Unduh PDF Unduh PDF

Mendesain ruangan adalah proses kreatif yang menyenangkan, tetapi juga menghabiskan banyak waktu. Tanpa pengalaman mendesain atau bakat seni, pekerjaan ini bisa membuat nyali Anda ciut. Untuk mempermudah keseluruhan proses, sebaiknya tentukan gaya pribadi dan suasana ruangan yang diinginkan terlebih dahulu. Selanjutnya, kumpulkan ide untuk ruangan yang ingin didesain dan buatlah cetak biru untuk desain final. Akhirnya, belilah bahan yang dibutuhkan dan mulailah merealisasikan desain sesuai keinginan Anda!

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menentukan Gaya Pribadi

Unduh PDF
  1. Setiap orang memiliki pendapat pribadi tentang interior yang ideal. Jadi, berfokuslah pada ruangan yang Anda inginkan. Sebagian orang menyukai interior yang tidak terlalu sesak, hanya beberapa furnitur modern dengan dinding putih bersih; sebagian lain lebih suka ruangan yang dihias dengan banyak perabot mewah, tirai tebal, dan warna gelap. Hal terpenting adalah memahami apa yang paling Anda sukai dan membuat Anda merasa betah. Kemudian, carilah cara untuk merealisasikan desain pada ruangan yang Anda pilih. Ada banyak tes daring yang dapat membantu menentukan preferensi estetika Anda. Pertama, pikirkan mana tema di bawah ini yang bisa menggambarkan gaya pribadi Anda secara tepat:
    • Nyaman dan bergaya pedesaan: Anda memiliki preferensi desain bergaya pedesaan jika lebih menyukai pemandangan pedesaan dan tertarik dengan permukaan alami seperti kayu hangat, kulit yang indah, dan batu. [1]
    • Modern dan urban: Anda memiliki selera estetika modern jika menyukai kota besar, perjalanan, dan tertarik dengan bentuk-bentuk geometris yang tegas dan jelas, serta permukaan seperti krom dan kaca. [2]
    • Kasual: Anda mungkin menyukai pendekatan desain yang kasual jika menyukai warna dan tekstur modern, tetapi dengan garis-garis yang jelas dan dekorasi yang tidak terlalu penuh. Desain kasual menonjolkan permukaan alami, warna cerah, dan kenyamanan. [3]
  2. Jika Anda tidak yakin gaya desain mana yang cocok atau tidak tahu harus mulai dari mana, cobalah memulai dengan mengamati hal-hal yang menarik perhatian. Anda bisa menggunakan papan gabus besar, papan reklame, atau papan visual (seperti di Pinterest) untuk mengelola ide dan mencari tahu apa yang menyatukan hal-hal berbeda yang Anda sukai. [4] Akan lebih baik jika Anda menempelkan objek dengan paku payung, bukan lem, sehingga Anda bisa menyingkirkan yang tidak diperlukan dengan mudah.
    • Mulailah mengumpulkan sampel kain, motif, warna cat, foto ruangan, gambar “suasana” yang menginspirasi Anda (seperti foto pemandangan alam, hewan peliharaan, pemandangan kota, anak-anak, dan sebagainya), dan gambar furnitur, peralatan rumah tangga, atau perlengkapan stasioner lain yang Anda sukai.
    • Pada tahap ini, jangan khawatir tentang biaya. Biasanya, Anda bisa menemukan sesuatu dengan gaya atau warna yang sama dengan harga lebih terjangkau.
  3. Banyak tempat yang menawarkan contoh desain yang dikerjakan secara profesional dan ide-ide amatir untuk ruangan apa saja. Gunting, cetak, atau buatlah foto dari ide-ide yang menarik perhatian Anda dan tempelkan di papan ide. Pertimbangkan untuk mencari di tempat-tempat berikut:
    • Internet. Anda bisa mengunjungi situs web desainer profesional, blog perbaikan rumah amatir, atau instagram yang berhubungan acara televisi (seperti The Project TransTV). Anda juga bisa mengunjungi situs web yang membagikan foto seperti Pinterest atau gunakan kata kunci “desain ruang keluarga modern” atau “desain ruang keluarga klasik Jawa”.
    • Majalah dan buku. Kunjungi toko buku atau perpustakaan lokal untuk mencari majalah dan buku yang mengusung tema desain, dekorasi, atau bahkan gaya hidup secara umum. Contohnya, jika Anda mendesain dapur, majalah kuliner mungkin memajang foto-foto cantik interior dapur, alat memasak dan peralatan dapur yang sesungguhnya. Jika Anda ingin menata ulang ruang keluarga, majalah gaya hidup (seperti majalah wanita, majalah berburu, atau majalah pengasuhan anak) memperlihatkan foto-foto yang dapat menginspirasi Anda.
    • Pameran atau toko furnitur. Lakukan pencarian di internet untuk mencari toko furnitur, studio desain, dan toko aksesori rumah di dekat Anda. Kunjungi tempat-tempat ini sambil menenteng kamera dan ambil foto-foto contoh desain atau objek tertentu yang Anda sukai. Anda juga bisa mengunjungi toko ritel besar untuk mendapatkan ide, termasuk warna dan gaya cat, lantai, perlengkapan stasioner, dan peralatan rumah tangga lainnya.
  4. Saat berkunjung ke rumah teman atau kerabat, bagaimana perasaan Anda? Apakah rumah mereka terasa penuh sesak dengan perabot, norak, atau terlalu berani untuk selera Anda? Adakah rumah yang terlalu “kosong” atau minimalis? Mengetahui bagaimana perasaan Anda saat berada di ruang tamu yang sesungguhnya dapat membantu menentukan gaya yang Anda inginkan untuk rumah sendiri.
    • Adakah rumah yang membuat Anda merasa nyaman, santai, dan tenang? Elemen desain apa yang paling Anda sukai dan mana yang menurut Anda kurang ideal?
    • Jika ada teman yang memiliki selera desain mirip seperti Anda, mintalah bantuannya saat Anda mendesain ruangan di rumah. Meskipun teman tersebut hanya bisa memberi tahu toko tempat ia membeli furnitur atau barang-barang lainnya, Anda bisa memanfaatkan informasi itu saat mulai bekerja.
  5. Saat merencanakan ruangan, pertimbangkan pengaruh warna, tekstur, dan tata letak terhadap perasaan orang yang berada di sana. Warna tertentu memiliki efek psikologis yang kuat terhadap suasana hati. [5] Contohnya,
    • Warna merah dikaitkan dengan gairah, kemarahan, dan kehangatan. Warna ini juga menciptakan efek yang luar biasa dan dapat menyebabkan sakit kepala. Anda bisa menggunakannya sebagai aksen menarik untuk satu dinding, atau untuk sofa atau furnitur lainnya, tetapi beberapa ahli menyarankan untuk tidak mengecat seluruh ruangan dengan warna merah. [6] Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa warna merah dapat memengaruhi kinerja kognitif. Jadi, berhati-hatilah saat menggunakan warna merah untuk ruangan seperti kantor atau ruang belajar. [7]
    • Warna hijau dikaitkan dengan ketenangan, istirahat, dan keseimbangan sehingga menjadi pilihan yang baik untuk ruang keluarga dan kamar tidur. Namun, terlalu banyak warna hijau dapat menghilangkan energi dari ruangan tersebut. Sebaiknya, Anda memadukannya dengan sedikit warna merah atau oranye untuk menetralisir efek menenangkan itu. [8]
    • Biru dikenal sebagai warna intelektual dan menyejukkan, tetapi juga bisa menimbulkan kesan dingin dan tidak ramah, kecuali Anda memilih warna biru dengan dasar yang hangat, bukan dingin, misalnya hijau kebiruan atau biru kehijauan, bukan biru murni. [9]
    • Kuning dan kuning-hijau dianggap sebagai warna yang paling tidak menyenangkan, tetapi hijau-kuning (warna hijau lebih dominan dibanding kuning) dianggap warna yang dominan dan menggugah. [10]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Merencanakan Tata Letak Ruangan

Unduh PDF
  1. Kamar tidur, kamar mandi, dapur, atau ruang keluarga, memiliki fungsi tersendiri dan “audiens target” (orang yang akan paling sering menggunakan ruangan itu). Pilihan desain sedapat mungkin harus mencerminkan audiens target sehingga ruangan bisa berfungsi maksimal.
    • Setiap ruangan di rumah harus melengkapi kepribadian individu yang nantinya paling sering menggunakannya. Contohnya, jika ruangan akan digunakan untuk menjamu tamu atau klien, Anda harus melakukan pendekatan berbeda dibanding jika ruangan akan digunakan untuk kamar bayi atau ruang bermain. Begitu juga, jika hanya Anda yang akan menggunakan ruangan itu, berarti Anda memiliki lebih banyak kebebasan untuk mendesainnya sesuai selera dan tidak khawatir dengan tanggapan orang lain.
  2. Mintalah seseorang untuk membantu melakukan pengukuran sehingga hasilnya akurat dan jangan lupa mencatatnya. Ukur panjang dan tinggi setiap dinding, serta elemen stasioner di ruangan itu (misalnya, kabinet terpasang, lemari, bak mandi, dan sebagainya).
    • Jangan lupa untuk mengukur jendela dan pintu, termasuk lebar dan tinggi.
  3. Sebelum merencanakan desain, Anda harus memahami apa yang harus dikerjakan. Jika anggaran tidak terbatas, Anda bisa melewati langkah ini! Jika tidak, pertimbangkan setiap aspek desain dari ruangan yang ingin diubah dan berapa banyak biaya yang bisa dihabiskan. Langkah ini akan membantu Anda memfokuskan desain pada elemen-elemen yang yang mampu Anda perbarui. Contohnya, Anda mungkin tidak bisa membeli karpet baru, tetapi bisa membeli karpet kecil untuk mengubah penampilan ruangan.
    • Anggaran harus berisi daftar yang mencantumkan kategori-kategori utama dan perincian untuk jumlah uang yang dikeluarkan untuk setiap kategori. Anggaran akan disesuaikan dengan ruangan yang akan didesain sehingga besarnya berbeda tergantung apakah itu dapur, ruang keluarga, kamar mandi, kamar tidur, dan sebagainya. Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam anggaran di antaranya::
      • Dinding: Apakah perlu dicat? Apakah perlu diperbaiki, diganti, atau diberi tambahan elemen seperti lis kayu, crown moulding , atau panel? Apakah Anda perlu memasang kertas dinding?
      • Jendela: Apakah Anda perlu memasang jendela baru, atau jendela lama masih layak dipertahankan? Jendela lama mungkin usang dan tidak dapat menahan angin, atau sulit dibersihkan. Apakah Anda bisa memberi tampilan baru? Anda membutuhkan kerai baru? Bagaimana dengan gorden, tirai, valance , atau perawatan jendela lainnya?
      • Lantai: Apakah Anda harus mengganti karpet? Apakah Anda perlu memasang lantai kayu atau keramik? Apakah Anda cukup membersihkan lantai sekarang dengan uap atau mungkin menambahkan karpet kecil atau permadani untuk memperbarui penampilan ruangan?
      • Elemen stasioner: Apakah area tersebut memiliki sistem pencahayaan atau lampu gantung yang harus diganti atau diperbarui? Bagaimana dengan soket dan sakelar? Apakah Anda perlu memperbaiki atau mengganti wastafel, keran, atau bak mandi? Bagaimana dengan konter, kabinet, atau peralatan rumah tangga?
      • Furnitur (sofa, kursi, meja, rak buku, tempat tidur, dan sebagainya).
      • Elemen dekoratif: Ini termasuk semua objek mulai dari lukisan di dinding sampai selimut sofa. Dalam banyak kasus, Anda hanya perlu merenovasi penampilan ruangan dengan mengubah dekorasi. Apakah Anda ingin menambah foto atau lukisan di dinding atau rak? Bagaimana dengan patung, permadani dinding, atau sesuatu yang lembut seperti bantal kursi atau selimut?
  4. Pikirkan dari sudut pandang praktis terlebih dahulu: Furnitur seperti apa yang diperlukan untuk ruangan itu? Objek seperti tempat tidur, lemari laci, atau sofa mungkin cocok untuk gambaran ini. Kemudian, pikirkan furnitur apa yang akan membuat ruangan lebih ramah atau menyenangkan, seperti meja kopi, kursi bean bag , atau meja hias.
    • Saat membuat daftar furnitur, buatlah catatan berisi semua barang yang sudah ada dan yang harus dibeli.
  5. Menggunakan tema dan saran desain dari dekorator profesional akan membantu Anda menerapkan ide-ide kreatif lainnya.
    • Bereksperimenlah dengan berbagai pilihan furnitur menggunakan aplikasi penataan ruangan daring. Carilah di internet mengenai “ interactive room design ” (desain interior interaktif) untuk memulai.
    • Anda juga bisa menggunakan situs web ini untuk mendesain ruangan virtual mulai dari lantai dan warna cat sampai kabinet dan konter dapur.
  6. Buatlah daftar bahan pembersih, cat, dan semua peralatan yang diperlukan. Carilah orang yang dapat membantu Anda memindahkan furnitur yang berat atau mudah pecah.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Merealisasikan Ide Desain

Unduh PDF
  1. Mendesain ruangan itu berbeda dengan menghias ruangan karena memengaruhi seluruh ruangan, termasuk elemen yang bersifat permanen seperti dinding, jendela, dan lantai. Sebelum mulai bekerja, Anda harus mengeluarkan semua barang sehingga bisa melihat ruang kosong yang harus dikerjakan.
    • Pertama, Anda perlu mengeluarkan furnitur dan semua dekorasi (termasuk lukisan di dinding) dari ruangan. Simpan semua barang di ruangan lain jika memungkinkan sehingga Anda memiliki kesempatan untuk menyelesaikan proyek sebelum memutuskan mana barang yang akan disumbangkan atau dijual.
    • Bersihkan ruangan secara menyeluruh. Bersihkan dinding, jendela, lantai, dan elemen stasioner lain seperti lampu, sakelar, lemari, atau lis dinding.
  2. Untuk mencegah cat atau lem menodai lantai, sebaiknya Anda menyelesaikan dinding sebelum mulai memperbaiki atau mengganti lantai. [11]
    • Anda mungkin perlu melepas kertas dinding atau lis kayu lama sebelum memulai.
    • Oleskan cat dasar pada dinding dan lakukan pengecatan pada dinding dan lis kayu.
    KIAT PAKAR

    Katherine Tlapa

    Desainer Interior
    Katherine Tlapa adalah kepala desainer dan pemilik Honey Bee Interior Design, LLC di North Carolina. Katherine memperoleh gelar BFA dalam bidang arsitektur interior dari Ohio University pada 2016.
    Katherine Tlapa
    Desainer Interior

    Mengecat ulang tembok sebetulnya mudah saja jika Anda meluangkan waktu untuk mempersiapkannya dan mengerjakannya dengan hati-hati. Sebelum mulai mengecat, seka tembok dengan pembersih lembut atau air, lalu dempul lubang-lubang yang ada. Saat mengecat, oleskan panjang dan rata agar warnanya konsisten di sepanjang tembok. Beberapa warna mungkin membutuhkan 2 atau 3 lapis sehingga jangan takut jika olesan pertama tidak terlihat sesuai harapan.

  3. Jika Anda berencana mengganti karpet, vinil, ubin, atau lantai kayu, sebaiknya lakukan pada tahap ini, tetapi lindungi lantai baru saat Anda mulai mengatur furnitur.
    • Tunggu sampai cat dinding benar-benar kering sebelum Anda mengerjakan lantai sehingga debu dari lantai tidak akan menempel pada cat yang masih basah.
    • Setelah mengerjakan lantai, pastikan Anda menyedot debu atau mengepel lantai sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
  4. Mulailah dengan bagian tengah ruangan atau furnitur terbesar. Setelah itu, Anda bisa mengatur perabot atau dekorasi yang lebih kecil.
    • Jangan takut untuk mengatur ulang furnitur. Ukuran dan penempatan furnitur mungkin tidak sesuai dengan apa yang Anda bayangkan pertama kali.
    • Pastikan pengaturan tempat duduk memungkinkan pengguna ruangan untuk berbicara dan/atau menonton TV tanpa terhalang.
    • Usahakan agar tidak ada yang menghalangi jalan sehingga lalu lintas di ruangan berjalan lancar.
    • Tentukan apakah karpet atau meja samping dan pengaturan tempat duduk diperlukan untuk membagi ruangan menjadi area-area tertentu.
  5. Di hampir semua ruangan, dibutuhkan tingkat pencahayaan berbeda untuk menciptakan atmosfer berbeda atau untuk menyoroti sebagian ruangan tertentu saja.
    • Gunakan alat pengatur intensitas cahaya untuk penerangan utama dan tempatkan lampu secara strategis.
    • Pilih tirai, kerai atau penutup jendela untuk mengontrol cahaya alami.
  6. Dekorasi kecil dan cendera mata mungkin terlihat sekunder, tetapi sering kali dapat membentuk karakter ruangan dan menciptakan suasana yang nyaman. Buatlah rencana dengan hati-hati agar elemen ini sesuai dengan tema dan suasana ruangan sehingga membuatnya lebih menyenangkan untuk Anda dan tamu.
    • Gantung gambar dan karya seni lainnya di dinding untuk melengkapi pengaturan furnitur.
    • Letakkan foto, cendera mata, dan dekorasi lain di rak atau di atas meja.
    • Gunakan laci rahasia untuk menyimpan selimut, tatakan gelas, dan barang-barang lain yang jarang digunakan.
    Iklan

Tips

  • Simpan dekorasi perayaan dan elemen dekoratif di tempat yang mudah diakses sehingga memudahkan Anda mengubah dekorasi ruangan sesuai kebutuhan.
  • Ruangan yang baru didesain harus menciptakan rasa nyaman untuk Anda. Jika tidak, ubahlah.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.934 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan