Unduh PDF
Unduh PDF
Sejatinya, amonia adalah sisa hasil metabolisme yang biasanya akan dikeluarkan tubuh melalui hati. Jika kadar amonia di dalam tubuh Anda meningkat, kemungkinan besar fungsi hati Anda sedang bermasalah. Untuk menurunkan kadar amonia dan memperbaiki fungsi hati Anda, cobalah mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan dokter, mengubah pola makan, dan mengonsumsi suplemen yang tepat. Dengan mengombinasikan ketiga metode tersebut, niscaya kadar amonia di dalam tubuh Anda akan kembali ke batas normalnya. [1] X Teliti sumber
Langkah
-
Berkonsultasilah dengan dokter. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa kadar amonianya terlalu tinggi sebelum memeriksakan kesehatannya ke dokter. Umumnya, masalah tersebut berjalan beriringan dengan gangguan kesehatan lain. Oleh karena itu, menurunkan kadar amonia biasanya akan menjadi salah satu proses terapi dari serangkaian perawatan yang perlu Anda jalani. [2] X Sumber Tepercaya University of Rochester Medical Center Kunjungi sumber
- Kadar amonia yang terlalu tinggi adalah gejala umum sirosis, sindrom Reye , dan gangguan hepatisis berat. Jika mengalami salah satunya, kemungkinan besar Anda harus melakukan perawatan atau terapi untuk menurunkan kadar amonia di dalam tubuh.
-
Lakukan tes medis untuk mengetahui kadar amonia Anda. Sebelum mengonsumsi obat-obatan, pahamilah akar masalahnya terlebih dahulu. Oleh karena tes dilakukan untuk mengukur kadar amonia di dalam darah, kemungkinan besar dokter akan meminta sampel darah Anda. [3] X Sumber Tepercaya University of Rochester Medical Center Kunjungi sumber
- Kadar amonia normal berada pada kisaran angka 15 sampai 45 µ/dL (11 sampai 32 µmol/L). [4] X Sumber Tepercaya MedlinePlus Kunjungi sumber
- Kadar amonia dapat meningkat secara temporer setelah Anda melakukan olahraga berat dalam durasi yang cukup panjang (misalnya, lari jarak jauh). [5] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber Oleh karena itu, sebaiknya jangan melakukan olahraga apa pun atau merokok sebelum mengikuti tes. [6] X Sumber Tepercaya University of Rochester Medical Center Kunjungi sumber
-
Cobalah mengonsumsi laktulosa. Laktulosa adalah obat konstipasi yang kerap digunakan untuk memindahkan amonia dari darah ke kolon. Amonia yang sudah berada di kolon dapat dengan mudah dibuang dari tubuh saat Anda buang air besar. [7] X Teliti sumber
- Ikuti anjuran dokter mengenai pola konsumsi dan dosis obat yang tepat. Umumnya, dokter akan meminta Anda mengonsumsi 2-3 sdm. laktulosa sebanyak 3-4 kali sehari. [8] X Teliti sumber
- Umumnya, laktulosa hadir dalam bentuk cairan yang harus dikonsumsi secara oral. Namun, jika kadar amonia Anda sangat tinggi (dan jika Anda harus dirawat inap karenanya), dokter akan melakukan prosedur enema atau memasukkan cairan secara langsung ke dalam kolon melalui anus. [9] X Teliti sumber
- Laktulosa adalah satu-satunya obat yang digunakan untuk menurunkan kadar amonia dalam tubuh. Anda dapat membelinya di berbagai apotek dengan merek Duphalac , Enulose , Generlac , Constulose , dan Kristalose . [10] X Teliti sumber
-
Tanggulangi efek sampingnya. Meski ampuh mengurangi kadar amonia di dalam darah, sejatinya laktulosa juga dapat menimbulkan efek samping seperti diare, perut bergas, dan mual. Oleh karena fungsi utamanya adalah mengobati konstipasi, laktulosa bekerja dengan cara mengeluarkan kelebihan air dari tubuh dalam bentuk kotoran. Alhasil, Anda berisiko mengalami menceret dan komplikasi pencernaan lainnya. Cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mengurangi efek samping tersebut. [11] X Teliti sumber
- Teruslah menghidrasi tubuh selagi mengonsumsi laktulosa untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan menghindari risiko dehidrasi.
- Jika efek samping yang terjadi sangat parah dan mulai mengganggu keseharian Anda, segeralah menghubungi dokter. Kemungkinan besar, dosis yang Anda konsumsi perlu kembali disesuaikan.
Iklan
-
Tingkatkan konsumsi probiotik Anda. Probiotik adalah bakteri sehat yang mampu melancarkan proses pencernaan dan melindungi tubuh dari penyakit. Selain itu, bakteri probiotik juga membantu saluran pencernaan untuk membuang kelebihan amonia dengan lebih efektif! Beberapa jenis makanan yang tinggi probiotik dan layak Anda konsumsi adalah produk olahan susu yang difermentasi seperti kefir, dan aneka makanan fermentasi lainnya seperti sauerkraut . [12] X Teliti sumber
- Misalnya, cobalah mengonsumsi satu porsi yoghurt setiap hari. Yoghurt memiliki kandungan probiotik yang tinggi sehingga mampu memperlancar pencernaan dan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. [13] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Kurangi asupan protein hewani. Protein yang terkandung di dalam daging merah berisiko lebih tinggi untuk meningkatkan kadar amonia di dalam darah dibandingkan protein hewani lainnya. Jika kadar amonia di dalam tubuh Anda cukup tinggi, sebaiknya mulailah mengonsumsi daging putih seperti ayam. [14] X Teliti sumber
-
Cobalah mengikuti pola makan vegetarian. Dibandingkan protein hewani, sayuran tinggi protein seperti kacang-kacangan akan lebih lambat dicerna tubuh. Dengan demikian, tubuh Anda memiliki lebih banyak waktu untuk membuang kelebihan amonia selagi proses pencernaan berlangsung. Oleh karena itu, sebaiknya perbanyak konsumsi sayuran tinggi protein untuk menjaga kenormalan kadar amonia di dalam tubuh Anda. [15] X Teliti sumber
- Mengikuti pola makan vegetarian juga akan meningkatkan konsumsi serat dan asam amino Anda. Keduanya ampuh menyeimbangkan kadar amonia di dalam tubuh!
-
Batasi konsumsi protein setelah terjadi peningkatan kadar amonia di dalam tubuh Anda. Sejatinya, amonia adalah hasil pencernaan protein di dalam tubuh. Oleh karena itu, seseorang yang mengalami lonjakan amonia di dalam darah wajib membatasi konsumsi proteinnya! [16] X Teliti sumber
- Jika Anda mengalami gangguan hati dan abnormalitas fungsi otak, cobalah membatasi asupan protein selama proses pemulihan berlangsung.
Iklan
-
Konsumsi suplemen seng. Seng memegang peranan yang sangat penting untuk meningkatkan jumlah amonia yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Oleh karena itu, cobalah mengonsultasikan kemungkinan mengonsumsi suplemen seng kepada dokter Anda. [17] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Umumnya, penderita gangguan hati memiliki kadar seng yang cukup rendah. Oleh karena seng merupakan komponen penting untuk membuang kelebihan amonia dari dalam tubuh, mengonsumsi suplemen seng seharusnya mampu menurunkan kadar amonia di dalam tubuh Anda. [18] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Mintalah rekomendasi multivitamin kepada dokter. Jika kadar amonia di dalam tubuh Anda melebihi rata-rata, artinya sistem tubuh Anda tidak berfungsi dengan benar. Situasi tersebut dapat memicu terjadinya berbagai gangguan kesehatan akibat kurangnya kadar vitamin dan mineral di dalam tubuh. Untuk mengurangi risiko tersebut, cobalah mengonsumsi multivitamin harian untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh. Namun, pastikan Anda mengonsultasikan pola penggunaannya kepada dokter!
- Dengan mengetahui jenis dan dosis multivitamin yang tepat, Anda tidak akan dihadapkan pada risiko gangguan hati dan/atau ketidakseimbangan kadar amonia dalam tubuh akibat konsumsi obat yang salah. Misalnya, kelebihan dosis vitamin A terbukti mampu meracuni hati Anda! [19] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
-
Konsumsi suplemen glutamin. Sejatinya, suplemen glutamin telah terbukti menurunkan kadar amonia pada atlet yang memfokuskan proses latihan pada upaya meningkatkan ketahanan tubuhnya. Cobalah meminta rekomendasi dokter mengenai perlu atau tidaknya Anda mengonsumsi suplemen glutamin. [20] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Hati-hati, suplemen glutamin dapat membawa efek samping negatif bagi penderita gagal hati. Itulah mengapa Anda perlu terlebih dahulu mengonsultasikan konsumsi suplemen apa pun kepada dokter. [21] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
Iklan
Peringatan
- Jika kadar amonia dalam tubuh Anda di atas rata-rata, berusahalah menurunkannya! Hati-hati, kadar amonia berlebih di dalam darah mampu memicu terjadinya gangguan kesehatan yang serius seperti penurunan fungsi otak. [22] X Teliti sumber
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/hepatology/hepatic-encephalopathy/
- ↑ https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=167&ContentID=ammonia
- ↑ https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=167&ContentID=ammonia
- ↑ https://medlineplus.gov/ency/article/003506.htm
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18059593
- ↑ https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=167&ContentID=ammonia
- ↑ http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/hepatology/hepatic-encephalopathy/
- ↑ https://www.healthline.com/health/lactulose-oral-solution#dosage
- ↑ http://www.hollister.com/~/media/files/pdfs–for–download/critical–care/crc_tucker_casestudy_910954-112.pdf
- ↑ https://www.drugs.com/mtm/lactulose.html
- ↑ https://www.healthline.com/health/lactulose-oral-solution#about
- ↑ http://www.nutritionmd.org/health_care_providers/gastrointestinal/cirrhosis_nutrition.html
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18542039
- ↑ http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/hepatology/hepatic-encephalopathy/
- ↑ http://www.nutritionmd.org/health_care_providers/gastrointestinal/cirrhosis_nutrition.html
- ↑ http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/hepatology/hepatic-encephalopathy/
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11779097
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1505922
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1496761/
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18059593
- ↑ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4777432/
- ↑ http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/hepatology/hepatic-encephalopathy/
Iklan