Unduh PDF Unduh PDF

Sampai usia satu tahun, bayi harus mendapat nutrisi dari susu ibu atau susu formula—bahkan setelah diperkenalkan dengan makanan padat. Akan tetapi, setelah bayi Anda berulang tahun yang pertama, Anda dapat membuat transisi ke susu sapi murni. Mulailah dengan Langkah 1 agar proses peralihan ini berjalan selancar mungkin.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Bagian 1: Mengenalkan Susu Sapi

Unduh PDF
  1. Bayi di bawah usia dua belas bulan tidak dapat mencerna susu sapi dengan baik. Selain itu, mereka memerlukan berbagai nutrisi tertentu yang terkandung dalam susu ibu dan susu formula; susu sapi bukanlah pengganti yang memadai. Oleh karena itu, tunggulah sampai anak Anda berusia satu tahun sebelum mengenalkan susu sapi.
  2. Dalam sebagian besar kasus, Anda dapat mulai mentransisi bayi ke susu sapi kapan pun setelah ulang tahunnya yang pertama; tetapi, alangkah baiknya jika Anda mengecek hal ini dengan dokter bayi Anda. Dokter mungkin memiliki panduan spesifik untuk Anda.
  3. Susu merupakan sumber nutrisi penting untuk anak kecil. Susu kaya akan vitamin D, kalsium, protein, dan lemak yang penting untuk pertumbuhan anak dan perkembangan tulangnya. Untuk memaksimalkan manfaat ini, berikan susu murni, bukan susu rendah lemak atau tanpa lemak, paling tidak sampai anak berulang tahun yang kedua.
  4. Setelah bayi berusia satu tahun, dia harus makan berbagai makanan padat bergizi—buah, sayur, serealia utuh, dan protein. Selama anak makan makanan padat, Anda tidak perlu bergantung pada susu sapi sebagai sumber gizi utama seperti yang Anda lakukan dengan susu ibu atau susu formula ketika bayi Anda masih lebih kecil. Dua gelas susu sehari seharusnya sudah cukup, khususnya jika anak mengonsumsi bentuk produk susu lain, seperti yoghurt dan keju.
    • Perlu diingat bahwa seharusnya Anda tidak mengubah kebiasaan dari tidak ada susu sapi sama sekali ke dua gelas penuh susu sapi sehari secara langsung. Memperkenalkan susu sapi secara bertahap sebenarnya lebih baik.
  5. Rasa susu sapi tidak sama persis seperti susu ibu atau susu formula sehingga bayi mungkin akan menolak untuk pertama kalinya. Jika ini terjadi, jangan khawatir; pada waktunya nanti, dia akan belajar menerima. Untuk strateginya, lihatlah Bagian 2.
  6. Susu merupakan penyebab alergi yang cukup umum. Seperti makanan lainnya, Anda harus memberi perhatian ketika mengenalkan susu sapi dan catat bila ada reaksi yang merugikan. Bayi yang memiliki alergi susu atau intoleransi terhadap laktosa mungkin akan muntah, mengalami diare, menunjukkan tanda-tanda sakit perut, atau muncul ruam. Jika Anda menduga bayi tidak dapat menoleransi susu sapi dengan baik, bicaralah dengan dokter anak.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Bagian 2: Mempermudah Transisi ke Susu Sapi

Unduh PDF
  1. Bayi Anda cenderung akan menerima susu sapi jika dia tidak terus-menerus diberi susu ibu atau susu formula. Tidak perlu membuat perubahan mendadak: Anda dapat melakukan transisi secara bertahap, mengurangi satu waktu minum susu ibu atau susu formula dan menggantinya dengan susu sapi.
  2. Dorong anak untuk minum susu sapi dengan membatasi jus yang dia minum. Minuman manis harus dihindari sepenuhnya pada tahap ini.
  3. Jika bayi Anda tidak mau minum susu sapi, cobalah mencampurnya dalam minuman yang biasa dia minum. Dengan demikian, Anda dapat menyesuaikan proporsinya secara perlahan. Untuk hasil terbaik, campurkan ketika susu sapi atau susu formula dan susu sapi berada pada temperatur yang sama—idealnya sekitar 37°C. Anda dapat bereksperimen dengan rasio, tetapi sebagai contoh, Anda dapat mencoba:
    • Mengombinasikan ¾ cangkir atau botol susu formula atau susu ibu dengan ¼ susu sapi selama minggu pertama. Anak Anda tidak akan memperhatikan perbedaan besar.
    • Mencampurkan susu sapi dengan susu formula atau susu ibu dengan proporsi yang sama selama minggu kedua.
    • Menggunakan ¾ cangkir susu sapi dengan ¼ cangkir susu formula atau susu ibu selama minggu ketiga.
    • Memberikan susu sapi sepenuhnya selama minggu keempat.
  4. Terkadang menyajikan susu dalam cangkir baru berwarna terang dapat menarik minat bayi Anda. Jika bayi masih menggunakan botol, pertimbangkan untuk membuat transisi ke cangkir—dia mungkin menerima susu sapi dengan lebih mudah jika tidak disajikan dalam wadah yang diasosiasikannya dengan susu ibu atau susu formula.
    • Hati-hatilah dalam menuang agar tidak terlalu penuh, dan perhatikan bayi Anda dengan saksama. Anda tentu tidak ingin bayi mengasosiasikan susu sapi dengan rasa frustrasi karena berulang menumpahkan susu di semua tempat.
  5. Bayi akan lebih siap menerima susu jika dia cukup beristirahat dan merasa senang. Cobalah memberikan susu ketika bayi baru bangun dan tawarkan camilan di antara waktu makan. Bayi yang lapar cenderung rewel.
  6. Jika Anda ingin membuat susu sapi terasa seperti susu formula atau susu ibu, panaskan susu hingga ke suhu kamar (atau sedikit lebih hangat). Bayi Anda mungkin akan menerima susu dengan cara ini walaupun dia menolak meminumnya ketika dingin.
  7. Jangan kesal jika bayi menolak susu sapi, dan hindari pertengkaran dengannya. Jangan menyerah, tetapi berusahalah tetap tenang. Teruslah memberi susu sapi pada waktu yang berbeda dalam sehari dan dalam cangkir atau botol yang berbeda, lalu tunggulah hingga bayi Anda menerima susu sapi dengan sukarela.
  8. Jika bayi Anda mau meminum susunya, berikan banyak pujian dan dorongan.
  9. Jika pada awalnya bayi menolak susu sapi, cobalah mencampur dengan makanan favoritnya—misalnya kentang tumbuk, cereal , dan sup.
  10. Jika bayi Anda tidak minum banyak susu murni, pastikan Anda memberikan yoghurt, keju, dan produk susu lainnya.
    Iklan


Tips

  • Jika bayi terus menolak susu sapi, bicaralah dengan dokter anak Anda. Anda boleh menggunakan produk susu lain, tetapi anak Anda mungkin masih membutuhkan suplemen tambahan.
  • Sabarlah. Transisi ini mungkin memakan waktu. Anda boleh melakukan transisi ke susu sapi secara bertahap jika itu membantu bayi menerimanya.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.707 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan