PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Memulihkan diri pascaputusnya hubungan dapat menjadi hal yang sulit karena kamu kewalahan dengan berbagai emosi yang dirasakan. Kamu juga mungkin kesulitan untuk bangkit dari tempat tidur dan menjalani kehidupan normal sehari-hari dengan hati yang terluka. Namun, kamu bisa menangani masalah ini dengan merawat diri dan menghubungi teman, keluarga, dan terapis profesional, atau konselor. Kamu juga bisa berusaha melupakan hubungan yang telah berlalu agar mampu bangkit dan berfokus untuk merasa lebih baik.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Melepaskan dan Melupakan Hubungan

PDF download Unduh PDF
  1. Berikan waktu dan ruang untuk dirimu sendiri agar bisa pulih dari putusnya hubungan. Jangan berbicara atau berkirim pesan dengan mantan kekasihmu. Hapus ia sebagai teman di media sosial agar kamu bisa melepaskan diri darinya. [1]
    • Beri tahu ia bahwa kamu membutuhkan waktu dan ruang dengan mengatakan “Aku butuh waktu untuk menyendiri. Aku akan sangat menghargainya jika kamu tidak menghubungiku ketika aku meluruskan perasaanku” agar ia tidak menghubungimu.
  2. Cobalah untuk tidak menyimpan barang-barang miliki mantan kekasihmu atau yang mengingatkanmu tentangnya. Terimalah bahwa kamu perlu membuang barang-barang tersebut agar bisa bangkit dari patah hati. [2]
    • Sebagai contoh, kamu bisa membuat janji dengannya untuk mengambil barang-barangnya di rumahmu (atau mungkin meminta tolong temanmu untuk “menggantikan” tugasmu untuk bertemu dengannya). Kamu juga bisa menyumbangkan hadiah-hadiah darinya.
  3. Meskipun hubungan seperti ini (dikenal dengan istilah hubungan rebound ) biasanya dianggap sebagai sesuatu yang perlu dihindari, kamu mungkin bisa mendapatkan “manfaat” dengan bertemu orang lain segera setelah hubungan lamamu kandas. Kencan membantumu merasa lebih “diinginkan” dan melupakan mantan kekasihmu. Kamu juga tidak akan merasa terlalu cemas dan bisa bersikap lebih mandiri ketika langsung berkencan setelah kandasnya hubungan lamamu. [3]
    • Kamu mungkin mau untuk dijodohkan oleh teman atau anggota keluarga. Kamu juga bisa mencoba kencan daring untuk bertemu orang-orang baru.
  4. Jika kamu masih terlalu “rapuh” atau “rentan” untuk berkencan lagi dengan orang lain dalam kondisi patah hati, tunggulah hingga kamu siap. Berfokus untuk merawat diri dan meluangkan waktu bersama teman dan keluarga. Penuhi kebutuhan dan tingkatkan perkembanganmu sebagai seorang individu. Setelah itu, kejar hubungan baru setelah kamu merasa siap. [4]
    • Mungkin dibutuhkan waktu untuk menyembuhkan hati yang terluka dan merasa cukup terbuka untuk berkencan kembali. Bersabarlah dengan diri sendiri dan jangan terlalu menekan diri sendiri untuk langsung melupakan perasaan yang ada.
    KIAT PAKAR

    Sarah Schewitz, PsyD

    Psikolog Berlisensi
    Sarah Schewitz, PsyD adalah pakar psikologi dengan lebih dari 10 tahun pengalaman membantu para pasangan maupun individu memperbaiki dan mengubah pola mereka dalam cinta dan hubungan. Wanita ini adalah pendiri Couples Learn, sebuah praktik psikologi daring.
    Sarah Schewitz, PsyD
    Psikolog Berlisensi

    Masa penantian ini membantu Anda untuk bertumbuh. Menurut terapis cinta dan hubungan, Dr. Sarah Schewitz, "Setelah putus, ambil sedikit waktu untuk menyembuhkan diri dan cobalah memahami hikmah dari hubungan ini. Jika Anda kembali berkencan dalam waktu yang terlalu singkat, diri Anda akan kekurangan waktu untuk meresapi perasaan kehilangan itu. Anda hanya berusaha menutupi perasaan-perasaan terluka dengan kehadiran orang baru . Kemudian, jika Anda putus dengan si orang baru itu, semua rasa sakit dari kedua hubungan tersebut akan menghantam Anda, dan akibatnya akan menjadi sangat buruk."

    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Merawat Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Tuliskan pikiran dan perasaanmu dalam jurnal atau buku harian. Curahkan perasaanmu dalam halaman buku. Jangan merasa tertekan untuk menyunting atau merevisi tulisanmu. Cukup tuliskan emosi dan perasaanmu. Dengan begini, kamu bisa merasa lebih nyaman dari luka batinmu dan mengelola pikiranmu. [5]
    • Kamu bisa memanfaatkan pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa masalah yang ada dalam hubunganku?”, “Bagaimana aku tahu bahwa hubunganku akan berakhir?”, atau “Apa yang aku rasakan saat ini?”
    KIAT PAKAR

    Amy Chan

    Pelatih Hubungan
    Amy Chan adalah pendiri Renew Breakup Bootcamp, sebuah kegiatan retret yang mengambil pendekatan ilmiah dan spiritual bagi pemulihan hati. Amy dan tim yang terdiri dari pakar psikologi dan pelatih telah membantu ratusan orang hanya dalam 2 tahun sejak mulai beroperasi. Sosok Bootcamp ini telah muncul di CNN, Vogue, New York Times, dan Fortune, berkat pendekatan inovatif dan ilmiah untuk menyembuhkan hati yang terluka. Buku pertamanya, Breakup Bootcamp, akan diterbitkan oleh HarperCollins pada Januari 2020.
    Amy Chan
    Pelatih Hubungan

    Cobalah rutin membuat jurnal setiap pagi. Amy Chan, pendiri Renew Breakup Bootcamp, mengatakan, "Jika memiliki rutinitas pagi, Anda akan lebih punya tujuan saat memulai hari. Selain itu, Anda juga bisa mengatur suasana hati sebelum menengok telepon atau menghadapi dunia luar. Contohnya, setiap pagi Anda menulis satu tujuan di jurnal, Saat menulisnya, gunakan kata-kata seperti, "Saya bisa" atau "Saya akan" alih-alih "Saya sebaiknya"."

  2. Berfokuslah kepada hobi yang disukai. Mungkin kamu senang melukis, menggambar, atau membaca. Kamu juga mungkin memiliki minat dalam bidang pertukangan, merajut, atau olahraga. Daripada membiarkan emosi yang ada membuatmu kewalahan, berfokuslah kepada aktivitas yang kamu sukai. Ini bisa membuatmu merasa lebih tenang dan berkonsentrasi kepada apa yang ada saat ini daripada terjebak dalam kenangan hubungan masa lalu. [6]
    • Ikuti kelas yang sesuai dengan hobi yang kamu sukai, seperti kelas menggambar atau kelompok merajut. Bergabunglah dengan tim olahraga rekreasi, seperti tim voli atau basket, agar kamu bisa berfokus kepada hal yang disukai.
  3. Berolahraga dan berkeringat dapat menjadi cara yang tepat untuk mengurangi tekanan dan depresi pascaputusnya hubungan. Cobalah untuk berlari atau joging secara teratur. Luangkan 30 menit untuk berolahraga setiap hari. Bergabunglah dengan kelas kebugaran dan hadiri kelas tersebut beberapa kali seminggu. [7]
    • Jika kamu kesulitan untuk berolahraga, mintalah teman untuk mengajakmu ke kelas kebugaran agar kalian berdua termotivasi untuk berolahraga. Kamu juga bisa mengajak teman untuk berlari atau joging bersamamu.
  4. Jika kamu mulai merasa cemas atau tertekan akibat putusnya hubungan, cobalah lakukan latihan pernapasan dalam untuk merasa relaks. Carilah tempat yang sepi dan tersembunyi untuk melakukan latihan. Setelah itu, tarik dan keluarkan napas secara perlahan selama beberapa menit untuk satu sesi.
    • Kamu juga bisa mengikuti kelas latihan pernapasan dalam agar kamu tetap tenang dan relaks.
    • Banyak kelas yoga yang mendorong latihan pernapasan dalam. Ikuti kelas yoga yang berfokus kepada gerakan lambat yang menenangkan agar kamu merasa relaks.
  5. Penguatan positif dapat membantumu mendapatkan pandangan positif pada hidup, bahkan ketika kamu merasa kesal atau tertekan. Cobalah ucapkan penguatan positif di pagi hari ketika bangun tidur atau sebelum tidur. Berfokuslah kepada penguatan positif yang memberdayakanmu dan membuatmu merasa kuat. [8]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Segalanya akan baik-baik saja”, atau “Aku adalah sosok yang kuat.” Kamu juga bisa menggunakan penguatan seperti, “Aku bisa melewati ini semua” atau “Aku akan bangkit.”
  6. Menghadapi patah hati bukanlah hal yang mudah, dan kamu mungkin terdorong untuk menunjukkan perilaku berisiko. Namun, cobalah untuk tidak melakukan ha-hal yang membahayakanmu, baik secara fisik maupun mental seperti menikmati minuman beralkohol secara berlebihan atau mengonsumsi obat-obatan. Selain itu, jangan hubungi mantan kekasihmu secara berulang atau menjauhkan diri dari orang lain. Perilaku-perilaku seperti ini hanya memberikan bahaya yang lebih besar pada diri sendiri dan orang lain.
    • Jika kamu merasa ingin melakukan sesuatu yang membahayakan diri, cobalah hubungi teman atau anggota keluarga. Kamu juga bisa menjalani hobi atau menuliskan perasaanmu.
    • Segera cari bantuan atau hubungi layanan darurat jika kamu ingin melukai diri sendiri (secara fisik).
    KIAT PAKAR

    Moshe Ratson, MFT, PCC

    Terapis Perkawinan dan Keluarga
    Moshe Ratson adalah Direktur Eksekutif spiral2grow Marriage & Family Therapy, sebuah klinik pelatihan dan terapi di New York City. Dia meraih gelar MS dalam Terapi Perkawinan dan Keluarga dari Iona College dan telah menggeluti dunia terapi lebih dari 10 tahun.
    Moshe Ratson, MFT, PCC
    Terapis Perkawinan dan Keluarga

    Biarkan diri Anda menghayati sakitnya putus tanpa membuat penilaian apa pun. Terapis pernikahan dan keluarga, Moshe Ratson, mengatakan, "Semakin cepat Anda menerima perasaan ini, semakin cepat pula Anda melepaskan kesedihan ini. Kemudian Anda akan segera beranjak dari tahap menyalahkan dan mulai memberdayakan diri dengan mencari makna, tujuan, dan bertumbuh dalam situasi tersebut."

    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menghubungi Orang Lain

PDF download Unduh PDF
  1. Hubungi teman atau anggota keluarga untuk mendapatkan dukungan ketika kamu menghadapi patah hati. Telepon teman dekatmu dan buatlah rencana untuk menikmati makan malam atau meluangkan waktu bersama. Hubungi anggota-anggota keluargamu dan luangkan waktu berkualitas bersama mereka. [9]
    • Biasanya, dengan berada di sekitar orang-orang yang peduli kepadamu bisa membuatmu merasa lebih baik dan tidak kesepian.
    • Cobalah untuk tidak menjauhkan diri dari orang-orang di sekitar. Bahkan, menghubungi satu orang teman pun bisa membuat perubahan yang besar.
  2. Membantu orang lain membuatmu tidak merasa kesepian dan terisolasi. Bawakan makanan untuk teman yang sakit atau jadilah pengemudi untuk anggota keluarga yang sedang sakit. Berikan bantuan kepada teman yang sedang membutuhkannya. [10]
    • Kamu juga bisa menyumbangkan waktumu di organisasi lokal atau kegiatan amal untuk membantu orang lain.
    KIAT PAKAR

    "Semakin Anda berbagi ke sesama, semakin mudah Anda memulihkan patah hati dan membangun kepercayaan diri."

    Moshe Ratson, MFT, PCC

    Terapis Perkawinan dan Keluarga
    Moshe Ratson adalah Direktur Eksekutif spiral2grow Marriage & Family Therapy, sebuah klinik pelatihan dan terapi di New York City. Dia meraih gelar MS dalam Terapi Perkawinan dan Keluarga dari Iona College dan telah menggeluti dunia terapi lebih dari 10 tahun.
    Moshe Ratson, MFT, PCC
    Terapis Perkawinan dan Keluarga
  3. Adanya hewan peliharaan bisa membantumu mengalihkan perhatian dari patah hati. Hewan peliharaan juga dapat menjadi teman yang baik dan memberikan banyak kenyamanan setiap hari. Carilah hewan peliharaan di agensi/organisasi adopsi atau toko hewan peliharaan di kotamu.
    • Jika belum siap sepenuhnya untuk memelihara hewan peliharaan, kamu bisa merawat hewan yang diselamatkan dalam jangka waktu tertentu atau mengasuh hewan peliharaan milik temanmu.
    • Pastikan kamu sudah siap untuk merawat hewan peliharaan sebelum mendapatkan atau membawanya pulang. Kamu perlu meluangkan waktu dan uang untuk memberi makan dan merawat hewan peliharaanmu.
  4. Jika kamu sangat kesulitan menghadapi emosi dan perasaan yang ada, jangan ragu untuk mencari bantuan pihak profesional. Carilah terapis di kotamu yang bisa kamu ajak berbicara. Hubungi konselor di sekolahmu atau melalui doktermu. Buatlah jadwal pertemuan dengan terapis atau konselor dan ceritakan apa yang kamu rasakan.
    • Kamu juga bisa mencari terapis yang menawarkan sesi terapi daring. Pada sesi ini, kamu bisa mengobrol dengan terapis melalui obrolan daring atau obrolan video.
    • Jika kamu mengetahui anggota keluarga atau teman yang juga menemui terapis atau konselor, kamu bisa meminta rekomendasi dari anggota keluarga atau teman tersebut. Kamu akan merasa lebih nyaman untuk bertemu sosok profesional yang dikenal efektif dan ramah.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.053 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan