Siapa sih, yang suka dihukum? Kamu pun pasti akan kesal jika merasa kebebasanmu untuk bersenang-senang dirampas secara paksa, bukan? Namun, seintens apa pun emosi yang muncul, belajarlah untuk tetap tenang dan menerima situasi karena dengan cara itu, kamu mungkin bisa mengakhiri hukuman tersebut! Untuk memperbaiki situasi yang terjadi, cobalah mengomunikasikan keinginanmu untuk mengakhiri masa hukuman kepada orang tua dengan jujur dan terbuka. Hanya dengan begitu, orang tuamu bisa melihat penyesalan dan kesediaanmu untuk mempertanggungjawabkan kesalahan. Alhasil, dalam waktu dekat kamu bisa kembali bersenang-senang!
Langkah
-
Tetaplah tenang dan terkontrol. Kehilangan kendali ketika sedang dihukum memang mudah. Namun, perilaku tersebut hanya akan semakin memperburuk situasi yang terjadi! Oleh karena itu, cobalah mengambil langkah pertama untuk membebaskan diri dari hukuman dengan cara menarik napas dalam-dalam dan menenangkan diri. [1] X Teliti sumber
- Jika kamu sudah melewati fase bertengkar hebat dengan orang tuamu, sekaranglah saatnya menenangkan diri dan kembali mengontrol emosi sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.
Kiat: Duduklah di dalam kamar dan bersantailah sendirian untuk menenangkan diri. Jika ingin, kamu bisa tidur siang sejenak, membaca buku, atau sekadar duduk dan memfokuskan pikiran ke pola pernapasan demi mengontrol emosi yang muncul.
-
Akui kesalahanmu. Menerima kesalahan adalah langkah lanjutan yang harus ditempuh untuk membebaskanmu dari hukuman. Oleh karena itu, akui kesalahanmu kepada diri sendiri dan kepada orang tuamu, agar kamu bisa segera melanjutkan hidup dan meraih pelajaran berharga dari kesalahan tersebut. [2] X Teliti sumber
- Sekalipun situasinya terasa tidak adil saat ini, pahamilah bahwa di mata orang tuamu, perilakumu tidak bisa ditoleransi. Itulah mengapa, bersikeras bahwa kamu benar tidak akan membuatmu terbebas dari hukuman!
-
Pahamilah bahwa setiap kesalahan akan disertai oleh konsekuensi. Ingat, akan selalu ada konsekuensi untuk setiap pembangkangan dan kebohongan, berapa pun usiamu saat ini. Pahamilah pula bahwa sistem konsekuensi tersebut bersifat alamiah dan ditujukan untuk mengubahmu menjadi individu yang lebih dewasa. [3] X Teliti sumber
- Seberat apa pun konsekuensinya, ketahuilah bahwa orang tuamu hanya sedang menjalankan tugasnya untuk menjadikanmu orang dewasa yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan!
-
Tentukan perilaku yang harus diubah untuk menghindari hukuman di kemudian hari. Pertama-tama, pikirkan peristiwa atau perilaku yang membuatmu dihukum. Setelah itu, cari cara untuk mencegahnya terulang di kemudian hari! Secara khusus, identifikasi sikap dan perilaku yang harus diubah untuk menghindarkanmu dari hukuman di masa depan. [4] X Teliti sumber
- Misalnya, jika kamu dihukum karena mendapatkan nilai akademis yang buruk, cobalah mencari cara untuk memperbaiki performamu di sekolah.
- Jika kamu dihukum karena berkelahi di sekolah, cobalah memperbaiki caramu untuk mengonfrontasi orang lain.
Iklan
-
Mintalah maaf kepada orang tuamu. Kata maaf yang tulus adalah hal pertama yang harus kamu ucapkan setelah berhasil menenangkan diri dan memahami kesalahanmu. Meminta maaf menunjukkan bahwa kamu menyadari kesalahanmu. Selain itu, tindakan tersebut juga menunjukkan kesiapanmu untuk meraih kembali kepercayaan orang tuamu dan kebebasan yang hilang ketika dihukum. [5] X Teliti sumber
- Jangan mengucapkan kata maaf hanya karena kamu merasa orang tuamu ingin mendengarnya. Dengan kata lain, pastikan permintaan maafmu benar-benar tulus dan jangan lupa mengakui kesalahanmu.
- Cobalah berkata, “Aku tahu aku salah. Maaf, ya. Aku mau belajar dari kesalahanku dan memperbaiki perilakuku. Semoga Ayah dan Ibu mau memaafkanku.”
Kiat: Jangan berharap hukumanmu akan langsung dicabut setelah mereka mendengar kata maafmu. Kemungkinan besar, masih banyak hal yang harus kamu lakukan untuk meraih kepercayaan mereka kembali.
-
Diskusikan masalahnya secara dewasa dengan orang tuamu. Ajak orang tuamu untuk duduk bersama dan mendiskusikan masalah yang terjadi secara terbuka. Tegaskan bahwa kamu bersedia mengubah sikap dan perilakumu, lalu tanyakan perubahan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki situasi dan mengembalikan kepercayaan mereka. [6] X Teliti sumber
- Misalnya, kamu bisa berkata, “Boleh nggak , kita duduk sebentar buat mendiskusikan kesalahanku? Aku tahu aku salah dan aku mau berusaha berubah biar kesalahan yang sama nggak terjadi lagi besok-besok.”
-
Jelaskan situasimu kepada mereka. Terkadang, kesalahan atau perilaku buruk seseorang mengakar pada masalah yang jauh lebih besar. Tanpa bermaksud menjustifikasi perilaku tersebut, pahamilah bahwa setiap cerita selalu memiliki dua sisi yang berbeda. Itulah mengapa, orang tuamu harus memahami hal-hal yang terjadi dalam hidupmu agar mereka dapat menawarkan bantuan jika terjadi masalah yang sulit kamu atasi sendirian. [7] X Teliti sumber
- Misalnya, jika kamu mendapatkan nilai akademis yang buruk karena kesulitan memahami materi atau memiliki hubungan yang kurang baik dengan gurumu, orang tuamu harus tahu agar mereka dapat membantu mencarikan bantuan yang relevan dan bermanfaat.
- Jika kamu kesulitan mengontrol emosi karena sedang menjadi korban perundungan, situasi tersebut wajib diceritakan kepada orang tuamu agar mereka mampu mencegah masalahnya semakin memburuk.
- Mulailah dengan berkata, “Aku kepingin menceritakan masalahku ke Ayah dan Ibu.”
-
Susun rencana dengan orang tua untuk memperbaiki perilakumu. Diskusikan perilaku spesifik yang membuatmu dihukum dan harus diubah agar orang tuamu bersedia mengakhiri masa hukuman tersebut. Sebisa mungkin, pastikan percakapan tersebut berlangsung dua arah untuk menemukan jalan tengah yang mampu memuaskan kedua belah pihak. [8] X Teliti sumber
- Misalnya, jika kamu dihukum karena mendapatkan nilai akademis yang buruk, cobalah menyusun rencana untuk memperbaiki nilaimu di sekolah, seperti dengan mengikuti les. Selain itu, kamu juga bisa menyusun jadwal yang lebih rapi dengan bantuan orang tua agar tidak ada tugas atau tanggung jawab akademis lain yang terlewatkan.
- Jika kamu dihukum karena gagal mengontrol emosi, cobalah mendiskusikan cara alternatif yang bisa digunakan untuk mengekspresikan diri ketika kamu merasa frustrasi atau kesal. Kemudian, latih metode tersebut di lain kesempatan jika kamu kembali merasa kesal kepada mereka untuk menunjukkan perubahanmu.
Iklan
-
Raih kembali kebebasanmu dengan menawarkan sistem penilaian berbasis angka kepada orang tuamu. Apa sih, maksudnya? Secara khusus, tanyakan kesediaan orang tuamu untuk membebaskanmu dari hukuman jika kamu berhasil meraih nilai tertentu dalam bentuk angka. Angka tersebut bisa kamu dapatkan setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, berperilaku baik, dan mendapatkan nilai akademis yang maksimal. [9] X Teliti sumber
- Kemungkinan besar, orang tuamu akan menyetujui ide ini karena dengan menerapkannya, secara tidak langsung kamu akan membantu meringankan pekerjaan mereka di rumah.
- Cobalah berkata, “Menurut Ayah dan Ibu, gimana kalau aku mengumpulkan angka buat setiap hal positif yang aku hasilkan? Misalnya, aku bisa dapat angka setelah menyelesaikan pekerjaan rumah dan mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Nah, angka-angka itu nantinya bisa dikumpulkan biar aku bebas dari hukuman.”
-
Tentukan aksi yang perlu kamu lakukan berikut nilainya. Tentukan pula total nilai yang kamu perlukan agar bisa terbebas dari hukuman. Caranya, mintalah orang tuamu untuk menyusun daftar berisi berbagai aksi positif seperti menyelesaikan pekerjaan rumah, mendapatkan nilai yang bagus di sekolah, dan hal-hal positif lainnya. Setelah itu, tentukan angka yang menyertai setiap aksi dan total nilai yang kamu perlukan untuk melepaskan diri dari hukuman. [10] X Teliti sumber
- Misalnya, jika kamu memerlukan 100 angka untuk mengakhiri masa hukuman, kumpulkan nilai dari berbagai aksi yang spesifik, seperti 10 angka untuk mencuci piring, 5 angka untuk setiap tugas sekolah yang berhasil diselesaikan, 20 angka untuk membersihkan kamar mandi, dsb. hingga tercapai 100 angka.
Kiat: Cara lain untuk mengumpulkan angka adalah dengan membantu orang lain mengerjakan tugas sekolahnya atau mengajarkan materi akademis kepada orang lain, melakukan aksi yang positif di tempat umum (seperti membukakan pintu untuk orang lain atau membantu tetanggamu yang sudah tua untuk membawa belanjaannya), serta mengajak anjing orang lain berjalan-jalan.
-
Buat grafik untuk memantau pertambahan angkamu. Tuliskan daftar aksi yang perlu dilakukan berikut angka yang menyertai setiap aksi di atas secarik kertas, atau ketik daftar tersebut menggunakan komputer. Jangan lupa menyisakan ruang untuk menandai aksi yang berhasil kamu kerjakan berikut angka yang diperoleh karenanya. [11] X Teliti sumber
- Jika ingin, kamu bisa membagi grafik ke dalam beberapa kategori, seperti kelompok aksi yang dilakukan di rumah; di sekolah; di luar ruangan, aksi yang berhubungan dengan hewan peliharaan, dsb.
- Di bagian paling atas pada kertas tersebut, tuliskan, “Aku harus mendapatkan 100 angka agar bisa lepas dari hukuman!”
-
Catat setiap angka yang berhasil kamu peroleh di dalam grafik tersebut. Selesaikan seluruh aksi yang telah kamu dan orang tuamu sepakati hingga tercapai total angka yang diperlukan untuk membebaskanmu dari hukuman. Setelah itu, tunjukkan grafik tersebut kepada orang tuamu dan mintalah mereka mengakhiri masa hukumanmu! [12] X Teliti sumber
- Sebaiknya, beri tahu orang tuamu setiap kali kamu berhasil menyelesaikan satu tanggung jawab. Dengan kata lain, ajak mereka mengisi grafik tersebut bersamamu agar tidak ada kesalahpahaman atau angka yang terlewatkan.
Iklan
Referensi
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html
- ↑ https://kidshealth.org/en/kids/talk-parents.html
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html
- ↑ https://howtoadult.com/get-ungrounded-4874035.html