Unduh PDF
Unduh PDF
Mungkin Anda memiliki rekan kerja menyebalkan dan harus bekerja bersamanya setiap hari. Atau mungkin Anda memiliki teman yang mulai membuat Anda kesal, dan Anda tidak tahu cara menanganinya. Menghadapi orang yang menyebalkan merupakan keahlian hidup yang berguna dalam berbagai situasi sosial, baik situasi personal maupun profesional. Anda bisa menghadapi sosok yang menyebalkan dengan berusaha menjaga ketenangan dan kesabaran diri, serta menghindari konflik dengannya. Jika Anda tidak “tahan” lagi, Anda bisa menghadapinya langsung secara terhormat dan proaktif.
Langkah
-
Tarik napas dalam-dalam dan tetaplah tenang. Meskipun Anda merasa kesulitan berada di dekat orang yang menyebalkan, berusahalah untuk tetap bersabar dan merasa tenang. Menunjukkan kemarahan atau kekesalan hanya akan merusak hari Anda dan tidak memberikan dampak nyata terhadap perilakunya. Daripada membiarkan emosi Anda menguasai diri, coba tarik napas dalam-dalam dan tetaplah tenang. [1] X Teliti sumber
- Anda bisa mencoba latihan pernapasan dalam. Pada latihan ini, Anda perlu menutup mata dan menarik napas dalam-dalam melalui hidung dari diafragma, diikuti dengan pengeluaran napas dari hidung. Lakukan pernapasan dalam beberapa kali untuk menenangkan diri dan mengalihkan perhatian dari orang yang menyebalkan.
-
Jangan bereaksi. Meskipun Anda terdorong untuk memaki atau menyumpahi sosok yang membuat Anda kesal, reaksi seperti itu hanya akan membuat Anda merasa semakin kesal dan justru memberikan perhatian yang ia inginkan. Sebagai gantinya, cobalah abaikan ucapannya dan jangan tunjukkan reaksi. Menghadapinya tanpa reaksi dapat menjadi langkah yang tepat untuk “membiasakan” diri dengan kehadiran dan perilakunya, serta tidak memberinya kesempatan untuk menguasai Anda. [2] X Teliti sumber
- Anda bisa mengulangi kata atau ucapan tertentu dalam hati agar tidak perlu menunjukkan reaksi terhadap tindakan atau ucapannya. Beberapa kata yang bisa dicoba adalah “sabar” atau “ikhlas”. Coba ucapkan kata-kata tersebut dalam hati secara berulang hingga menjadi mantra yang bisa Anda andalkan.
-
Tunjukkan empati kepadanya. Untuk menjaga ketenangan dan kesabaran, ada baiknya Anda melihat situasi atau masalah dari sudut pandangnya. Tempatkan diri Anda pada posisinya untuk sejenak dan pikirkan alasan atau sesuatu yang mendorongnya untuk bersikap menyebalkan. Tunjukkan empati kepadanya dan cerminkan kepedulian atau kasih sayang. Dengan demikian, Anda bisa tetap tenang dan sabar saat menghadapinya. [3] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, mungkin seseorang yang sering menonjolkan sisi negatif dalam setiap situasi tidak memiliki masa kecil yang ceria dan cenderung melihat dampak terburuk. Mungkin saja anggota keluarga yang sering bersikap “terlalu” bahagia dan bersemangat mengenai berbagai hal sebenarnya adalah sosok yang kesepian dan terisolasi dalam kehidupan sosialnya. Pada akhirnya, ia terdorong untuk selalu mencerminkan kebahagiaan setiap saat.
-
Persiapkan beberapa kalimat “tameng” untuk dikatakan. Saat menghadapinya, Anda mungkin merasa kesal dan pada akhirnya mengucapkan sesuatu yang melukai perasaannya. Agar tidak terjadi, cari dan kembangkan beberapa ucapan yang bisa dilontarkan untuk berinteraksi dengannya atau mengakhiri percakapan.
- ”Hmm... Aku senang kamu mengatakannya karena…”
- “Wah, menarik! Aku tidak tahu tentang hal itu sebelumnya!”
- “Senang bertemu denganmu, tetapi aku harus pergi sekarang.”
- “Maaf, aku tidak punya waktu untuk mengobrol sekarang. Lain kali kita mengobrol lagi, ya!” [4] X Teliti sumber
-
Rawat diri sendiri. Jika Anda merasa lapar, lelah, atau tertekan, akan sulit bagi Anda untuk menjaga ketenangan dan kesabaran saat berada di dekat seseorang yang menyebalkan. Pastikan Anda merawat diri dengan baik agar bisa menjaga ketenangan dan kesabaran. Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat diri, di antaranya adalah:
- Tidur dengan cukup .
- Mengonsumsi makanan sehat .
- Berolahraga secara teratur.
- Meluangkan waktu untuk relaksasi .
Iklan
-
Tetapkan batasan. Jika Anda merasa jenuh saat harus berada di dekat orang yang sering menyebalkan, coba tetapkan batasan agar Anda tidak terlalu mengambil hati tindakannya. Penetapan batasan untuk diri sendiri merupakan mekanisme daya tindak yang penting dan membantu Anda agar tidak sampai terlibat dalam konflik dengan orang yang bersangkutan. [5] X Teliti sumber
- Batasi jumlah waktu yang diluangkan bersamanya (mis. hanya mengobrol sebentar dengannya di pagi hari dan saat meninggalkan kantor untuk makan siang). Anda juga bisa menjawab panggilan atau membalas pesannya hanya pada waktu luang, dan tidak langsung menjawab atau membalas pesannya.
- Anda bisa tetap bersikap tenang dan tak acuh saat ia berbicara dalam rapat atau situasi sosial yang tidak memungkinkan Anda untuk pergi. Dengan demikian, Anda bisa menetapkan batasan pribadi agar dapat menghadapi sikap atau perilakunya yang menyebalkan.
- Sebagai contoh, jika ia mulai berbicara dengan nyaring di acara makan malam keluarga, coba alihkan pikiran dan berfokuslah kepada hal lain. Dengan demikian, Anda bisa mengabaikannya dan tetap merasa tenang.
-
Cobalah untuk tetap berpikir dan bersikap positif. Anda juga harus berfokus kepada hal-hal positif saat berada di dekatnya dan berusaha untuk tidak membiarkan suasana hatinya memperburuk suasana hati Anda. Daripada merasa marah dan bersikap reaktif, pikiran positif dan sikap proaktif akan “menyulitkannya” untuk membuat Anda merasa kesal atau terganggu. [6] X Teliti sumber
- Salah satu cara untuk menampilkan pikiran dan sikap yang positif adalah menunjukkan bahasa tubuh yang terbuka. Ini artinya Anda perlu menjaga kontak mata dengannya dan mengangguk untuk menunjukkan bahwa Anda tidak terkesan bingung atau terganggu. Jatuhkan kedua lengan di samping tubuh dalam kondisi rileks.
- Jangan menanggapinya dengan komentar pasif agresif atau ucapan yang sinis. Sebaliknya, katakan sesuatu yang sederhana dan sopan seperti “Terima kasih sudah bercerita” atau “Kedengarannya bagus!”
-
Menjauhlah darinya. Jika Anda tidak tahan berada di dekatnya, terlepas dari usaha yang Anda tunjukkan untuk tetap bersikap positif, ada baiknya Anda menghindarinya. Jaga jarak dan cari cara agar Anda tidak perlu meluangkan waktu bersamanya. Terkadang, langkah terbaik untuk menghadapinya adalah menjauh dan meluangkan waktu tanpa kehadirannya. [7] X Teliti sumber
- Anda bisa menjauh untuk jangka waktu tertentu agar bisa beraktivitas tanpa kehadirannya. Mungkin, Anda tidak perlu menghadiri acara kumpul keluarga agar tidak harus meluangkan waktu dengannya. Anda juga bisa memilih tugas yang tidak melibatkannya agar bisa menjauh darinya.
Iklan
-
Kenali masalah yang ada. Mungkin Anda pada akhirnya perlu menghadapinya secara langsung dan bersama-sama menyelesaikan masalah yang ada. Sebelum menghadapinya, duduklah dan coba kenali hal-hal yang menyebalkan darinya. Anda bisa bertanya kepada diri sendiri, “Apa perilaku atau perbuatannya yang membuatku sangat kesal?” atau “Apa sesuatu yang kuanggap menyebalkan darinya?”. Setelah menyadari masalah yang ada, Anda mungkin bisa menangani masalah. [8] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda mungkin merasa kesal karena rekan kerja Anda selalu datang terlambat ke rapat dan tampak kusut di depan klien. Anda juga mungkin menyadari bahwa kekesalan Anda terhadapnya disebabkan oleh sikapnya secara keseluruhan dan tindakannya yang tidak profesional.
- Sebagai contoh lain, Anda mungkin merasa kesal saat salah satu anggota keluarga selalu berbicara mengenai dirinya sendiri dan mengabaikan masalah orang lain. Anda juga sadar bahwa Anda merasa kesal karena ia tidak peduli kepada orang lain.
-
Bahas masalah yang ada dengannya. Jika Anda ingin menghadapinya, lakukan secara tertutup di tempat yang tenang (hanya Anda dan orang yang bersangkutan). Tanyakan apakah ia memiliki waktu untuk berbicara dengan Anda secara tertutup atau hubungi ia untuk mengajaknya bertemu. Cobalah bicara secara langsung jika memungkinkan.
- Selalu awali ucapan Anda dengan kata “Aku” dan jangan menyalahkan atau menuduhnya. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan “Aku merasa” atau “Aku pikir”. Awali diskusi dengan mengatakan “Dengar, aku ingin kamu tahu bahwa aku merasa kesal dengan perilakumu.”
- Anda bisa memperluas pembahasan dan bersikap jujur mengenai alasan Anda merasa kesal. Anda bisa mengatakan, “Aku merasa keterlambatanmu ke rapat dan ketidakrapianmu memberikan kesan negatif pada tim kita dan perusahaan secara keseluruhan. Aku takut kamu dipandang tidak profesional oleh para klien.”
- Anda bisa mengatakan kepada anggota keluarga, “Aku merasa kamu kurang peduli terhadap orang lain dan hanya peduli kepada kebutuhanmu. Aku khawatir kamu tidak menyadari bahwa orang lain pun memiliki masalah."
-
Cari solusi bersama-sama. Anda perlu bekerja sama dengannya untuk mencari solusi atau penyesuaian yang bisa ia terapkan pada perilakunya. Mungkin akan sulit baginya untuk mendengar umpan balik dari Anda, tetapi pada akhirnya ia akan merasa malu dengan perilakunya dan mau menyesuaikan atau mengubah sikapnya. [9] X Teliti sumber
- Anda juga bisa bertanya kepadanya secara langsung, “Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?” atau “Apa bantuan yang bisa kuberikan untukmu?” Tunjukkan bahwa Anda mau bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang ada.
-
Dapatkan dukungan. Mungkin akan sulit baginya untuk mendengar umpan balik dari Anda, dan ada kemungkinan ia akan merasa kesal atau marah saat Anda berbicara dengannya. Persiapkan diri jika sewaktu-waktu kondisi memanas. Anda mungkin perlu menghubungi atasan di tempat kerja (mis. perwakilan bagian SDM), teman dekat, atau anggota keluarga lain, dan meminta dukungan dari mereka jika sewaktu-waktu obrolan memanas. [10] X Teliti sumber
- Anda perlu mencari dukungan sebelum berbicara dengan sosok yang menyebalkan karena rekan kerja atau teman-teman Anda bisa memberikan saran untuk menyelesaikan masalah yang ada.
- Pastikan Anda tidak bergunjing atau menjelek-jelekkannya di hadapan orang lain di tempat kerja, kelompok temannya, atau anggota keluarga yang lain karena masalah yang ada dapat memburuk. Sebaliknya, cobalah bicarakan masalah tentangnya kepada orang lain dengan rasa hormat dan minta saran mengenai cara terbaik untuk menangani situasi yang ada.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.forbes.com/sites/work-in-progress/2012/10/25/how-to-deal-with-annoying-coworkers/# 56c1eee66f84
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/wander-woman/201308/how-deal-annoying-people
- ↑ http://www.forbes.com/sites/work-in-progress/2012/10/25/how-to-deal-with-annoying-coworkers/# 56c1eee66f84
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-couch/201204/5-steps-dealing-people-who-talk-too-much
- ↑ http://www.businessinsider.com/how-to-deal-with-obnoxious-coworkers-2015-5
- ↑ http://www.businessnewsdaily.com/5867-ways-to-handle-annoying-co-workers.html
- ↑ http://www.businessnewsdaily.com/5867-ways-to-handle-annoying-co-workers.html
- ↑ http://www.businessnewsdaily.com/5867-ways-to-handle-annoying-co-workers.html
- ↑ http://www.businessnewsdaily.com/5867-ways-to-handle-annoying-co-workers.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 8.653 kali.
Iklan