Unduh PDF Unduh PDF

Diabetes kehamilan agak berbeda dengan diabetes tipe lain yang mungkin pernah Anda dengar. Diabetes kehamilan hanya terjadi pada ibu hamil, ketika tubuh wanita melalui banyak perubahan drastis. Salah satu perubahan itu ada pada kadar gula darah, yang juga disebut kadar glukosa darah. Sebanyak 4 hingga 9,2% wanita mengalami diabetes kehamilan saat mereka hamil. [1] Ini tidak otomatis membuat Anda atau bayi mengidap tipe diabetes yang lebih umum dan bukan berarti Anda atau bayi akan mengidap diabetes setelah bayi lahir. [2] Kebanyakan wanita menjalani tes diabetes kehamilan saat usia kehamilan 28 bulan. Meskipun Anda juga harus membicarakan diabetes kehamilan dengan dokter saat kunjungan normal, ada beberapa cara untuk mengatasinya di rumah. Sebagian besar perawatan diabetes kehamilan adalah pengaturan pola makan, dan kadang menggunakan obat atau suntikan insulin.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Merawat dengan Pola Makan dan Nutrisi

Unduh PDF
  1. Untuk mengatasi diabetes kehamilan, perawatan alami sama dengan perawatan medis, tetapi pendekatan makanan dalam perawatan alami menekankan makanan segar. Pastikan makanan yang Anda konsumsi tetap orisinal atau alami. Artinya, Anda harus membatasi makanan olahan atau siap saji, dan masaklah dari bahan alami.
    • Jika waktunya sempit, cobalah menggunakan crock pot untuk menyiapkan makanan dasar, seperti nasi, kacang, daging, dan sayur, untuk kemudian disimpan dalam kulkas. [3]
    • Bahan lain yang dapat digunakan untuk memasak adalah kayu manis. Kayu manis juga sudah lama digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan dianggap aman untuk wanita hamil jika jumlahnya normal. [4] Jumlah yang dikatakan normal adalah sekitar 1.000 mg setiap hari. [5]
    • Walaupun perusahaan makanan "alami" suka menggambar-gemborkan manfaat makanan organik, penelitian tidak menunjukkan manfaatnya dalam mengatasi diabetes kehamilan. Yang paling penting adalah banyak makan makanan utuh dan segar, seperti buah, sayur, dan serealia utuh. [6]
  2. Sedikitnya 40 hingga 50% asupan kalori harian dalam pola makan harus berasal dari karbohidrat kompleks berserat tinggi. [7] [8] [9] Sebagian besar jatah karbohidrat kompleks harus dimakan saat makan siang dan kurangi porsinya saat sarapan dan makan malam. Ini membantu mengatur gula darah dan produksi insulin dalam sehari. [10] Karbohidrat kompleks terkandung dalam makanan utuh yang tidak diproses, seperti serealia utuh, ubi jalar, dan oatmeal . Peraturannya adalah tidak ada makanan “putih”, artinya jangan mengonsumsi roti putih, pasta putih, atau nasi putih, yang merupakan karbohidrat sederhana.
    • Walaupun karbohidrat sederhana dan kompleks dipecah menjadi glukosa dalam darah, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk memecah karbohidrat kompleks daripada waktu yang diperlukan karbohidrat sederhana. Artinya, tubuh memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memproses glukosa. [11]
  3. Karbohidrat sederhana banyak ditemukan dalam makanan olahan, termasuk gula tambahan seperti glukosa, gula pasir, dan fruktosa, misalnya sirop jagung tinggi fruktosa. Studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi sirop jagung tinggi fruktosa, khususnya dari minuman ringan dan minuman lain yang ditambahkan dengan sirop jagung tinggi fruktosa, diasosiasikan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas. [12] [13]
    • Label makanan dapat membantu Anda menentukan jumlah kandungan gula dalam makanan olahan, tetapi produsen tidak diharuskan mencantumkan gula tambahan. Hindari permen, kue kering, kue tar, dan semua makanan manis lainnya. Alasannya adalah makanan olahan mengandung karbohidrat sederhana sekaligus gula tambahan.
    • Gula sejatinya tidak menyebabkan diabetes ataupun diabetes kehamilan, tetapi asupan makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. [14]
  4. Penambahan serat juga membantu mengatasi diabetes. Artinya, Anda boleh makan kacang-kacangan dan serealia utuh yang mengandung serat tinggi. Tambahkan satu sendok makan bubuk flaxseed dalam makanan. Haluskan flaxseed dengan penggiling kopi atau simpan flaxseed bubuk di kulkas untuk mempertahankan minyak sehat yang terkandung di dalamnya dan juga mencegah bau apak. [15]
  5. Batasi konsumsi daging merah. Daripada memilih steik atau daging giling, ganti dengan ikan dan unggas tanpa kulit. Carilah ikan tangkapan nelayan, bukan ikan tambak, seperti salmon, cod , haddock , dan tuna. Jenis ikan tersebut merupakan sumber asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan Anda dan bayi. Buang kulit unggas seperti ayam dan kalkun karena tinggi kandungan lemak.
    • Pastikan Anda makan daging rendah lemak. Asupan kalori harian yang dibutuhkan dari sumber protein hanya 10 hingga 20%. Sumber protein nabati juga termasuk dalam jumlah ini, seperti kacang-kacangan. [16] [17]
  6. Sayur sangat penting dalam pola makan yang sehat. Pastikan Anda makan satu hingga dua saji sayur setiap kali makan. Sayur juga bisa dimakan sebagai camilan. [18] Meskipun buah itu bagus, Anda harus membatasi asupan buah bila mengalami diabetes kehamilan, tidak lebih dari dua buah sehari. Ini akan membantu mengontrol jumlah gula yang dikonsumsi dari buah. [19] Hindari buah seperti nanas, melon, pisang, kismis, dan anggur. Buah-buahan tersebut tinggi indeks glikemik, artinya mengandung lebih banyak gula darah yang memengaruhi gula darah tiap sajinya daripada buah lain. [20] [21]
    • Buah harus dimakan saat makan siang, bukan sarapan atau makan malam, supaya kadar gula darah tetap rendah pada pagi dan malam hari.
    • Hindari jus buah yang juga penuh kandungan gula walaupun merupakan jus murni 100%. [22]
    • Mengonsumsi buah bit secara khusus juga bisa membantu mengendalikan diabetes kehamilan.
  7. Penambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8 hingga 11 kg. Umumnya, asupan kalori yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 2.000 hingga 2.500 kalori per hari. Tiap trimester, asupan kalori akan meningkat karena bayi berkembang makin besar. Akan tetapi, tiap kehamilan itu berbeda sehingga Anda harus bicara dengan dokter dan ahli gizi terdaftar untuk memastikan jumlah kalori yang tepat per hari berdasarkan kondisi, berat badan, dan kebutuhan gula darah. [23] [24]
    • Saat kunjungan rutin, dokter akan menganjurkan Anda bekerja sama dengan ahli gizi untuk membantu mengontrol diabetes kehamilan. Jika dokter Anda tidak menyarankan demikian, Anda harus memintanya. Kehamilan menuntut banyak nutrisi dan ini menjadi lebih rumit dengan kehadiran diabetes. Saran nutrisi dari ahli gizi profesional akan sangat membantu Anda dan bayi. [25]
    • Pastikan Anda mengikuti daftar makanan sehat untuk menambah kalori dengan opsi yang sehat.
  8. Olahraga sangat penting untuk kehamilan yang sehat. Usahakan mencapai 30 menit olahraga kontinu satu atau dua kali per hari. Cara yang paling mudah adalah jalan kaki, tetapi Anda juga dapat berenang atau yoga. Variasikan dengan aktivitas lain agar olahraga tetap menarik dan untuk melatih kelompok otot yang berbeda-beda. Anda juga dapat menggunakan alat beban, elliptical , dan sepeda statis. Aktivitas fisik sedang dapat meningkatkan kontrol glukosa. [27]
    • Hindari olahraga yang mengharuskan Anda berbaring telentang atau aktivitas yang berisiko jatuh atau cedera. Aktivitas yang Anda pilih harus dilakukan setiap hari jika memungkinkan. Pastikan Anda memulai dengan perlahan dan tambah intensitasnya ke level sedang yang melatih otot dan sedikit meningkatkan detak jantung. [28]
    • Pastikan Anda mendengarkan dokter jika disarankan untuk istirahat total atau tidak banyak beraktivitas. [28]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Minum Suplemen

Unduh PDF
  1. Anda harus minum multivitamin dengan mineral, khususnya zat besi, karena kehamilan membutuhkan vitamin dan mineral lebih banyak daripada yang disediakan makanan. Kadar vitamin D rendah diasosiasikan dengan pengingkatan risiko diabetes kehamilan. [29] Periksa kadar vitamin D Anda dan minum suplemen jika hasilnya kurang. Jumlah vitamin D yang aman untuk wanita hamil adalah 1.000 hingga 2.000 IU. [30]
  2. Insulin adalah perawatan sulih hormon alami dan merupakan perawatan alami yang banyak digunakan. Anda mungkin perlu suntikan insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel. Dokter akan memandu dalam hal berapa banyak insulin yang harus digunakan dan caranya.
  3. Ada beberapa herbal dan suplemen untuk mengontrol gula darah yang aman dikonsumsi saat hamil. Tanyakan selalu kepada dokter sebelum menggunakan herbal meskipun kemasannya mengatakan aman. Ini karena manfaat herbal untuk ibu hamil tidak diuji. Pare, dengan nama ilmiah Momordica charantia , sering direkomendasikan untuk kontrol diabetes, tetapi diasosiasikan dengan keguguran dan memicu keguguran pada hewan sehingga harus dihindari. [33]
    • Gurmar , yang memiliki nama latin Gymnema sylvestre , dan kaktus pir, juga dikenal dengan nama Opuntia spp , belum diuji untuk kehamilan, meskipun Gymnema aman digunakan sampai usia kehamilan 20 bulan dan Opuntia telah digunakan selama berabad-abad sebagai makanan.
    • Gymnema umumnya digunakan dalam dosis 200 mg dua kali sehari dan Opuntia dapat digunakan dalam satu dosis, 400 mg sekali sehari. Jika Anda menggunakan Gymnema atau Opuntia , bicaralah dengan dokter terlebih dahulu. [34]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami Diabetes Kehamilan

Unduh PDF
  1. Meskipun penyebab diabetes kehamilan tidak jelas, beberapa wanita mengembangkan resistansi insulin saat hamil, artinya sel-sel dalam tubuh mereka tidak merespons insulin dengan normal. Semua sel dalam tubuh menggunakan glukosa (gula) untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan agar sel dapat bekerja dengan baik. Glukosa dihasilkan dari makanan, terutama dari karbohidrat. Insulin, hormon yang dihasilkan oleh pankreas, adalah pembawa pesan kimia utama yang memberi tahu sel bahwa sudah saatnya mengambil glukosa. [34] [35] Insulin juga terlibat dalam memberi pesan pada lever untuk menggunakan glukosa dan mengubahnya dalam bentuk penyimpanan glukosa yang disebut glikogen.
    • Insulin juga terlibat dalam berbagai fungsi lain seperti metabolisme protein dan lemak.
    • Jika sel resistan terhadap insulin, sinyal dari insulin akan diabaikan atau tidak direspons. Ini dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Ketika ini terjadi, pankreas merespons dengan memproduksi lebih banyak insulin. Masalahnya adalah karena insulin tidak memiliki efek pada sel yang resistan, kadar glukosa darah terus naik. Tubuh merespons dengan mengubah kadar glukosa yang tinggi menjadi lemak, dan itu dapat menyebabkan skenario radang kronis dan gangguan lain seperti diabetes tipe 2, sindrom metabolisme, dan penyakit jantung. [36]
  2. Jika resistansi insulin tidak dikontrol saat hamil, Anda bisa mengalami diabetes kehamilan. Dampaknya besar pada tubuh Anda dan juga bayi. Dampak utama pada bayi adalah peningkatan lemak dalam aliran darah, yang menyebabkan kenaikan berat badan bayi. Bayi juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk kelahiran yang sulit karena ukurannya, masalah pernapasan, obesitas, gula darah yang kurang dari normal, dan diabetes tipe 2 setelah dewasa.
    • Ibu berisiko tinggi untuk operasi caesar , diabetes tipe 2 setelah melahirkan, dan tekanan darah tinggi sebelum dan setelah persalinan. [37] [38]
  3. Diabetes kehamilan sering kali tidak menunjukkan gejala, dan biasanya dimulai sekitar pertengahan kehamilan. Gejalanya akan sulit dicari. Akan tetapi, ketika muncul, gejala tersebut banyak kemiripan dengan diabetes tipe 2. Gejalanya adalah:
    • Gangguan penglihatan karena kabur atau masalah lain
    • Kelelalahan
    • Bertambahnya infeksi di kulit, kandung kemih, dan vagina
    • Mual dan muntah selama hamil
    • Peningkatan selera makan yang disertai penurunan berat badan
    • Sering buang air kecil
    • Peningkatan rasa haus. [39]
  4. Dalam tes diabetes kehamilan, dokter akan meminta tes darah untuk menguji kadar gula darah. Dokter juga akan meminta tes toleransi glukosa untuk menentukan seberapa baik tubuh Anda menangani gula. Bayi juga dipantau dengan ultrasound untuk menentukan apakah ukuran tubuhnya normal, dan detak jantungnya diperiksa dengan monitor janin. [40]
  5. Anda mungkin memiliki risiko diabetes kehamilan jika pernah mengalaminya pada kehamilan sebelumnya atau pernah melahirkan bayi yang berat lahirnya lebih dari 5 kg. Anda juga berisiko jika kelebihan berat badan atau memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengidap diabetes tipe 2. [41]
    • Risikonya juga lebih tinggi jika sebelum hamil, Anda didiagnosis menderita pradiabetes, sindrom metabolisme, atau resistansi insulin. Sindrom metabolisme adalah sejumlah masalah yang meliputi tekanan darah tinggi, kelebihan berat di perut dan pinggang, kadar gula darah yang lebih tinggi daripada normal, dan kadar kolesterol tinggi atau berisiko. [42]
    • Selain itu, risiko diabetes kehamilan juga akan lebih tinggi pada wanita Amerika keturunan Afrika, Indian, Asia, Spanyol/Latin, atau penghuni kepulauan Pasifik.
    • Sindrom lain juga bisa menambah risiko. Jika Anda memiliki gangguan hormonal yang disebut sindrom ovarium polikistik (PCOS), Anda cenderung mengalami diabetes kehamilan. Ciri khas PCOS adalah tumbuhnya kista di dalam ovarium yang menyebabkan kemandulan dan masalah menstruasi. [43]
    Iklan

Referensi

  1. http://www.cdc.gov/pcd/issues/2014/13_0415.htm
  2. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/gestational/
  3. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/metabolic-syndrome/basics/lifestyle-home-remedies/con-20027243
  4. Onderoglu S, Sozer S, Erbil KM, et al. The evaluation of long-term effects of cinnamon bark and olive leaf on toxicity induced by streptozotocin administration to rats. J Pharm Pharmacol 1999;51:1305-12.
  5. http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=foodspice&dbid=68
  6. https://www.nichd.nih.gov/publications/pubs/gest_diabetes/Pages/sub5.aspx
  7. Moreno-Castilla C, Hernandez M, Bergua M, et al. Low-carbohydrate diet for the treatment of gestational diabetes: a randomized controlled trial. Diabetes Care. 2013
  8. Gunderson EP. Intensive nutrition therapy for gestational diabetes. Rationale and current issues. Diabetes Care. 1997;20(2):221-226
  9. http://www.todaysdietitian.com/newarchives/080113p48.shtml
  1. http://www.todaysdietitian.com/newarchives/080113p48.shtml
  2. http://www.diabetes.co.uk/nutrition/simple-carbs-vs-complex-carbs.html
  3. http://ajcn.nutrition.org/content/early/2015/04/22/ajcn.114.100461.short
  4. http://cosmos.ucdavis.edu/archives/2014/Cluster7/Lin_Cailin_HFCS.pdf
  5. http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/sugar-and-desserts.html
  6. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/basics/prevention/con-20014854
  7. Moreno-Castilla C, Hernandez M, Bergua M, et al. Low-carbohydrate diet for the treatment of gestational diabetes: a randomized controlled trial. Diabetes Care. 2013
  8. http://www.todaysdietitian.com/newarchives/080113p48.shtml
  9. http://www.heart.org/HEARTORG/GettingHealthy/NutritionCenter/HealthyEating/Added-Sugars_UCM_305858_Article.jsp
  10. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/basics/prevention/con-20014854
  11. http://www.diabetes.org/food-and-fitness/food/what-can-i-eat/understanding-carbohydrates/glycemic-index-and-diabetes.html
  12. http://www.health.harvard.edu/healthy-eating/glycemic_index_and_glycemic_load_for_100_foods
  13. http://www.todaysdietitian.com/newarchives/080113p48.shtml
  14. http://www.todaysdietitian.com/newarchives/080113p48.shtml
  15. http://www.diabetes.co.uk/nutrition/simple-carbs-vs-complex-carbs.htm
  16. http://www.eatright.org/resource/health/pregnancy/prenatal-wellness/healthy-weight-during-pregnancy
  17. Ceysens, G., D. Rouiller, and M. Boulvain: Exercise for diabetic pregnant women. Cochrane Database Syst Rev CD004225, 2006
  18. Zavorsky, G. S., and L. D. Longo: Adding strength training, exercise intensity, and caloric expenditure to exercise guidelines in pregnancy. Obstet Gynecol 117 (6):1399–1402, 2011a
  19. http://www.todaysdietitian.com/newarchives/080113p48.shtml
  20. http://cosmos.ucdavis.edu/archives/2014/Cluster7/Lin_Cailin_HFCS.pdf
  21. http://www.acog.org/Resources-And-Publications/Committee-Opinions/Committee-on-Obstetric-Practice/Vitamin-D-Screening-and-Supplementation-During-Pregnancy
  22. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gestational-diabetes/basics/treatment/con-20014854
  23. Basch E, Gabardi S, Ulbricht C. Bitter melon (Momordica charantia): a review of efficacy and safety. Am J Health Syst Pharm 2003;60:356-9
  24. Baskaran K, Kizar Ahamath B, Radha Shanmugasundaram K, Shanmugasundaram ER. Antidiabetic effect of leaf extract from Gymnema sylvestre in non-insulin-dependent diabetes mellitus patients. J Ethnopharmacol 1990;30:295-300
  25. http://www.diabetes.org/diabetes-basics/gestational/what-is-gestational-diabetes.html?referrer=http://www.diabetes.org/diabetes-basics/gestational/
  26. http://www.medicalnewstoday.com/info/diabetes/whatisinsulin.ph
  27. http://www.medicalnewstoday.com/info/diabetes/whatisinsulin.php
  28. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000896.htm
  29. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/Diabetes/gestational-diabetes/Pages/index.aspx
  30. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000896.htm
  31. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/Diabetes/gestational-diabetes/Pages/index.aspx
  32. http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/Diabetes/gestational-diabetes/Pages/index.aspx
  33. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/metabolic-syndrome/basics/definition/con-20027243
  34. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pcos/basics/definition/con-20028841

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.094 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan