan ke dalam adukan kalau konsistensinya terlalu encer.
    • Baca instruksi pengadukan pada sak untuk memastikan rasio air dan campuran semennya tepat.
  3. Gunakan alat pengaduk semen, cangkul, atau mata bor untuk mengaduk. Tambahkan air yang sudah disiapkan sampai konsistensi adukan jadi sekental havermut. Semen yang basah harus bisa mempertahankan bentuknya saat diremas dengan tangan. [2]
    • Adukan semen yang terlalu encer memang mudah dituangkan, tetapi tidak akan awet dan lebih mudah pecah seiring waktu.
    • Tambahkan air ke dalam adukan kalau konsistensinya masih keras dan bergumpal. [3]
  4. Tuangkan campuran semen ke dalam cetakan dengan hati-hati sampai penuh. Gunakan sendok semen untuk menghaluskan permukaannya. [4]
    • Anda bisa mengoleskan sedikit oli mesin ke dinding cetakan sebelum menuangkan semen agar bisa dibuka dengan mudah tanpa merusak patung.
  5. Setelah semen benar-benar kering, buka cetakan. Sebagian besar cetakan bisa dibuka setelah satu hari. Kadang-kadang patung bisa dibuka dan cetakannya masih tetap utuh. Kadang-kadang cetakan harus dibongkar untuk mengeluarkan patung dari dalamnya. [5]
    • Biarkan semen mengering sampai solid setidaknya selama seminggu sebelum digunakan.
    • Baca instruksi yang disertakan dengan cetakan yang Anda beli. Instruksi ini akan memberitahukan informasi khusus tentang kapan dan bagaimana cara membuka cetakan. Setiap proyek akan berbeda.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengukir Semen

PDF download Unduh PDF
  1. Peralatan ukir seperti pisau, pahat, dan palu yang biasanya digunakan untuk memahat keramik, cocok untuk mengukir semen. Anda bisa menemukan alat-alat ini di sebagian besar toko kerajinan atau toko seni. [6]
  2. Gambarlah secara langsung atau jiplak desain yang Anda inginkan ke atas semen dengan pensil atau kapur. Gambar ini akan memberi Anda panduan untuk mulai mengukir. [7]
  3. Baca petunjuk penggunaan pada sak semen, aduk semen di dalam ember besar atau gerobak sorong. Biasanya, satu sak semen seberat 35 kg membutuhkan air sekitar 3 liter. Tuangkan semen ke dalam cetakan yang Anda inginkan dan biarkan sampai setengah kering sebelum diukir. [8]
    • Tuangkan semen dalam bagian-bagian kecil yang bisa langsung digarap supaya tidak keburu kering sebelum sempat diukir.
    • Semen yang terlalu encer akan lebih mudah dituangkan, tetapi tidak akan awet dan lebih mudah pecah seiring waktu.
    • Tambahkan air jika campuran semen masih terlalu padat dan bergumpal-gumpal. [9]
    • Lama waktu yang Anda butuhkan untuk menunggu akan tergantung pada ketebalan cetakan. Semen sudah siap diukir saat kondisinya masih lunak dan bisa dibentuk.
  4. Sebelum semen benar-benar kering, mulailah mengukir desain menggunakan alat ukir. Awali dari bagian atas patung dan kerjakan ke bawah. Anda harus bekerja dengan cepat supaya ukiran bisa selesai sebelum semen kering. Usahakan Anda menyelesaikan satu bagian ukiran maksimal satu jam setelah semen dituangkan.
    • Lumuri tangan dengan vaselin supaya semen tidak merusak kulit.
    • Jangan menyentuh permukaan semen sampai benar-benar kering supaya tidak tercoreng. Semen akan kering dalam waktu 24 jam, tetapi harus didiamkan sampai benar-benar solid selama tujuh hari.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Kawat Jaring

PDF download Unduh PDF
  1. Potong kawat jaring ke ukuran yang diinginkan menggunakan pemotong kawat. Kawat akan berfungsi sebagai kerangka patung. Kawat akan menahan semen basah pada tempatnya sampai mengering. [10]
    • Gunakan kawat logam yang cukup berat dan bisa mempertahankan bentuknya sendiri.
  2. Kalau Anda tidak bisa memodifikasi kawat menjadi bentuk yang diinginkan, balutkan saja ke sesuatu yang keras, seperti kardus atau stirofoam untuk membuat bentuk patung yang diinginkan.
  3. Aduk campuran semen dan air di dalam ember besar atau gerobak sorong. Gunakan pengaduk semen, cangkul, atau mata bor untuk mencampurkannya sampai benar-benar rata. Biasanya, satu sak semen seberat 35 kg membutuhkan air sekitar 3 liter. Konsistensi adukan harus sekental havermut. [11]
    • Baca instruksi pada sak sebelum mencampurkannya dengan air. Instruksi yang tersedia akan memberitahukan rasio air dengan semen.
    • Semen yang terlalu encer memang mudah untuk dituangkan, tetapi tidak akan awet dan lebih mudah pecah seiring waktu.
    • Tambahkan air ke dalam adukan semen kalau konsistensinya masih terlalu padat dan bergumpal-gumpal. [12]
  4. Gunakan sendok semen atau alat manual lain untuk menuangkan semen ke kawat jaring. Aplikasikan semen dalam lapisan tipis. Tambahkan lapisannya sampai menghasilkan bentuk yang Anda inginkan. [13]
  5. Semen akan kering saat disentuh setelah 24 jam. Namun, Anda harus membiarkannya sampai benar-benar solid selama tujuh hari. Jangan menyentuh atau memindahkan patung selama masa ini.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Cetakan semen
  • Campuran semen
  • Air
  • Ember atau gerobak sorong
  • Alat pengaduk, cangkul, atau mata bor
  • Oli mesin
  • Alat pengukir semen (palu, pisau, dan pahat)
  • Gambar desain (opsional)
  • Pensil atau kapur
  • Kawat jaring
  • Sendok semen

Tips

  • Saat menggarap semen basah, bekerjalah dengan cepat supaya semen tidak keburu kering sebelum Anda selesai.
  • Kenakan sarung tangan atau lapisi tangan dengan vaselin saat bekerja dengan semen untuk mencegah kulit rusak.
  • Jangan membuat adukan semen yang terlalu encer. Meski memang lebih mudah untuk dituangkan, semen tidak akan awet seperti halnya adukan yang dibuat dengan konsistensi yang benar.
Iklan

Peringatan

  • Semen bisa sangat berantakan. Bekerjalah di luar ruangan atau di bengkel kerja khusus.
  • Baca instruksi label yang tersedia terkait campuran semen dan cetakannya untuk mendapatkan hasil terbaik.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 37.692 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan