PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memiliki sikap negatif berbahaya untuk Anda dan untuk orang-orang di sekitar Anda. Semakin lama Anda memiliki pandangan negatif terhadap hidup dan diri sendiri, semakin sulit untuk mengubah sikap tersebut. Namun, jika Anda ingin berubah dalam cara pandang terhadap dunia dan diri sendiri, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Anda dapat mulai memeriksa kembali sikap Anda terhadap dunia dan diri sendiri, mulai melihat cara-cara sederhana untuk memperbaiki cara pandang Anda, lalu berusahalah memperbaiki beberapa masalah utama yang Anda miliki mengenai dunia dan diri Anda.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengamati Sikap Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda percaya dunia adalah tempat yang buruk, Anda mungkin cenderung bersikap negatif. Jadi, jika Anda dapat berusaha mengubah kepercayaan Anda mengenai dunia, sikap Anda akan mengikuti dengan sendirinya. [1]
    • Ingatlah juga bahwa kepercayaan itu cenderung lebih subyektif dan ada beberapa cara untuk melihat hal yang sama. Maka, cobalah untuk melihat bukti-bukti yang ada yang bertentangan dengan kepercayaan dalam pikiran Anda.
    • Sebagai contoh, jika Anda percaya dunia adalah tempat yang buruk, Anda dapat meluangkan waktu selama dua jam mencari tahu segala hal, misalnya dalam hal orang-orang saling menolong dalam memenuhi kebutuhan mereka.
  2. Pemikiran negatif Anda mengenai dunia ini dapat menyebabkan Anda bertindak sedemikian rupa dan ini dapat menentukan hasil dari berbagai situasi. Pemikiran negatif Anda bahkan dapat mulai mengambil bentuk seperti “ramalan” dan pandangan negatif Anda menjadi semakin kuat setiap kali salah satu dari ramalan Anda menjadi kenyataan. Gejala ini dikenal sebagai ramalan diri sendiri.
    • Salah satu contoh ramalan diri sendiri adalah jika Anda berpikir bahwa dunia ini dingin, berarti tempat, diri Anda, dan orang lain juga bersikap dingin. Akhirnya, orang-orang akan berbalik bersikap dingin dan jahat terhadap Anda. Anda mungkin menginterpretasikan tindakan mereka sesuai pandangan Anda akan dunia ini, yang meneguhkan sikap Anda. [2]
  3. Anda memiliki kendali penuh atas apa yang Anda pikirkan mengenai dunia ini. Cobalah mengingat prinsip ini dan gunakan sebagai keuntungan untuk Anda. Akhirnya, Anda jugalah yang bertanggung jawab akan sikap Anda dan tidak dapat menyalahkan orang lain atas apa yang Anda pikirkan mengenai mereka atau keadaan Anda. [3]
    • Ingatlah bahwa walaupun Anda mungkin tidak dapat mengubah situasi, Anda masih bisa mengubah reaksi Anda terhadap situasi tersebut dengan memilih sikap yang benar.
  4. Dalam beberapa pengertian, banyak realita sebenarnya bersifat subyektif, seperti apakah Anda menikmati atau tidak menikmati hal yang Anda lakukan. Sebagian besar tergantung pada pemikiran yang Anda tekankan dan fokuskan. [4]
    • Sebagai contoh, jika Anda tidak menikmati pekerjaan, Anda mungkin berpikir dengan sikap yang buruk, “Pekerjaan ini menyebalkan dan tidak ada tujuannya.”
    • Namun, Anda juga dapat mengambil sikap positf terhadap situasi yang sama dan berpikir “Luar biasa bahwa saya masih dapat bekerja dan menghasilkan uang untuk menghidupi diri saya dan keluarga saya. Bayangkan hidup di waktu kelaparan dan tidak ada makanan.”
  5. Sebagian dari sikap Anda terbentuk saat Anda memperhatikan diri Anda berakting. Ini disebut teori persepsi diri, dan ini dilakukan dengan mengambil kesimpulan akan sikap diri dengan cara mengamati perilaku diri sendiri. [5]
    • Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa jika Anda menggiring fokus orang-orang pada aktivitas agama yang pernah mereka lakukan, mereka cenderung melaporkan memiliki sikap yang lebih baik terhadap agama.
    • Maka, jika Anda ingin memperbaiki sikap terhadap kehidupan dan diri sendiri, Anda dapat berhasil dengan cara terus bersikap seperti yang Anda inginkan. “Berpura-puralah sampai berhasil melakukannya dengan sepenuh hati” dapat menjadi cara yang efektif untuk memperbaiki sikap Anda.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melakukan Berbagai Perubahan Kecil

PDF download Unduh PDF
  1. Menentukan target yang sulit dicapai dapat meneguhkan sikap negatif terhadap dunia ini, yaitu bahwa itu terlalu sulit, itu tidak adil, badai selalu menyerang Anda, dsb. Menentukan target yang mustahil juga dapat membunuh motivasi Anda. [6]
    • Daripada menentukan target seperti “Aku akan mendapatkan nilai A di semua mata pelajaran di semester ini”, cobalah menentukan target seperti “Aku akan berusaha yang terbaik di kelas”; atau alih-alih menentukan target menjadi musisi yang terkenal, Anda bisa menentukan target untuk berlatih dengan teratur.
  2. Pemikiran bahwa bakat dan kemampuan Anda tidak selalu tetap dan tidak dapat berubah membuat Anda terus belajar dan bertumbuh dari kesalahan Anda. Anda dapat menggunakan kekuatan dari pemikiran tersebut untuk menjadi lebih ahli dan mengasah bakat Anda serta membangun hal-hal positif dalam hidup Anda. [7]
    • Dengan melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan bertumbuh, Anda akan menjadi lebih optimis saat menghadapi kekalahan dalam hidup.
    • Sebagai contoh, jika nilai pelajaran Anda tidak baik di sekolah, daripada mencaci maki dan menyebut diri Anda bodoh, katakan saja, “Saya tidak mendapatkan yang terbaik seperti yang saya harapkan tetapi saya dapat berbicara dengan guru saya agar saya dapat memperbaiki nilai di semester mendatang.”
  3. Jika Anda kesulitan menyesuaikan diri dengan sikap yang positif terhadap hidup dan diri Anda, cobalah tetap tersenyum. Paksa diri Anda untuk tersenyum sebentar setiap hari sambil merenungkan hidup dan diri Anda. Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan timbal balik antara otot wajah dan tingkat emosional seseorang: biasanya kita senang lalu tersenyum, tetapi kita juga bisa tersenyum dahulu lalu merasa senang. [8]
    • Jika Anda butuh bantuan untuk tersenyum, cobalah bentuk senyum Anda dengan dua batang pensil yang ditekankan ke atas dekat tiap sudut bibir Anda; memegang sebuah pensil di antara gigi Anda akan membuat Anda tersenyum.
  4. Melihat hal-hal di sekitar kita akan membuat kita belajar sesuatu yang luar biasa. [9] Maka, galilah inspirasi dari orang-orang di sekitar Anda, apa yang mereka lakukan, biografi mereka, atau kisah kehidupan orang-orang yang Anda jumpai. Cobalah mencari kualitas yang unik dan menginspirasi dari diri setiap orang yang Anda jumpai.
    • Saat Anda menemukan seseorang memiliki sikap terhadap kehidupan dan diri sendiri yang membuat Anda terkesan, cobalah meneladani aspek-aspek sikapnya yang paling Anda sukai.
  5. Kadang peristiwa kecil yang terjadi dalam kehidupan dapat mendatangkan suasana hati yang salah atau meneguhkan sikap negatif atau pesimis dalam diri Anda. Namun, cobalah ingat gambaran besarnya, bahwa peristiwa-peristiwa kecil ini hanyalah bagian-bagian yang kecil saja. [10]
    • Sebagai contoh, jika Anda merusak kaus favorit Anda saat mencucinya, tanyakan diri Anda apakah Anda akan masih marah minggu ini atau minggu depan dari hari ini. Kemungkinannya adalah tidak, karena dalam gambaran besarnya, itu bukanlah suatu masalah yang besar.
  6. Berbicara negatif terhadap diri sendiri adalah mengikuti kata-kata tak terucapkan yang ada dalam pikiran Anda. Kadang cara Anda berbicara pada diri Anda sendiri mungkin tidak masuk akal atau berdasarkan kurangnya informasi yang benar. Cobalah perhatikan ucapan terhadap diri sendiri yang negatif dan tidak benar itu, agar Anda dapat mengeluarkannya dari pikiran. [11]
    • Sebagai contoh, jika Anda terus memaki diri bahwa Anda tidak berharga karena Anda seharusnya sekarang sudah lulus sebagai sarjana, tanyakan diri Anda beberapa pertanyaan berikut ini:
    • Mengapa fakta bahwa Anda tidak menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi ini saat kebanyakan dari teman-teman Anda membuat Anda menjadi tidak berharga? Mengapa perguruan tinggi disamakan dengan harga diri? Bukankah pengalaman Anda selama di perguruan tinggi adalah pelajaran berharga? Apakah semua itu membantu pembentukan diri Anda hari ini?
    • Alih-alih, gunakan bahasa yang positif untuk merangkai ulang hal-hal yang ada. Cobalah ini meskipun mungkin Anda tidak merasa ingin menjadi positif. Daripada berkata “Saya tidak akan pernah sukses”, rangkai ulang pemikiran Anda menjadi lebih positif dengan berkata, “Saya akan melakukan yang terbaik” atau “Saya akan memberikan segala usaha terbaik saya.” [12]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menangani Masalah-Masalah Besar

PDF download Unduh PDF
  1. Tidak ada seorang pun yang sempurna dan akan ada orang-orang yang akan membuat Anda putus asa dari waktu ke waktu. Untuk memperbaiki sikap Anda terhadap kehidupan, cobalah praktikkan pengampunan. Dengan mengampuni orang lain, Anda akan melepaskan emosi negatif; dan itu juga baik untuk kesehatan fisik Anda. Ada beberapa hal yang perlu diingat untuk dapat mengampuni: [13] [14]
    • Setiap orang membuat kesalahan sesekali, termasuk diri Anda. Cobalah untuk ingat kapan terakhir kali Anda melakukan yang juga dilakukan orang lain itu terhadap Anda. Ini akan mempermudah pandangan Anda terhadap orang yang melakukan kesalahan terhadap Anda dan memberikan pengampunan kepadanya.
    • Memberikan pengampunan adalah demi kebaikan Anda sendiri, dan bukan hadiah untuk orang tersebut. Ini adalah sesuatu yang dapat membawa kedamaian dan manfaat untuk Anda.
    • Carilah manfaat tersembunyi di balik pelanggaran yang ada. Walaupun terdengar kontroversial, cobalah mencari keuntungannya, yaitu, mencari manfaat di balik rasa sakit hati yang Anda rasakan (contoh, membuat Anda menjadi lebih tabah di masa mendatang). Ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mengampuni seseorang.
    • Ingatlah bahwa pengampunan membutuhkan waktu; pengampunan bukanlah sesuatu yang bersifat instan.
  2. Saat Anda berpikir berlebihan akan sesuatu yang Anda tidak suka, kekurangan uang, merasa terlalu gemuk, terlalu lemah, atau tidak dihargai, kemungkinannya adalah Anda akan membawa ketidakberuntungan dan ketidakbahagiaan ke dalam hidup Anda. Semua ini dapat terjadi karena ramalan diri sendiri, yaitu Anda berpikir bahwa diri Anda memang negatif dan demikianlah yang akan terjadi, atau karena Anda merasa depresi dan berpikir bahwa Anda tidak akan berubah, atau karena perenungan yang penuh dengan perasaan negatif. [15] [16] [17]
    • Alih-alih, cobalah berfokus pada sesuatu yang positif dalam hidup Anda atau berubah untuk menjadi lebih baik.
    • Anda juga dapat melawan perenungan ini dengan melepaskan hal-hal yang berada di luar kendali Anda, atau memikirkan skenario terburuk dan bertanya pada diri sendiri apakah Anda masih dapat bertahan dalam keadaan tersebut (kemungkinan jawabannya adalah ya, dan ini membantu Anda untuk tidak merenungkannya terlalu berlebihan). [18]
    • Sebagai contoh, bayangkan bahwa Anda tidak menyukai sesuatu yang tidak dapat diubah dalam diri Anda, seperti tinggi badan Anda. Anda dapat melepaskan pikiran ini dengan mengingatkan diri sendiri, “Karena aku tidak dapat mengubah tinggi badanku, percuma saja jika dipikirkan terus, lebih baik aku berfokus pada hal-hal yang dapat aku ubah, seperti kepercayaan diriku atau selera humorku.”
  3. Hindari mengambil terlalu banyak waktu memikirkan masa lalu karena toh masa lalu sudah lewat. Jika Anda marah atas perbuatan atau kejadian lalu, Anda dapat bertanya pada diri sendiri bagaimana menggunakan pengalaman itu untuk memperbaikinya di masa mendatang, tanpa terus tinggal di masa lalu itu. Alih-alih, cobalah menciptakan masa depan yang Anda inginkan. [19]
    • Cobalah ingatkan diri Anda bahwa kesempatan besar apa pun yang Anda lewatkan di masa lalu sudah tidak penting karena masih ada kesempatan lainnya.
    • Juga, ingatlah bahwa masa lalu adalah sesuatu yang tidak dapat Anda ubah, tetapi Anda dapat mengubah masa depan Anda. Bukankah jauh lebih masuk akal memikirkan apa yang dapat Anda ubah daripada apa yang tidak dapat Anda ubah?
  4. Rasa syukur ini termasuk bersyukur akan dan mengakui bahwa masih ada hal-hal baik di luar diri kita sendiri. Melatih bersyukur mendatangkan efek baik untuk kesehatan fisik dan jiwa Anda serta dapat memperbaiki hubungan Anda. Semua ini dapat membantu Anda memperbaiki sikap Anda terhadap kehidupan. Untuk menumbuhkan rasa syukur, Anda dapat: [20]
    • menulis buku harian dan mencatat beberapa hal yang patut Anda syukuri setiap hari,
    • menulis dan mengirimkan surat rasa syukur Anda kepada seseorang,
    • berfokus pada maksud orang tersebut, bukan hasil yang dilihat.
  5. Sepenuhnya sadar berarti menjaga kesadaran dari pemikiran, perasaan, indera, dan situasi sekitar Anda di saat itu, lalu menerimanya tanpa ada penghakiman. Penelitian menunjukkan bahwa mempraktikkan kesadaran penuh dapat membawa kondisi kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, dan dapat membawa orang-orang lebih berbelas kasih dalam bermasyarakat. Semua ini penting dalam upaya memperbaiki sikap diri. Untuk mempraktikkan kesadaran penuh, Anda dapat: [21]
    • memperhatikan lingkungan sekitar Anda,
    • mendengarkan suara napas Anda,
    • berfokus dengan teliti pada sensasi yang diterima pada indera penglihatan, penciuman, pendengaran, dsb, serta hal-hal yang Anda alami.
    • menerima pemikiran dan perasaan Anda tanpa menghakiminya, yaitu dengan mengakui bahwa semua itu nyata, lalu terus maju ke pemikiran atau perasaan yang lainnya.
  6. Penelitian menunjukkan bahwa menolong orang lain, dengan menjadi sukarelawan, dapat membantu perkembangan gambar diri yang positif. Ini mungkin karena menolong orang lain memberikan Anda perasaan bahwa Anda berharga dan berhasil. [22]
    • Lakukan pencarian daring atau telusuri koran setempat untuk menemukan cara melibatkan diri dalam berbagai proyek di komunitas Anda.
  7. Orang-orang selalu dibombardir oleh pesan-pesan media mengenai gambaran tubuh ideal yang tidak nyata. Anda akan semakin sulit menerima bentuk tubuh Anda. Menerima dan mencintai diri adalah bagian penting untuk memperbaiki sikap Anda terhadap kehidupan. Untuk bisa menerima tubuh Anda dengan lebih baik, Anda dapat: [23]
    • Berhenti berdiet dan makan dengan normal. Dengan diet, Anda berkata pada diri Anda sendiri melalui perilaku bahwa ada yang salah dengan diri Anda dan perlu diperbaiki. Alih-alih diet, makanlah dengan normal, makanlah hanya saat Anda lapar, makanlah makanan yang seimbang, dan berolahragalah agar sehat.
    • Berfokuslah pada diri Anda secara keseluruhan, tidak hanya penampilan saja. Ingatlah bahwa Anda adalah individu yang unik yang lebih dari sekedar bentuk badan Anda. Anda memiliki kepribadian, pikiran, sejarah hidup yang unik, dan cara pandang sendiri mengenai dunia ini (inilah sikap Anda!).
    • Hargai penampilan orang lain. Jika Anda menemukan diri Anda menghakimi orang lain secara negatif karena penampilan mereka, Anda berkemungkinan menghakimi diri Anda sendiri juga. Cobalah menerima orang lain sebagai individu yang unik dan ingatlah bahwa penampilan dapat langsung memberikan penilaian sendiri tetapi impresi Anda belum tentu benar terhadap orang lain tersebut. [24]
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 23.422 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan