Unduh PDF Unduh PDF

Bekas jerawat terbagi menjadi dua: luka baru yang lama-kelamaan memudar, dan luka lama berupa noda berbintik pada jaringan kulit. Sayangnya, jerawat yang tidak diberi perawatan dapat menyebabkan kedua jenis luka di atas. Namun, untungnya Anda dapat memudarkan atau bahkan terkadang menghilangkan seluruh noda jerawat dari kulit Anda. Dengan perawatan kulit, tindakan medis, dan perawatan pencegahan, menghilangkan bekas jerawat yang paling bandel dan tidak kunjung pudar sekalipun mungkin dilakukan.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengatasi Noda dan Luka Bekas Jerawat Baru

Unduh PDF
  1. Atasi kemerahan pada bekas jerawat dengan mengoleskan krim kortison. Kortison akan membantu melawan peradangan dan mengurangi kemerahan di sekitar luka hingga memudarkan tampilannya. [1]
    • Anda dapat membeli krim kortison tanpa resep di sebagian besar apotek. Harganya mungkin sekitar Rp100.000,00. [2]
    • Carilah krim yang berlabel non-comedogenic . Label ini berarti dalam krim tidak terdapat bahan yang menyumbat pori-pori seperti lemak kakao, tar batubara, isopropil miristat, serta pigmen dan pewarna. [3] Menghilangkan bekas jerawat namun di saat yang sama menyebabkan jerawat timbul kembali adalah perbuatan yang sia-sia.
  2. Pilihan lain untuk menghilangkan bekas jerawat adalah krim pencerah. Krim pencerah yang mengandung asam kojat atau arbutin akan membantu mencerahkan pigmen pada noda jerawat, sehingga memudarkan tampilannya.
    • Krim seperti ini juga tersedia di apotek sekitar Anda dengan harga yang cukup murah.
    • Waspadai hidrokuinon. Krim pencerah hidrokuinon dapat mencerahkan pigmen kulit. Namun, penggunaannya kurang dianjurkan karena kemungkinan dapat menyebabkan kanker. [4]
  3. Retinoid yang tersedia dalam sediaan oral maupun topikal ini dapat menormalkan "hiperkeratinisasi" kulit. Hal ini berarti, retinoid akan membantu pengelupasan kulit secara normal, sehingga mencegah tersumbatnya pori-pori dan pembentukan jerawat. Retinoid juga berkhasiat sebagai antiinflamasi dan dapat memperbaiki tampilan kulit dengan merangsang pemulihannya. [5]
    • Retinoid topikal seperti Retin-A atau Tazorac digunakan untuk mengatasi jerawat sekaligus bekas lukanya. [6] Di sisi lain, asam alfa hidroksi dan asam beta hidroksi adalah peeling kimiawi yang dapat mengangkat lapisan sel kulit mati dan membuka lapisan kulit baru yang tidak bernoda di bawahnya. [7]
    • Anda biasanya dapat membeli retinoid dalam bentuk krim maupun serum tanpa resep dokter di apotek. Namun, ibu hamil harus menghindari penggunaan retinoid karena tidak aman bagi janin. [8]
  4. 4
    Gunakan vitamin C. Asam askorbat, atau vitamin C mungkin cukup efektif untuk memudarkan atau bahkan menghilangkan bekas jerawat. Vitamin C terkandung dalam sumber yang sederhana seperti sari lemon. Vitamin C tidak hanya mengandung antioksidan dan dapat mengurangi peradangan, namun juga sangat penting dalam produksi kolagen--senyawa yang digunakan tubuh untuk memulihkan jaringan ikat. [9]
    • Anda dapat membeli krim atau vitamin C khusus di apotek dan toko obat.
    • Cara yang lebih sederhana adalah mengoleskan sari lemon ke wajah dengan korek kuping, setelah membersihkan wajah terlebih dahulu. Biarkan selama tidak lebih dari 15 menit. Kulit Anda mungkin akan terasa sedikit tersengat atau tidak nyaman. Selain itu, kulit Anda pun mungkin akan mengering, jadi sebaiknya oleskan pelembap setelahnya. [10]
    • Variasi perawatan rumahan ini lainnya adalah dengan mencampur sari lemon dengan madu dan susu dalam perbandingan 1:2:3 dan memakainya sebagai masker setelah membersihkan wajah. Bersihkan masker setelah digunakan selama tidak lebih dari 1,5 jam. [11]
    • Hindari paparan sinar matahari berlebihan selama menggunakan sari lemon untuk mencerahkan kulit. Paparan sinar matahari berlebihan tidak bagus bagi bekas jerawat, terlebih setelah dioleskan dengan sari lemon.
  5. Kerugian penggunaan krim vitamin E lebih besar daripada manfaatnya. Karena vitamin, kita mungkin menduga penggunaannya akan bermanfaat atau tidak berbahaya. Padahal faktanya, penelitian University of Miami melaporkan bahwa perawatan vitamin E tidak berpengaruh atau bahkan dapat memperparah tampilan bekas jerawat pada 90% subjek penelitian, sedangkan manfaatnya hanya ditemukan dalam 10% kasus. [12]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengatasi Bekas Jerawat Lama dan Berat

Unduh PDF
  1. Banyak perawatan yang dianjurkan untuk mengatasi bekas jerawat berat harus dilakukan oleh dokter. Mungkin Anda menganggap cara ini sedikit merepotkan; mengapa tidak bisa dilakukan di rumah saja? Namun, ada risiko dan potensi dari perawatan tersebut yang membuatnya harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
    • Buat janji perawatan dengan dokter kulit. Dokter kulit yang ahli dalam mengatasi masalah kulit dapat memberikan anjuran lengkap untuk mengatasi bekas jerawat.
    • Jika belum punya dokter kulit langganan, mungkin Anda perlu membuat janji pemeriksaan dengan dokter umum terlebih dahulu kemudian meminta rujukannya.
  2. Bicarakan dengan dokter mengenai penggunaan peeling kimiawi yang lebih kuat. Dengan formulasi asam kuat, tindakan ini akan mengangkat lapisan terluar kulit Anda, sehingga memudarkan tampilan bekas jerawat. [13]
    • Peeling kimiawi yang lebih kuat nyaris selalu harus diberikan di bawah pengawasan dokter. Dokter akan menyarankan peeling secara khusus sesuai dengan tingkat keparahan jerawat, jenis kulit, dan faktor lainnya. Dokter juga akan memberikan Anda panduan perawatan setelah peeling .
  3. “Dermabrasi” adalah proses pengelupasan lapisan terluar kulit menggunakan sikat kawat yang berputar dengan cepat. [14] Biasanya, tindakan ini dapat menghilangkan noda pada permukaan kulit sekaligus memudarkan tampilan luka yang lebih dalam.
    • Tindakan ini bukannya tidak disertai risiko. Dermabrasi mungkin dapat menyebabkan kulit memerah atau membengkak, pori-pori membesar, infeksi, dan walaupun jarang, luka parut. Tindakan ini juga dapat mengubah pigmen kulit pada pasien berkulit gelap.
    • Mikrodermabrasi adalah tindakan yang lebih ringan dengan menaburkan kristal halus ke lapisan terluar kulit, yang kemudian diisap bersama dengan sel kulit mati. [13] Karena mikrodermabrasi hanya mampu mengelupas lapisan terluar kulit, hasilnya umumnya tidak sejelas dermabrasi. [15]
  4. Dalam tindakan resurfacing laser, dokter akan menggunakan laser untuk mengelupas lapisan terluar kulit (epidermis) sekaligus mengencangkan lapisan tengahnya. Kulit biasanya akan tumbuh lebih kencang setelahnya, biasanya dalam 3-10 hari. Terkadang, beberapa perawatan sekaligus dibutuhkan untuk memudarkan bekas jerawat. [16]
    • Perawatan laser tidak memberikan hasil yang sama pada semua orang, dan terkadang hasilnya tidak dapat diperkirakan. Dokter pun belum mengetahui mengapa perawatan ini efektif bagi sebagian orang, namun tidak efektif untuk sebagian lainnya. [17]
    • Banyak orang yang puas setelah menjalani perawatan laser, namun hanya beberapa pasien yang berhasil menghilangkan 100% bekas jerawatnya. [18] Walaupun membantu memudarkan bekas luka, perawatan laser nyaris tidak pernah efektif sepenuhnya, dan harus disertai dengan perawatan lainnya.
  5. Sebagai pilihan terakhir, konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan operasi untuk mengatasi bekas luka atau lesi yang besar dan dalam. Dalam tindakan ini, dokter akan menggunakan punch excision untuk mengangkat luka dan menggantinya dengan mentransplantasikan kulit yang diambil dari bagian tubuh lainnya. [19]
    • Pertimbangkan pilihan ini baik-baik, dan konsultasikan dengan dokter sebelum melanjutkannya. Ingatlah tindakan ini termasuk operasi minor dan berisiko. Untuk melakukannya dibutuhkan obat anestesi dan sarana operasi sehingga biayanya cukup besar. Anda juga membutuhkan waktu untuk memulihkan diri.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Membiasakan Perawatan Pencegahan

Unduh PDF
  1. Paparan sinar matahari berlebihan akan menyebabkan bekas jerawat menggelap (mengalami hiperpigmentasi) sekaligus menghambat penyembuhannya, termasuk juga berjemur dan menggelapkan kulit. [20] Berhati-hatilah dan hindari sinar matahari langsung, terutama di tengah hari.
    • Oleskan cukup banyak tabir surya sebelum keluar rumah, dan oleskan kembali 2 jam kemudian. Cobalah cari produk tabir surya yang tidak menyumbat pori-pori.
    • Kenakan topi lebar dan kacamata hitam untuk menambah perlindungan Anda. Jika bekas luka Anda terletak di lengan, leher, atau punggung, lindungi juga bagian tersebut dengan pakaian.
  2. Luka parut yang sebagian besarnya tersusun dari kolagen, merupakan respons alami tubuh untuk memulihkan dirinya sendiri. Memencet dan mencungkil jerawat atau bekas jerawat akan semakin mengiritasi jaringan kulit dan menghambatnya untuk pulih dengan baik.
    • Lebih baik, cuci wajah Anda dengan pembersih lembut untuk menyingkirkan minyak dan kotoran penyebab jerawat. Anda juga dapat mencoba obat jerawat yang dijual bebas. Carilah produk yang mengandung bahan aktif benzoil peroksida. [21]
    • Perhatikan semua yang bersentuhan dengan kulit Anda. Jaga kebersihan rambut dan jauhkan dari wajah, hindari juga meletakkan tangan atau benda lain seperti ponsel di wajah Anda.
  3. Anda mungkin tergoda menggunakan semua cara untuk mengatasi jerawat dan bekasnya. Walaupun begitu, biasanya cara itu tidak efektif. Bicarakan dengan dokter kulit dan buatlah rencana perawatan beserta target yang ingin dicapai untuk mengatasi bekas jerawat Anda.
    • Anda bisa memasukkan antibiotik oral, retinoid topikal, dan krim pencerah ke dalam rencana perawatan. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat untuk mencegah timbulnya jerawat dalam jangka panjang.
    • Berikan perawatan sesuai anjuran dokter, dan yang lebih penting lagi, bersabarlah selama berusaha mengatasi masalah kulit Anda.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 13.120 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan