Unduh PDF
Unduh PDF
Meskipun kebanyakan wanita sudah lebih kuat secara mental dan lebih percaya diri pada kehamilan kedua, penting untuk disadari bahwa tidak semuanya sama dengan kehamilan pertama, terutama dalam hal persalinan. Tubuh telah banyak berubah sejak kelahiran anak pertama sehingga kehamilan dan persalinan kedua mungkin akan sangat berbeda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mempersiapkan diri menghadapi perbedaan tersebut dan belajar mengenali tanda-tanda persalinan.
Langkah
-
Periksa apakah ketuban sudah pecah. Biasanya, wanita mengenali bahwa persalinan akan dimulai begitu mereka merasa “pecah ketuban”. Peristiwa ini adalah pecahnya membran amniotik secara spontan, yang kemudian memicu mulainya kontraksi rahim.
-
Perhatikan kontraksi yang Anda rasakan. Hitung frekuensi kontraksi. Awalnya, kontraksi terasa setiap 10 sampai 15 menit, tetapi lama-kelamaan akan lebih sering, sekitar 2 sampai 3 menit sekali.
- Kontraksi rahim didefinisikan sebagai “kram”, “sensasi kencang di perut”, “tidak nyaman”, dan berbagai intensitas rasa sakit, dari ringan sampai ekstrem.
- Kontraksi rahim dalam persalinan diukur dengan CTG ( cardiotocography ), alat yang ditempatkan di atas perut. Alat ini mengukur kontraksi rahim dan detak jantung janin.
-
Ketahui perbedaan kontraksi sebenarnya dan kontraksi Braxton-Hicks. Ada perbedaan penting antara kedua kontraksi tersebut sehingga kontraksi Braxton-Hicks disebut juga kontraksi “palsu”, yang hanya terjadi beberapa kali dalam sehari tanpa peningkatan intensitas atau frekuensi. Biasanya, kontraksi palsu ini terjadi dalam minggu ke-26 kehamilan, tetapi juga bisa terjadi setelahnya.
- Banyak juga wanita yang mengalami kontraksi “palsu” saat hamil tua, tetapi kontraksi tersebut dapat berubah secara tiba-tiba menjadi kontraksi sebenarnya pada kehamilan kedua. [1] X Teliti sumber Haram K, Bakke OM, Johannessen KH, Lund T. Transplacental passage of diazepam during labor: influence of uterine contractions. Clin Pharmacol Ther. 1978 Nov;24(5):590-9.
- Oleh karena itu, apabila Anda mengandung anak kedua, jangan remehkan kontraksi Braxton-Hicks. Bisa saja itu merupakan tanda persalinan.
-
Periksa apakah sumbat lendir sudah terbuka. Ketika sumbat lendir terbuka, Anda bisa tahu bahwa persalinan sudah dekat, biasanya dalam beberapa jam atau satu dua hari.
- Saat sumbat lendir terbuka, Anda akan mengeluarkan sedikit bercak darah. Pada kehamilan kedua, sumbat lendir cenderung terbuka lebih awal daripada kehamilan pertama. [2] X Teliti sumber Hein M, Helmig RB, Schønheyder HC, Ganz T, Uldbjerg N. An in vitro study of antibacterial properties of the cervical mucus plug in pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 2001 Sep;185(3):586-92.
- Alasannya, setelah kehamilan pertama, otot rahim jadi lebih lemah dan dengan kontraksi yang kuat dan sering, dinding rahim mulai luruh lebih cepat.
-
Lihat perut Anda. Anda bisa melihat bahwa perut mungkin makin turun dan bernapas jadi lebih mudah. Ini karena bayi sudah turun ke panggul, siap untuk dilahirkan.
- Selain itu, mungkin Anda merasa harus buang air kecil setiap 10–15 menit. Ini adalah indikasi jelas bahwa bayi bergerak ke posisi yang semestinya untuk mencari jalan lahir ke dunia.
-
Pertimbangkan apakah kandungan terasa “lebih ringan”. Dilaporkan bahwa banyak wanita yang merasa bayi yang mereka kandung jadi “lebih ringan”. Ini terjadi karena fakta bahwa kepala janin sudah turun ke panggul, siap melihat dunia.
- Selain perasaan subjektif ini, frekuensi buang air kecil juga bertambah karena meningkatnya tekanan pada kandung kemih oleh janin.
-
Rasakan apakah serviks mulai membuka. Serviks mengalami perubahan struktural dan fungsional saat tanda-tanda di atas terjadi. Ketika proses persalinan dimulai, serviks perlahan melebar untuk membuka jalan lahir.
- Awalnya, serviks biasanya hanya melebar beberapa sentimeter. Ketika mencapai bukaan 10 cm, itu biasanya berarti Anda sudah siap melahirkan.
-
Ketahui bahwa ada kemungkinan inkompetensi serviks. Terjadinya pelebaran serviks tanpa kontraksi rahim mungkin merupakan kasus inkompetensi serviks. Kasus ini sering disebut mulut rahim lemah, atau pelebaran serviks yang terjadi pada trimester kedua kehamilan. Kondisi ini harus dievaluasi secepatnya oleh dokter karena dapat berpengaruh negatif pada perkembangan janin dan bahkan dapat menyebabkan keguguran.
- Inkompetensi serviks adalah salah satu penyebab umum keguguran dan kelahiran prematur pada trimester kedua. Oleh karena itu, diagnosis inkompetensi serviks sejak dini sangat penting. Kondisi ini dapat didiagnosis selama kontrol rutin oleh dokter yang memantau kehamilan Anda, melalui pemeriksaan fisik.
- Pasien yang mengalami inkompetensi serviks mengeluhkan kram ringan di perut bawah atau vagina. Diagnosis ini bisa dicapai dengan mempertimbangkan keluhan tersebut dan riwayat pasien.
- Faktor risiko inkompetensi serviks meliputi infeksi, riwayat operasi serviks, dan trauma serta cedera serviks pada persalinan sebelumnya.
Iklan
-
Pertimbangkan FFN. Jika Anda ingin mengetahui secara pasti apakah benar akan melahirkan, ada beberapa prosedur diagnosis canggih yang dapat dijalani, seperti FFN atau Fetal Fibro Nectin Test.
- FFN tidak dapat memberi tahu apakah Anda sudah masuk proses persalinan, tetapi dapat mengonfirmasi bahwa Anda belum akan melahirkan. Tes ini berguna karena pada tahap awal persalinan prematur, sangat sulit mengetahui apakah proses persalinan sudah dimulai hanya dengan gejala atau pemeriksaan bukaan saja.
- Hasil FFN negatif dapat menenangkan dan meyakinkan Anda bahwa persalinan belum akan terjadi selama paling tidak satu atau dua minggu ke depan.
-
Minta bidan atau dokter memeriksa bukaan jalan lahir. Bidan atau dokter dapat merasakan besarnya bukaan dengan memeriksa serviks. Dalam kebanyakan kasus, ketika bukaan 1 sampai 3 sentimeter, bidan akan menginformasikan bahwa Anda sudah masuk tahap pertama persalinan.
- Ketika bidan merasakan bukaan 4 sampai 7 sentimeter, Anda mungkin akan diberi tahu bahwa persalinan sudah memasuki tahap aktif atau tahap kedua.
- Ketika bukaan mencapai 8 sampai 10 sentimeter, bidan atau dokter akan memberi tahu bahwa sudah saatnya bayi dilahirkan.
-
Minta bidan atau dokter memeriksa posisi bayi. Bidan juga memiliki pengalaman untuk mengetahui apakah kepala bayi ada di bawah dan apakah sudah masuk ke panggul.
- Bidan mungkin akan menunduk dan merasakan perut bawah Anda, di atas kandung kemih, atau memasukkan jari ke jalan lahir untuk merasakan kepala bayi dan menilai sudah sejauh apa progresnya.
- Pemeriksaan ini akan membantu mengonfirmasi bahwa Anda akan melahirkan dan juga memberi tahu tahap persalinan yang sedang dilewati.
Iklan
-
Ketahui bahwa panggul mungkin tidak langsung bereaksi pada persalinan kedua. Anda akan merasakan perbedaan tertentu antara kehamilan pertama dan kedua, yang mungkin menimbulkan beberapa pertanyaan.
- Pada kehamilan pertama, kepala bayi masuk ke panggul lebih cepat dibandingkan pada kehamilan kedua.
- Pada kehamilan kedua, kepala bayi mungkin baru akan masuk ke panggul begitu proses persalinan dimulai.
-
Bersiaplah karena persalinan kedua kemungkinan lebih cepat daripada yang pertama. Proses persalinan kedua cenderung lebih cepat dan lebih singkat jika dibandingkan dengan yang pertama.
- Pada persalinan pertama, otot rahim lebih tebal dan butuh waktu lebih lama untuk melebar, tetapi pada persalinan selanjutnya, bukaan terjadi lebih cepat. Pada persalinan kedua, otot vagina dan otot dasar panggul sudah meregang dan jadi lebih longgar.
- Ini membantu bayi kedua lahir lebih cepat dan persalinan pun tidak begitu sulit bagi Anda.
-
Ambil posisi tubuh yang akan mengurangi kemungkinan episiotomi. Jika Anda menjalani episiotomi atau mengalami robekan pada persalinan sebelumnya dan masih trauma, saran terbaik untuk menghindarinya pada persalinan kedua adalah memosisikan tubuh secara tegak dan mengejan pada persalinan tahap kedua.
- Saat tubuh tegak, Anda sebenarnya sedang menggunakan teori ilmiah gravitasi Newton yang sederhana, kekuatan gravitasi akan mendorong bayi keluar tanpa robekan di tubuh Anda.
- Akan tetapi, ini bukan cara pasti untuk menghindari episiotomi. Beberapa wanita masih membutuhkan episiotomi walaupun sudah melakukannya.
Iklan
Tips
- Jangan hanya mengandalkan langkah-langkah ini. Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan apakah betul Anda sudah akan melahirkan.
Iklan
Referensi
- ↑ Haram K, Bakke OM, Johannessen KH, Lund T. Transplacental passage of diazepam during labor: influence of uterine contractions. Clin Pharmacol Ther. 1978 Nov;24(5):590-9.
- ↑ Hein M, Helmig RB, Schønheyder HC, Ganz T, Uldbjerg N. An in vitro study of antibacterial properties of the cervical mucus plug in pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 2001 Sep;185(3):586-92.
- Oliphant SS, Nygaard IE, Zong W, Canavan TP, Moalli PA. Maternal adaptations in preparation for parturition predict uncomplicated spontaneous delivery outcome. Am J Obstet Gynecol. 2014 Jun 12. pii: S0002-9378(14)00590-0. doi: 10.1016
- Hein M, Helmig RB, Schønheyder HC, Ganz T, Uldbjerg N. An in vitro study of antibacterial properties of the cervical mucus plug in pregnancy. Am J Obstet Gynecol. 2001 Sep;185(3):586-92.
- Lucovnik M, Maner WL, Chambliss LR, Blumrick R, Balducci J, Novak-Antolic Z, Garfield RE. Non-invasive uterine electromyography for prediction of preterm delivery. Am J Obstet Gynecol. 2011 Mar;204(3):228.e1-10.
- Butt K, Lim K. Determination of gestational age by ultrasound. J Obstet Gynaecol Can. 2014 Feb;36(2):171-83.
- Scholtes G. Management and monitoring of multiple pregnancies (author's transl). Geburtshilfe Frauenheilkd. 1977 Sep; 37(9):747-55. German
- Eason E, Feldman P. Much ado about a little cut: is episiotomy worthwhile? Obstet Gynecol. 2000 Apr;95(4):616-8.
- Zikavska T, Brucknerova I. Extremely high concentration of folates in premature newborns. Bratisl Lek Listy. 2014; 115(2):103-6.
- McIntosh T. The concept of early labour in the experience of maternity in twentieth century Britain. Midwifery. 2013 Jan; 29(1):3-9
- Głuszak M, Fracki S, Wielgoś M, Wegrzyn P. Methods of evaluating labor progress in contemporary obstetrics. Ginekol Pol. 2013 Aug;84(8):709-13.
- Callahan, L. T. , Caughey, B. A. , Blueprints Obstetrics and Gynecology 5th Edition, 2008;
- Goodwin, M. T. , Montoro, N. M. , Muderspach, L. , Management of Common Problems in Obstetrics and Gynecology Fifth Edition; Wiley-Blackwell Publishing, 2010.
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 2.232 kali.
Iklan