Unduh PDF Unduh PDF

Pernah mendengar istilah glyphosate ? Sejatinya, glyphosate merupakan herbisida kimiawi yang kerap digunakan untuk merawat hasil tanam dan dapat menyebabkan kanker jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. [1] Meski risiko menyeluruhnya masih belum diketahui dengan jelas, setidaknya cobalah melakukan berbagai langkah sederhana untuk meminimalkan konsumsi glyphosate ! Dengan kata lain, hindari bahan makanan yang terbukti mengandung kadar glyphosate sangat tinggi, seperti oat atau kedelai, dan cari hasil tanam atau bahan makanan yang bebas dari herbisida. Jika membeli buah dan sayuran segar, pastikan Anda membersihkan dan mengeringkannya dengan baik untuk mengurangi kadar glyphosate yang mungkin akan dikonsumsi. Berbekal usaha yang sedikit lebih keras, niscaya Anda bisa memangkas asupan bahan kimia tersebut dari makanan sehari-hari!

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Membatasi Asupan Glyphosate

Unduh PDF
  1. Faktanya, banyak petani menyemprot oat dan gandum sederhana, seperti barley atau quinoa , dengan glyphosate agar teksturnya lebih kering dan kualitas panennya lebih baik. Oleh karena itu, selalu cek label yang tertera pada kemasan produk untuk memastikan bahwa produk tersebut organik dan tidak dirawat dengan bahan-bahan kimia. Jika kurang yakin dengan keterangan produk yang Anda temukan, cobalah menelusuri laman internet untuk mencari informasi selengkapnya. [2]
    • Glyphosate dapat ditemukan di serealia roti, oatmeal , dan granola bar .
    • Glyphosate tidak terdaftar dalam kandungan bahan pada makanan olahan. Itulah mengapa, makanan yang Anda konsumsi mungkin juga mengandung jejak glyphosate .
    • Badan Perlindungan Lingkungan dan BPOM Amerika Serikat telah menetapkan kadar glyphosate maksimal untuk hasil tanam yang bisa Anda jadikan acuan agar tidak terpapar jumlah yang berbahaya. [3]
    • Tidak perlu membuang hasil tanam yang terbukti mengandung glyphosate . Ingat, sebagian besar dampak negatif glyphosate terjadi akibat paparan berlebih dalam jangka waktu yang sangat lama.
  2. Meski petani menggunakan glyphosate di berbagai hasil tanam yang ditanamnya, sejatinya produk hasil tanam organik tidak menggunakan zat kimia apa pun untuk menghalau hama atau gulma. Oleh karena itu, cobalah untuk selalu membeli hasil tanam di gerai hasil tanam organik untuk menghindari kontaminan berupa zat kimia yang berbahaya. Setelah itu, simpan seluruh buah dan sayuran organik di tempat yang berbeda dengan buah dan sayuran biasa untuk menghindari risiko kontaminasi silang. [4]
    • Beberapa produk hasil tanam yang umumnya mengandung glyphosate adalah kacang kedelai, kacang polong, wortel, ubi jalar, dan jagung.
    • Kemungkinan, hasil tanam organik masih mengandung sedikit glyphosate akibat terkena residu yang terbawa angin.
    • Hasil tanam organik umumnya berharga lebih mahal daripada hasil tanam anorganik atau olahan.
  3. Beberapa hasil tanam bahkan memiliki sertifikasi “bebas glyphosate ” khusus setelah melalui proses pengujian kontaminan. Selalu periksa informasi yang tertera pada kemasan hasil tanam sebelum membelinya untuk mencari keterangan tersebut. Jika menemukan sertifikasi atau label resmi terkait ketiadaan glyphosate , artinya hasil tanam tersebut aman untuk dikonsumsi karena tidak terkontaminasi bahan kimia apa pun. Jika tidak, kemungkinan besar masih ada jejak glyphosate yang tertinggal di hasil tanam tersebut. [5]
    • Anda juga bisa membeli hasil tanam yang dilabeli keterangan “organik” atau “non-GMO”. Kedua label tersebut menunjukkan bahwa hasil tanam yang bersangkutan tidak dirawat dengan bahan kimia. Meski demikian, risiko kontaminasi silang glyphosate tetap ada.

    Tips: Jika membeli hasil tanam pada petani secara langsung, cobalah menanyakan jenis pestisida atau herbisida yang mereka gunakan untuk mendeteksi kandungan glyphosate di dalamnya.

  4. Jika ingin, Anda bisa mencoba menanam buah dan sayuran di dekat jendela dapur yang dibanjiri sinar matahari atau bahkan di pekarangan rumah! Pastikan Anda hanya menggunakan biji organik atau setek dari produk organik. Kemudian, rawat setiap tanaman agar dapat memproduksi buah dan sayuran yang menyehatkan serta tidak mengantongi risiko kontaminasi glyphosate . [6]
    • Beberapa hasil tanam yang dapat dengan mudah Anda tanam di rumah adalah tomat, sayuran hijau, dan herba.
  5. Pahamilah bahwa berbagai kelompok dukungan telah melarang penggunaan glyphosate untuk mengurangi risiko kontaminasi di kemudian hari. Jika ingin mendukung gerakan tersebut, cobalah mencari informasi mengenai petisi anti glyphosate di internet yang bisa Anda tandatangani, atau memberikan sumbangan kepada lembaga yang melarang penggunaan glyphosate sebagai bentuk dukungan Anda. Selain itu, suarakan pula penelitian mengenai pengaruh glyphosate kepada orang lain agar mereka pun mau terlibat dalam gerakan tersebut. [7]
    • Sebelum memersuasi orang lain, lakukan riset yang menyeluruh terlebih dahulu. Pastikan Anda tidak menyebarkan informasi yang salah atau kurang akurat kepada orang lain!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Membersihkan Hasil Tanam yang Terkontaminasi oleh Glyphosate

Unduh PDF
  1. Pertama-tama, campurkan 1 sdt. (5 gram soda kue) dengan 500 ml air, lalu aduk kedua bahan hingga tercampur dengan baik. Kemudian, rendam hasil tanam yang ingin dibersihkan dalam larutan tersebut selama 15 menit. Penggunaan soda kue dalam larutan tersebut bermanfaat untuk menghilangkan residu glyphosate dan membuat hasil tanam lebih aman untuk dikonsumsi. [8]
    • Tetaplah mencuci buah dan sayuran meski kulit luarnya tidak bisa dimakan, seperti pisang atau jeruk. Glyphosate dapat melekat di kulit terluar buah dan mengontaminasi objek lain yang bersentuhan dengannya.
    • Jika perlu, Anda bisa membuat lebih banyak larutan soda kue. Namun, pertahankan perbandingan 1 sdt. (5 gram) soda kue dengan 500 ml air agar cita rasa hasil tanam tidak berubah.
    • Jika ingin, Anda juga bisa menggunakan cairan pembersih dalam botol semprot yang dijual di berbagai supermarket, meski efektivitasnya tidak sebaik soda kue.
  2. Letakkan keranjang berlubang di dalam wastafel, lalu nyalakan keran di atasnya untuk membilas hasil tanam yang ada di dalam keranjang selama 1 sampai 2 menit. Kemudian, goyangkan keranjang dan putar posisi buah serta sayuran agar seluruh permukaannya terbilas secara merata. Setelah buah dan sayuran bersih, matikan keran dan goyangkan kembali keranjang untuk meniriskan kelebihan airnya. [9]
    • Jangan hanya merendam hasil tanam di dalam air karena residu glyphosate yang tertinggal di dalam air akan tetap melekat di permukaan hasil tanam.

    Tips: Gunakan sikat pembersih untuk menghilangkan kotoran atau kontaminan yang masih melekat di permukaan hasil tanam.

  3. Keluarkan hasil tanam dari keranjang berlubang lalu keringkan satu demi satu menggunakan tisu dapur yang berbeda. Bersihkan seluruh permukaan hasil tanam dengan baik untuk menghilangkan residu yang tersisa, lalu pisahkan hasil tanam yang sudah bersih dengan yang masih kotor untuk mencegah risiko kontaminasi. [10]
    • Jangan menggunakan tisu dapur yang sama untuk hasil tanam yang berbeda agar residu glyphosate tidak berpindah!
  4. Ingat, residu glyphosate dapat terserap ke dalam hasil tanam melalui kulit atau lapisan terluarnya. Itulah mengapa, hasil tanam mungkin masih akan terkontaminasi meski sudah dicuci. Oleh karena itu, gunakan pengupas sayuran atau pisau untuk mengiris lapisan terluar buah-buahan atau sayuran dan membuangnya demi mengurangi risiko kontaminasi glyphosate . [11]
    Iklan

Tips

  • Ingat, kontaminasi glyphosate tidak bisa 100% Anda hilangkan. [12]
Iklan

Peringatan

  • Hingga saat ini, tingkat risiko kontaminasi glyphosate terhadap kesehatan manusia masih diperiksa oleh Badan Perlindungan Lingkungan dan BPOM di Amerika Serikat. Menurut data pada bulan Juli tahun 2019, belum ditemukan bukti yang kuat mengenai dampak atau risiko negatif glyphosate terhadap kesehatan manusia. [13]
Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

Membersihkan Hasil Tanam yang Terkontaminasi

  • Wastafel
  • Mangkuk
  • Soda kue
  • Colander (keranjang berlubang)
  • Tisu dapur
  • Pengupas sayuran atau pisau
  • Sikat pembersih (opsional)

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.844 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan