Unduh PDF Unduh PDF

Artritis merupakan salah satu keluhan yang sangat umum di kalangan warga Amerika, terutama yang berusia 50 tahun ke atas. Gejala utama artritis adalah rasa nyeri yang intensitasnya bervariasi, inflamasi, serta disfungsi dan deformasi sendi. Meskipun bisa terjadi pada setiap sendi tubuh, gejala tersebut biasanya terdeteksi pada sendi tangan, pinggul, lutut, dan tulang belakang yang mengalami artritis. Ada lebih dari 100 jenis artritis, tetapi yang paling sering terjadi adalah osteoartritis (OA), reumatoid artritis (RA), dan psoriasis artritis (PsA). [1] Deteksi gejala artritis sangat dibutuhkan guna menentukan terapi yang tepat dan menurunkan risiko disabilitas permanen.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mendeteksi Gejala Awal Artritis

Unduh PDF
  1. Apa pun jenisnya, gejala artritis yang paling sering muncul adalah rasa nyeri. [2] Salah satu gejala osteoartritis (OA) adalah nyeri sendi setelah berolahraga atau beraktivitas intensitas tinggi karena sendi bekerja terlalu berat. Rasa nyeri yang timbul saat berjalan kaki dan setelah beberapa waktu tidak digerakkan merupakan salah satu gejala reumatoid artritis (RA).
    • Rasa nyeri karena mengalami artritis biasanya disertai rasa kebas, sakit, dan/atau berdenyut. Artritis yang lebih parah bisa memicu nyeri menusuk dan seperti tersengat listrik.
    • Saat mulai terserang artritis, sendi tidak terlalu nyeri, tetapi seiring berjalannya waktu, rasa nyeri makin parah. Nyeri pada OA meningkat sedikit demi sedikit, sedangkan artritis yang disertai inflamasi (misalnya serangan gout) menyebabkan nyeri esktrem yang muncul secara tiba-tiba.
  2. Arti literal artritis adalah inflamasi sendi, tetapi beberapa jenis artritis disertai bengkak yang parah. Pada umumnya, nyeri akibat OA tidak disertai bengkak atau kemerahan. Sebaliknya, RA memicu bengkak dan kemerahan yang parah karena sistem imunitas tubuh menyerang jaringan kapsul sendi (membran sinovial). [3] Gout adalah inflamasi berat akibat menumpuknya kristal tajam asam urat di dalam kapsul sendi, terutama pada ibu jari kaki.
    • PsA terjadi karena sistem imunitas tubuh menyerang sendi sehingga diklasifikasikan sebagai gangguan autoimun. Bengkak dan kemerahan lebih jelas terlihat pada PsA.
    • Selain memicu inflamasi parah pada sendi yang terdampak (biasanya sendi tangan dan pergelangan tangan), RA menyebabkan inflamasi ringan di seluruh tubuh.
    • Jika Anda tidak bisa melepaskan cincin yang sedang dikenakan, hal ini bisa menunjukkan adanya pembengkakan sendi jari tangan.
  3. Pada semua jenis artritis, gejala awal yang sering terjadi adalah kekakuan sendi. [4] Hal ini membuat penderita artritis tidak leluasa bergerak karena sendi terasa sakit, bengkak, dan/atau mengalami kerusakan. Selain itu, artritis membuat sendi terdengar berdenyit atau berderak ketika digerakkan setelah cukup lama tidak bergerak, terutama pada penderita OA.
    • Kekakuan sendi biasanya tidak membuat rentang gerak menyempit, tetapi hal ini merupakan indikasi adanya masalah sendi yang lebih serius.
    • Jika Anda mengalami OA dan gout, kekakuan sendi dan gejala lain biasanya terjadi hanya pada salah satu sisi tubuh. Jika Anda mengalami artritis karena autoimun, misalnya RA dan PsA, keluhan ini terjadi pada kedua sisi tubuh. [5]
    • Kekakuan sendi yang dialami penderita RA dan PsA biasanya lebih parah di pagi hari, tetapi penderita OA mengalami kekakuan sendi yang parah di malam hari.
  4. Keletihan (kelelahan yang ekstrem) merupakan salah satu petunjuk awal beberapa jenis artritis, tetapi tidak semua. [6] Artritis karena autoimun (RA dan PsA) biasanya menimbulkan inflamasi dan gangguan lain di seluruh tubuh, alih-alih hanya sendi tertentu. Oleh sebab itu, tubuh menjadi letih dan lemah karena berusaha mengatasi inflamasi. Keletihan kronis cenderung berdampak buruk terhadap emosi, pikiran, gairah seks, konsentrasi, kreativitas, dan produktivitas.
    • Keletihan akibat RA dan PsA bisa disebabkan oleh hilangnya selera makan dan penurunan berat badan.
    • Jenis artritis yang lain, misalnya OA, bisa memicu keletihan kronis jika nyeri sendi cukup parah sehingga memengaruhi pola tidur dan pola makan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mendeteksi Gejala Artritis Berat

Unduh PDF
  1. Kemampuan bergerak akan berkurang jika inflamasi, kekakuan, dan/atau kerusakan sendi makin parah. Oleh sebab itu, berkurangnya rentang gerak (kesulitan bergerak) merupakan gejala umum artritis berat dan menjadi penyebab utama disabilitas. [7] Gejala ini membuat Anda tidak bisa menekuk tubuh mendekati kaki selentur biasanya.
    • Pada OA, berkurangnya rentang gerak berjalan lambat sedikit demi sedikit karena tulang rawan menipis sehingga tulang saling bergesekan dan terbentuk taji tulang atau osteofit .
    • Pada RA dan PsA, rentang gerak dipengaruhi oleh parah tidaknya bengkak pada sendi yang bisa sembuh dan kambuh lagi, tetapi seiring waktu, RA dan PsA merusak tulang rawan dan membuat sendi sangat sulit digerakkan.
    • Septic artritis dipicu oleh infeksi di dalam sendi yang ditandai oleh serangan nyeri yang parah dan kesulitan menggerakan sendi yang terdampak. Infeksi bisa merusak sendi dalam beberapa minggu. [8]
  2. Nyeri kronis dan menyempitnya rentang gerak diikuti oleh hilangnya kekuatan sendi. Kondisi ini bisa dipicu oleh mekanisme tubuh untuk menghindari nyeri atau rusaknya jaringan sendi. Selain itu, kurangnya aktivitas olahraga (hal biasa pada penderita artritis) membuat jaringan otot mengecil sehingga kekuatan otot berkurang. [9] Jika Anda mengalami hal ini, mungkin Anda tidak mampu mengangkat barang berat atau berjalan kaki sejauh biasanya. Kekuatan genggaman dan jabat tangan berkurang.
    • Otot penyangga sendi yang terserang artritis akan mengalami atrofi (menyusut dan menjadi lemah).
    • Otot dan sendi yang lemah terasa tidak stabil dan gemetar atau sedikit terputar saat mengangkat beban yang berat.
    • Seiring waktu, otot yang lemah menyebabkan kelincahan, ketangkasan, dan koordinasi gerakan tubuh berkurang. Sendi tangan yang mengalami artritis akan terasa kaku dan lemas sehingga barang yang dipegang sering jatuh.
  3. Deformasi atau perubahan bentuk sendi akan terjadi pada semua jenis artritis. Namun, hal ini berlangsung lebih cepat dan lebih jelas terlihat pada jenis artritis tertentu. RA merupakan jenis artritis yang sangat berbahaya sebab inflamasi menyebabkan deformasi sendi tangan dan kaki sehingga tulang rawan dan bonggol tulang terkikis serta ligamen menjadi lemah (longgar). [10] Dalam jangka panjang, RA lebih destruktif daripada jenis artritis yang lain sebab penderita berisiko mengalami disabilitas.
    • OA juga memicu deformasi sendi (biasa disebut tonjolan), tetapi tidak menyebabkan sendi bengkok seperti yang disebabkan oleh RA. [11]
    • Salah satu gejala RA adalah munculnya nodula (benjolan besar yang lunak) dekat sendi. Nodula terjadi pada 20-30% kasus RA, biasanya di tangan, kaki, siku, dan lutut. [12]
  4. Salah satu gejala artritis berat adalah perubahan tekstur dan warna kulit. [13] Selain munculnya nodula, RA dan PsA sering menyebabkan perubahan tekstur dan warna kulit di sekitar sendi yang nyeri dan di bagian tubuh yang lain. RA membuat warna kulit terlihat lebih merah daripada biasanya terutama karena pembengkakan pembuluh darah kapiler di bawah kulit (disebut vaskulitis ).
    • Selain itu, PsA biasanya memicu psoriasis pada kulit sehingga kulit menebal dan berwarna keperakan atau muncul bercak berwarna merah yang terasa kasar dan gatal. [14]
    • Serangan gout biasanya menyebabkan pengerasan kulit di sekitar sendi yang nyeri.
    • Semua jenis artritis pemicu bengkak dan inflamasi parah membuat suhu kulit meningkat. Selain itu, kulit terlihat mengilap dan terasa kencang.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengetahui Perbedaan Beberapa Jenis Artritis Utama

Unduh PDF
  1. Osteoartritis (OA) adalah jenis artritis yang paling sering terjadi. OA dipicu oleh kerusakan sendi karena aktivitas yang terlalu berat, obesitas, dan/atau cedera sendi. [15] OA tidak menimbulkan inflamasi dan bisa diatasi dengan menurunkan berat badan , menurunkan intensitas aktivitas/olahraga agar tidak membebani sendi, dan mengubah pola makan (mengurangi konsumsi gula dan bahan pengawet, meningkatkan konsumsi air putih dan bahan makanan segar).
    • OA biasanya menyerang sendi yang berfungsi menahan beban, misalnya lutut, pinggul, dan tulang belakang, tetapi sendi tangan juga bisa mengalami OA.
    • Diagnosis OA bisa ditentukan setelah pasien menjalani pemeriksaan fisik dan rontgen. Menipisnya tulang rawan dan terbentuknya taji tulang merupakan gejala OA yang bisa terdeteksi melalui rontgen.
    • OA bisa diatasi dengan mengubah pola hidup dan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), misalnya ibuprofen atau obat penghilang nyeri (misalnya asetaminofen).
  2. Meskipun risiko mengalami RA lebih kecil daripada OA, penderita RA meningkat beberapa dekade terakhir. Penyebabnya masih dipertanyakan, tetapi sepertinya karena sistem imunitas tubuh menjadi kacau sehingga menyerang jaringan sendi dan bagian tubuh yang lain. Kondisi ini dikenal dengan istilah sistem imunitas tubuh menjadi hiperaktif. [16] RA ditandai oleh adanya inflamasi dan nyeri yang bisa sembuh dan kambuh lagi (disebut flares ).
    • RA biasanya menyerang sendi tertentu pada kedua sisi tubuh secara bersamaan.
    • RA sepertinya berkorelasi dengan garis keturunan. Orang-orang yang keluarga dekatnya menderita RA berisiko mengalami RA.
    • Wanita lebih berisiko mengalami RA daripada pria.
    • Berbeda dengan OA, RA bisa menyerang anak-anak (disebut juvenile idiopathic arthritis [JIA]).
    • Diagnosis RA bisa ditentukan jika pasien sudah menjalani pemeriksaan fisik, rontgen, dan tes darah. Inflamasi dan deformasi sendi merupakan gejala RA yang bisa terdeteksi melalui rontgen. Setelah menjalani tes darah, hasil tes 70-80% pasien dinyatakan positif RA karena darahnya mengandung faktor rematoid. [17]
    • RA bisa diatasi dengan mengonsumsi obat keras dalam kelompok OAINS, obat antirematik pemodifikasi penyakit ( disease-modifying anti-rheumatic drugs [DMARD]), dan pemodifikasi respons biologis ( biologic response modifiers [ biologics ]).
  3. Ketahui perbedaan gout dan OA atau RA. Gout terjadi karena kadar asam urat dalam darah melebihi normal akibat mengonsumsi makanan tinggi purina. [18] Asam urat yang berlebihan dalam darah akan mengendap sehingga terbentuk kristal tajam yang langsung memicu inflamasi dan nyeri pada lengan, tungkai, telapak tangan, telapak kaki, terutama ibu jari kaki. Biasanya, serangan gout berlangsung hanya beberapa hari, tetapi bisa kambuh berulang kali.
    • Kristal asam urat akan membentuk benjolan keras atau nodula yang disebut tophi di sekitar sendi yang terdampak. Kondisi ini mirip dengan gejala RA.
    • Beberapa bahan makanan mengandung banyak purina, misalnya organ dalam hewan (hati, ginjal), daging babi asap, kerang, ikan sarden, ikan teri, daging ayam, dan kaldu daging. Minum bir dan anggur merah secara berlebihan juga memicu serangan gout.
    • Diagnosa gout bisa ditentukan setelah pasien menjalani pemeriksaan fisik, menjelaskan riwayat pola makan, rontgen, dan tes darah. Gout terjadi karena kadar asam urat dalam darah melebihi normal (disebut hiperurisemia).
    • Atasi gout dengan mengonsumsi OAINS atau corticosteroid dan colchicine (Colcrys) sesuai resep dokter. Gout bisa dicegah dengan mengubah pola makan.
    Iklan

Tips

  • Adakalanya, sendi yang mengalami inflamasi terasa hangat saat disentuh karena menumpuknya cairan tubuh.
  • Seseorang bisa mengalami beberapa jenis artritis secara bersamaan.
  • Cara efektif mengurangi risiko terserang gout dan OA adalah memantau berat badan .
  • Risiko terserang OA berkurang jika Anda melindungi sendi agar tidak cedera dan menghindari gerakan repetitif.
Iklan

Peringatan

  • Berkonsultasilah dengan dokter untuk memastikan benar tidaknya Anda mengalami artritis. Jika terdeteksi sedini mungkin, obat pemodifikasi penyakit mampu mencegah artritis jenis tertentu (misalnya reumatoid artritis).
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.799 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan