PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Ingin belajar membuat sketsa komedi? Banyak sketsa komedi populer digunakan di TV, panggung, dan pertunjukan pelawak tunggal ( stand-up comedy ). Dalam membuat sketsa komedi, pencarian ide, penulisan sketsa, dan penyempurnaan sketsa diperlukan untuk menghasilkan lawakan yang kocak dan tersusun dengan baik.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mencari Ide

PDF download Unduh PDF
  1. Apakah Anda membuat sketsa komedi untuk film, drama, pidato, atau video Youtube?
    • Tergantung pada sarana penyampaian sketsa, peralatan seperti prop , kostum, pencahayaan, atau efek digital dapat digunakan untuk menghasilkan efek komedi.
  2. Komedi jenis tertentu sesuai untuk penonton tertentu. Jangan menggunakan topik yang membosankan atau terlalu sensitif bagi penonton.
    • Pertimbangkan usia rata-rata penonton. Jika merupakan pertunjukan anak, pilihlah materi yang sesuai untuk anak berusia muda, misalnya boneka beruang, kuda poni, atau film kartun populer. Jika merupakan pertunjukan dewasa, pilihlah topik yang sesuai untuk orang dewasa, misalnya seks, kekerasan, isu internasional, politik, pengasuhan anak, atau dunia kerja.
    • Pertimbangkan kelompok yang menjadi penonton Anda. Jika Anda menyukai komedi yang kurang cerdas, tetapi penonton tampaknya berasal dari kalangan terpelajar, pertimbangkan ekspektasi penonton. Ingat, hal yang lucu bagi Anda, mungkin tidak senonoh, sensitif, atau bahkan menyinggung bagi orang lain. Lawakan tentang pengusaha kaya mungkin sesuai untuk penonton yang berasal dari kelas bawah dan menengah, tetapi kemungkinan tidak lucu bagi orang kelas atas.
    • Meski demikian, ada beberapa pengecualian, saat topik yang menyinggung boleh digunakan. Misalnya, roast merupakan acara tempat orang-orang berkumpul untuk menertawakan seseorang. Namun, ingat, bahkan di acara seperti roast , lawakan yang mengejek perlu dipadukan dengan lawakan yang ceria.
  3. Carilah di internet dan pelajari sketsa, kelompok, dan acara komedi terkenal, misalnya Indonesia Lawak Klub dan Stand Up Comedy Show . [1]
    • Langkah ini penting dilakukan untuk mengetahui 2 hal: pertama, apa yang dianggap lucu oleh sebagian besar orang dan, kedua, apa saja yang sudah pernah ditampilkan. Sebisa mungkin, lawakan Anda harus orisinal karena humor tercapai akibat penonton tidak dapat menebak alur lawakan. [2]
    • Ketahui jenis lawakan yang Anda lakukan dan juga ekspektasi penonton mengenai jenis lawakan tersebut. Jangan sampai Anda menampilkan citra diri atau lawakan yang tidak sesuai.
  4. Setelah mempertimbangkan sarana penyampaian sketsa komedi yang akan digunakan serta kelompok penonton yang akan menyaksikan, topik apa kira-kira yang disukai oleh penonton? Sketsa komedi tidak dapat ditulis tanpa mencari ide terlebih dahulu. Ada banyak cara mencari ide sebelum menulis sketsa komedi. Pertimbangkan semua topik yang mungkin dapat Anda gunakan.
    • Tulislah semua ide yang terpikirkan. Anda tidak akan pernah dapat menebak kapan inspirasi muncul. Saat membeli donat di toko, ide sketsa komedi mengenai kudapan, makan, atau olahraga bisa saja tiba-tiba muncul di otak.
    • Inspirasi juga dapat diperoleh dari film, acara TV, buku, atau komik populer. Beberapa sketsa komedi terbaik merupakan parodi karya fiksi ataupun nonfiksi populer.
    • Misalnya, film serial Indiana Jones dapat diparodikan. Tokoh utama adalah seorang profesor, tetapi profesor pada umumnya tidak mengalami petualangan sebanyak dia. Pada parodi, mainkan peran profesor “nyata” yang mengalami situasi yang sama seperti Indiana Jones.
    • Banyak orang mendapatkan ide dengan metode asosiasi kata. Tulislah di kertas sebuah kata atau ide utama, lalu tulislah 5 kata yang secara otomatis terpikirkan. Paduan kata yang tampak aneh mungkin dapat digunakan untuk membuat sketsa komedi.
    • Misalnya, mulailah dengan kata “beruang”. Lalu, tulislah kata atau konsep yang muncul di otak saat memikirkan kata “beruang”, misalnya hewan liar, berbahaya, gulat, pecinta ikan, atau berbulu. Pertimbangkan kata yang mungkin menarik bagi Anda dan penonton. Mungkin Anda dapat membuat sketsa komedi mengenai beruang bergulat.
  5. Dari ide-ide yang sudah didapat, kembangkanlah menjadi lawakan yang bagus . Lawakan terbaik sering kali tidak masuk akal dan mengejutkan.
    • Seperti pesulap, pelawak harus ahli menyesatkan penonton. Pada awal lawakan, bawalah penonton ke satu arah, lalu sampaikan " punch line " (bagian akhir lawakan yang biasanya lucu) yang tidak terduga.
    • Contoh: Saya pernah bergulat melawan beruang. Si beruang beratnya kurang dari 1 kilo dan isinya kapas.
    • Contoh lawakan di atas menggunakan teknik penyesatan. Kalimat pertama merupakan ide yang dikembangkan dengan metode asosiasi kata. Kalimat tersebut memunculkan dugaan bahwa cerita selanjutnya adalah tentang seorang manusia yang melawan beruang grizzly seberat 200 kg sehingga cerita menjadi lucu saat ternyata yang dilawan adalah boneka beruang. Lawakan ini juga lucu karena tidak masuk akal; berapa banyak orang dewasa yang diketahui bergulat melawan boneka beruang? [3]
  6. Para pelawak sepakat bahwa kesuksesan lawakan terletak pada pewaktuan yang tepat.
    • Pertimbangkan cara penyampaian lawakan tentang bergulat melawan beruang. Berhentilah sejenak setelah berkata, “Saya pernah bergulat melawan beruang.” Beri jeda satu atau dua detik agar penonton sempat membayangkan Anda bergulat melawan beruang dan semua bahaya yang menyertai aksi tersebut. Anda juga dapat mendesah panjang untuk menandakan bahwa cerita selanjutnya serius. Lalu, katakan, “Si beruang beratnya kurang dari 1 kilo dan isinya kapas.” Sesuatu yang tidak terduga terjadi dan penonton pun tertawa. Jika kalimat kedua diucapkan langsung setelah kalimat pertama, penonton tidak akan sempat berasumsi sehingga lawakan gagal. [4]
  7. Sebagian besar sketsa komedi yang bagus dimulai dari sebuah ide. Sekarang saatnya mengembangkan ide pokok Anda.
    • Pertimbangkan premis yang Anda pilih. Jangan takut menulis dan membuang berbagai ide. 10 ide mungkin perlu dipertimbangkan sebelum Anda memperoleh 1 ide bagus.
    • Misalnya, Anda memilih premis orang dewasa bergulat melawan boneka beruang. Banyak pelawak sepakat bahwa lawakan yang bagus perlu dibuat agak nyata. Fokuslah pada aksi normal yang nyata; jangan mendadak pindah ke “boneka beruang di luar angkasa” atau “boneka beruang menjadi hidup” karena penonton tidak akan dapat mengikuti alur lawakan Anda.
    • Fokuslah pada aksi yang sudah ditetapkan di premis. Teknik gulat apa yang Anda gunakan pada si beruang: kuncian kepala, full-nelson , atau kuncian rumit yang lain? Di mana perkelahian gulat tersebut berlangsung: kamar tidur anak perempuan Anda atau toko mainan? Apa penyebab perkelahian tersebut? Bagaimana hasilnya? Gunakan pertanyaan mengenai aksi dan tempat tersebut untuk mengembangkan ide atau lawakan menjadi premis. [5]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menulis Sketsa Komedi

PDF download Unduh PDF
  1. Premis dasar sudah didapat. Sekarang saatnya membuat kerangka sketsa komedi, yang meliputi bagaimana memulai lawakan, premis atau lelucon kasar apa yang mengisi sebagian besar sketsa, dan bagaimana mengakhiri lawakan. [6]
    • Banyak pelawak menulis sketsa komedi dari akhir cerita. Jika sudah membayangkan bagian akhir lawakan (misalnya, seorang pria bertarung melawan boneka beruang di toko mainan), mulailah dari situ dan tulis kejadian yang berujung pada bagian akhir tersebut. Mungkin si pria tidak menyukai cara boneka beruang “memandangnya” saat dia masuk ke toko mainan tersebut guna membeli hadiah ulang tahun untuk putrinya. Mungkin si pria sedang stres akibat pekerjaannya dan hanya ingin memukul sesuatu. Mungkin boneka beruang tersebut mengingatkan si pria pada orang yang dibencinya. Berimajinasilah untuk mengembangkan jalan cerita. [7]
  2. Jangan lupa menyertakan latar, dialog/monolog, petunjuk akting, dan petunjuk panggung. [8]
    • Tentukan latar. Tokoh atau tokoh-tokoh dalam sketsa Anda akan berada di setidaknya satu tempat. Deskripsikan latar secara mendetail. Benda apa saja yang ada di latar bersama pemeran tokoh? Pada sketsa komedi pertarungan melawan boneka beruang di toko mainan, deskripsikan penampilan boneka hewan yang lain dan bagaimana mereka menyaksikan pertarungan tersebut. Deskripsikan juga warna-warna toko yang cerah agar keanehan pertarungan tersebut semakin jelas.
    • Nama tokoh sebaiknya ditulis berbeda dari dialog/monolog. Tulis nama tokoh dengan huruf tebal/miring. Di belakang nama tokoh, tulislah tanda titik dua.
    • Tulis dialog/monolog. Banyak penulis naskah menyertakan tanda tertentu untuk mengindikasikan pola bicara tokoh. Misalnya, jika tokoh gagap, penulis naskah dapat menggunakan tanda titik atau spasi untuk mengindikasikan pola bicara gagap.
    • Tulislah petunjuk akting. Pertimbangkan tindakan pemeran tokoh. Pemeran tokoh kemungkinan besar tidak hanya mengucapkan dialog/monolog di hadapan penonton. Sertakan petunjuk mengenai arah pandang, cara berdiri, bahasa tubuh, dan aspek lain yang harus dilakukan oleh pemeran tokoh. Pembuat sketsa komedi sering kali menuliskan “berhenti sejenak untuk tawa penonton” agar penonton dapat tertawa tanpa ketinggalan adegan.
    • Tulislah petunjuk panggung. Sertakan petunjuk agar pemeran tokoh tahu ke mana harus berjalan di atas panggung, apakah harus duduk atau berdiri, dan kapan harus memasuki atau meninggalkan panggung. [9]
  3. Jangan meletakkan semua lawakan di awal atau di akhir saja. Atur agar lawakan tersebar merata di keseluruhan sketsa.
    • Lawakan dan punch line dapat dibuat saling tumpang-tindih untuk menghasilkan efek yang lebih baik, khususnya saat sebuah punch line digunakan berulang-ulang.
    • Banyak pelawak suka menggunakan callback dalam sketsa komedi mereka. Callback adalah rujukan di akhir sketsa mengenai sesuatu yang terjadi di awal sketsa. Misalnya, jika pada awal sketsa komedi mengenai seorang pria bergulat melawan boneka beruang telah disebutkan bahwa si pria pergi ke toko mainan untuk membelikan putrinya hadiah ulang tahun, buatlah lawakan mengenai hadiah ulang tahun yang pada akhirnya didapatkan oleh putri pria tersebut di akhir sketsa. Mungkin sesuatu seperti, “Akhirnya, anak saya mendapat boneka beruang rusak sebagai hadiah ulang tahun karena manajer toko menuntut saya membeli barang yang saya rusak.” [10]
  4. Beberapa orang terlalu fokus menyunting sampai kehilangan alur keseluruhan lawakan. Setelah membuat kerangka, tulis draf kasar sampai selesai. Jika sudah, tahap revisi dapat dimulai.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyempurnakan Sketsa Komedi

PDF download Unduh PDF
  1. Peragakan sketsa tersebut. Rekam diri Anda dan tontonlah. Pastikan setiap kalimat mudah dipahami. Jika penonton tidak memahami apa yang Anda katakan, mereka tidak akan menangkap kelucuan lawakan Anda. [11]
  2. Berlatihlah di depan cermin, peragakan di depan replika penonton, atau lakukan cara apa pun yang diperlukan untuk mengetes sketsa komedi Anda. Lalu, sunting ulang sketsa tersebut jika perlu. Perbaiki keanehan, tingkatkan kelucuan, revisi sketsa, dan lain-lain. Latihan menyempurnakan lawakan.
    • Pada contoh sketsa komedi mengenai pria yang bergulat melawan boneka beruang, gunakan boneka beruang sungguhan dan bertarunglah dengan boneka tersebut. Detail pertarungan dapat diperoleh setelah memeragakan adegan tersebut. Cara ini membantu membuat sketsa menjadi lebih realistis. Dengan memeragakan, Anda mungkin menemukan bahwa teknik kuncian kepala sulit dilakukan pada boneka beruang karena kepala boneka tersebut berisi kapas sehingga mudah terlepas dari genggaman Anda. Detail tersebut kemudian dapat disertakan dalam sketsa komedi.
    • Tes dan perbaiki, tes dan perbaiki, belajarlah dari kesalahan. Itu intinya.
  3. Sekarang saatnya menampilkan sketsa komedi Anda di depan umum!
    • Jangan ragu berimprovisasi saat tampil. Beberapa lawakan terlucu ditemukan secara kebetulan. Jadi, biasakan diri berimprovisasi.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Kertas dan alat tulis atau komputer, yang memiliki program pengolah kata, dan pencetak ( printer ).

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 27.148 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan