PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Wanita yang kuat dan mandiri adalah wanita yang mampu membahagiakan diri sendiri. Mereka memiliki kepercayaan diri sehingga tidak membutuhkan pengakuan dari orang lain atau masyarakat. Mereka mampu menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain karena memiliki kemandirian emosional sehingga terbebas dari kodependensi . Mereka mampu mengekspresikan diri apa adanya, entah sebagai pribadi pemalu yang lembut atau sosok pemberani yang asertif . Anda tidak perlu berubah agar memiliki kepribadian tertentu. Artikel ini menjelaskan kiat menjadi wanita yang kuat dan mandiri dengan menjadi diri sendiri dan menjalani keseharian sesuai tujuan hidup.

Bagian 1
Bagian 1 dari 6:

Membentuk Kebiasaan Bersikap Asertif

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Berusahalah memenuhi kebutuhan secara mandiri. Ketika Anda membutuhkan sesuatu, misalnya intimasi, afeksi, atau atensi, berikan hal tersebut kepada diri sendiri. Jika Anda membutuhkan perhatian, perhatikan diri sendiri dengan melakukan aktivitas menyenangkan. Jika Anda membutuhkan keintiman, luangkan waktu untuk menulis jurnal atau menikmati keindahan alam. Jika Anda membutuhkan afeksi, sayangi diri sendiri dengan memikirkan hal-hal baik yang pernah Anda lakukan atau memanjakan diri dengan makan malam di restoran lalu nonton film. Kemampuan memenuhi kebutuhan emosional secara mandiri membuat Anda mengenal dan memahami diri sendiri. Dengan demikian, Anda bisa mengekspresikan diri kepada kekasih/pasangan dan menjalin hubungan yang sehat.
  2. 2
    Jangan membandingkan diri sendiri dengan wanita lain . Anda boleh mengagumi wanita yang layak dijadikan panutan, tetapi jangan iri kepadanya. Meskipun rasa iri dalam taraf tertentu dianggap wajar, ada kecenderungan memancing kecemburuan kaum wanita melalui iklan dan film dengan menayangkan standar kehidupan yang tidak realistis.
    • Rasa iri dan kecemburuan ini disebut " relational aggression " (agresi dalam hubungan pertemanan). [1] Studi menunjukkan bahwa media berperan penting memicu agresi dalam hubungan pertemanan di kalangan wanita. Perilaku tersebut membuat korbannya menderita karena merasa minder, ditolak, dan kesepian. [2] Hal ini membuat wanita menjadi tidak percaya diri dan tidak mampu menghargai diri sendiri.
    • Akui apa yang Anda rasakan jika Anda merasa iri. Langkah pertama mengatasi rasa iri adalah mengakui bahwa Anda merasa iri. Apabila Anda membandingkan ukuran tubuh Anda dengan bintang iklan saat membolak-balik majalah, tanyakan kepada diri sendiri: apakah Anda membandingkan orang lain dengan bintang iklan? Jika tidak, jangan melakukannya kepada diri sendiri. Sebagai model, mereka harus memiliki bentuk tubuh yang layak ditampilkan di majalah dan mendedikasikan diri untuk menjalani keseharian sebagai model. Mereka tidak "lebih baik" atau "lebih buruk" daripada Anda.
  3. 3
    Terapkan batasan pribadi . Contohnya, tentukan berapa lama Anda ingin menghabiskan waktu dengan seseorang atau kriteria kritik yang tidak bisa diterima. Selain menjalin hubungan asmara, pastikan Anda menjalani kehidupan yang seimbang, misalnya belajar, bekerja, bersosialisasi , berolahraga rutin, dan berinteraksi dengan anggota keluarga.
    • Tentukan batasan yang jelas lalu sampaikan kepada kekasih/pasangan bahwa Anda ingin menjadi pribadi yang mandiri. Jika sudah ada kesepakatan tentang hal ini, terapkan batasan secara konsisten.
  4. 4
    Jadilah pribadi yang asertif . Saat menjalani keseharian, semua orang perlu memahami cara melindungi diri sendiri agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain, misalnya saat berinteraksi di sekolah, tempat kerja, atau komunitas. Belajarlah bersikap asertif . Jangan malu atau sungkan untuk bersikap asertif sebab ketegasan menunjukkan bahwa Anda bersikap objektif, alih-alih pasif-agresif .
    • Pribadi asertif merasa bahagia saat menjalin hubungan dan memiliki harga diri yang tinggi. [3]
    • Gunakan kata "saya/aku" saat berbicara dengan kekasih/pasangan. Kalimat dengan kata "saya/aku" tidak membuat teman bicara merasa dipersalahkan dan mengungkapkan bahwa Anda bertanggung jawab atas tindakan dan perasaan Anda. Contohnya, alih-alih berkata, "Kamu enggak peduli sama aku", lebih baik Anda katakan, "Aku merasa diabaikan kalau kamu terus melihat ponsel sambil mengobrol."
    • Belajarlah menolak permintaan orang lain. Prioritaskan kebutuhan diri sendiri, alih-alih selalu mengutamakan keinginan orang lain. Contohnya, jika teman Anda sering meminjam uang, tolak permintaannya. Jika tetangga sebelah rumah sering meminjam mobil, sampaikan kepadanya bahwa Anda keberatan.
  5. 5
    Percayalah kepada diri sendiri . Anda bisa menjadi pribadi yang kuat dengan meyakini bahwa Anda memiliki kemampuan dan pencapaian. Rasa minder atau sikap mengasihani diri membuat Anda berisiko dimanfaatkan oleh orang lain, alih-alih mendapatkan apa yang Anda inginkan.
  6. 6
    Ungkapkan beban perasaan jika seseorang membuat Anda sakit hati. Apabila seseorang bersikap buruk kepada Anda, beri tahu kepadanya apa yang Anda rasakan. Mengungkapkan perasaan bukan hal mudah, apalagi jika Anda sedang kecewa atau marah, tetapi cara ini bisa mencegah seseorang mengulangi perbuatannya. [4]
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, "Aku sangat kecewa saat kamu mengatakan artikel tulisanku subjektif. Aku menghargai umpan balik yang bermanfaat, tapi aku keberatan kalau diejek."
  7. 7
    Tanggapi komentar yang tidak sopan atau menjatuhkan orang lain. Jika Anda mendengar seseorang membicarakan isu yang menyerang gender, ras, atau kelompok tertentu, jangan dibiarkan, tetapi jangan sampai bertengkar. Sampaikan dengan tenang bahwa ucapannya tidak sopan, misalnya:
    • "Jangan berbicara seperti itu tentang wanita lain."
    • "Jangan mengatakan hal-hal negatif tentang agama lain."
    • "Buat apa bergosip?"
  8. 8
    Bebaskan diri dari kodependensi . Jika Anda bersikap kodependen saat menjalin hubungan, kemungkinan besar kehidupan Anda dikendalikan oleh kekasih/pasangan. Anda terus memikirkannya dan selalu meminta persetujuannya sebelum mengambil keputusan. Berusahalah mengatasi kodependensi jika Anda mengalami hal-hal berikut: [5]
    • Rendah diri
    • Selalu berusaha menyenangkan orang lain
    • Tidak bisa menerapkan batasan pribadi
    • Bersikap impulsif
    • Mengambil alih tanggung jawab
    • Dikendalikan oleh kekasih/pasangan
    • Kesulitan berkomunikasi dengan kekasih/pasangan
    • Memiliki obsesi
    • Bersikap dependen kepada kekasih/pasangan
    • Menyangkal bahwa Anda mengalami masalah
    • Tidak ada intimasi dengan pasangan
    • Mengalami emosi negatif.
  9. 9
    Hargai keunikan diri sendiri dan orang lain. Terimalah kenyataan bahwa semua orang memiliki bakat dan kelebihan masing-masing, termasuk Anda! Setiap wanita memiliki keistimewaan, misalnya kecerdasan matematika, keterampilan melukis, atau kepemimpinan. Hargai keterampilan dan kekuatan yang Anda miliki dan cintai diri sendiri karena Anda memiliki keistimewaan.
    • Jika Anda bertemu orang bertalenta, sampaikan hal ini kepadanya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 6:

Memiliki Seksualitas yang Sehat

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Terimalah kondisi tubuh Anda saat ini apa adanya. Banyak wanita kesulitan menerima bentuk tubuhnya, terutama saat tidak mengenakan pakaian. Atasi hal ini dengan memfokuskan perhatian pada bagian tubuh yang Anda sukai. Kemudian, perhatikan bagian tubuh yang lain sambil membayangkan betapa sempurnanya tubuh Anda.
    • Pikirkan fungsi setiap bagian tubuh, alih-alih hanya mempermasalahkan bentuknya.
    • Jika kekasih/pasangan mencela penampilan Anda, katakan kepadanya dengan bersikap asertif bahwa pendapatnya tidak suportif.
  2. 2
    Ungkapkan keinginan Anda kepada pasangan. Saat menjalin keintiman, jelaskan kepada pasangan apa yang Anda inginkan. Cara mencintai diri sendiri dan menghargai seksualitas adalah menyampaikan kepada pasangan apa yang Anda sukai dan tidak.
    • Contohnya, "Aku senang kalau kamu membelai rambutku sebelum tidur" atau "Aku ingin kita berpelukan sambil nonton TV."
    • Jika pasangan membuat Anda merasa tidak nyaman, tolak dengan tutur kata yang sopan.
  3. 3
    Hargai seksualitas Anda. Jangan malu menginginkan kehidupan seks yang sehat. Beranikan diri menerima kondisi fisik yang menentukan seksualitas Anda. Pilihlah pasangan yang memahami kondisi Anda dan menjalani kehidupan seks yang sehat.
  4. 4
    Jangan takut mengatakan tidak. Dalam kondisi tertentu, banyak wanita bertemu orang yang ingin menolong, tetapi mengajak berhubungan seks sebagai imbalan. Pastikan Anda tahu cara dan kapan harus menolak orang yang melakukan pendekatan sekadar ingin memanfaatkan Anda. Jangan biarkan pelecehan seksual terjadi tanpa disadari. Pemerkosaan dialami oleh 1 dari 5 wanita dan 1 dari 71 pria. [6]
    • Mintalah bantuan jika Anda mengalami kekerasan seksual. Ada pendapat keliru yang mengatakan bahwa wanita seharusnya merasa malu jika dianiaya atau diperkosa, bahkan menyudutkan wanita sebagai pihak yang "menginginkannya". [7] Membiarkan pelaku kekerasan seksual bebas berkeliaran seolah-olah mengizinkan mereka mengulangi perbuatannya.
  5. 5
    Laporkan kepada pihak berwenang jika terjadi pelecehan seksual di kantor atau sekolah. Selain untuk kepentingan diri sendiri, langkah ini bisa mencegah pelaku melecehkan orang lain di kemudian hari. [8]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 6:

Menjaga Kesehatan

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Sisihkan waktu untuk berolahraga rutin. Berolahraga berguna menjaga kesehatan, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan energi sehingga Anda mampu menjalani semua aspek kehidupan dengan performa terbaik. Selain mencegah gangguan kesehatan (misalnya penyakit jantung, kanker, dan diabetes), berolahraga rutin bisa mengatasi keluhan kronis, misalnya asma atau nyeri punggung. [9]
    • Kondisi tubuh setiap orang berbeda. Sempatkan berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan target latihan fisik yang aman.
    • Anda tidak perlu menjadi juara Olimpiade agar tetap sehat. Untuk menjaga kesehatan, sempatkan joging di taman, lompat tali, atau bersepeda . Bahkan, merawat tanaman di halaman rumah juga berolahraga.
  2. 2
    Konsumsilah makanan bernutrisi. Selain berolahraga, menerapkan pola makan sehat bisa mencegah penyakit, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan energi. [10] Kondisi tubuh setiap orang berbeda sehingga makanan yang dibutuhkan juga berbeda. Temui dokter atau ahli gizi berlisensi agar Anda bisa menentukan pola makan yang tepat.
    • Sebagai panduan, konsumsilah sayuran segar, buah-buahan segar, biji-bijian utuh, dan sumber protein. Hindari makanan yang sudah diolah atau digoreng. Kurangi konsumsi gula olahan.
  3. 3
    Biasakan tidur malam yang cukup. Kekurangan tidur memengaruhi kesehatan fisik dan emosional. Agar bisa menjalani keseharian dengan kondisi fisik dan mental yang prima, pastikan Anda tidur malam 7-8 jam setiap hari.
  4. 4
    Pantaulah kesehatan Anda. Kekuatan seseorang termanifestasi secara fisik, mental, emosional. Jika Anda ingin menjadi wanita yang kuat dan mandiri, jangan lalai menjaga kesehatan. Wanita dan pria transgender menghadapi risiko gangguan kesehatan yang berbeda sebab kondisi biologisnya berbeda. [11]
    • Selain perbedaan kondisi biologis, wanita transgender menghadapi disparitas semata-mata karena mereka wanita. Contohnya, belakangan ini, riset medis dilakukan hanya untuk meneliti responden pria. Jika gender yang lain mengalami gangguan kesehatan, tidak ada yang bisa menentukan dengan tepat simtom yang dialami kaum wanita. [12] Kabar baiknya, periset menyadari hal ini dan melibatkan wanita sebagai subjek penelitian. Oleh karena informasi sudah tersedia, pastikan wanita yang kuat dan mandiri memanfaatkannya sebaik mungkin!
    • Periksakan diri ke dokter secara teratur. Sampaikan semua hal yang ingin ditanyakan tentang kesehatan Anda.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 6:

Mengelola Keuangan

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Berusahalah memiliki kemandirian finansial selama kondisi memungkinkan. Kemandirian karena mampu menghasilkan uang, memiliki rekening bank sendiri, dan membeli properti merupakan hal yang masih jauh dari jangkauan banyak wanita (di beberapa negara). [13] Pertanyakan asumsi bahwa Anda harus bergantung kepada orang lain agar terjamin secara finansial.
    • Ikuti kursus manajemen keuangan atau pelajari subjek ini melalui situs web.
    • Buatlah anggaran keuangan agar Anda bisa membayar kebutuhan sehari-hari.
    • Sisihkan 10-20% dari penghasilan Anda untuk ditabung.
  2. 2
    Jangan ragu meminta kenaikan gaji. Wanita cenderung lebih sungkan meminta kenaikan gaji dibandingkan pria. Saat menghadap atasan, wanita meminta gaji yang lebih rendah daripada yang diminta oleh pria. [14] Terapkan cara bersikap asertif agar Anda tidak takut meminta kenaikan gaji yang layak Anda dapatkan.
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 6:

Mewujudkan Cita-Cita

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Pelajari bidang studi yang Anda minati. Jangan biarkan orang lain memengaruhi Anda saat memilih bidang studi. Adakalanya, masyarakat menuntut wanita mempelajari bidang tertentu (bahasa Inggris, kesenian, mengajar, menjadi perawat, dan pengetahuan yang bersifat menolong orang lain), sedangkan pria dituntut mempelajari bidang studi yang berbeda, misalnya sains, matematika, dan teknologi. [15]
    • Saat ini, makin banyak sekolah yang menerima wanita untuk mempelajari subjek STEM singkatan dari Science (sains), Technology (teknologi), Engineering (teknik), Mathematics (matematika) sebab murid wanita di bidang ini sangat sedikit, padahal banyak sekali yang berminat. [16] Jika Anda tertarik mempelajari fisika, lakukan saja! Jika Anda gemar mengutak-atik komputer, pelajari teknologi komputer. Jangan biarkan peran yang ditautkan dengan gender menyurutkan semangat Anda mempelajari subjek tertentu.
    • Pastikan Anda memilih subjek yang paling diminati. Jika Anda hobi bermain musik, pilihlah bidang studi musik. Jika Anda menyukai matematika, pilihlah jurusan matematika.
  2. 2
    Jangan berhenti belajar. Ingatlah bahwa Anda tidak harus menempuh pendidikan formal (misalnya mengikuti kuliah di universitas). Carilah berita terbaru tentang politik, sains, dan teknologi. Luangkan waktu untuk membaca buku (fiksi dan nonfiksi). Pelajari bahasa asing. Tontonlah film dokumenter. Lakukan berbagai cara untuk mengembangkan diri dengan mempelajari subjek baru setiap hari.
  3. 3
    Tentukan sendiri penampilan yang Anda inginkan . Wanita mandiri menentukan sendiri busana yang ingin dikenakan meskipun orang lain lebih suka jika Anda mengenakan busana tertentu. Gunakan busana sebagai cara mengekspresikan perasaan, preferensi pribadi, dan kreativitas.
    • Kerap terjadi sepanjang sejarah, busana wanita ditentukan oleh masyarakat dan kebudayaan saat itu. Dalam sejarah Amerika Serikat, mengenakan korset ketat merupakan bagian dari gaya busana yang sopan, tetapi wanita tidak boleh mengenakan celana panjang sebab hal ini dianggap tabu. [17] Saat ini, wanita lebih leluasa memilih baju dan gaun yang ingin dikenakan. Nikmati kebebasan ini!
    • Saat memilih busana, pastikan Anda mempertimbangkan bentuk tubuh dan preferensi pribadi.
    KIAT PAKAR

    Rahti Gorfien, PCC

    Pelatih Kehidupan
    Rahti Gorfien adalah Pelatih Kehidupan dan Pendiri Creative Calling Coaching, LLC. Rahti adalah Professional Certified Coach (PCC) yang mendapatkan akreditasi dari International Coach Federation, Pelatih ADHD Terakreditasi ACCG oleh Akademi Pelatih ADD, dan Penyedia Jasa Spesialisasi Karier (CSS). Dia terpilih sebagai salah satu dari 15 Pelatih Kehidupan terbaik di New York City oleh Expertise pada 2018. Rahti adalah alumni program Graduate Acting di New York University dan telah menekuni dunia artis teater selama lebih dari 30 tahun.
    Rahti Gorfien, PCC
    Pelatih Kehidupan

    Belajarlah menghargai diri sendiri . Kiat jitu menjadi wanita yang kuat dan mandiri adalah menerima diri sendiri dan tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain. Banyak wanita terbiasa menyenangkan orang lain, padahal mereka boleh mengabaikan pendapat orang lain meskipun sikap ini dianggap tidak menyenangkan. Anda tidak perlu membuat semua orang merasa senang sebab cara ini berdampak buruk untuk Anda dan mereka.

    Iklan
Bagian 6
Bagian 6 dari 6:

Berkontribusi untuk Komunitas

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Berikan sesuatu kepada orang lain. Cara terbaik menunjukkan kekuatan adalah menolong orang lain yang kurang beruntung. Anda tidak perlu menjadi orang kaya atau berlimpah materi agar bisa menolong orang lain. Jadi, mulailah berkontribusi sesuai kemampuan. Sebuah studi pada tahun 2010 tentang menjadi sukarelawan dan berkontribusi untuk komunitas menunjukkan bahwa orang-orang yang berpartisipasi dalam studi: 68% kesehatannya membaik, 89% merasa lebih percaya diri dan bahagia, 73% mengalami penurunan stres dibandingkan partisipan yang tidak berkontribusi. [18]
  2. 2
    Jadilah sukarelawan dalam komunitas. Organisasi nirlaba akan membuka pintu untuk sukarelawan dan dukungan dari para donatur. Tentukan isu yang paling Anda minati, misalnya hewan, kesenian, anak-anak, olahraga, dan lain-lain. Pilihlah komunitas yang paling Anda sukai lalu libatkan diri agar Anda menjadi agen perubahan.
    • Contohnya, jadilah sukarelawan untuk menolong kaum tunawisma, korban bencana, atau program pengembangan masyarakat.
    • Carilah informasi tentang berbagai kegiatan amal sebelum bergabung dalam organisasi tertentu sebab beberapa grup melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat.
  3. 3
    Lakukan perbuatan baik sambil beraktivitas sehari-hari. Anda tidak perlu menjadi anggota organisasi tertentu untuk berbagi kebaikan. Ulurkan tangan jika Anda bertemu orang yang membutuhkan bantuan, misalnya membantu orang lansia memasukkan barang belanjaan ke dalam bagasi mobil atau menahan pintu untuk orang yang berjalan di belakang Anda. Sekecil apa pun, berbagi kebaikan membuat hidup terasa lebih menyenangkan bagi orang lain dan diri sendiri.
  4. 4
    Berikan dukungan kepada wanita yang diperlakukan tidak adil. Sering kali, wanita mempermalukan, menghakimi, dan merendahkan wanita lain. Sebenarnya, kaum wanita bisa saling memotivasi dan memberdayakan tanpa menghakimi atau menilai agar setiap wanita mampu menjadi diri sendiri dan meraih cita-cita.
  5. 5
    Berikan edukasi kepada wanita lain dan remaja putri tentang makna menjadi wanita yang kuat dan mandiri. Jelaskan cara bersikap asertif, mengembangkan kepemimpinan, menghargai diri sendiri, serta melindungi diri sendiri dan orang lain. Jadilah tokoh panutan bagi mereka.
    • Jadilah mentor untuk membimbing remaja putri yang bergabung dalam organisasi di komunitas Anda, misalnya seorang gadis yang hobi bermain tenis seperti Anda atau siswi SMA yang sedang menyiapkan diri menjalani masa kuliah.
    Iklan

Tips

  • Sebagai sumber inspirasi agar Anda merasa lebih mandiri, tentukan wanita yang bisa dijadikan tokoh panutan, misalnya anggota keluarga, pejuang feminisme, aktivis gerakan lain, artis, penulis, atau politisi.
  • Kaum wanita cenderung dituntut menyenangkan orang lain. Dalam budaya tertentu, hal ini dianggap wajar, tetapi seharusnya, menyenangkan orang lain bersifat timbal balik. Adakalanya, Anda perlu meminta orang lain melakukan sesuatu untuk Anda atau memikirkan hal-hal yang menyenangkan, alih-alih terus berusaha menyenangkan orang lain.
Iklan

Referensi

  1. Coyne, S.M., Linder, J.R., Nelson, D.A., & Gentile, D.A. (2012). ‘Frenemies, fraitors, and mean-em-aitors’: Priming effects of viewing physical and relational aggression in the media on women. Aggressive Behavior, 38(2), p. 141-149. doi: 10.1002/ab.21410
  2. Ostrov, J.M., Hart, E.J., Kamper, K.E., Godleski, S.A. (2011). Relational aggression in women during emerging adulthood: A social processes model. Behavioral Sciences & The Law, 29(5), 695-710. doi:10.1002/bsl.1002
  3. Stevens, T.G. (2014). Assertive communication skills to create understanding and intimacy. Diambil dari http://web.csulb.edu/~tstevens/c14-lisn.htm
  4. https://www.psychologytoday.com/blog/emotional-fitness/201207/the-best-ways-deal-people-who-hurt-you
  5. Lancer, D. (2013). Symptoms of codependency. PsychCentral. Diambil dari http://psychcentral.com/lib/symptoms-of-codependency/00011992
  6. Center for Disease Control and Prevention. (2014). Rape prevention and education program. CDC. Diambil dari http://www.cdc.gov/violenceprevention/rpe/
  7. Allen, R.L. (2006). Stopping sexual harassment: A Challenge for community education. Reconstructing Gender: A Multicultural Anthology. Boston, MA: McGraw Hill.
  8. Allen, R.L. (2006). Stopping sexual harassment: A Challenge for community education. Reconstructing Gender: A Multicultural Anthology. Boston, MA: McGraw Hill.
  9. Mayo Clinic. (2012). Exercise and chronic disease: Get the facts. MayoClinic. Diambil dari http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/fitness/in-depth/exercise-and-chronic-disease/art-20046049?pg=1
  1. Willett, W.C., Koplan, J.P, Nugent, R., Dusenbury, C., Puska, P., & Gaziano, T.A. (2012). Prevention of chronic disease by means of diet and lifestyle changes. Disease Control Priorities in Developing Countries. Diambil dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK11795/
  2. Disch, E. (2006). Reconstructing Gender: A Multicultural Anthology. Boston, MA: McGraw Hill.
  3. Disch, E. (2006). Reconstructing Gender: A Multicultural Anthology. Boston, MA: McGraw Hill.
  4. http://www.theguardian.com/money/us-money-blog/2014/aug/11/women-rights-money-timeline-history
  5. http://www.npr.org/2011/02/14/133599768/ask-for-a-raise-most-women-hesitate
  6. Disch, E. (2006). Reconstructing Gender: A Multicultural Anthology. Boston, MA: McGraw Hill.
  7. Disch, E. (2006). Reconstructing Gender: A Multicultural Anthology. Boston, MA: McGraw Hill.
  8. Disch, E. (2006). Reconstructing Gender: A Multicultural Anthology. Boston, MA: McGraw Hill.
  9. Borchard, T. (2015). How giving makes us happy. PsychCentral. Diambil dari http://psychcentral.com/blog/archives/2013/12/22/how-giving-makes-us-happy/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 41.333 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan