Unduh PDF Unduh PDF

Artikel surat kabar harus dapat menyediakan informasi faktual dan objektif tentang suatu peristiwa, orang, atau tempat. Sebagian besar artikel surat kabar hanya dibaca dengan cepat atau sekilas. Jadi, informasi paling penting harus muncul di awal, diikuti dengan konten deskriptif yang membahas cerita. Dengan melakukan riset dan mengikuti struktur penyusunan yang benar, Anda dapat menulis artikel surat kabar yang informatif dalam waktu singkat.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Melakukan Wawancara dan Riset

Unduh PDF
  1. Hubungi sumber jauh sebelum menulis artikel karena dengan demikian wawancara akan lebih mudah diatur. Usahakan memiliki paling sedikit 2–3 sumber utama. Carilah sumber di pihak yang berlawanan dengan topik atau subjek supaya artikel memuat informasi menyeluruh. [1]
    • Sumber harus merupakan ahli di bidang yang Anda fokuskan, seperti ahli profesional, profesor, atau akademisi. Anda dapat menggunakan sumber yang memiliki pengalaman ekstensif atau latar belakang di bidang yang berkaitan dengan artikel.
    • Sumber seperti saksi peristiwa juga berguna, khususnya jika mereka mengalami langsung topik yang Anda bahas.
  2. Jika memungkinkan, atur wawancara langsung di tempat yang nyaman dan tenang, seperti kantornya, kedai kopi, atau rumahnya. Jika Anda tidak dapat mengatur wawancara langsung, bicaralah di telepon atau melalui kamera web. Siapkan pertanyaan lebih dahulu dan tanyakan apakah Anda boleh merekam wawancara untuk dokumentasi. [2]
    • Mungkin Anda perlu melakukan lebih dari satu wawancara dengan sumber, khususnya jika mereka sumber utama. Anda juga dapat mengirim pertanyaan lanjutan apabila dibutuhkan.
    • Anda juga perlu menyalin wawancara dengan mengetiknya untuk memastikan jawaban sumber sudah dikutip dengan benar. Salinan juga memudahkan pengecekan fakta dan dukungan sumber.
  3. Anda membutuhkan informasi yang faktual dan akurat. Telusuri laporan akademis dan artikel tentang topik tersebut di perpustakaan. Cari sumber daring yang pernah ditinjau pada basis data akademis atau situs pemerintahan resmi. [3]
    • Pastikan Anda mengutip informasi secara benar dengan menulis nama atau organisasi yang menyediakan informasi tersebut. Anda harus memiliki sumber kredibel untuk mendukung klaim atau argumen dalam artikel.
  4. Jika Anda condong pada statistik, data, atau informasi numerik, lacak kembali ke sumber kredibel untuk memastikan kebenarannya. Pastikan Anda menyebutkan sumber di dalam artikel sehingga pembaca mengetahui bahwa Anda sudah mengecek fakta informasi. [4]
    • Jika Anda menulis artikel surat kabar untuk editor, mereka mungkin meminta Anda menyediakan daftar sumber untuk menunjukkan bahwa Anda sudah mengecek fakta.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Menyusun Struktur Artikel

Unduh PDF
  1. Judul harus mampu menarik perhatian pembaca dan memberi gambaran tentang isi artikel. Aturannya adalah judul harus memuat “apa” dan “di mana”. Buatlah judul yang singkat dan jelas, mungkin sekitar 4–5 kata saja. [5]
    • Misalnya, “Gadis Remaja Hilang di Pangandaran” atau “DPR Temui Kebuntuan dalam Pembahasan RUU Pemilu”.
    • Dalam beberapa kasus, akan lebih mudah jika judul dibuat terakhir setelah artikel selesai ditulis sehingga Anda mengetahui fokus artikel dan dapat meringkasnya dengan jelas.
  2. Teras berita memuat detail penting dalam cerita. Teras berita harus mampu menjawab “siapa”, “apa”, “kapan”, “mengapa”, dan “bagaimana” secara ringkas. Teras berita juga harus bisa memikat pembaca dan mendorong mereka untuk meneruskan. [6]
    • Berikut contoh teras berita: “Wabah flu burung di Yogyakarta menyebabkan 3 sekolah dasar tutup minggu ini, menurut kepala sekolah.” Atau, “Gadis yang hilang asal Pangandaran telah ditemukan pada hari Senin di pondok terbengkalai di daerah Bojong, kata polisi setempat”
  3. Dengan membaca sekilas, pembaca harus bisa mendapatkan informasi tentang topik artikel. Sediakan informasi terbaru dalam 1–2 paragraf pertama. Ini disebut pendekatan piramida terbalik. [7]
    • Misalnya, “10–12 pelajar didiagnosis tertular flu burung dan dinas kesehatan daerah khawatir penyebarannya akan terus berlanjut jika tidak dihambat.”
  4. Di sinilah Anda harus menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana” dengan lebih mendetail, dan menyediakan liputan yang lebih mendalam. Anda dapat menyediakan latar belakang terperinci atau membahas peristiwa sebelumnya yang berkaitan dengan topik atau insiden dalam artikel. Tulis 2–3 kalimat saja dalam satu paragraf agar pembaca mudah mengikuti. [8]
    • Misalnya, “Gadis remaja tersebut dilaporkan hilang oleh ibunya pada Jumat malam karena tidak pulang setelah belajar kelompok di rumah temannya. Ia merupakan gadis kedua yang dilaporkan hilang dari daerah Pangandaran dalam 2 minggu terakhir ini.”
  5. Sertakan paling sedikit 1 kutipan kuat dalam bagian pertama artikel, dan 1–2 lagi di bagian kedua. Gunakan kutipan pendukung informasi yang tidak diketahui umum. Pilih kutipan yang singkat, jelas, dan informatif. Sebutkan sumbernya ketika Anda memasukkan kutipan dalam artikel. [9]
    • Misalnya, “’Gadis itu terguncang, tetapi tidak mengalami cedera serius,’ kata AKP Suharyanto, Kapolsek setempat.” Atau, “Menurut pernyataan pihak sekolah, ‘Penutupan sekolah akan mencegah penyebaran flu burung dan memastikan keselamatan siswa kami.’”
    • Hindari kutipan panjang atau lebih dari 4 kutipan dalam satu artikel karena pembaca akan bingung.
  6. Selesaikan artikel dengan memasukkan kutipan yang memberi kesan mendalam dan membuat pembaca mengerti. Anda juga dapat memasukkan tautan ke situs organisasi atau peristiwa jika artikel tersebut berfokus pada organisasi. [10]
    • Misalnya, “Ibu gadis tersebut lega karena putrinya telah ditemukan dan khawatir tentang keamanan di masyarakat. Ia menyatakan, ‘Saya harap tidak ada gadis lain yang hilang di daerah ini.’”
    • Atau, “Dinas kesehatan menyarankan para orang tua untuk mengecek situs web kodya Yogyakarta, www.jogjakota.go.id untuk mengecek kapan sekolah tersebut dibuka lagi.”
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menciptakan Nada Berita yang Benar

Unduh PDF
  1. Hindari bahasa samar atau pernyataan umum karena tidak ada gunanya untuk pembaca. Sebaliknya, pilih bahasa sederhana dan jelas sehingga artikel dapat diakses oleh semua pembaca. Buat kalimat yang tidak lebih dari 2–3 baris dan pecah kalimat yang terlalu panjang atau memuat lebih dari satu klausa. [11]
    • Misalnya, jangan menulis, “Ibu gadis tersebut beranggapan peristiwa ini ada hubungannya dengan sekolah.” Tulislah, “Ibu gadis tersebut berpendapat bahwa perundungan di sekolah yang mungkin menyebabkan putrinya menghilang.”
  2. Dibandingkan kalimat pasif, kalimat aktif menempatkan subjek kalimat di awal sehingga lebih informatif. Kebanyakan artikel surat kabar ditulis dalam sudut pandang orang ketiga agar tetap objektif dan tidak menyajikan perspektif pribadi atau subjektif. [12]
    • Misalnya, jangan menulis, “Konferensi pers akan diadakan oleh Kapolsek setempat besok untuk membahas kasus gadis hilang dan kekhawatiran publik.” Tulislah, “Kapolsek setempat akan membahas kasus gadis hilang dan kekhawatiran publik dalam konferensi pers besok.”
  3. Artikel surat kabar tidak boleh menampilkan bias atau opini tentang topik. Sebaliknya, artikel harus menyajikan fakta peristiwa atau insiden. Hindari bahasa hiperbolis dan jangan melebih-lebihkan detail.
    • Misalnya, jika Anda menulis tentang dua kandidat politik yang berhadapan dalam pemilu, tampilkan keduanya dengan setara, jangan memberi detail ekstra tentang satu kandidat.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Memoles Artikel

Unduh PDF
  1. Setelah menyelesaikan draf, baca dengan keras agar Anda bisa mendengarkan. Perhatikan apakah artikel itu menjawab 5W dan 1H, yaitu who (siapa), what (apa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), dan how (bagaimana). Selain itu, rasakan apakah artikel Anda mudah diikuti. Pastikan kutipan sudah jelas dan tidak terlalu panjang atau berbelit-belit.
    • Membaca dengan suara keras juga membantu Anda menemukan kesalahan dalam ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.
  2. Mintalah teman, keluarga, mentor, dan instruktur Anda membaca artikel tersebut. Tanyakan apakah artikel Anda mudah diikuti dan dipahami. Cari tahu apakah mereka sudah mendapat gambaran jelas tentang topik yang dibahas dan apakah mereka merasa keseluruhan isi artikel objektif dan faktual. [13]
    • Misalnya, tanyakan, “Bisakah kamu memahami apa yang terjadi, berdasarkan informasi dari artikel ini?” atau “Apakah bahasanya jelas dan mudah diikuti?” atau “Apakah artikel ini sudah didukung oleh sumber dan kutipan?”
  3. Setelah menerima umpan balik, luangkan waktu untuk merevisinya dengan sebaik mungkin. Ganti kalimat atau bagian yang membingungkan. Ubah bahasanya sehingga menjadi objektif dan informatif. Periksa lagi untuk memastikan artikel sudah jelas dan membahas inti topik, dengan panjang yang tidak lebih dari 5–10 paragraf.
    • Jika Anda menulis artikel surat kabar untuk tugas sekolah atau kuliah, pastikan Anda mematuhi batas kata yang diminta.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.649 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan