PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Munculnya masalah kecil dalam persahabatan adalah hal biasa, tetapi hubungan terkadang sulit dipulihkan setelah terjadi pertengkaran hebat. Jika persahabatan ini sangat berarti bagi Anda, kemampuan mengendalikan emosi berperan penting untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi. Walaupun sulit, persahabatan yang sempat terputus akan semakin erat kalau berhasil dipulihkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menjalin Komunikasi Lagi

PDF download Unduh PDF
  1. Jika komunikasi terputus, harus ada orang yang mengambil inisiatif. Jadilah orang pertama yang memulainya! Cara ini menunjukkan bahwa Anda ingin berteman lagi dan benar-benar ingin menyelesaikan masalah. Pikirkan cara terbaik untuk mengajaknya berkomunikasi lagi. Pertimbangkan kepribadian teman Anda dan seberapa besar pertengkaran yang pernah terjadi. Gunakan berbagai cara untuk mengontaknya. [1]
  2. Jika ia tidak menjawab saat Anda menelepon, tinggalkan pesan suara yang menjelaskan bahwa Anda ingin memperbaiki hubungan lalu kirim pesan singkat dengan berita yang sama. [2] Jika ia memblokir nomor ponsel Anda, kirim surel. Jika surel Anda tetap diabaikan, sampaikan pesan secara personal melalui media sosial. Jika semua cara gagal, datanglah ke rumahnya untuk berbicara empat mata.
    • Setelah menggunakan cara tertentu, tunggulah responsnya beberapa waktu sebelum berkomunikasi dengan cara lain. Jangan sampai ia merasa terusik atau tertekan.
    • Jika Anda menerima kabar melalui pesan singkat atau surel bahwa ia bersedia menemui Anda, ajaklah bertemu di area publik yang disepakati bersama agar tidak seorang pun merasa terintimidasi atau tertekan.
  3. Jika ia tidak mau bertemu atau berbicara dengan Anda, apalagi bertemu langsung, jangan memaksakan diri. Ia membutuhkan privasi yang harus dihargai. Manfaatkan waktu untuk melakukan refleksi atas apa yang terjadi dan siapkan hal-hal yang ingin Anda katakan. [3]
    • Jangan memaksakan keinginan jika Anda sudah tahu bahwa ia tidak mau berkomunikasi. Hal ini malah membuatnya marah dan kesal.
  4. Sampaikan apa yang Anda rasakan karena masalah ini lalu mintalah ia melakukan hal yang sama. Biarkan ia berbicara dengan leluasa. Simak baik-baik penjelasannya dan jangan memotong pembicaraan. Dengan demikian, Anda berdua bisa mengklarifikasi duduk masalah yang sebenarnya dan mengetahui apa sebabnya. [4]
    • Ungkapkan perasaan tanpa mengucapkan kata-kata yang menyerang atau menilai. Contohnya: alih-alih mengatakan, "Kamu sudah membuat keputusan bodoh", katakan: "Aku ingin tahu mengapa kamu bersikap seperti itu."
  5. Cara ini membuat teman bicara tidak merasa dipersalahkan dan suasana percakapan lebih tenang. Contohnya: alih-alih mengatakan, "Kamu benar-benar egois", lebih baik Anda jelaskan, "Aku merasa sepertinya kamu tidak mengerti kalau aku sangat terluka karena ucapanmu."
  6. Mintalah maaf kepada teman Anda dan maafkan perbuatannya. Walaupun Anda tidak bersalah, meminta maaf adalah cara yang tepat untuk membuka percakapan, misalnya: "Aku minta maaf karena kondisi ini membuat kita mengalami masalah. Aku harap kita bisa berteman lagi." [5]
    • Jika Anda pernah berbuat salah, mintalah maaf dengan tulus.
    • Jika ia meminta maaf, maafkan kesalahannya dengan sepenuh hati.
  7. Selama percakapan, jangan mengucapkan atau melakukan hal-hal yang melukai perasaan. Hal ini hanya akan merusak persahabatan dan mungkin tidak bisa dipulihkan lagi. Berusahalah mengendalikan emosi agar percakapan berlangsung dengan tenang. Jika salah satu pihak mulai marah, jangan mudah terpengaruh. [6]
    • Contohnya: jika teman berkata, "Aku tidak bisa menerima perlakuanmu! Aku tidak percaya lagi padamu!" tanggapi dengan, "Aku mengerti tindakanku sangat gegabah. Aku minta maaf dan ingin memperbaikinya. Tolong beri tahu apa yang harus aku lakukan."
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menjalin Persahabatan yang Sehat

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda benar-benar ingin memulihkan persahabatan, mulailah dengan melepaskan perasaan negatif karena masalah ini dan maafkan teman Anda. Mintalah ia melakukan hal yang sama. Lupakan masalah yang pernah terjadi dan berfokuslah ke masa depan. [7]
  2. Tanyakan kepada teman apa yang perlu Anda perbaiki untuk mempererat persahabatan. Contohnya: "Tolong berikan saran agar masalah ini tidak terulang lagi dan apa yang harus aku lakukan supaya kita tetap berteman."
    • Jika Anda ingin mengajukan permintaan, sampaikan sekarang. Contohnya: "Untuk selanjutnya, aku berharap kamu mau menghargai apa yang aku rasakan dan mau mendengarkan penjelasan yang aku sampaikan." [8]
  3. Jika Anda berdua sempat mengalami masalah besar, cara terbaik untuk memperbaiki persahabatan bukan dengan mengajaknya mengobrol sepulang sekolah seperti biasa. Alih-alih ingin melakukan kebiasaan lama, mulailah dengan mengajaknya mengobrol melalui telepon dan bertemu sesekali. Gunakan kesempatan ini untuk memulihkan diri dan menjalin persahabatan yang pernah terputus.
  4. Permintaan maaf tidak ada artinya jika Anda tidak mau memperbaiki diri. Lakukan perubahan yang diperlukan agar persahabatan tetap langgeng. Perhatikan cara berbicara dan berinteraksi satu sama lain. Kalau tidak ada perubahan di antara Anda berdua dan persahabatan tidak berjalan mulus, sebaiknya Anda mengevaluasi lagi hubungan ini. [9]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengidentifikasi Persahabatan yang Merugikan

PDF download Unduh PDF
  1. Walaupun saran ini bukan yang terbaik, ingatlah bahwa tidak semua hubungan perlu dipulihkan. Teman yang selalu berperilaku buruk atau menyalahkan Anda bukan teman yang baik sehingga persahabatan tidak perlu dipertahankan. [10]
    • Teman yang baik adalah orang yang mampu bersikap baik kepada Anda dengan menolong, memberikan semangat, menghargai, dan mampu berempati. Jika ia tidak mampu melakukannya kepada Anda atau sebaliknya, persahabatan yang terjalin mungkin tidak bermanfaat.
  2. Persahabatan yang negatif membuat Anda tidak bersikap apa adanya saat bertemu teman sehingga Anda harus selalu berpura-pura. Jika ia selalu mencela sifat Anda, ini adalah salah satu indikator hubungan yang negatif. [11]
    • Teman baik akan memberikan kritik yang bermanfaat dengan penuh kepedulian.
  3. Hubungan yang positif dan sehat ditunjukkan oleh adanya interaksi yang seimbang. Jika ia tidak pernah menelepon atau mengirim pesan dan Anda yang selalu membuat rencana, ini merupakan petunjuk dari adanya ketidakseimbangan dalam persahabatan. [12]
    • Teman yang negatif membuat Anda berharap agar ia mau menjadi sahabat Anda. Teman yang baik akan menerima Anda apa adanya dan menyediakan waktu tanpa menuntut apa pun dari Anda.
    • Orang-orang negatif akan terfokus pada masalahnya sendiri dan menuntut Anda mengabaikan masalah yang Anda alami.
  4. Mulailah dengan mengamati apa yang Anda rasakan saat berinteraksi dengannya dan jawablah dengan jujur apakah Anda bersedia memberikan dukungan yang tulus, merasa nyaman berteman temannya, dan selalu percaya kepadanya. Teman yang baik seharusnya siap mendukung satu sama lain. [13]
    • Teman adalah orang yang bisa memberikan inspirasi satu sama lain agar Anda berdua terus mengembangkan diri.
  5. Jika Anda sudah mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan persahabatan, putuskan semua sarana komunikasi dengannya. Sampaikan hal ini secara langsung dengan bersikap asertif , alih-alih sekadar memblokir nomor ponsel dan menghindari interaksi dengannya. Akhiri persahabatan dengan mengajaknya berbicara empat mata.
    • Contohnya: Anda bisa mengatakan, "Aku sudah mempertimbangkan persahabatan kita dan aku tidak ingin melanjutkannya sebab aku merasa tidak nyaman saat kita bertemu. Jadi, aku akan melakukan sendiri apa yang aku sukai."
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.166 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan