Unduh PDF
Unduh PDF
Kayu putih adalah tanaman hangat dan harum yang sering diawetkan untuk digunakan dalam rangkaian bunga, bumban, dan dekorasi. Setelah ranting kayu putih yang hendak diawetkan ini dikumpulkan, masukkan ke dalam campuran air dan gliserol sayuran. Biarkan ranting menyerap larutan tersebut selama beberapa minggu, lalu angkat dan gantung hingga kering. Setelah itu, ranting kayu putih siap untuk digunakan atau dipajang.
Langkah
-
Kumpulkan kayu putih pada kondisi puncaknya. Untuk memastikan hanya kayu putih terbaik yang Anda awetkan, potonglah ranting pada kondisi tersehat. Ini akan menghemat waktu dan kerja keras yang harus Anda lakukan saat memangkas pohon kayu putih nanti. [1] X Teliti sumber
- Ada lebih dari 700 spesies pohon dan tanaman kayu putih sehingga sulit untuk mengetahui ranting yang bagaimana yang sedang berada dalam kondisi terbaik. Kita tidak mungkin membuat generalisasi terkait ciri-ciri ranting yang sedang berada pada kondisi terbaik.
- Misalnya, salah satu spesies ( E. dundasii ) memiliki daun hijau mengilap sepanjang masa hidupnya. [2] X Teliti sumber Sementara spesies lainnya ( E. caesia ) memiliki daun hijau mengilap hanya ketika muda. [3] X Teliti sumber
- Identifikasilah spesies kayu putih yang hendak Anda awetkan dan periksa panduan referensi botani untuk mengetahui ciri-ciri spesies tersebut pada kondisi puncaknya. Nilai semampu Anda dalam menentukan waktu terbaik untuk memanen kayu putih.
-
Jangan memotong tanaman kayu putih dalam keadaan basah. Jangan mengumpulkan kayu putih setelah hujan turun atau pada pagi hari yang berembun. Jika memungkinkan, potonglah kayu putih setelah cuaca kering selama beberapa hari. [4] X Teliti sumber
- Tanaman yang masih basah bisa merangsang pertumbuhan jamur dan mempersulit ranting menyerap gliserol—zat pengawet yang nanti akan Anda gunakan.
-
Jangan mengumpulkan tanaman yang rusak. Hindari memetik kayu putih yang bunganya sudah kecokelatan atau layu. Bunga kayu putih yang sehat umumnya berwarna putih, merah muda, atau merah. Daun kayu putih yang sehat tidak memiliki lubang dan berwarna hijau merata. [5] X Teliti sumberIklan
-
Buat larutan pengawet. Untuk mengawetkan kayu putih, campurkan satu bagian gliserol dengan dua bagian air. Panaskan larutan dengan menjerangnya sampai mendidih atau hampir mendidih. [6] X Teliti sumber
- Anda bisa mendapatkan gliserol di toko perlengkapan seni dan kerajinan atau di toserba setempat.
-
Celupkan kayu putih ke dalam larutan pengawet. Setelah larutan gliserol dan air siap, tuangkan ke dalam vas yang stabil dan beralas lebar. Masukkan ranting kayu putih ke dalam vas sampai bagian pangkal bekas potongannya terendam cairan. Larutan gliserol harus merendam ranting sedalam 8 cm dari total tingginya. [7] X Teliti sumber
- Untuk mempercepat ranting kayu putih menyerap larutan pengawet, irislah pangkalnya sedikit atau pukul ranting satu atau dua kali dengan palu. [8] X Teliti sumber
-
Letakkan kayu putih di tempat yang dingin. Taruh vas berisi ranting kayu putih di tempat dengan kelembapan sedang dan bersuhu sekitar 16-24 °C. [9] X Teliti sumber Jauhkan ranting dari terpaan sinar matahari langsung selama proses penyerapan larutan pengawet. [10] X Teliti sumber
- Tambahlah cairan di dalam vas sesuai kebutuhan karena sebagian cairan akan menguap seiring waktu.
Iklan
-
Biarkan kayu putih menyerap larutan selama waktu yang dibutuhkan. Kayu putih harus direndam di dalam larutan pengawet selama sekitar empat minggu. Namun, waktu tepatnya yang dibutuhkan ranting sampai benar-benar menyerap gliserol bervariasi 3-6 minggu, tergantung ukurannya. [11] X Teliti sumber
- Ranting yang lebih besar akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyerap gliserol dibandingkan yang pendek dan kecil.
-
Periksa daun berwarna hitam atau keemasan. Setelah diletakkan di tempat yang tepat, ranting kayu putih membutuhkan waktu untuk menyerap larutan pengawet. Ranting yang sudah mengalami proses pengawetan sempurna akan berubah warna menjadi hitam atau keemasan, tergantung spesiesnya. Setelah semua daun berubah warna, tanaman sudah siap diangkat dari larutan gliserol. [12] X Teliti sumber
- Tergantung jenisnya, sebagian kayu putih bisa saja tidak berubah menjadi hitam maupun keemasan. Bereksperimenlah dan cari tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai proses pengawetan kayu putih benar-benar tuntas.
-
Angkat ranting kayu putih dari dalam vas. Potong ranting sampai ke titik yang sebelumnya terendam dalam larutan pengawet. Keringkan sisa cairan yang tersisa pada ranting. [13] X Teliti sumber
- Kalau Anda berencana mengawetkan lebih banyak kayu putih atau tanaman lain dalam waktu dekat, simpan sisa larutan pengawet di dalam kulkas dan gunakan kembali nanti. Kalau tidak, buang saja.
-
Keringkan ranting kayu putih. Letakkan ranting kayu putih di tempat yang hangat, terang, kering, dan bersirkulasi udara bagus. Setelah 3-5 hari, gantunglah ranting kayu putih secara terbalik di ruangan yang hangat, kering, dan gelap. Setelah 2-3 minggu, ranting kayu putih siap digunakan. [14] X Teliti sumber
- Kalau Anda tidak hendak menggunakan ranting kayu putih dengan segera, simpan saja di tempat yang kering, dingin, dan gelap.
Iklan
Tips
- Untuk membersihkan kayu putih yang diawetkan, bawa saja keluar dan semprot dengan air yang lembut dari slang. Gantung secara terbalik sampai kering. Setelah kering, letakkan kembali ke tempat semula.
- Kayu putih yang sudah diawetkan akan lebih tahan lama jika disimpan di tempat yang dingin dan kering.
- Gunakan kayu putih yang sudah diawetkan untuk membuat bumban, karangan bunga, dan karya seni bunga kering dengan metode press ( oshibana ). Sebagai alternatif, taruh saja kayu putih yang sudah diawetkan di dalam vas dan letakkan di rumah sebagai hiasan.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.aces.edu/pubs/docs/A/ANR-1115/ANR-1115.pdf
- ↑ https://books.google.com/books?id=q2v3kb9tFsYC&lpg=PP1&pg=PA372#v=onepage&q&f=false
- ↑ http://lepidoptera.butterflyhouse.com.au/plants/myrt/eucalyptus-caesia.html
- ↑ http://www.aces.edu/pubs/docs/A/ANR-1115/ANR-1115.pdf
- ↑ http://www.aces.edu/pubs/docs/A/ANR-1115/ANR-1115.pdf
- ↑ http://www.herbalgardens.com/archives/crafts-archive/flower-preserving.html
- ↑ http://www.herbalgardens.com/archives/crafts-archive/flower-preserving.html
- ↑ http://www.make-stuff.com/gardening/dry_preserve.html
- ↑ https://www.bookstore.ksre.ksu.edu/pubs/mf2446.pdf
- ↑ https://www.todayshomeowner.com/how-to-preserve-fall-leaves-and-branches-with-glycerin/
- ↑ http://www.aces.edu/pubs/docs/A/ANR-1115/ANR-1115.pdf
- ↑ http://www.aces.edu/pubs/docs/A/ANR-1115/ANR-1115.pdf
- ↑ http://www.herbalgardens.com/archives/crafts-archive/flower-preserving.html
- ↑ https://www.bookstore.ksre.ksu.edu/pubs/mf2446.pdf
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 2.017 kali.
Iklan